Ekspresi Lana berubah, dan hatinya menjadi gelisah.Mustahil.Rencananya solid, dan dia bahkan menggunakan uang tunai untuk menyuap Eve. Bagaimana dia bisa salah perhitungan?Lana mengira Madeline hanya menggertak.Dia tak bisa menahan dirinya untuk tidak mengipasi api. “Temanmu sudah mengakuinya, Eveline. Tidak ada gunanya berdebat."Madeline kemudian tahu bahwa Lana adalah orang di balik semua drama ini.Namun, dia adalah Eveline Montgomery, bukan Madeline Crawford. Tidak mungkin dia akan memaafkan dan melupakan begitu saja ketika seseorang mencoba menjebaknya.“Kau benar, tidak ada gunanya berdebat sama sekali. Itulah kenapa aku memanggil polisi.” Madeline mengeluarkan ponsel dan membuat laporan di depan semua orang.Masih terduduk di lantai, mata Eve tertuju pada Lana sebelum buru-buru bangkit untuk melanjutkan aktingnya. “Kau tidak boleh memanggil polisi! Bisa-bisanya kau menjebakku, Eveline? Kaulah yang mengatakan padaku kalau kau akan membuatku tetap aman bahkan jika kita ketahu
Kerumunan mulai mencaci-maki Madeline, mengatakan, “Kau benar-benar keji, ya, hingga tega mencuri uang sumbangan? Dia harus menghabiskan setidaknya beberapa tahun di penjara untuk kejahatannya!”Beberapa tahun? Di penjara?Hati Eve berpacu dengan kata-kata itu dan dia bertanya dengan tidak percaya ketika Madeline berjalan melewatinya, "Kau mengakuinya, Eveline Montgomery?"Madeline berhenti lalu mengedikkan bahunya dengan putus asa. “Kau sudah mengidentifikasiku sebagai pencurinya, bukan? Apa lagi yang bisa aku sanggah?”“…” Eve tercengang melihat ekspresi pasrah Madeline.Menatap ekspresi Eve yang penuh konflik, Madeline melanjutkan, “Meskipun polisi mengatakan bahwa mereka belum menemukan bukti kalau akulah yang memberimu instruksi, jadi pada akhirnya aku mungkin tidak akan dituntut. Aku akan keluar dalam beberapa hari, tapi aku tidak bisa mengatakan hal yang sama untukmu..."Madeline sengaja berhenti sambil menatap ekspresi panik Eve dengan penuh arti.“Polisi menemukan rekaman kame
Merasakan tatapan curiga dari orang-orang di sekitarnya yang ditujukan padanya, Lana tahu bahwa dia tidak bisa lari. Sebaliknya, dia memasang ekspresi dizalimi dan tidak tahu apa-apa.“Aku bahkan tidak mengenalmu, Miss. Tolong jangan menuduhku melakukan sesuatu yang tidak aku lakukan!”"Apa maksudmu kau tidak mengenalku? Kau adalah orang yang menungguku di luar kantor Jumat lalu dan memanggilku! Kaulah yang menyuruhku bekerja sama denganmu!” Eve menuduh, semakin frustasi. “Kau hanya memanfaatkanku untuk menghancurkan Eveline Montgomery, bukan? Bagaimana kau bisa begitu jahat?”Mendengar itu, Madeline menoleh lalu berbisik pada sekretarisnya, Coco, yang berdiri di sampingnya.Coco mengangguk dan segera pergi.Madeline mendongak dan menatap Lana tapi mendapati matanya tertuju pada Jeremy yang berdiri di belakang perempuan itu.Mata mereka bertemu dan Madeline dengan dingin mengalihkan pandangannya.Ketenangan Lana benar-benar hancur sekarang saat dia memelototi Eve untuk menyuruh perempu
Jeremy menatapnya dengan tenang. "Tidak ada yang perlu ditakuti jika kau tidak bersalah.""Tentu saja aku tidak bersalah!" Lana berseru, lalu berbalik menatap Eve.Eve hanya memutar kedua bola matanya ketika sepasang borgol lain dipasangkan ke pergelangan tangannya.Dia bingung. “Mengapa Anda menangkap saya, Pak? Saya sudah memberi tahu Anda semua yang saya ketahui. Mengapa Anda masih menangkap saya?”“Memangnya, siapa lagi yang akan mereka tangkap? Aku?" Madeline tersenyum dan membalas. “Kau bilang kau tidak bersalah, Eve, dan kau sudah dimanfaatkan. Tapi semua yang terjadi malam ini tidak akan terjadi jika sejak awal kau tidak tega menyakitiku.”“...”Tanpa bisa berkata-kata, Eve menatap ekspresi tenang Madeline. Bukan saja dia merasa seperti orang bodoh karena dimanfaatkan, tapi dia juga benar-benar kalah dari Madeline.Dengan dibawa perginya Lana dan Eve, Naomi yang ditinggalkan mengentakkan kakinya dengan marah.Dia menyaksikan dengan mata memerah karena iri saat Ryan membela Made
