Share

Bermain Peran

Author: Arenkaneswa
last update Last Updated: 2021-10-11 14:57:45

Rosalinne dengan setia mendiami Kasur hangat miliknya, memanjakan diri dengan kelembutan bulu angsa yang mendominasi bantal dan selimut miliknya. Rintik salju yang terus berjatuhan di luar sana membulatkan keinginan Rosalinne untuk tidak beranjak barang sejangkalpun dari tempat tidurnya.

Hari sudah semakin sore dan sang Nyonya muda sama sekali tidak menunjukkan batang hidungnya. Bibi Hong yang merasa khawatir dengan kondisi sang Nyonya muda maka memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar yang ada di hadapannya.

Tok..tok..tok…

“Nyonya apa anda sudah bangun?”

Kalimat pertama tidak mendapatkan balasan maka sekali lagi Bibi Hong kembali bersuara.

“Nyonya hari sudah semakin sore, anda telah melewatkan makan siang anda. Haruskah saya membawakannya untuk nyonya?”

Begitu mendengar suara pelayan tuanya, Rosalinne segera bangun memposisikan dirinya untuk bersandar di kepala ranjang kemudian dengan sedikit malas berkata.

“Bawalah kemari Bibi Hong,”

Tak lama setelah Rosalinne berkata, sebuah set makanan telah tertata dengan rapi di samping tempat tidurnya. Meski makanan telah tersaji rupanya Rosalinne sama sekali tidak memiliki niatan untuk menyentuhnya hingga pada akhirnya makanan itu pun terabaikan olehnya.

Rosalinne terlelap tetapi belum lama dirinya tertidur, rupanya sebuah telapak besar yang hangat telah menempel di dahinya.

“Apa kau sakit?”

“Kau sudah pulang?”

“Jawab pertanyaanku,”

“Tidak, hanya tertidur saja,”

“Dan melewatkan makan siangmu? Apa yang sudah kau makan terakhir kali?” tanya David yang terlihat cemas.

“Roti, selai, dan susu,” terang Rosalinne menjelaskan.

“Itu menu tadi pagi Rosalinne Han, kemarilah!” tangannya bergerak, menyibak selimut yang hampir menutupi seluruh tubuh Rosalinne, membawa wanita itu mendekat ke arahnya dan membuatnya memakan makanannya.

“Jangan tidur, bangunlah. Pencernaanmu akan terganggu,”

Menuruti perkataan David, Rosalinne pun memilih bersandar pada kepala ranjang sembari mengamati kepergian David yang tertutupi pintu kamar mandi.

Tak lama setelah itu David keluar dengan rambut basah lengkap dengan tetesan air di setiap ujung rambutnya. Melihatnya maka dengan inisiatif Rosalinne datang menghampiri David dan meminta pria itu duduk dan menikmati perawatan darinya.

“Menunduklah Dav,”

Bukannya menunduk pria itu justru menukar posisi dengan menempatkan Rosalinne untuk berdiri di atas kursi. Lengan kekarnya melingkar mengukung pinggang ramping istrinya, kepalanya yang basah ia arahkan pada Rosalinne yang telah siap dengan hair dryer di tangan.

“Dav lepaskan, aku kesulitan jika kau melilit seperti ini,” ujar Rosalinne pada David yang sama sekali tidak mengindahkan perkataannya dan justru bertindak layaknya seorang yang possessive David justru semakin mengeratkan pelukannya.

---

“Bangunlah mataharinya sudah tinggi,”

“Eungh.” Melenguh David mencoba mengembalikan kesadarannya secara penuh.

“Masih gelap, dimana mataharinya?” tanyanya dengan suara serak yang menggelitik membuat siapapun yang mendengarnya akan terpesona karenanya.

“Apa kau tak melihat? Buka matamu bangun dan lihatlah!” jelas Rosalinne.

“Mana,”

“Ini di depanmu,”

Mendengar itu David segera meraih sang istri menjatuhkan tubuh Rosalinne pada pelukannya, memeluk wanitanya erat sambil melancarkan aksinya.

“Hentikan Dav, ayo bersiap, akh… geli! Hentikan Dav kumohon ini benar-benar geli!” seru Rosalinne yang justru membuat David semakin gencar melakukan aksinya.

Setelah menyelesaikan aksinya barulah David bersiap dan melakukan perjalanan bersama Rosalinne menuju kuil untuk memperingati kepergian mendiang ibu Rosalinne.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, keduanya telah tiba di sebuah kuil kuno yang terletak di kaki gunung. Bangunan klasik penuh makna itu rupanya telah diisi oleh orang-orang yang berkumpul dan bersiap melakukan ritual do’a sehingga membuat David dan Rosalinne segera bergegas turut serta memanjatkan doa di sana.

Selesai dari memanjatkan do’a dan ritual mereka berkumpul untuk menikmati sarapan yang sempat tertunda. Mereka berkumpul mengelilingi meja bundar yang telah terisi dengan berbagai macam hidangan khas kuil. Meski hidangan yang lezat telah tersaji di depan mata rupanya itu sama sekali tidak menarik perhatian Rosalinne karna sedari tadi ekor mata Rosalinne telah menangkap gelagat aneh dari sang ibu dan kakak tirinya. Secara terang-terangan Allen Jeong sang kakak tiri menatap suaminya dengan mata telanjang, bahkan meski secara jelas ia tahu bahwa Rosalinne juga berada di sini nampaknya tidak menyurutkan antusiasme Allen untuk memandangi sang adik ipar.

Begitu menyelesaikan makanannya dan melakukan sedikit perbincangan dengan David, Tuan Jeong segera bergegas pergi karena alasan pekerjaan. Sementara itu David masih menyesap secangkir teh yang baru saja dituangkan oleh sang isteri.

“Kuharap dia bisa merawatmu dengan baik. Sifatnya yang kekanak-kanakan terkadang membuatku cukup sedih,” kata Nyonya Jeong tiba-tiba memulai percakapan.

“Iya,” balas David.

“Aku tidak menduga jika suamiku justru menikahkanmu dengan putri kecil kami. Padahal putri tertua keluarga kami juga telah siap dan matang untuk menjadi seorang istri,”

Sang ibu mertua terus berbicara, mengingkari fakta bahwa Rosalinnelah yang kini menyandang gelar sebagai Nyonya Han dan bukannya sang kakak. Sungguh keduanya adalah wanita bermuka dua nan licik. Jika itu memang rencana mereka maka Rosalinne pun tidak memiliki pilihan lain selain turut serta mengambil peran dalam drama yang mereka ciptakan.

“Maafkan aku kakak, aku merasa bersalah karna itu. Tapi, bila dipikir kembali darah tentu lebih kental dari pada air,” cercanya mantab mengusik ketenangan pasangan ibu dan anak tersebut.

“Ah ya, kau benar. Selamat atas pernikahan kalian aku turut berbahagia untuk itu, dan kuharap kelak suamiku akan sama sepertinya,”

Menjijikkan, bukankah itu sama saja dengan menerangkan bahwa sang kakak menginginkan suaminya kelak yang juga akan menjadi suami untuknya? Benar-benar tidak tahu malu. Rosalinne yang mendengarnya hanya tersenyum simpul meremehkan sikap ambisius dari Allen Jeong.

Meski acara telah berakhir tapi rupanya David belum juga beranjak dari tempatnya dan masih setia menunggu Rosalinne yang tengah berada di toilet.

“Bolehkan aku duduk di sini?” tanya Allen.

Pria itu tidak merespon dan sama sekali tidak memberikan wajah pada Allen sang kakak ipar. Sementara itu Allen yang diabaikan tidak menyerah begitu saja, wanita itu dengan tidak tahu malunya tetap menjalankan aksinya meski si target tidak meresponnya sama sekali.

“Lihatlah kancing mantelmu terlepas. Ngomong-ngomong aku tidak yakin jika adikku dapat merawatmu dengan baik. Tidakkah kau merasa lelah? Kau bisa menghubungiku jika kau mau,” Tangannya menyodorkan kartu nama.

David yang melihat isterinya berjalan di kejauhan segera berdiri dan tidak meperdulikan tangan Allen yang tersodor ke arahnya. Pria itu berjalan mendekati Rosalinne, begitu tiba di hadapan sang istri ia segera mencium kening Rosalinne, membenarkan mantel bulu yang digunakan wanita itu lalu segera membawanya pergi dari sana. Sementara itu Allen terlihat meremas kuat kartu nama yang hendak ia berikan pada David. Allen marah atas perlakuan David yang sama sekali tidak menghargainya. Dengan ekor matanya yang sinis, Allen menatap kepergian keduanya, menanamkan rasa iri dan benci yang sedalam-dalamnya atas hubungan pernikahan sang adik tiri.

---

Hari-hari terlewati, semua berjalan dengan baik bahkan menjadi jauh lebih baik. Namun sayang sepertinya Allen benar-benar telah dibutakan oleh obsesinya. Wanita itu hampir setiap hari mengunjungi kediaman sang adik tiri. Entah memang sekedar untuk berkunjung atau membawa maksut tersendiri yang jelas Rosalinne tidak peduli.

Seperti pagi ini, Rosalinne, David dan juga Allen tengah sarapan bersama. Rosalinne yang duduk di dekat David benar-benar diperhatikan oleh suaminya, bahkan untuk sekedar membersihkan sudut bibir, David akan dengan senang hati melakukan itu untuk istrinya. Pagi hari yang romantis bagi keduanya tanpa meperdulikan kehadiran Allen yang iri melihat kemesraan keduanya.

“Kalian terlihat sangat manis, benar-benar pengantin baru,” ungkap Allen.

“Kau cemburu?”

Mendapat pertanyaan seperti itu membuat Allen gelapan dan salah tingkah. Wanita itu kemudian memperbaiki raut keterkejutannya dan segera tersenyum lalu menjawab.

“Untuk apa aku cemburu untuk sesuatu yang tidak aku miliki,” ujarnya tenang.

“Tidak kak, aku hanya bergurau,” ucap Rosalinne diiringi senyum manis miliknya.

Mendengar itu Allen merasa geram, rupanya sang adik tiri berniat untuk mengejeknya. Meski menahan marah wanita itu masih tetap mempertahankan topengnya dengan tersenyum lembut seolah memaklumi tindakan sang adik. Mungkin jika David tidak bersama mereka maka sudah dapat dipastikan jika Allen akan benar-benar menghancurkan sang adik. Sayangnya wanita itu harus berjuang dengan keterpura-puraannya.

Sementara itu David yang sedari awal tidak menaruh minat terhadap Allen sama sekali tidak menanggapi apapun yang dilakukan oleh wanita cantik itu. Dirinya hanya berfokus pada sang istri yang benar-benar telah menjeratnya dengan pesona yang tak tertandingi. David juga tidak bodoh dengan sikap seduktif yang selalu ditunjukkan Allen terhadapnya, tapi lagi-lagi dirinya sama sekali tidak tertarik karna ketertarikannya telah dikuasai oleh Rosalinne seorang. Bahkan dengan jelas David menunjukkan sikap yang berbeda seratus delapan puluh serajat berbeda antara caranya menyikapi Rosalinne maupun Allen. David sangat dingin dengan wanita manapun tak terkecuali jika itu kerabat atau apapun yang berhubungan dengannya yang jelas ia hanya akan memberikan kehangatannya pada Rosalinne yang telah mencuri hatinya sejak di altar hari itu.

Rosalinne segera menikmati waktu santainya begitu David berangkat ke kantor. Merebahkan diri Rosalinne mengamati bunga-bunga yang bermekaran di taman rumahnya. Bunga-bunga yang cantik seperti pemiliknya, begiitulah pikir Rosalinne.

“Kak Allen.” Panggilnya.

Allen yang hendak pergi pun mengurungkan langkahnya. Berbalik, wanita itu mendapati Rosalinne yang tengah berbaring dan tidak menatap ke arahnya meski dia memanggil.

“Kuharap kau mengerti Batasan. Apa kau menyukai rumah ini? Atau kau suka dengan pemiliknya?”

Allen mendekat, kini posisinya berada di samping Rosalinne yang tengah berbaring. Membungkukkan badannya Allen berkata.

“Ya dan akan aku miliki,” kata Allen di telinga Rosalinne.

Rosalinne yang mendengarnya hanya tersenyum, wanita itu melirik keberadaan sang kakak yang tengah berdiri di sampinya.

“Sepertinya kau memang menyukai apapun yang telah menjadi bekasku,”

“Kau!” geram Allen memperingati.

“Sssttt… jangan berteriak padaku, kau tahu ini adalah kediaman Han dan kau tak berhak atas apapun yang ada di sini.” Jarinya mendorong telunjuk yang diarahkan ke wajahnya.

“Bibi Hong tolong antarkan nona ini keluar, sepertinya nona ini lupa letak pintu keluar,”

“Kau! Akan kupastikan kau membayar semua ini!” Hardik Allen pada Rosalinne.

Tidak memperdulikan ancaman sang kakak, Rosalinne justru tersenyum seolah menanti apa yang akan wanita ini lakukan untuknya. Rasanya cukup puas melihat wanita itu selalu menahan amarah. Rosalinne tidak cukup bodoh untuk sekedar memahami situasi dan membaca motif di balik kedatangan Allen yang selalu berusaha berada di dalam pernikahannya. Wanita itu terlalu serekah dan Rosalinne sangat membencinya.

Sepeninggal kepergian Allen, Rosalinne segera pergi ke taman bunga miliknya. Menikmati keindahan bunga-bunga yang bermekaran dan menghirup aroma wangi yang menenangkan, Rosalinne memperbaiki suasana hatinya hari ini.  

“Nyonya, perlukah saya membukakan surat-surat ini untuk anda?” tanya Bibi Hong hati-hati.

“Berikan padaku aku akan membukanya sendiri, terimakasih Bibi Hong,” ucap Rosalinne tulus.

Tidak buruk, menikmati ketenangan dengan membaca beberapa surat. Jari-jarinya sibuk membuka setiap surat maupun undagan yang ditujukan untuknya. Kebanyakan isi surat itu berupa undangan pesta minum teh yang membosankan. Setiap surat akan menunuliskan nama pengundang beserta asal keluarga dan dari sanalah Rosalinne berpikir mungkin ini adalah teman-teman atau mungkin kenalan dari mendiang sang ibu mertua. Kebanyakan dari undangan itu juga menyisipkan sebuah ucapan selamat atas pernikahannya dengan David. Sepertinya mendiang ibu mertuanya menjalin hubungan baik dengan para wanita ini. Hal itu terbukti dengan kalimat dalam surat yang seolah menyampaikan kerinduan yang teramat dalam. Rosalinne berpikir untuk menghadiri satu atau dua undangan yang ditujukan kepadanya, sepertinya menarik dan mungkin dengan begitu dirinya bisa mengenal lebih jauh kepribadian mendiang sang ibu mertua yang dirasanya berkepribadian baik. Kembali melipat surat undangannya Rosalinne segera bersiap untuk menghadiri salah satu undangan yang diadakan hari itu. Meski dalam hati tidak benar-benar yakin akan keputusannya tetapi dirinya tetap memutuskan untuk pergi.

....

  

Related chapters

  • Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan   Wanita Muda

    Cermin besar menampilkan bias seorang perempuan dengan setelan merah muda yang terlihat manis tapi sama sekali tidak memberikan kesan kekanakan. Warnanya cantik, menonjolkan keanggunan dan sentuhan lembut pada pemakainya. Surai kecoklatannya yang panjang diapit dengan sepasang hair pin putih yang diketahui tersusun atas beberapa mutiara. Setelah berputar sekilas di depan cermin pada akhirnya Rosalinne setuju dengan tampilannya kali ini, begitu berbalik jemarinya segera meraih clutch bag yang disodorkan oleh sang pelayan kemudian segera bergegas pergi dan diikuti beberapa pelayan di belakangnya. Melihat sang nyonya mulai berjalan di bawah ruang terbuka maka pelayan lainnya segera bertindak. Payung lebar segera dibuka guna menaungi sang nyonya dari bulir salju yang berjatuhan. Rosalinne masuk ke dalam kuda besi lalu kemudian pintu mobil ditutup dan semua pelayan menunduk hormat melepas kepergian Nyonya mereka. Klotak…Klotak… Suara hak sepatu

    Last Updated : 2021-12-09
  • Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan   Istri David

    Di dalam sebuah kamar besi Rosaline terlihat sedang berdiri diantara kerumunan orang-orang di dalam lift. Paras cantik dan penampilannya yang segar mencuri perhatian orang-orang di sana tanpa mengetahui jika wanita itu adalah istri dari bos mereka. Seusai menghadiri undangan dari Nyonya Joo rupanya Rosalinne tak lantas kembali ke kediamannya melainkan bertandang mengunjungi sang suami yang tengah bekerja. Lift terus naik menuju lantai paling atas, namun sebelumnya kamar besi itu sempat berhenti di beberapa lantai dan membawa serta beberapa orang untuk masuk di dalamnya. Ruangan lift yang semula longgar kini mulai menyempit. Saat Rosalinne hendak terhimpit tiba-tiba seseorang lebih dulu melindunginya. “Nyonya apakah anda baik-baik saja?” Masih belum menjawab, Rosalinne memperhatikan pria di depannya. “Maaf Nyonya saya tidak punya pilihan lain selain seperti ini,” jelas pria tersebut pada Rosalinne. Memang sedikit cang

