Home / Romansa / Pernikahan Yang Sempurna / |23|. Datang Ke Rumah

Share

|23|. Datang Ke Rumah

Author: Happy_autunm
last update Last Updated: 2022-06-02 00:59:41

Di samping wajahnya yang bersemu malu, Hana merasa cukup lega. Menurut Hana, suatu hal seperti berbagi tempat makan dan minum, itu adalah aktivitas yang terbilang intim antara pria dan wanita. Hana hanya ingin melakukan hal itu dengan pasangan halalnya kelak.

Beberapa menit berlalu dalam keheningan, Hana tak dapat menahan diri dari terkejut, tepat ketika sepasang pupil matanya, melihat Pasha dengan santainya minum dari sedotan bekas miliknya tadi. Pasha terus menyedot jus hijau itu seakan tidak terganggu dengan fakta...

'Itu adalah bekas mulut ku?'

Hana menggeleng cepat dan memutuskan untuk fokus menghabiskan semua makanannya.

Pasha sudah menyelesaikan makannya dan memperhatikan Hana yang masih berjuang keras menghabiskan setiap makanan di piring.

Alhasil setelah tiga puluh menit berlalu, tujuh piring dan tiga gelas itupun kosong. Hana yang merasa sangat kekenyangan, mengusap perutnya yang sudah membengkak. Tiba-tiba Hana menutup rapat mulutnya, mendadak merasa mual ingin muntah.

"Sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Yang Sempurna   |24|. Permata Yang Menawan

    Tepat setelah rutinitas makan malam selesai, terdengar suara bel yang begitu nyaring dari luar. Arya yang baru saja duduk bersila kaki di sofa ruang tengah dengan koran di tangannya, melirik sekilas pada Keira yang baru saja lewat berjalan hendak mencapai anak tangga, "Ada yang datang itu Kei, coba kamu cek"Keira yang baru saja mencapai anak tangga, siap pergi ke lantai atas, terus tercekat di tempat, "Jangan-jangan..."Hana baru saja masuk kedalam kamar dan mendapati ponselnya berdering. Hana mengambil benda pipih itu yang ada di atas meja samping ranjang dan melihat nama yang tertera di layar, 'Pak Ujang?' Itu adalah security yang berkerja di kediamannya."Iya, Assalamu'alaikum pak""Wa'alaikumsalam, ini non saya mau kabarin"Hana menggigit ujung jari telunjuknya dengan perasaan tertekan, "Ya, ada apa pak?""Pak Pasha baru saja tiba dengan pak Shahbaz non. Saya mau kabarin itu saja, sesuai pesanan non Hana tempo hari""Iya pak Ujang, makasih ya""Sama-sama non"Hana melempar asal p

    Last Updated : 2022-06-02
  • Pernikahan Yang Sempurna   |25|. Pernyataan Cinta

    "Langsung saja, niat saya datang kemari, adalah untuk melamar putri bungsu anda pak Arya, untuk putra semata wayang saya Pasha" Lugas suara Shahbaz memecah keheningan ruang tamu.Jantung Hana berdegup kencang. Nafasnya seakan memburu cepat dan seluruh dunianya menjadi kacau. Akhirnya datang hari dimana seseorang datang melamarnya. Hanya itu menyedihkan. Bukanlah pangeran berkuda putih seperti yang diimpikannya selama ini..."Maaf sebelumnya pak Shahbaz, bukankah kita sudah sepakat untuk menjodohkan putra tunggal anda dengan putri kedua saya Keira?" Arya tersenyum rumit menatap Shahbaz.Keira yang mendengar penuturan papanya itu tersenyum kecut. Sampai akhir, tanpa perlu mengajukan diri pun, memang dirinya lah yang harus di korbankan di sini."Saya mengerti. Tapi saya hanya mengikuti apa yang telah dimainkan putra tunggal saya Pasha dengan putri bungsu anda Hana. Mereka berdua lah yang paling jelas kenapa saya datang pada malam hari ini atas tujuan itu" Shahbaz tersenyum seadanya meman

