Share

BAB 3. SUNNY & KAIRA

Penulis: Prati Fent
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

18+++++

Kaira berjalan ke kamar dengan di gandeng oleh Sunny tapi pelukan dan sentuhan Sunny sama sekali tidak bisa menahan amarah Kaira. Dia benar-benar kesal pada mertuanya.

Sejak awal menikah, ibu Sunny selalu menatapnya dengan pandangan yang jijik. Karenanya hubungan mereka persis seperti hubungan ibu merua dan menantu yang ada dalam sinetron-sinetron alias penuh dengan drama. Mereka membenci satu sama lain. Itu semua bermula saat Kaira dan Sunny sepakat tidak akan punya anak.

“Heh kamu!” suara ibu mertuanya kembali terdengar. “Sadar diri dong! Kamu sudah mau tiga puluh tahun, saya sangat berharap, kalau kamu mau jujur jika kamu memang mandul! Supaya anak saya bisa menceraikan kamu dan mengusir kamu dari rumah ini, supaya kamu bisa jadi gelandangan dan anak saya bisa menikah lagi!”

Deg!

“Sabar sayang, please!” Sunny memohon.

****

Mereka masuk ke dalam kamar. Kaira buru-buru melepaskan pelukan Sunny darinya. “Ibu kamu sudah sangat keterlaluan, Sun! aku bisa gila, kalau dia lebih lama di sini!”

“Lalu kita harus apa, Kai?” tanya Sunny sambil membantu Kaira melepaskan dress hitam yang membalut tubuhnya. Begitu dress terlepas, Kaira  sekarang hanya menggunakan lingerie nude yang memamerkan sebagian besar area tubuh indah dan mulusnya, melihat Kaira yang begitu seksi, Sunny tidak bisa menahan diri. Dia langsung meraih tubuh Kaira, mencium bahu, leher dan belakang telinga Kaira dengan nafas yang memburu.

Dengan satu tangan yang memegang payudara Kaira, meremas dan mengelus payudara itu dengan lembut, satu tangan Sunny lainnya melepaskan bra yang Kaira pakai dan menggesekkan miliknya yang mulai keras di pinggang Kaira.

Tapi Kaira langsung melepas pelukan Sunny dan menghindar darinya. Karena Sunny yang sudah melepas branya, payudara kirinya langsung tersingkap, Sunny melihatnya dengan tersenyum dan langsung menabrakkan tubuhnya ke tubuh Kaira yang tak bisa bergerak, terhimpit oleh dinding.

Sunny seolah tidak ingin melepaskan Kaira sama sekali, dia memilin putting payudara Kaira sebelum memasukkannya ke dalam mulut. Tangannya terus meremas, meraba tanpa henti. Nafasnya setengah memburu, tapi Kaira jangankan ikut mendesah, menikmati jemari dan lidah suaminya yang berada di dalam tubuhnya, dia tidak perduli. Kemarahannya tidak reda.

“Kai…” desah Sunny yang tahu karena seluruh tubuh Kaira telah menolaknya. Kaira sama sekali tidak basah. “Ada apa?”

“I’m not in the mood! Kita bahkan belum selesai bicara tentang ibu kamu, ingatkan?” tanya Kaira masih dengan nada kesal dan langsung menyingkir dari hadapan Sunny.

“Kai, tolong lupain tentang ibu, ok! Ini malam tahun baru kita, sayang. Seharusnya kita senang-senang bukannya emosi kayak gini.”

“Aku ngga bisa senang-senang Sun! ibu kamu bukan hanya sekedar masuk kekamar kita tanpa izin. Ngga itu doang! Ibu kamu menyebutku wanita mandul dan ingin kita cerai! Gila kan?”

“Pertama, dia ibu kita, Kai bukan hanya ibu aku. Dan yang kedua, ngga ada yang ingin menceraikan kamu sayang. Punya anak atau ngga, yang penting kita bareng!”

Bullshit!

“Kai, sebenarnya ibu hanya ingin kita bahagia.”

“Bahagia?”

“Ya, bahagia karenanya beliau ingin kita punya anak, Kaira. Anak itu sumber kebahagiaan dan ibu memikirkan kita. Hanya saja, cara ibu yang berbeda dari kita. Cara ibu adalah cara orang kuno, konservatif. Karenanya beliau ngga bisa bermanis-manis kayak yang kamu harapkan. Tapi percaya sama aku, ibu hanya ingin kita bahagia, hanya itu Kai.”

Kaira mendengus kesal. Sunny selalu mencoba bersikap netral jika membalas tentang ibunya, tapi Kaira tahu jika suaminya jauh lebih condong membela ibu kandungnya dari pada Kaira.

“Sayang,” ucap Sunny sambil menyelipkan rambut Kaira ke balik telinganya dan menjilat belakang leher Kaira. “Aku rasa, kita perlu mencobanya tanpa kondom. Sudah lama, kita ngga kayak gini.”

Kaira tidak menjawab, karena Sunny sudah lebih dulu merenggut bibir Kaira ke dalam bibirnya. Dia menciumi Kaira dengan begitu bernafsu. Sunny mengangkat tubuh Kaira, melemparkannya ke atas kasur dan langsung melepaskan pakaiannya.

Kaira mencoba kembali bangun tapi Sunny jauh lebih cepat, dia mengunci kedua pergelangan tangan Kaira dengan tangannya yang besar dan kokoh. Kaira mencoba memberontak, tapi Sunny jauhh lebih kuat.

“Sstt!” bisik Sunny. “Please sayang, kita ngga perlu memikirkan tentang ibu!”

Wajah Sunny mendekati wajah Kaira, lama mereka bertatapan. Kaira melihat Sunny, mata coklatnya menunjukkan jika dia sudah sangat bernafsu. Tapi dia masih mau bersabar dan menunggu persetujuan dari Kaira.

“Kai….”

Kaira mengangguk, semarah apapun dia saat ini, dia tidak bisa menolak keinginan Sunny yang menatapnya dengan penuh permohonan seperti ini. Dan, begitu mengetahui Kaira setuju untuk melanjutkannya, Sunny langsung mencium Kaira tanpa halangan lagi. Bibirnya melumat bibir Kaira, lidah masuk, bergumul dengan lidah Kaira. Nafas mereka menderu dan birahi mereka semakin meninggi. Semua stress dan ketegangan yang dirasakan oleh Kaira serasa meleleh keluar bersamaan dengan keringat yang mulai mengucuri tubuhnya.

Tangan Sunny mulai bergerak, dia mengelus paha Kaira, tangannya bergerak makin keatas dan menyelusup ke dalam selembar g-string berwarna nude yang Kaira pakai.

Mata Kaira membelalak, dia menggigit bibir bawahnya dan tidak bisa menahan gairah saat tangan Sunny tidak hanya mengusap tapi malah masuk ke dalam dirinya. Kaira benar-benar sudah lupa dengan semua emosi yang sempat dia rasakan.

Senyum Sunny makin lebar, dia turun kebawah. Mencium dada, perut, bawah perut dan akhirnya benda yang ada diantara kedua pangkal paha Kaira, Sunny lalu melepaskan g-string yang Kaira pakai dan membenamkan wajahnya di sana dan mulai menjilat dengan rakus.

Kaira mengerang. Dia menekan kepala Sunny, kedua pahanya mengepit kepala Sunny yang ada di sana. Sedang satu tangannya mengelus payudaranya sendiri dan tangannya yang lain meremas bantal. Tubuh Kaira melekuk, berliuk dan tidak bisa menahan sesuatu yang ingin keluar dari dalam dirinya.

“Oh my god, babe! You so wet….” ujar Sunny lalu kembali membenamkan kepalanya ke pangkal paha Kaira.

Kaira tidak bersuara karena dia kembali mengerang. Setelah lima menit Sunny kembali menenggelamkan dirinya, Kaira bisa merasakan sesuatu dalam dirinya keluar, dari dalam dirinya dengan begitu deras.

Sunny lalu melepaskan semua pakaiannya, dia menuntun tangan Kaira untuk memegang ereksinya yang telah membesar dengan sempurna, lelaki itu lalu menuntun tangan Kaira untuk mendekatkan ereksinya pada mulutnya.

Sunny mengerang begitu dia berada di dalam mulut Kaira. Tubuhnya maju mundur. Bergerak, berirama.

Sunny tiba-tiba mengangkat tubuh Kaira, posisinya kini menelungkup dan bertumpu pada lutut dan kedua tepalak tangannya. Sunny lalu masuk ke dalam Kaira. Lama keduanya terus mendesah, mengerang hingga akhirnya baik Sunny mapun Kaira melepaskan sesuatu dari tubuh mereka setelah itu, keduanya lemas dan melemparkan diri ke ranjang dengan lesu tapi nafas mereka masih terus memburu.

Sunny menatap Kaira dan mengecupnya lembut. “You are mine, baby girl.”

Bab terkait

  • Pernikahan Yang Terpaksa Dipertahankan   BAB 4. PERTENGKARAN

    Kaira yang baru selesai menyeduh kopi dan mengoles nutela ke atas rotinya hanya bisa tersenyum tipis saat dia melihat ibu mertuanya masuk ke dapur dan duduk disampingnya lalu mengambil sepotong roti yang baru dia oles dengan nutela dan memakan roti dengan lahap. “Kamu hanya membuat kopi dan roti, tidak ada makanan untuk saya dan suamimu apa?” tanyanya sambil mengunyah. “Sunny bisa bikin makanannya sendiri dan kalau mau makanan yang lain biar Sunny yang buatkan!” jawab Kala kesal dan memakan sepotong besar roti tawarnya tanpa nutela. “Lagi pula, ibu sudah memakan roti punyaku!” ujarnya lalu menyodorkan roti dan juga nutela ke depan ibu mertuanya, “Roti ngga mengenyangkan!” “Kalau begitu ibu harus bersabar, tunggu Sunny bangun dan minta dia buatkan makanan untuk ibu, atau tunggu si bibi datang bekerja.” “Kamu itu benar-benar istri yang tidak tahu diri ya! Tidak mau masak dan ngurus suami, mandul pula! Hebat kamu bikin anak saya bertahan selama sepuluh tahun dengan perempuan seperti

  • Pernikahan Yang Terpaksa Dipertahankan   BAB 5: IBU RINA

    Sepeninggal Kaira, ibu Rina menatap Sunny dengan tatapan tajam dan meminta kejelasan. “Istrimu itu benar-benar kurang ajar, Sun. Masa dia ngusir ibu? Seharusnya perempuan mandul itu yang pergi dari rumah ini, bukan ibu!” ujarnya penuh dengan amarah. “Kalau saja kamu ngga menghalangi, ibu pasti sudah menyeret dia, dan meminta dia merangkak dan memohon!” “Kaira ngga akan melakukan itu bu!” “Kenapa ngga? Kamu benaran takut sama dia?” “Dia istriku, dan aku tidak takut dengannya.” “Bagus, kalau begitu!” ujar Bu Rina, lalu bergegas keluar dari dapur. Sunny mengejar ibunya. “Ibu mau kemana?” “Mengepak pakaian istrimu, jadi saat dia pulang nanti dari keluyuran, dia akan benar-benar keluyuran jadi gelandangan diluar rumah!” “Maksud ibu, ibu mau mengusir Kaira?” tanya Sunny sambil tertawa. “Iya, memangnya kenapa, ada masalah?” Iya, bu. Masalahnya adalah, yang keluar dari rumah ini bukan Kaira. Tapi ibu, maaf ibu. Tapi dia benar, ibu harus pulang hari ini. Dan soal uang, ibu tenang saja

  • Pernikahan Yang Terpaksa Dipertahankan   BAB 6: AKAI

    Ibu Sunny menggeleng. Jangan pernah kamu tanyakan hal bodoh itu pada ibu lagi, Sunny! Kalau ibu ngga mencintai kamu, ngga mungkin ibu mengandung kamu selama sembilan bulan, menyusui kamu dan jangan pernah karena istri mandul kamu itu, kamu berubah sikap pada ibu kandungmu!” “Kaira tidak mandul, bu! Jangan pernah, ibu menghina dia lagi! Kecuali, ibu benar-benar ingin kehilangan semuanya!” ancam Sunny lalu pergi meninggalkan ibunya seorang diri. **** “Tequilla? Ini masih ini masih jam delapan, Kaira!” Kaira tersenyum ke arah suara. Disampingnya, sekarang berdiri sosok sahabat, sekaligus sekretaris dan merangkap menjadi bodyguardnya, Shuichi Akai. Akai, begitu dia biasa di panggil lebih lima tahun di bandingkan Kaira. Pria itu sudah menemani selama hampir delapan tahun dan bagi Kaira, Akai jauh lebih mengenalinya di bandingkan suaminya sendiri. “Aku perlu minum!” “Mertua kamu datang lagi?” Kaira mengangguk. “Kelihatan jelas, ya?” “Ya, karena satu-satunya yang bisa melihat kamu ka

  • Pernikahan Yang Terpaksa Dipertahankan   BAB 7 : DRAMA

    Melihat ibunya yang bertingkah aneh seperti itu, Sunny berusaha untuk menenangkan ibunya. Dia menarik tangan ibunya agar tidak lagi menarik-narik rambutnya seperti orang tidak waras. Akai hanya menatap mereka dengan pandangan dingin karena dia telah disibukkan dengan Kaira yang kali ini juga ikut berteriak, meracau karena belum bisa menghilangkan pengaruh alkohol dari dalam dirinya. Dan saat melihat ibu Sunny yang histeris memukul-mukul wajahnya sendiri, Kaira tertawa ngakak dan Akai berusaha menutup mulut Kaira. Tapi rupanya, Sunny tidak bisa menenangkan ibunya, ibu Rina bahkan seolah memiliki kekuatan yang berlebih, dia bisa mendorong tubub Sunny yang kekar hingga dia terjungkal kebelakang, setelah dia berhasil mendorong tubuh Sunny hingga terjatuh ke lantai, ibu Rina langsug membenturkan kepalanya ke dinding. “Ibu!” teriak Sunny sambil berusaha untuk berdiri tapi dia terlambat darah sudah menetes dari kening ibunya dan ibunya terus menerus membenturkan kepalanya. Sunny dengan ce

  • Pernikahan Yang Terpaksa Dipertahankan   BAB 8: DURI

    Aroma roti yang di panggang menguar lembut di indra penciuman Kaira hingga ujung-ujung sarafnya bisa mencium aroma manis, hangat yang keluar dari roti yang dipanggang, hal itu membuat semua indra Kaira terbangun. Manik-manik matanya mulai terbiasa dengan cahaya dari jendela yang terbuka, indra perabanya bisa merasakan kehangatan kulit Sunny yang sudah menghilang dari sisinya namun yang terpenting adalah mulutnya serasa berliur, Kaira menginginkan roti yang sedang di panggang itu. Kaira bangun lalu ngulet cukup lama, setelah semua indranya benar-benar-benar terjaga dia melihat ke sisi kanannya. Tebakan indranya benar adanya, Sunny sudah tidak ada di sampingnya lagi. Tapi Kaira tersenyum lebar, dia yakin jika suaminya yang memasak untuk sarapannya, Kaira bangun dari ranjang dalam keadaan telanjang. Mata Kaira melihat seisi kamar yang sudah rapi, kamar tidak berserakan lagi, sepertinya sebelum memasak Sunny merapikan kamar lebih dulu. Kaira lalu keluar dari kamar menuju walking closet

  • Pernikahan Yang Terpaksa Dipertahankan   BAB 9. TANTANGAN

    Ibu Rina memasukkan pakaiannya ke dalam koper dengan menangis karena tidak membayangkan jika keinginannya untuk memaksa Kaira hamil justru berakhir seperti ini. Bukannya berhasil memaksa Kaira untuk hamil setelah membuang semua kondom dan alat kontrasepsi dari kamar menantu kayanya, dia justru harus mendapatkan kenyataan pahit jika putra tertuanya akan berhenti menafkahi dia dan anak-anaknya. Ibu Rina menangis, dia menghapus ingus yang mengalir deras dari hidungnya. Dia merasa telah gagal dalam mendidik anak. Tok… tok… tok… Bunyi pintu kamar terbuka dengan lembut, Bu Rina melihat Sunny masuk ke dalam kamarnya dan begitu melihat putra tertuanya, semakin deras pula dia menangis. Sunny langsung duduk bersimpuh di kaki ibunya dan menghapus air matanya. “Adik-adik dan kakakmu tidak terbiasa bekerja, Sun. Sepuluh tahun mereka mengandalkan kamu, sekarang kamu justru ingin memutuskan rantai kehidupan mereka,” keluhnya dengan berlinang air mata. Sunny memegang kedua tangan ibunya, lalu me

  • Pernikahan Yang Terpaksa Dipertahankan   BAB 10: KAIRA & BU RINA

    Karena Sunny tidak bisa mengantar dan harus segera bertemu produser untuk proses adaptasi novelnya, dengan terpaksa Kaira yang harus mengantar mertuanya ke bandara. Selama perjalanan, mereka berdua tidak bicara sedikitpun. Begitu mereka sampai di bandara Soekarno Hatta, Kaira memberikan tiket yang di beli Sunny pada ibu mertuanya. “Maaf, ibu harus mengalami hari-hari yang buruk saat di rumah kami. Salam untuk Shawn, Zaia dan Harry,” ucap Kaira sambil mengeluarkan semua tas mertuanya dari dalam bagasi mobil. “Hanya menitip salam, huh? Padahal, keponakan dan suamimu juga butuh uang Kaira. Mereka butuh makan, biaya sekolah, pakaian dan rumah yang layak!” Ucap merttuanya masih dengan nada ketus yang menjengkelkan. “Mereka sudah memiliki semuanya, kan? Sunny sudah melakukan yang terbaik, supaya kalian hidup terjamin!” “Melakukan yang terbaik? Lucu sekali!” ujar Bu Rina sambil mendengus. “Saya ngga tahu apa yang kamu bicarakan ke anak saya, sampai-sampai dia berubah dan….” “Bu, Sunny i

  • Pernikahan Yang Terpaksa Dipertahankan   BAB 11: PERSIAPAN PESTA

    Apa yang akan kamu lakukan jika mertua menyebalkanmu pergi dari istanamu? Tentu saja merayakannya dengan pesta sex dengan suamimu! Pikiran nakal itu berkelabat di dalam kepala Kaira. Dia sudah muak dengan semua drama yang dilalui saat ada Bu Rina. Dia perlu merayakan kepergiannya dengan bersenang-senang dan melepas penatnya. Dia terlihat cantik di depan kaca rias di ruang ganti salah satu lingerie store ternama di Jakarta dan tengah kebingungan karena harus memilih jenis lingerie apa yang akan dia pilih. Ada banyak model lingerie yang telah dia coba. Dan saat ini, Kaira tengah kebingungan memilih model yang ia butuhkan. Apa body suit, bralette, corset & bustier, baby doll, peignoir atau chemise. Semua lingerie itu cantik, menarik dan seksi. Kaira lalu mengambil beberapa poto seksi dan mengirimkannya pada Sunny. Ping!! Rupanya dia tidak perlu menunggu lama, karena Sunny membalas pesannya dengan cepat. Kaira membuka balasan pesan dari Sunny. “Babe, kalau kamu ingin membunuhku lak

Bab terbaru

  • Pernikahan Yang Terpaksa Dipertahankan   32. Puncak Emosi

    Kaira masuk ke dalam rumah dengan menabrak bahu Sunny. Dia tidak memperhatikan ada banyaknya makanan yang tertata rapi di rumahnya. Rumahnya sudah benar-benar rapi dengan pernak pernik pesta yang terlihat menyenangkan.Namun Kaira sama sekali tidak senang. Hatinya di penuhi oleh amarah yang memuncak. Lagi-lagi Akai benar, keputusannya untuk mengangkat Sunny menjadi CEO jelas adalah kesalahan, ide itu seharusnya cukup dia simpan dalam angan. Dia harusnya sadar, jika selama sepuluh tahun saja Sunny tidak ingin membrinya nafkah, maka mana mungkin dia berubah begitu mudah?Kaira melempar tasnya ke atas ranjanng, dia melirik kearah lemarinya pakaian dan perhiasan, tapi dia tidak berminat untuk memeriksa apa ada barangnya yang hilang atau tidak, karena dia tahu dengan pasti barang-barang itu mungkin sudah berpindah tangan, tidak mungkin iparnya membiarkan barang-barangnya begitu saja.Tapi bagaimana dengan….Kaira bergerak menuju ke ruang kerjanya, disana ada brankas yang berisi uang dan su

  • Pernikahan Yang Terpaksa Dipertahankan   31. Keluarga Sunny

    Rumah Kaira ramai, ada banyak orang yang berlalu lalang di depan teras rumahnya yang luas seolah mempersiapkan sesuatu. Kaira yang melihatnya dari kejauhan hanya bisa terbelalak begitu dia melihat berapa banyak orang keluar masuk ke halaman rumahnya. Mulai dari kurir, petugas catering, tukang bunga dan masih banyak lagi.Kaira melihatnya dengan pandangan penuh tanya, dia baru saja pulang dari meeting dengan hampir semua komisaris Paper illusion perusahaannya dan mereka tidak terlalu menyukai rencana Kaira untuk mengangkat Sunny sebagai sebagai CEO. Keberatan yang wajar sebenarnya.Orang-orang di perusahaanya menentang karena Sunny orang luar perusahaan dan dia akan mendapatkan jabatan itu karena dia suaminya, tidak lebih.Beberapa hari lalu saat meminta Sunny menjadi CEO menggantikannya, Kaira tidak berfikir panjang, tapi saat Akai menentangnya dia akhirnya menyadari sesuatu, apalagi setelah Paper Ilussion berhasil melantai di bursa saham dua tahun yang lalu. Kaira memang masih memili

  • Pernikahan Yang Terpaksa Dipertahankan   30. PENOLAKAN AKAI

    “Kamu gila!” Akai berteriak dengan nada kesal pada Kaira. “CEO, huh? Pada orang seperti dia?”Akai mondar mandir, dia terlihat frustarasi mendengar keputusan tidak masuk akal dari Kaira.“Sunny, suamimu tidak pernah memiliki bisnis apapun, Kaira! Dia hanya seorang penulis yang tidak pernah memimpin perusahaan, bisnis atau apapun! Bagaimana bisa kamu menyerahkan usahamu padanya? Kamu ingin perusahaan yang kamu bangun dari nol hancur berantakan hanya karena cinta?”Kaira tertawa mendengarnya. “Itu bukan hanya karena cinta, Akai.” Ucap Kaira berbohong, karena dia memang melakukannya untuk Sunny, supaya suaminya tidak lagi merasa insecure dan Sunny pasti akan merasa lebih dihargai olehnya, jika dia memiliki posisi dan pekerjaan yang jauh lebih tinggi darinya. Sebagai istri, Kaira merasa dia ikut bertanggung jawab untuk itu. “Jangan konyol Kai!” ucap Akai lagi. “Please gunain logika kamu.”“Ngga konyol, aku sungguh-sungguh. Aku sudah memikirkanya sejak lama, lagi pula tulisan Sunny ngga a

  • Pernikahan Yang Terpaksa Dipertahankan   29. Bayangan Diva

    Kaira akhirnya tidak bisa melanjutkan ucapannya lagi karena bibirnya telah dilahap oleh Sunny dengan rakus. Kaira berusaha melepaskan diri tapi suaminya jauh lebih kuat darinya, dia tidak bisa menghindar yang ada hanya nafasnya yang tersengal-sengal tak kuat di buru dan di lumat Sunny dengan memburu.Sunny masih menggendong tubuh Kaira dengan posisi mereka yang masih berciuman, dia menahan Kaira dengan kedua lenganya yang kokoh. Tapi bukan hanya mulutnya yang menguasai Kaira saat ini, tapi juga kedua tangannya yang sibuk memeras bokong Kaira.Mereka berputar, Sunny menahan tubuh Kaira di dinding. Dia menyibak piyama Kaira, membuka sedikit celananya dan tanpa basa basi lagi Sunny memasukkan miliknyaya yang belum membesar secara sempurna ke dalam Kaira.“Aahhh!” Kaira berteriak, dia sedikit kaget dan belum siap tapi hal ini justru jadi sensasi lain. “Kamu…, ahh…, suka kinky sekarang?” tanya Kaira sambil terus menahan tubuhnya supaya tidak jatuh, apalagi saat dia merasakan milik Sunny ya

  • Pernikahan Yang Terpaksa Dipertahankan   BAB 28: BULAN MADU

    Ini jelas bukan musim libur, tapi Bali hampir selalu ramai oleh touris yang tak habis-habisnya. Kaira berbaring di bawah payung hijau kebiruan di bawah langit yang super biru. Matanya lurus menatap ke depan bukan melihat hamparan laut biru tapi melihat pria berotot dan berkulit coklat yang seksi dan sedang berselancar itu. Kaira menarik nafas panjang penuh kesenangan karena melihat kebahagiaan di wajah suaminya setelah beberapa pertngkaran kecil mereka waktu Kaira di Paris, tapi sepertinya kepulangannya sudah berhasil mendinginkan suasana hati mereka. meski ini liburan dadakan tapi dia senang melihat suaminya terlihat begitu lepas dan bahagia. Kaira mengoles tubuhnya dengan sun block, seorang pria asing duduk di sebelahnya. “Butuh bantuan?” tanya pria dengan mata biru yang sejak tadi terus memperhatikannya. “Tidak, terima kasih.” “Tapi aku rasa, kamu butuh bantuan untuk mengoles punggungmu dengan sun block,” ujarnya lagi. Kaira hanya tersenyum dan menggeleng, lelaki bermata biru

  • Pernikahan Yang Terpaksa Dipertahankan   BAB 27: PERJALANAN BULAN MADU

    Bandara Soekarno - Hatta“Tunggu dulu,” Sunny menahan tangan Kaira.“Ada apa babe?”Kita bukan di kelas satu. Sorry,” ucap Sunny dengan nada memohon. “Dan kita hanya naik pesawat kelas ekonomi.”Kaira justru tertawa mendengar ocehan Sunny. “Kita udah terbiasa naik pesawat ekonomi, lagian hanya pesawat ini yang sesuai dengan jadwal penerbangan yang kita mau. Ayo.”Kaira menarik tangan suaminya, setelah melewati semua pemeriksaan mereka menunggu di ruang tunggu. Kaira berbaring di bahu Sunny, dia sebenarnya sudah kelelahan.Sunny mengelus rambut Kaira dan sesekali memainkannya. “Kamu memang harus istirahat babe, kali aja kan kita ada kesempatan untuk gabung 50 high mile club.”“Gila!!!” Kaira berteriak sambil mencubit perut Sunny yang penuh otot tanpa lemak. “Ihhh….” Kaira bergidik.“Apanya yang ihhh, kamu justru akan bilang ahh….”Kaira dengan cepat melompat menutup mulut Sunny dengan kedua tangannya, beberapa orang calon penumpang melihat pertengkaran suami istri itu dengan tatapan he