Langkah kaki Jeremy terhenti dan dia tak bisa melangkah lagi.Dia memperhatikan saat Madeline tersenyum pada Ryan, bibirnya merekah saat sepasang lesung pipi mekar di kedua pipinya. Oh, betapa dia berharap senyum itu untuknya.Namun Jeremy tahu bahwa dia tidak lagi pantas mendapatkan senyuman seperti itu.Menggenggam tangan Ryan, Madeline berbalik dan berhenti di samping Jeremy saat bahu mereka bersentuhan. "Kenapa kau masih disini? Pergi dan bayar uang jaminan pacarmu di tahanan polisi sana. Dengan pacar yang terampil sepertimu, aku yakin dia akan segera keluar.”Jeremy tahu Madeline sedang mengejeknya.Sambil tersenyum acuh tak acuh, dia menatap sepasang mata berwibawa dan berjarak Madeline. “Terima kasih sudah mengingatkanku, Miss Montgomery. Kalau begitu aku akan menjemput pacarku dan membawanya pulang.”Menjemput dan membawanya pulang.Pulang.Tangan Madeline di tangan Ryan sedikit mengencang saat hawa dingin bertiup melewati lubang-lubang di hatinya.Mengabaikan Jeremy, dia menol
'Mengapa aku harus mencapai pantai?’‘Itu bukan salahmu, Linnie. Dari awal aku memang tidak pernah pantas untukmu.’‘Kuharap kau tidak akan pernah memikirkanku lagi, laki-laki yang sering membuatmu menangis.’Jeremy memastikan untuk tidak langsung mengeluarkan Lana dari tahanan. Sebaliknya, dia memastikan wanita itu tinggal selama 48 jam penuh di tahanan polisi terlebih dahulu sebelum dia pergi membayar jaminan.Begitu tiba di vila, Lana mulai memaki-maki Madeline sampai langit ke tujuh."Mantan istrimu benar-benar punya banyak trik yang dia sembunyikan, Jeremy." Dia mengejek, mengatakan, "Apa dia tidak takut aku akan membunuhnya suatu hari nanti?"Alis Jeremy berkerut saat es melintas di kedua matanya. “Eveline dan aku sudah bercerai. Kenapa kau harus membebani dirimu sendiri dengan masalah yang tidak perlu dengan terus mengganggunya?”Lana menggertakkan gigi-giginya dengan marah saat berjalan ke arah Jeremy dengan kecurigaan di matanya. “Kau masih mencintai Eveline, ya, Jeremy?”“Ya
"Eveline!"Ryan terlambat menghentikannya dan langsung memanggil taksi dari sisi jalan, hendak mengejar mobilnya.Dia segera memutar nomor Madeline, tapi begitu tersambung, panggilannya diputus.Khawatir akan hal gila apa yang akan dilakukan orang yang melarikan mobilnya, Ryan pun tanpa ragu membalas panggilan yang baru saja masuk. “Segera terjunkan Tim A dan lacak mobilku secara daring. Pastikan orang-orang di dalam mobil tidak dalam bahaya!"Saat ini di dalam mobil Ryan.Sebuah belati mengkilat menempel di leher Madeline, dan di depannya, Naomi mencengkeram kemudi dengan satu tangan dan melarikan mobil dengan panik.Naomi mengemudikan mobil dengan canggung dan menerobos beberapa lampu merah.Madeline baru saja menyelesaikan masalah malam amal dua hari yang lalu dan hanya meluangkan waktu hari ini untuk makan bersama Ryan. Dia tak menyangka saat ini Naomi akan mengganggu mereka lagi.Awalnya Madeline sudah merasa lelah dan bahkan lebih lelah lagi sekarang. Namun, dia tetap tenang dan
Mendengar itu, Naomi jelas kesal."Tidak mungkin bagimu untuk bersamaku, ‘kan? Kau ingin bersama Eveline, ‘kan? Baiklah, aku akan mati bersamanya sekarang!" Seolah-olah telah dirasuki iblis, dia mengangkat belatinya dan mengayunkan benda itu hendak menusuk jantung Madeline.Ketika akan menghindar, Madeline tiba-tiba melihat Ryan merogoh jasnya dan mengeluarkan revolver dari pinggang belakangnya. Dia mengarahkannya ke belati Naomi dan menembak.Peluru itu mendarat tepat di gagang belati. Benturannya membuat Naomi kesakitan dan segera melepaskan belatinya yang kemudian jatuh ke tanah.Sementara Madeline masih kaget dengan tindakan Ryan, pria itu sudah berlari ke arahnya, mengeluarkan sapu tangan, dan menempelkannya di lehernya yang berdarah. "Eveline, kau baik-baik saja?"Melihat Ryan yang begitu mengkhawatirkan Madeline, Naomi mengambil belati, bangkit, dan hendak melukai Madeline lagi.Tangan Naomi yang terangkat tiba-tiba bergesekan dengan peluru panas.Dia menjerit kesakitan. Belati
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka