Kirana mencoba mendorong Diana sekali lagi, untung saja sekarang Diana sudah tau apa yang akan dilakukan Kirana, dia sudah siap dengan semua itu, tapi sayangnya Kirana mendorong Diana dengan banyak tipu daya dan tentu saja sama seperti yang awal Diana terjatuh lagi, tapi sekarang David tidak bisa menangkap Diana lagi, karena dia juga tidak sadar bahwa Kirana akan mendorong Diana lagi.
Untung saja Novita dan Billy sudah berada tepat dibelakang Diana, Novita langsung menarik tangan Diana untuk berdiri dengan tegak dan berkata dengan terengah-engah sambil menunjuk-nunjuk Kirana, "Na, apa yang terjadi denganmu?, kenapa kamu di dorong perempuan ini?!"
Jujur saja karena terlalu cemas dengan Diana, Novita sampai lupa berjalan perlahan dia terus saja berlari mengelilingi taman hanya untuk mencari sosok Diana dan untung saja saat itu dia menemukan Diana tepat waktu, jika tidak dia takut Kirana akan melakukan hal yang lebih dari mondorong Diana.
Novita melirik David yang
Billy menatap David dengan tatapan curiga, dia hanya asal menebak bahwa David menyukai Diana, tapi itu hanya tebakan acaknya, tapi dari yang dia lihat dari perlakuan David ke Diana, itu sepertinya memang David memiliki perasaan kepada Diana, Billy yang masih menatap David, tapi tidak lagi menatapnya curiga hanya menghela nafas dan berkata, "Jadi... kamu mengatakan hal itu untuk apa?".Billy menambahkan sambil mencondongkan tubuhnya kearah David sekaligus menggodanya dan berbisik, "Atau jangan-jangan kamu menyukainya?"David melebarkan matanya, dia menatap Billy dengan tatapan terkejut, apa lelaki yang dihadapannya ini tau bahwa dia menyukai Diana?, tapi darimana dia tau mereka saja baru dua kali bertemu, pertama di pesta reuni itu juga hanya pertemuan kebetulan mereka dan yang kedua adalah pertemuan itu, tapi dari sejak kapan lelaki ini curiga bahwa dia menyukai Diana, tapi memang dia memeliki beberapa perasaan untuk Diana tapi itu hanya dimasa lalu karena dia sangat b
Diana hanya bisa pasrah, mengerucutkan bibirnya sambil duduk didalam mobil dan tidak mau menatap Nathan, bukannya dia marah, dia hanya tidak mau suaminya melihat keanehannya yang sudah sejak pertama memasuki mobil sakit perutnya kembali kambuh, Diana ingin sekali keluar dari mobil dan berlari kearah Novita untuk membantunya menyembuhkan penyakitnya, tapi sayang sekali, saat dia melirik pelan wajah lelaki yang duduk disebelahnya dia tau suaminya sudah dalam batas kesabaraanya, tetapi didepannya suaminya tidak akan marah kepadanya.Jadi dengan berat hati dan menahan perutnya yang sakit, Diana hanya bisa menenagkan dirinya sambil memainkan ponselnya, sebenarnya dia mengirimkan pesan teks kepada Novita isnya adalahDiana: Nov, kamu sudah berangkat ke kantor? apa masih dengan Billy?Novita: Aku mengantar Billy kerumahku dulu, mobilnya ada di rumahku, setelah itu aku langsung ke kantor.Diana: Tolong cepat ya Nov, aku sudah tidak tahan perutku tidak nyaman sepe
Novita memilih kursi dan meja paling belakang, dia memilih tempat itu karena jika dia duduk dipaling depan dia takut dia akan berbicara sangat keras dan orang lain mendengarnya, setelah itu memberitahunya kepada bos.Novita dan Diana duduk berhadapan, karena merasakan lapar dan masih ada rasa tidak nyaman, Diana langsung memakan makannya dengan perlahan. Berbeda dengan Novita yang hanya menatap Diana yang sedang makan, tapi dia merasa sesuatu hal yang dia lupakan tapi dia lupa apa itu, dia mencoba mengingatnya tapi tidak berhasil dia masih melupakan semua itu.Sampai suara dingin terdengar dibelakangnya, "Disini teryata kamu sayang". Dan tentu saja kata-kata ini untuk Diana yang sedang asik menunduk sambil memakan makannya tampak tidak menyadari suara Nathan sama sekali.Novita yang mendengar suara itu langsung berbalik, dia melihat wajah bosnya yang sangat jelek, sepertinya dia sangat marah, dia bingung kenapa bosnya selalu marah, apa dia memiliki masalah lagi
