Setelah selesai membalut luka Rama, Billy langsung menarik Rama menjauh dari tatapan dingin Nathan, dia merasa sangat tidak nyaman saat ditatap oleh Nathan seperti itu, seperti dia memiliki dendam, Novita juga merasakan tatapan dingin bosnya, dia memang sudah biasa ditatap seperti itu dia hanya diam dan mengikuti Billy dan Rama.
Baru saja dia melangkah sudah dihentikan oleh suara dingin Nathan, dia berkata "Novita, berhenti".
Dan tentu saja Novita berhenti, tapi dia tidak berbalik untuk menatap bosnya, dia tau pasti sekarang wajah bosnya sangat jelek dan juga dingin, dia hanya diam tidak berbicara sama sekali hanya menunggu bosnya berbicara.
Nathan tidak peduli dengan Novita mau berbicara atau tidak, dia masih saja berkata dengan dingin, "Jika kamu melangkah sekali saja, aku akan memecatmu, pekerjaan kamu beli selesai, apa yang kamu lakukan dengan mereka?!"
Diana hanya masih berada dipelukan Nathan mencoba mendorong tangan suaminnya dari pinggangnya, dia
Kepalanya langsung menghantam dada Billy, membuatnya sedikit pusing, untung saja dia masih bisa berpikiran jernih dan mendorong Billy, tapi sayangnya tangan Billy maalah menjadi semakin erat memeluk dadanya, sampai dia merintih kesakitan dan membuat Billy tersadar dia langsung melepaskan tangannya.Novita menggosok pinganggnya, yang masih terasa sakit dan berkata kepada Billy, "Billy apa yang kamu lakukan, mau membuat pingangku remuk?".Billy menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan berkata kepada Novita dengan perasaan berasalah, "Maaf, aku janji tidak akan melakukannya lagi".Novita menatap Billy yang tampak sangat merasa bersalah, dia pikir itu sangat imut, jadi dia mendekat kearah Billy dan mencium pipinya lembut dan berkata, "Oke, aku maafkan".Billy tertegun sambil menyentuh pipinya yang dia rasa masih basah dan hangat karena ciuman Novita, dia menatap Novita dengan senyum bahagia, dan sekali lagi dia memeluk Novita dengan lembut tidak erat seperti
Setelah Billy melepas pelukannya, Novita yang teringat Diana langsung menyapu sekelilingnya untuk melihat keberadaan Diana, tapi sayang sekali dia sudah melihat sekelilingnya beberapa kali tapi dia masih saja tidak menemukan Diana, dia langsung terkejut dan berjalan dengan cepat kearah Rama yang sekarang duduk di kursi sambil terdiam, tanpa tau apa yang dia pikirkan.Saat sampai dihadapan Rama, Novita langsung bertanya dengan nada terburu-buru, "Rama, dimana Diana, bukannya kalian tadi berdiri berdua?".Rama melirik ringan Novita, setelah itu dia juga melirik Billy dan berkata dengan acuh tak acuh, "Apa kalian tidak menyadari Diana kembali ke kantor Nathan?".Novita menggelengkan kepalanya dengan cepat dan berkata, "Tidak, aku tidak tau dia sudah pergi duluan, dia tidak memberitahuku".Rama menaikan alisnya dan berkata dengan ringan, "Mungkin dia tidak mau menganggu momen kalian berdua".Novita langsung menatap Billy dengan tajam dan berkata menyal
Nathan tidak menyadari keanehan Diana, dia hanya terus melanjutkan menatap Diana, sampai makanan Diana habis, dia langsung berdiri dan mendatangi Diana sambil berbisik, "Na, sepertinya mas sedikit lapar, bisa kamu pesankan mas beberapa makanan untuk dibawa kembali ke kantor".Diana mengangguk, dia berdiri dari kursinya dan berkata, "Oke mas, tapi kamu mau makanan apa nanti aku pesankan".Nathan langsung mejawab dengan ringan, "Terserah kamu saja Na, apa yang kamu pesan akan mas makan semuannya".Diana tersenyum dan melangkah ke kasir untuk memesan beberapa makanan untuk suaminnya.Dan Nathan yang sudah melihat Diana pergi, dia melirik ringan Rama yang sedang menunduk sambil menatap ponselnya, dia berjalan kearah Rama dengan acuh tak acuh, setelah sampai dia memukul meja dengan ringan dan suara itu tidak terlalu keras hanya terdengar disekitar mereka berdua, tapi suara itu berhasil mengejutkan Rama yang sedang asik bermain ponsel.Dia langsung mendo
Di restoran, masih tersisa Billy dan juga Rama, Rama masih dengan suasana hati yang naik turun, memakan makannya dengan perasaan sedikit tidak nyaman, berbeda dengan Billy yang makan dengan lahap bahkan tidak peduli dengan apapun disekitarnya, seperti hanya dia dan makannya saja di dunia.Rama melirik Billy dengan ringan dan menggelengkan kepalanya lemah, sahabatnya ini terlalu bahagia hari ini yah berbeda dengan dia yang masih memikirkan ucapan Nathan kepada tadi, sebenarnya dia kembali hanya untuk bertemu dengan Diana dan melihatnya dan untuk beberapa pekerjaannya disini memang benar-benar ada yang harus dia kerjakan disini juga.Tapi dia tidak mau terlalu memikirkannya dia hanya berharap suatu saat nanti dia bisa melupakan Diana dan dia juga akan memiliki seseorang yang dia sukai dan bisa menyembuhkan sakit hatinya.Dia tidak melanjutkan makan hanya menatap kosong kearah piring yang masih penuh dengan makanan, Billy yang tampak sangat fokus dengan makannya ti