    Last Updated : 2022-06-03
  • Pernikahan Yang Sempurna   |26|. Berhasil Mengikat Mu

    "I-tu—" Tenggorokan Hana tercekat, tidak tau harus mengatakan apa sebagai alasan. Berbohong mungkin adalah hal yang paling sial, yang paling tidak bisa Hana lakukan. Meremas jari-jemari tangannya, gugup Hana menoleh kearah Pasha yang duduk tepat di seberangnya. Hana melihat wajah tampan tanpa ekspresi itu, yang hanya menjadi pemerhati dalam diam."Itu apa?" Hana dikejutkan dengan suara lantang Keira di telinga kanannya, terus fokusnya kembali berpusat pada kakak keduanya itu."Yah itu—" Dalam kebingungan harus memikirkan apa sebagai jawaban, kekacauan itu refleks membuat Hana dengan lugunya berseru, "Love at first sight"Seruan Hana yang terkesan bersemangat dan menggebu itu berhasil mencuri semua pusat perhatian orang di ruang tamu. Mereka semua berkerut jidat memandang Hana, kecuali Pasha yang menyeringai dengan bibir berkedut samar."Hah?" Sepasang mata Keira berkedip dua kali menatap Hana. Seakan ia baru saja mendengar lelucon kering, yang mana itu tidak lucu sama sekali, "Han, ka

    Last Updated : 2022-06-12
  • Pernikahan Yang Sempurna   |27|. Diculik Ke Sebuah Pulau

    Untuk pertama kalinya Hana merasa sinar mentari pagi yang membelai lembut wajahnya, itu menjadi pertanda dari awal hari yang berat. Hana perlahan bangun dari atas sajadah yang sudah basah karena derai air matanya sepanjang shubuh.Hana menanggalkan mukena dan mendengar suara pintu kamarnya di buka."Han, sekarang kamu siap-siap dan ikut kakak"Hana terkejut melihat Keira masuk dengan langkah terburu-buru ke dalam kamarnya."Kemana kak?" Hana bertanya dengan suara serak, khas baru bangun tidur."Udah jangan tanya apa-apa dulu, yang penting sekarang kamu siap-siap ya"Semua adegan itu berlalu begitu cepat. Entah bagaimana Hana sudah rapi dalam balutan gamis marun dengan kerudung bewarna senada yang jatuh terurai menutup dada. Kini Hana berdiri tepat di sebuah lapangan luas dimana di depannya terdapat jet pribadi yang sudah siap untuk lepas landas."Ayo cepat masuk" Keira mendorong Hana untuk bergegas dan menyerahkan dua koper besar pada dua orang pria yang berseragam hitam."Kak Kei ini

    Last Updated : 2022-06-13
  • Pernikahan Yang Sempurna   |28|. Karyawan Atau Calon Istri?

    "Hana" Keira berkali-kali menepuk pipi Hana, mencoba membangunkan Hana yang tertidur di atas sajadah. "Hana" Mendapati Hana yang tidak kunjung bangun, Keira pun mengguncangkan tubuh kecil itu. Tapi Hana masih saja tidak terjaga dari tidurnya. "Hanaa" Keira terus merasa cemas. Tidak biasanya Hana sulit dibangunkan. Mendapati kedua mata Hana yang terpejam itu meneteskan setitik air mata, sepasang mata Keira seketika membulat kaget, "Han, kamu kenapa?" "Hana.." "Hana.." "Hanaa" Panggilan keras Keira akhirnya menyentak Hana dari mimpi buruk. Sepasang mata Hana terbuntang lebar, itu basah beruraian air mata. Dadanya naik turun seiring nafasnya yang mengalir tak stabil. Hana mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mendapati itu sebuah kamar yang luas dengan sentuhan dekorasi dewasa. Dinding bewarna hijau alpukat lembut yang beradu indah dengan perabotan hitam putih. 'Ini adalah kamar ku' Wajah cantik Hana pucat, masih shock dan takut. "Astaghfirullah.." Hana meraup wajahnya dan

    Last Updated : 2022-06-14
  • Pernikahan Yang Sempurna   |29|. Calon Suaminya

    Miftah baru saja selesai membuat jus alpukat dan menghidangkan nya dalam tiga gelas panjang. Khusus untuk Hana, Miftah hanya menuangkan satu sendok gula sedang miliknya dan Chaca tak lupa dengan beberapa tetesan susu kental coklat manis. Menata ketiga gelas itu di atas nampan, Miftah bersiap pergi meninggalkan dapur menuju ke lantai dua. Hanya ia bertemu dengan seorang pria berjas hitam rapi di pertengahan jalan, "Maaf, anda ini siapa ya?" Pasha menoleh pada asal suara. Melihat seorang gadis berhijab dalam balutan gamis navy. Tampaknya seumuran dengan Hana, membuat Pasha menerka, "Kamu temannya Hana?" "Ya" Miftah menganggukkan kepalanya, "Dan anda siapa ya?" "Calon suaminya" "Apa?" Di kamar, Hana sudah sibuk mencari kerudung, rok dan cardigan rajut di wardrobe. Bagaimanapun Hana tak nyaman jika Pasha melihatnya dalam balutan piyama yang membungkus tubuh kecilnya. Terlebih itu satin yang lembut dan tipis. "Han, kamu kenapa? Kok tiba-tiba.." Keira menatap Hana dengan raut wajah

    Last Updated : 2022-06-15
  • Pernikahan Yang Sempurna   |30|. Jangan-Jangan Fetish?

    Hana muntah-muntah di wastafel kamar mandi yang ada dalam kamarnya, di temani kedua sahabatnya yang terus menepuk pelan punggungnya. Semangkuk bubur bayam yang Hana paksa masuk ke perut, kini terbuang sudah. Hana memutar kran dan membilas mulutnya dengan air."Kamu sih Han, kenapa harus nurut banget si sama omongan tu bapak. Belum juga jadi istrinya, toh masih tunangan" Bebel Chaca, yang tak habis-habisnya meluahkan kekesalannya terkait kejadian tadi.Hana menutup kran air, mengambil tisu dan mengelap kering bibirnya yang basah, "Aku males liat kalian berdua cekcok"Karena itulah Hana segera menghabiskan semangkuk bubur bayam itu, berjuang keras untuk tidak muntah sampai akhir, agar Pasha segera pergi dan tak perlu melanjutkan peperangan dengan Chaca.Hana menoleh pada Chaca, mendesah panjang, "Yang satunya perang tombak yang satunya lagi perang dingin..." Hana menggeleng-gelengkan kepalanya mengingat perseteruan antara Pasha dan Maya."Perang tombak? Maksudnya itu aku?" Chaca menunju

    Last Updated : 2022-07-15
  • Pernikahan Yang Sempurna   |31|. Belum Halal

    Tepat setelah shalat magrib, Hana tergeletak lemas di atas sajadah. Padahal tadi sore Hana sudah merasa cukup membaik, tapi tidak tau kenapa di malam harinya tiba-tiba ia merasa begitu lemah tak berdaya. Bahkan untuk bangun menanggalkan mukena saja, rasanya Hana sama sekali tak bertenaga melakukannya. Mendengar ponselnya bergetar, sekuat tenaga Hana bangkit dan berjalan mengambil ponselnya yang ada di atas meja."Assalamu'alaikum kak Kei" Hana berjalan lemah, pergi duduk di tepi ranjang."Hann, maaf banget. Kakak mungkin malam ini pulangnya agak telat, ada masalah yang harus kakak urus di toko roti""Iya kak, gak papa""Demam kamu gimana, udah turun?""Alhamdulillah kak, udah agak mendingan" Hanya saja Hana sungguh lemah dan merasa ingin terus merebahkan diri di atas ranjang."Pokoknya kalau ada apa-apa kamu kabarin kakak ya""Iya kak""Itu kakak udah delivery makanan buat kamu makan malam, mungkin sebentar lagi datang. Jangan lupa di makan ya..""Iya kak""Kakak tutup dulu ya, assala

    Last Updated : 2022-07-16

Latest chapter

  • Pernikahan Yang Sempurna   |140|. Extra Chapter: Bulan Madu

    Pagi harinya, Ratna sudah berpakaian dengan rapi. Ia mengenakan setelan baju formal berwarna navy dan mencoba mengenakan hijab bewarna abu-abu pemberian dari Hana. "Sayang, kamu sudah selesai?" Eman membuka pintu kamar dan melongok kedalam. Sesaat matanya berkedip terkejut mendapati istrinya yang tiba-tiba mengenakan hijab di kepalanya. Itu membungkus indah wajah tirusnya, membuat penampilan formalnya terlihat anggun dan jumawa. "Gimana menurut kamu? Lucu ya aku berhijab begini?" "Anggun." "Ya?" Eman tersadar. Ia berdeham dan dengan daun telinganya yang memerah ia berujar, "Kamu terlihat menawan dengan berhijab seperti itu." Ratna merasa begitu manis dengan pujian tersebut. Hatinya langsung merasa tergelitik melihat daun telinga suaminya yang memerah. Padahal sudah beberapa bulan, tapi terkadang Eman masih malu-malu kepadanya. "Aku sudah selesai. Yuk kita pergi." "Sekarang?" Eman bergeming beberapa saat. "Ya terus kapan lagi." Ratna tergelak kecil. Ia mengapit lengan suaminy

  • Pernikahan Yang Sempurna   |139|. Extra Chapter: Wisuda Hana

    Setengah tahun berlalu sudah. Dalam kurun waktu tersebut Hana berusaha keras untuk membagi perannya sebagai seorang istri, ibu dan juga sebagai mahasiswa. Dalam kurun waktu tersebut juga, berkat ketekunannya dan kegigihannya, ia berhasil mengejar semua ketertinggalan nya dan menyelesaikan studinya.Meskipun ia terlambat dan tertinggal dari teman-temannya yang sudah menyandang sarjana setahun ke belakang. Tapi ia tidak menyesali keterlambatan nya. Ia berpikiran positif dan yakin semua yang terjadi pasti ada hikmahnya."Selamat Hanaaaa...." Chaca dan Miftah menyerbunya dari kanan-kiri dan memeluknya erat. Seerat persahabatan yang telah mereka jalin selama ini."Akhirnya kamu menjadi sarjana juga Han." Tukas Miftah yang terharu menatap sahabatnya yang akhirnya telah mengenakan baju toga setelah semua hal-hal berat yang dilewatinya setahun ke belakang."Walaupun kita gak wisuda bareng, tapi ritual lempar topi toga nya harus tetap dilakukan barengan." Chaca mengambil topi toga dari atas ke

  • Pernikahan Yang Sempurna   |138|. Mimpi Buruk Telah Berakhir

    Saat ia merasakan tangan panas Pasha yang besar, mulai menggerayangi perutnya dari belakang. "Syuhh" Pasha menekan jari telunjuknya di bibir Hana."K-kamu ngapain? Buat apa tangan mu di situ?"Alih-alih menjawab, Pasha merapatkan dada bidangnya ke punggung telanjang Hana. Lengan kokoh nya mengukung tubuh kecil istrinya itu dalam kuasa tubuh kekarnya.Halusnya kulit Hana yang menyentuh kulit kerasnya, membuatnya merasa nyaman.Hana menjadi gugup saat suhu panas tubuh Pasha telah menguasai tubuhnya. Ia dapat mendengar nafas berat suaminya itu yang berhembus di dekat daun telinganya."Masa nifas mu, sudah selesai sejak tiga bulan yang lalu kan?""I-iya""Apakah kiranya kamu sudah siap?" Tanya Pasha, mulutnya tepat berada didepan telinga Hana.Hana menelan saliva nya gugup, saat merasakan nafas panas Pasha berhembus melewati daun telinganya."S-sejujurnya, aku masih b-belum siap..""Kalau begitu mari bercumbu seperti ini saja" Pasha menyapu bibir padatnya ke telinga istrinya. Membuka mul