  • Pernikahan Yang Terpaksa Dipertahankan   BAB 26: KEMBALINYA SANG RATU

    Bandara Soetta.Kaira yang baru keluar dari Bandara langsung menghambur ke dalam pelukan Sunny yang sudah membentangkan kedua tangannya. Kaira langsung melompat dalam pelukan Sunny dan membiarkan suaminya membawanya kedalam gendongannya.Dalam gendongan Sunny, Kaira menciumnya, mulai dari bibir kedua pipi, kening dan kembali berakhir di bibir suaminya itu. Sunny membalas ciuman Kaira dengan lembut, bahkan tangannya yang menahan Kaira meremas bokong padat Kaira dengan gemas.Tapi PDA mereka tidak berlangsung lama.“Kita harus pulang dulu sayang,” ucap Sunny sambil menjilati lembut kuping Kaira, lalu menenggelamkan wajahnya di balik leher Kaira dan menciuminya dengan lembut. Dia semakin mengeratkan pelukannya pada Kaira dan tetap dengan nakal mengelus, meremas bokong Kaira.Kruccukkk….Wajah Kaira langsung merunduk tersipu tapi perut laparnya yang berbunyi berhasil membuat wajahnya bersemu merah.“Kamu tidak makan di dalam pesawat?” tanya Sunny menggoda dan mengelus perut Kaira lembut.

  • Pernikahan Yang Terpaksa Dipertahankan   BAB 25 : SIKSAAN

    Jakarta.Sunny telah berdiri di depan pintu apartemen Diva, tanpa ragu dia mengetuk dan tidak membutuhkan waktu lama, Diva muncul di hadapannya, perempuan itu memakai gaun tidur pendek berwarna merah muda ketat yang menunjukkan lekuk tubuhnya.“Sunny?”“Sorry, aku lagi butuh teman untuk ngomong dan kamu yang ada dalam pikiranku. Boleh aku masuk?”“Sure, masuk Sun.”Sunny masuk ke dalam apartemen Diva, mengekor gadis itu.Apartemen Diva tidak seluas penthouse miliknya dan tidak memiliki banyak interiornya di dalamnya. Sebuah televise berukuran sedang sedang menayangkan serial Bridgerton yang tengah menunjukkan adegan seks antara Daphne Bridgerton dengan The duke Simmon Basset.“Sorry,” ucap Diva dan mematikan televisinya.“Its okay, kita bisa nonton bareng.”“Kamu yakin, Sun?”“Ya.”Diva tersenyum dan kembali menyalakan televise. “Mau minum apa?”“Apa aja.”Diva tersenyum dan meninggalkan Sunny yang tengah menonton di ruang tamu, cukup lama Diva memandang lelaki itu dari belakang, dia

  • Pernikahan Yang Terpaksa Dipertahankan   BAB 24 : PERTENGKARAN

    Seine River.Kaira berlari di sepanjang pinggiran sungai seine, telinganya di sumpal dengan earphone dengan lagu Sia chandelier terdengar.“Shitt!!!” Kaira berteriak dan langsung berbalik memukul orang yang berani melepas earphone langsung dari telinganya.“Aww! Kamu ingin membunuhku?” teriak si pria yang melepas earphone Kaira sambil melindungi wajah dan tubuhnya dari pukulan bertubi-tubi Kaira.“Antoine!!! Are you crazy?“No, hanya ingin menggodamu sedikit tapi kamu tidak menyenangkan Kaira.“Jangan terlalu sering meggodaku.”“Karena kamu punya suami?”“Itu salah satu alasannnya.”“Alasan kedua?”Kamu akan jatuh cinta padaku tapi cintamu tidak akan terbalas.”Antoine tertawa dan mulai berlari dengan diikuti oleh Kaira. “Aku tahu kalau kamu tidak menyenangkan, jadi aku tidak tertarik untuk jatuh cinta denganmu.”“Tapi sebagai istri, aku sangat menyenangkan.”“Iya kamu istri yang setia dengan suami Indonesiamu itu, kalau saja kamu mau mencari kekasih Prancis kehidupanmu di sini pasti

DMCA.com Protection Status