Tidak terasa jam sudah menujukan pukul 17.00, Diana yang sedang asik berbicara dengan Novita sekalian menemaninnya bekerja, tidak menyandari bahwa sudah jam lima sore, sampai suara ketukan pintu diluar mengalihkan pandangan mereka.Novita berkata dengan ringan, "Masuk".Seseorang perempuan dengan gaun putih selutut dengan rambut yang tergerai bebas dibahunya memasuki ruangan, dia adalah Anna, Novita hanya melirik ringan Anna dan berkata, "Anna, jam berapa sekarang?, kenapa kamu baru kembali?".Anna berjalan kearah Novita, setelah sampai dihadapan Novita dia berkata perlahan, "Bos, saya tadi ada urusan dan makanan bos...".Novita tau jawabannya jadi dia berkata dengan acuh tak acuh, "Tidak ada?".Anna mengangguk dan menunggu Novita memarahinya, memang salahnya karena tadi dia asik berbicara dengan Angga, dikafetaria sampai-sampai dia lupa membelikan makanan untuk Novita padahal bosnya sudah menunggu makannya, dia berbicara sampai lupa waktu dan saat
Dia tertidur tapi sayangnya dia bermimpi buruk, dia melihat Diana menatapnya dengan tatapan benci dan jijik dimatanya, bahkan senyumannya yang selalu lembut menjadi senyum mengejek dan acuh tak acuh seperti bukan melihat dia sebagai sahabat tapi sebagai musuh atau seseorang yang sangat dia benci.Rama yang berada didalam mimpi itu terus menatap Diana tanpa berkedip dia seperti tidak peduli apakah Diana menatapnya seperti itu atau tidak dia tetap akan menatap dalam dalam pada gadis di depannya, seperti hanya ada Diana saja di matanya.Mereka berdua berada di sebuah taman yang sangat akrab ini adalah taman yang sering dikunjungi oleh Diana saat dia bosan atau ingin mencari udara segar, taman ini banyak ditumbuhi berbagai bunga dari mawar, anggrek dan juga melati, tapi entah kenapa dia merasa suasana taman yang dia rasa sangat akrab dan hangat menjadi sangat dingin dan sunyi, karena hanya ada mereka berdua saja ditaman itu, tidak ada orang lain, sampai dia melihat dua ora
Diana dan Nathan sudah selesai memakan makanan mereka, setelah itu seperti biasa Nathan mencium kening Diana dan dia langsung berangkat ke kantornya.Diana yang ditinggal sendiri dirumah sangat bosan dia hanya diam sambil menatap kelayar TV yang masih hitam belum dia hidupkan sama sekali. Dia sangat bosan dia melirik ringan kearah jam dinding yang menunjukan pukul setengah sepuluh, dia rasa jam bergerak dengan sangat lama, dia berbaring diatas sofa sambil mencoba menuntup matanya tertidur, tapi sayangnya sudah beberapa kali dia tutup matanya dia tidak bisa tidur sama sekali.Dia hanya bisa berguling-guling diatas sofa, menjangkau ponselnya dan melihat tiga panggilan tidak terjawab di ponselnya dan nomor yang meneleponnya adalah nomor baru yang tidak dia tau sama sekali siapa itu, sebenarnya dia sangat malas menelepon balik jika ada nomor baru masuk keponselnya, tapi karena dia pikir mungkin saja itu penting dia hanya bisa menelepon balik, menunggu selama beberapa menit
Beberapa jam yang lalu sebelum Diana ditelpon oleh David dan Kirana menelepon Rama.David sedang duduk diatas sofa, sebang membaca sebuah data dengan indentitas seseorang bahkan juga ada beberapa informasi tentang kehidupan masa lalu orang itu tertera dengan lengkap didalamnya.David membacanya dengan sedikit simpati diwajahnya, memang kehidupan masa lalu orang yang didalam data itu sangat tidak menyenangkan, bahkan bisa dikatakan sangat buruk, jadi bahkan dia seperti membenci seseorang yang dia pikir merebut semua yang dia miliki dari dulu dan sekarang.Sebenarnya dia sudah mengetahui ini sejak beberapa hari yang lalu hanya karena dia penasaran saja kenapa orang itu bisa membenci seseorang yang bahkan dia rasa paling baik dan juga lembut, teryata masalahnya berada dimasa lalunya yang sangat buruk.Dia sebenarnya adalah orang yang cukup baik dan juga pengertian, dia hanya merasa ini adalah perhatian orangtuanya terhadapnya dan ingin membuatnya memiliki ke