  • Pernikahan Yang Sempurna   |137|. Bukan Menemani Namanya

    Tepat setelah malam syukuran kelahiran Daud dikediaman Arya, pada hari ketujuhnya, Pasha melakukan aqiqah Daud di kediaman Shahbaz. Ia sudah sepakat dengan Hana untuk melakukannya di sana.Pasha sudah membeli dua ekor kambing yang cukup gemuk untuk anak laki-laki pertamanya itu dengan Hana.Tanpa sepengetahuan Pasha, seorang wanita yang sudah lama sekali tidak terlihat dimatanya muncul di acara aqiqah tersebut. Wanita itu bersembunyi dan diam-diam mencuri pandang kearah Pasha bersama istrinya yang sedang menggendong Daud."Kamu yakin tidak ingin datang menjumpainya?" Tanya Shahbaz, pada mantan istrinya itu.Wanita itu tersenyum kecil menggeleng, "Melihat dari sini saja sudah cukup, akan terlalu egois bagiku jika menemuinya sekarang"Shahbaz tidak berkata apa-apa lagi."Pasha cukup pandai memilih istri" Ucap wanita itu tersenyum, "Ia cantik sekali""Iya. Dia baik dan juga penurut" Sambung Shahbaz."Cucu kita juga sangat tampan, ingin rasanya aku menggendongnya""Apa kamu menyesal karen

  • Pernikahan Yang Sempurna   |136|. Acara Syukuran Kelahiran Cucu

    Malam harinya, kediaman Arya dipenuhi oleh para tamu. Ia membuat syukuran untuk kelahiran cucunya dan mengundang semua koleganya untuk datang. Shahbaz sebagai besannya, juga turut diundang bersama keluarga besar. "Di mana Pasha dan Hana? Apa sudah sampai?" Tanya Arya pada Ratna"Mereka masih dijalan Paa" Jawab Ratna yang baru saja selesai menelpon Hana.Hingga tak berapa lama menit kemudian. Pasha dan Hana sudah tiba di kediaman Arya. Kehadiran mereka pun langsung mencuri perhatian para tamu.Malam itu Hana mengenakan setelan yang serasi dengan Pasha. Di mana Pasha tampil jumawa dalam baju Koko putih dan Hana tampil anggun dalam balutan abaya putih dan pashmina bewarna senada. Awalnya ia pikir Pasha akan menyuruhnya untuk berganti dengan kerudung biasa, teringat terakhir kali di acara keluarga Pasha melakukannya. Tapi anehnya kali ini tidak. Semenjak ia hamil Daud dan terlebih setelah melahirkannya, suaminya itu memang sudah banyak berubah. Di kediaman Arya sangat ramai. Cukup bany

  • Pernikahan Yang Sempurna   |135|. Cemburu Tanda Cinta

    "Hum" Pasha menyandarkan dagunya manja di atas pundak Hana dan memperhatikan mata mungil Daud yang mulai berkedip-kedip seperti akan tertidur."Daud sepertinya mulai mengantuk""Iya, Alhamdulillah""Lantunan shalawat mu yang merdu itu benar-benar membuatnya berhenti menangis"Hana tersenyum mengangguk, "Hem" Matanya yang penuh sorot keibuan itu, dengan lembut memperhatikan sepasang mata Daud yang kini sudah terpejam."Lain kali lakukan juga padaku" Tukas Pasha.Hana tergelak kecil, "Buat apa? Kamu kan sudah besar, bukan bayi yang—"Pasha mengecup bibir Hana dan menghisapnya lama. Hana memejamkan matanya dan sesaat terbuai dengan ciuman lembut itu.Pasha perlahan melepas bibir Hana dari bibirnya, "Aku juga ingin diperlakukan seperti itu saat susah tidur" Ucap Pasha, sambil menatap manik mata hitam Hana dalam."En, aku juga akan melakukannya padamu. Bayi besar ku.." Ucap Hana sambil mencium kening Pasha gemas."Aku tidak mau di panggil bayi"Hana tertawa kecil."Tidak lucu!" Mata dingin