    Last Updated : 2021-12-09
  • Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan   Bersenang-Senang

    Malam merupakan keadaan dimana waktu berubah menjadi tenang dan nyaman. Kegelapan yang menyelimuti seakan menghangatkan orang-orang yang berada dalam pelukannya. Malam juga menjadi hal yang menyenangkan bagi pasangan suami-istri Han. Di atas peraduan yang lembut keduanya berada di bawah selimut yang sama, saling memeluk menghangatkan satu sama lain.“Dav kenapa kau mau menikah denganku?”“Dan kau kenapa mau menikah denganku?”Yang ditanya justru balik mempertanyakan hal yang sama.“Karna itu sebuah perintah.”“Tepat sekali karna itu perintah,” balas David semakin mengeratkan pelukannya pada sang istri.“Kau tidak menyesal?” selidik Rosalinne.“Awalnya.”Mengangkat alisnya Rosalinne menyembunyikan rasa kecewa yang tengah melanda relung hatinya. Kemudian wanita itu lebih memilih untuk memunggungi suaminya, menarik selimut tinggi-tinggi mengabaikan keberadaan

    Last Updated : 2021-12-09
  • Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan   Perasaan Rosalinne

    Seumur dirinya hidup ini adalah mandi yang paling menyenangkan, ia tak berpikir jika kegiatan bernama ‘mandi’ menjadi sangat menyenangkan jika bersama David. Ia pikir pria mesum itu akan menggodanya hingga berwajah merah padam namun ternyata tanpa diduga David mengadakan konser dadakan di kamar mandi yang tentunya membuat Rosalinne tertawa karna aksinya.“Dav kapan kau akan mandi? Ini sudah tidak hangat lagi.” Rosalinne menggoyangkan air dengan tangannya sebagai bentuk bukti laporannya.“Benarkah? Kalau begitu akan kuhangatkan untukmu,” ucapnya menyudahi aksi panggung dadakan miliknya lalu segera mengumbar senyum penuh makna yang membuat Rosalinne merutuki kalimatnya.Air dalam bathup bergoyang begitu tubuh atletis David membelah gundukan busa yang memenuhi permukaan air bathup. Sedikit menggoda sang istri David terus mendekatkan tubuhnya pada Rosalinne yang telah berwajah merah karna malu. Mendekatkan kepala

    Last Updated : 2022-01-26
  • Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan   Perasaan Rosalinne 2

    Telapak besar milik David tengah bergerak memutari permukaan perut rata Rosalinne. Setelah memberikan wanita itu obat dan membantu membersihkan diri, David sama sekali tak beranjak dari sisi Rosalinne barang sejengkalpun. Dari belakang David memeluk tubuh Rosalinne, mendekapnya hangat menyalurkan ketenangan yang luar biasa nyaman. Menerawang pada kejadian beberapa menit yang lalu ketika David merasakan keanehan dari sang istri pria itu lantas segera menyalakan pecahayaan dan membiarkan ruangan itu diserbu dengan cahaya terang. Dengan mata kepalanya sendiri David melihat noda merah yang seperti pulau dibalik tubuh istrinya. Warna merahnya sangat melukai perasaan David, bagaimana bisa darah sebanyak itu keluar dari tubuh istrinya. Mungkin terdengar berlebihan tapi jujur saja ia tak menyangka akan melihatnya sebanyak itu. Menyaksikan bagaimana wajah pucat dan keringat dingin di tubuh Rosalinne membuat David panik bahkan sejenak kehilangan kecerdasannya. Namun semuanya terkendali begitu

    Last Updated : 2022-01-26
  • Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan   Intrik

    Sore itu hanya dihabiskan Rosalinne berdua bersama David. Dari balik jendela kaca di kamar mereka keduanya menyaksikan hari berganti menjadi petang. Setelah lama keduanya terdiam Rosalinne kemudian berinisiatif untuk membuka pembicaraan.“Kau pulang lebih awal Dav, bahkan jauh dari waktu biasanya.”David tidak membalas pernyataan sang istri, pria itu tetap diam tak bergeming menempelkan dagunya di puncak kepala Rosalinne. Kedua lengannya sibuk merengkuh tubuh ramping sang istri, posisi yang demikian itu sungguh menjadi kehangatan tersendiri bagi David.“Dav?”“Jadi kau menyukai aku yang selalu pulang malam?” sindir David.“Tidak juga.”David mengeratkan pelukannya mengubur wajahnya dalam-dalam pada ceruk leher Rosalinne.“Aku kotor belum mandi Dav,” keluh Rosalinne merasa tidak enak pada David yang menyerbunya.“Apakah itu kode?” selidik David.&ldqu