Diana merasa sangat tidak nyaman berada dipangkuan suaminnya, jujur saja dia merasa sangat gugup dan gatal saat merasakan nafas suaminnya terus menerus berhembus dengan hangat didekat telinganya, membuat telingannya sudah memerah seperti akan menteskan darah, tetapi dia masih saja tetap menahan keinginan untuk melarikan diri.Diana mencoba menengakan dirinya dan mencoba menghibur dirinya sendiri di dalam hati, "Tenag-tenag jika kamu Diana membuat masalah sekarang, bagaimana pekerjaan suamimu akan selesai, lebih baik kamu tahan saja walaupun sangat tidak nyaman".Diana mencoba bersikap sangat alami, tapi masih saja bukan telinga lagi yang memerah tetapi sekarang menjadi pipinya dan dia hanya berharap seseorang akan menyelamatkan dia sekarag juga dari pangkuan suaminnya oke, dia sangat berharap itu.Sampai suara seorang perempuan yang sangat familiar mengetuk pintu, "Bos, semua berkas yang sudah bos suruh saya kerjakan semua, apakah bos sedang sibuk?, saya ingin m
Dan hanya tersisa Nathan dan juga Billy di dalam kafetaria yang sangat sunyi itu, Billy hanya bisa tercegang sambil menatap arah mereka berdua berlari, berbeda dengan Nathan yang masih saja acuh tak acuh tampak tidak peduli tetapi didalam hatinya dia sangat marah dengan Novita yang langsung menarik istrinya yang awalnya berdiri didekatnya menjauh, darinya dia hanya bisa tersenyum dingin dan berjalan pergi. Tetapi sebelum dia sempat melangkah, Billy yang ada dibelakangnya menghentikannya dan langsung berkata, "Nathan, ayo kita cari Novita dan Diana bersama". Nathan mengangguk dia merasa lebih baik mencari bersama daripada dia mencari sendiri, tanpa basa-basi lagi, Billy langsung berjalan beriringan dengan Nathan, mereka tidak berbicara hanya diam, sebenarnya Billy ingin sekali berbicara tetapi saat melihat wajah lelaki yang ada disebelahnya yang tampak acuh tak acuh dan tidak peduli dengan segala hal, membuat moodnya untuk berbicara menjadi menghilang, membuatnya menj
Setelah selesai membalut luka Rama, Billy langsung menarik Rama menjauh dari tatapan dingin Nathan, dia merasa sangat tidak nyaman saat ditatap oleh Nathan seperti itu, seperti dia memiliki dendam, Novita juga merasakan tatapan dingin bosnya, dia memang sudah biasa ditatap seperti itu dia hanya diam dan mengikuti Billy dan Rama.Baru saja dia melangkah sudah dihentikan oleh suara dingin Nathan, dia berkata "Novita, berhenti".Dan tentu saja Novita berhenti, tapi dia tidak berbalik untuk menatap bosnya, dia tau pasti sekarang wajah bosnya sangat jelek dan juga dingin, dia hanya diam tidak berbicara sama sekali hanya menunggu bosnya berbicara.Nathan tidak peduli dengan Novita mau berbicara atau tidak, dia masih saja berkata dengan dingin, "Jika kamu melangkah sekali saja, aku akan memecatmu, pekerjaan kamu beli selesai, apa yang kamu lakukan dengan mereka?!"Diana hanya masih berada dipelukan Nathan mencoba mendorong tangan suaminnya dari pinggangnya, dia
Kepalanya langsung menghantam dada Billy, membuatnya sedikit pusing, untung saja dia masih bisa berpikiran jernih dan mendorong Billy, tapi sayangnya tangan Billy maalah menjadi semakin erat memeluk dadanya, sampai dia merintih kesakitan dan membuat Billy tersadar dia langsung melepaskan tangannya.Novita menggosok pinganggnya, yang masih terasa sakit dan berkata kepada Billy, "Billy apa yang kamu lakukan, mau membuat pingangku remuk?".Billy menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan berkata kepada Novita dengan perasaan berasalah, "Maaf, aku janji tidak akan melakukannya lagi".Novita menatap Billy yang tampak sangat merasa bersalah, dia pikir itu sangat imut, jadi dia mendekat kearah Billy dan mencium pipinya lembut dan berkata, "Oke, aku maafkan".Billy tertegun sambil menyentuh pipinya yang dia rasa masih basah dan hangat karena ciuman Novita, dia menatap Novita dengan senyum bahagia, dan sekali lagi dia memeluk Novita dengan lembut tidak erat seperti
Setelah Billy melepas pelukannya, Novita yang teringat Diana langsung menyapu sekelilingnya untuk melihat keberadaan Diana, tapi sayang sekali dia sudah melihat sekelilingnya beberapa kali tapi dia masih saja tidak menemukan Diana, dia langsung terkejut dan berjalan dengan cepat kearah Rama yang sekarang duduk di kursi sambil terdiam, tanpa tau apa yang dia pikirkan.Saat sampai dihadapan Rama, Novita langsung bertanya dengan nada terburu-buru, "Rama, dimana Diana, bukannya kalian tadi berdiri berdua?".Rama melirik ringan Novita, setelah itu dia juga melirik Billy dan berkata dengan acuh tak acuh, "Apa kalian tidak menyadari Diana kembali ke kantor Nathan?".Novita menggelengkan kepalanya dengan cepat dan berkata, "Tidak, aku tidak tau dia sudah pergi duluan, dia tidak memberitahuku".Rama menaikan alisnya dan berkata dengan ringan, "Mungkin dia tidak mau menganggu momen kalian berdua".Novita langsung menatap Billy dengan tajam dan berkata menyal