  • Pernikahan Yang Sempurna   |134|. Beraksi Menggoda Tuan Pasha

    Sama seperti malam-malam sebelumnya, Hana tidak dapat tidur nyenyak karena sebentar-sebentar terbangun mendengar suara tangis Daud. Jika sudah seperti itu Hana akan menepuk-nepuk lembut Daud yang sudah dibedung itu dan memberikannya asi.Tapi terkadang tangis Daud tidak kunjung berhenti. Seperti yang terjadi malam ini. Hana sampai menggigit jari karena bingung harus mendiamkannya seperti apa."Haak ahak..oek..oek..""Daud..""Hak..ahaak oek..oek...""Syuhh, gantengnya mama.. kenapa nangis terus hum?""Oek..oek..""Daud saayang...""Oek..oek..""Sholatullah salamullah.." Hana pun mulai bershalawat, mencoba menenangkan Daud yang tak kunjung berhenti menangis."Oek..haak..oek.."Pasha yang tengah tertidur itu, mengerutkan keningnya. Matanya menyipit dan sedikit terbuka, "Kenapa sayang? Daud nya nangis lagi?" Ucap Pasha dengan suara sengau dan serak nya."Iya nih, padahal udah aku kasih asi tapi masih gak berhenti nangisnya"Pasha perlahan bangun dari tidurnya dan setengah menguap. Ia men

  • Pernikahan Yang Sempurna   |133|. Hampir Mati Ketakutan

    Hana tersenyum tenang menanggapi mereka semua. Jempolnya mengusap lembut pipi bayinya dan menundukkan kepalanya, ia kembali mengecup lembut bayi mungilnya itu. "Pasha, masih belum sadar?" Tanya Hana pada mereka semua.Shahbaz menghela nafas panjang, "Kata dokter Pasha mengalami syok berat karena melihat keadaan mu di ruang persalinan tadi. Dan sampai sekarang ia masih belum sadar"Hana tersenyum tipis. Ia sudah menduganya, itu pasti terjadi karena Pasha terlalu mengkhawatirkan keadaannya."Kenapa dia jadi lelaki bisa lemah sekali? Bukannya menemani istrinya sampai selesai melahirkan, tapi ia malah pingsan" Ketus Keira.Ratna langsung menyikut perut Keira, "Jangan berkata begitu. Dia bisa selemah itu juga karena hampir mati ketakutan karena merisaukan keadaan Hana"Keira hanya memasang ekspresi cemberut.Brak!Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Tampak Pasha muncul dan setengah berlari menghampiri ranjang."Hanaa" Pasha langsung memeluk Hana yang tengah berbaring di ranjang. Kepa

  • Pernikahan Yang Sempurna   |132|. Pingsan Di Ruang Persalinan

    Tak terasa kandungan Hana sudah menginjak usia sembilan bulan. Semenjak itu pula Pasha tidak lagi membuat Hana tinggal di mansion yang jaraknya cukup jauh dalam mencapai rumah sakit di kota. Karena itulah ia membawa Hana kembali ke apartemen yang selama ini diurus dengan baik oleh Bi Titin.Saat tanggal kelahiran yang diprediksi kan oleh dokter mulai mendekat, buat jaga-jaga, Pasha langsung mengambil cuti. Hal tersebut membuat kelipatan kerja Eman sebagai sekretarisnya bertambah.Pasha pun menghabiskan harinya dengan mengurus dan menjaga Hana sedemikian rupa. Ia masih menyiapkan makanan, membuat jus dan terkadang memijit pundak dan kaki Hana yang kerapkali merasa pegal.Sedangkan urusan apartemen, piring kotor dan pakaian, bi Titin yang mengurus semuanya."Pashaa, Hana mau minum jus bayam" Pinta Hana manja. Sebulan membiasakan diri memanggil Pasha tanpa sebutan 'pak', Hana akhirnya dapat melakukannya dengan lancar.Bahkan ia berpikir untuk memanggil suaminya itu dengan 'sayang' nantiny

DMCA.com Protection Status