    Last Updated : 2022-01-27
  • Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan   Panas

    Noda herbal itu susah dihilangkan terlebih dengan aromanya yang cukup kuat sehingga membuat Rosalinne susah mengenyahkannya. Dalam usaha membersihkan noda di pakaiannya tanpa sadar David telah berada di belakang tubuh Rosalinne dan dengan tiba-tiba memeluk perempuan itu dengan erat. “Dav kau sudah selesai? Maaf aku terlalu lama di sini,” kata Rosalinne sembari menatap David pada pantulan cermin. “Ada apa?” Tidak menjawab, David justru mendaratkan kecupan-kecupan basah di Pundak dan sekitar perpotongan leher Rosalinne. “Dav menjauhlah, noda ini membuatku bau apa kau tidak menciumnya?” “Tidak. Aku menyukainya.” Merasa aneh dengan perlakuan David membuat Rosalinne segera membalikkan badan dan menatap lekat pria tinggi itu. “Kau baik-baik saja?” tanyanya lembut dengan posisi tangan meraih rahang sang suami. Sentuhan yang dirasakan David semakin membuat sesuatu dalam dirinya meledak-ledak tidak terkendali. Memejamkan matanya

    Last Updated : 2022-01-29
  • Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan   Antara Hasrat dan Akal Sehat

    Tubuhnya benar-benar kehilangan kendali, selain hawa panas ada rasa lain yang dirasakannya tapi cukup sulit untuk dipahami olehnya. Menggeliat dan berguling sama sekali tidak membantunya. Matanya yang sayu menatap penuh permohonan, mencengkeram erat baju yang dikenakan David, Rosalinne memohon meminta pertolongan. Rasa yang menyiksanya itu telah menghilangkan sebagian akal sehatnya bahkan ketika David melucuti pakaian yang dikenakan olehnya Rosalinne sama sekali tidak sadar, baru ketika telapak besar suaminya telah menyentuh permukaan kulitnya Rosalinne tersadar dengan apa yang terjadi. Rosalinne tidak bergerak, perempuan itu masih memahami respon yang diberikan tubuhnya terlebih setelah sentuhan yang telah David berikan padanya.Mendapati Rosalinne yang diam membeku David lantas menghentikan aksinya, menatap penuh khawatir dengan keadaan sang istri. Instingnya mengatakan jika Rosalinne tengah menahan sesuatu oleh karenanya dengan lembut David membelai sisi wajah sang istri d

    Last Updated : 2022-01-30

Latest chapter

  • Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan   Di Akhir Bulan Madu

    Kembali ke penginapannya David menemukan Rosalinne yang telah meringkuk di balik selimut. Menghampiri posisi tidur sang istri kemudian David menyibak sisi ujung selimut lainnya dan menempatkan diri bersama di bawah selimut yang sama.“Kau pulang Dav?” tanya Rosalinne dengan mata yang masih terpejam.Tanpa memberikan jawaban pada Rosalinne David justru semakin mengeratkan pelukkannya dan membenamkan indra penciumnnya pada ceruk leher sang istri.Merasa paham dengan gerak-gerik suaminya kemudian Rosalinne memutar tubuhnya dan menghadap persis di depan David.“Bisakah kita beristirahat malam ini?”Pintanya memelas pada seseorang yang beberapa waktu terakhir ini telah menggempurnya dengan sangat ganas dan di beberapa hari ini rasa-rasanya ia tidak mendapatkan istirahat yang cukup baik apa lagi setelah kegaiatan olahraga yang selalu mereka lakukan semakin membuat waktu istirahatnya menjadi berantakan.Menarik Rosalinne dal

  • Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan   Kembang Api dan Hal Tak Terduga

    Sore itu setelah melewati hari yang panjang bersama sang suami Rosalinne tengah menikmati indahnya sunset di tepi pantai. Dengan dress pantainya yang melambai-lambai Rosalinne tampak begitu cantik dan mempesona. Berjalan beriringan keduanya memamerkan kebersamaan pada langit yang kian jingga, menapakkan jejak pada pasir putih yang membentang dari ujung ke ujung, pasangan suami-istri itu terlihat sangat bahagia dengan kebersamaan mereka.“Kau suka?” tanya David pada Rosalinne yang tengah memandang penuh binar bagaimana indahnya matahari tenggelam di balik lautan.“Terimakasih Dav,” Rosalinne berkaca-kaca di depan David.“Kau menangis? Hei-hei jangan menangis heum.”Sambil memeluk Rosalinne dalam dekapannya David mengecup bertubi-tubi kepala Rosalinne benar-benar menyayangkan air mata yang telah diteteskan istrinya.“Aku akan merindukan saat-saat seperti ini.”Mendongak, Rosalinne menata

  • Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan   Bulan Madu Yang Tertundah 2

    Sreeeek… Suara pintu tergeser menjadi penanda kehidupan di kamar yang telah temaram itu. David Han dengan baik hati merapikan segala kekacauan yang telah keduanya perbuat. Tanpa niat mengusik ketenangan Rosalinne David melakukannya sendiri, bisa saja sebenarnya ia meminta pelayan untuk merapikan kekacauan yang telah mereka perbuat toh tanpa harus ditutupi mereka juga akan mengerti dengan apa yang telah terjadi, terlebih dengan status keduanya yang telah diketahui oleh umum. Ini sudah pukul 01.00 KST waktu dini hari yang menjadi saat-saat ternyenyak untuk melelapkan diri. Setelah membereskan kekacauan tadi David Han tak lantas menyusul sang istri untuk meringkuk dan berbagi selimut yang sama, pria itu justru mendatangi mini bar di kamar mereka. Bukan untuk menikmati sekaleng bir atau sejenisnya pria itu justru memilih kemasan air mineral di antara minuman-minuman berbagai rasa yang berjajar rapi di sana. Membuka penutupnya menikmati setiap aliran air yang men

  • Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan   Bulan Madu Yang Tertunda

    Masih di atas kasurnya Rosalinne membaca keramaian sosial media, ditemani oleh temaram lampu Rosalinne dengan jeli membaca penuturan akun @lunaa_park yang telah menuliskan pembenaran terkait foto yang telah diunggahnya.@lunaa_park: Sebelumnya aku meminta maaf karna telah menyebabkan kehebohan yang sebelumnya tidak pernah aku duga. Foto ini diambil pada saat aku mengunjungi Nyonya Han dan memberikan bingkisan sebagai bentuk selamat atas pernikahannya. Aku rasa dengan penjelasan ini semua akan diluruskan kembali, tidak perlu menduga atau berspekulasi karna hubungan kami tidak lebih dari hanya saling mengenal. Terimakasih^^Sejujurnya Rosalinne tidak mempermasalahkan hal itu, ia merasa masa bodoh dengan pemberitaan media yang menilainya tapi di sisi lain kondisinya telah berbeda terlebih dengan marga Han yang telah disandangnya sehingga membuat beberapa hal menjadi sulit. Rosalinne tidak turun tangan mengatasi persoalan ini karna David sendiri yang memi

  • Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan   Pemberitaan Lanjutan

    ‘MEMILIKI STATUS POSISI YANG BERBEDA LUNA PARK MEMBAGIKAN KEBERSAMAAN DENGAN ISTRI SEORANG KONGLOMERAT!’‘HUBUNGAN LUNA PARK DENGAN ISTRI SAH DAVID HAN!’‘KEDEKATAN LUNA PARK DENGAN MENANTU KONGLOMERAT HAN’‘MILIKI HUBUNGAN BERBEDA, DAVID HAN BERHUBUNGAN DENGAN DUA ORANG WANITA!’‘DUA FIGUR BERBEDA DI BALIK KESUKSESAN DAVID HAN’Media telah menyebarkan berbagai judul artikel dalam kurun waktu kurang dari sehari. Waktu yang terbilang cepat hanya untuk mem-booming-kan sepotong gambar yang diupload oleh pemilik akun ensta bernama @lunaa_park yang tak lain dan tak bukan merupakan akun milik model papan atas Luna Park. Pengikutnya yang telah mencapai belasan juta itu telah meninggalkan banyak jejak digital dikolom komentar akun ensta miliknya, menyampaikan berbagai kalimat dari yang baik hingga beberapa yang sebenarnya kurang layak untuk dituliskan di media sosia

  • Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan   Pemberitaan

    Suasana yang tenang dengan gemericik hujan sebagai playlist di pagi hari yang dingin. Setelah mengantar kepergian suaminya Rosalinne hanya bergelung menyimpan diri di balik selimut putih yang lembut. Rasanya hari ini ia benar-benar ingin bermalas-malasan sepanjang hari, melemaskan tubuhnya dengan sempurna sebagai wujud dari kemalasan yang nyata. Kembali mengenakan penutup matanya Rosalinne menjelma menjadi putri tidur di era modern. Sayangnya meski telah menutup mata bermenit-menit lamanya tetap saja rasa kantuk tak kunjung menghampirinya. Melepaskan penutup matanya Rosalinee bangkit dari tidurnya, sekilas perempuan itu melirik jendela besar di sudut kamar yang menampilkan ramainya tetes hujan.“Baiklah mari kita lihat ada berita apa hari ini.”Rosalinne menyibukkan jari-jarinya dengan membuka portal internet yang tersaji pada telepon genggam miliknya.“Menantu rahasia konglomerat Han, istri rahasia David Han, wanita cantik Han Corp, s

  • Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan   Istri dan Pengincar Suami

    Semilir angin menjadi penyambut kedatangan Pasangan Han malam itu, setelah acara launching di siang hari maka di malam harinya diadakan jamuan semi party yang dihadiri oleh tamu-tamu undangan. Han Corp yang bernotabene sebagai perusahaan besar benar-benar menyajikan acara yang berkelas dan bernilai tinggi oleh karena itu orang-orang tidak pernah menganggap sepele setiap usaha dan bisnis yang dilakukan oleh Han Corp. Malam itu David Han dan pasangannya tampil memukau di tengah gelapnya malam. Bergandeng tangan menyapa setiap kerumunan tamu serta memamerkan senyum seolah menegaskan kebahagian yang tak terkira. David, pria dengan setelan semi formal berwarna gelap itu telihat gagah dan tampan di semua sisi. Jika saja lengan kirinya masih kosong mungkin malam itu para wanita akan berlomba untuk menyatakan cinta padanya, namun sayangnya kenyataan jelas berbeda dengan bayangan. Pria tampan itu telah menggandeng seorang perempuan cantik yang elegan dan terlihat cerdas, terlebih de

  • Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan   Musim Semi dan Istriku

    Rosalinne berdiam seorang diri menerima sapuan lembut dari angin yang melambai menyapanya dengan menerbangkan sebagain anak rambut miliknya yang jatuh. Sejenak menutup mata menikmati kesenangannya sendiri, menumpukan kedua tangannya pada bangku yang sedang didudukinya Rosalinne juga meluruskan kedua kakinya ke depan.Klotak…klotakRosalinne mendengarnya, mendengar suara hak sepatu yang menghantam lantai. Dari pendengarannya Rosalinne tahu jika langkah itu berhenti tepat di hadapannya, jika didengarkan lebih jauh ini bukanlah langkah kaki seorang pria hal itu jelas terdengar dari jenis ketukan kaki yang berbeda, lalu wangi ini juga berbeda. Bukan wangi seorang pria wanginya lebih lembut dan merupakan aroma yang segar seperti bunga. Membuka matanya Rosalinne menatap tenang Luna Park yang tersenyum ramah di hadapannya.“Nyonya Han,” sapanya dengan suara yang lembut.“Apakah kita pernah bertemu?”Seolah lupa inga

  • Pernikahan Yang Tidak Kuinginkan   Musim Semi dan Istriku

    [Kirimkan ke kediaman Kim][Untuk setnya apakah anda ingin mengubahnya?][Tidak, cukup set utama. Perbaiki detailnya dan segera kirimkan.][Baik nyonya akan segera kami kirimkan.]Mematikan sambungan teleponnya Rosalinne kembali merapikan barang-barang di walkin closet miliknya. Beberapa pelayan terlihat menunjukkan beberapa pakaian termasuk beberapa pakaian santai, gaun, formal dan semi formal yang akan menggantikan koleksi musim dingin di lemari Rosalinne.“Tolong rapikan berdasarkan warnannya aku mau yang ini terlihat teratur.”Para pelayan mengangguk patuh dengan cepat tanggap segera mengerjakan apa yang dimau oleh si majikan.“Bibi Hong minta para pelayan untuk tidak membuang pakaian lamaku, aku ingin mereka disimpan dengan baik. Mungkin akan aku gunakan tahun depan jika masih bisa.”“Baik nyonya.”“Dan satu lagi tolong berikan aku ukuran tubuh masing-masing pelayan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status