Share

51. Mabuk

Penulis: MamGemoy
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-26 02:02:34

***

"Selamat pagi, Nyonya, Tuan." Sapa dua orang yang baru datang dari arah belakang, secara bersamaan.

Andita menatap kedua wanita di depannya. "Pagi, Bik. Helmi-nya ada, kan?"

"Ada, Nyonya. Semalam pulang larut, jadi mungkin masih tidur," jawab Bik siti dengan sopan.

"Baiklah kami ke atas dulu."

"Baik, Nyonya."

Setelah satu langkah, Andita menahan lengan suaminya. Dia meminta kepada sang suami agar menunggu saja di ruang tengah. Sementa dia yang akan naik ke lantai dua, membagunkan Helmi. Tapi sebelumnya ada sesuatu yang harus dia lakukan.

"Ya udah, papa tunggu di sana."

Bara pun meninggalkan istrinya. Sesuai kesepakatan mereka, saat berdiskusi di rumah semalam, Bara membiarkan sang istri menyelesaikan hal lain terlebih dahulu.

Andita mengajak kedua ART itu ke belakang. Ingin menyampaikan sesuatu kepada mereka. Sementara itu Sherra hanya berdiri mematung melihat kedua orang tua Helmi. Tak tau harus berbuat apa, dia pun memutuskan untuk ikut ke ruang tengah. Karena kalau dia ke belak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Tak Sempurna    52. Disita

    ***Di ruang tamu, saat ini Helmi sedang duduk berhadapan dengan kedua orang tuanya. Bara dan Andita menatap sang anak dengan tatapan yang tajam.Di belakang Helmi, Sherra berdiri menunduk, saling meremas jari jemari satu sama lain. Tidak pernah terpikirkan olehnya akan bertemu dengan kedua orang tua Helmi dengan cara yang seperti ini. Sherra memberanikan diri menatap Andita, tapi sedetik kemudian, dia kembali menundukkan pandangannya melihat tatapan Andita yang seperti ingin menelannya.Helmi merasa kali ini sedang bersiap untuk disidang, dengan papanya yang berlaku sebagai hakim. Suasana di ruangan itu terasa sangat mencekam, tak ada yang bicara sama sekali.Helmi menghela napasnya, dia bersiap untuk menjawab pertanyaan apa pun yang keluar dari mulut papanya."Angkat wajah kamu!" Bara berkata dengan ketegasannya. "Katakan, apa kamu sudah tidak menganggap kami lagi sebagai orang tua kamu?" Nada suara Bara terdengar datar, tapi mengandung kemarahan.Helmi tidak berani mengangkat kepal

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Pernikahan Tak Sempurna    53. Semua gara-gara aku

    ***"Pa, apa ini tidak terlalu berlebihan?" Andita tiba-tiba bertanya pada sang suami.Bara yang baru saja masuk ke dalam mobil, mengerutkan keningnya. "Berlebihan? Bukannya mama yang mau Helmi sadar?""Iya, tapi kenapa mama merasa bersalah, seperti menelantarkan anak sendiri, Pa."Sebesar apa pun kesalahan yang Helmi lakukan. Sebagai seorang ibu, Andita tentu masih punya rasa kasihan kepada sang putra. Bagaimanapun juga, seorang ibu akan berharap anaknya baik-baik saja."Kita tidak menelantarkan, Ma. Helmi itu sudah dewasa, dia seharusnya bisa berpikir mana yang baik dan tidak untuk kehidupannya. Lagipula kita tetap memantau semuanya kan?" jelas Bara kemudian."Iya sih, Pa." Andita menghela napasnya sesaat. "Mama jadi ragu, anak yang dikandung Sherra bukanlah anak Helmi.""Entahlah, papa juga sedikit ragu, Ma. Semoga saja perkiraan kita salah, dan semoga tujuan Sherra tidak lebih dari pada ini.""Iya, Pa."Melihat kesedihan di wajah sang istri, membuat Bara merasa bersalah. Dia mera

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Pernikahan Tak Sempurna    54. Naima panik

    ***Sudah lebih satu minggu Naima pergi meninggalkan rumahnya. Membiarkan sang suami bersama dengan istri yang lain. Madu yang pernah tinggal bersamanya selama seminggu lebih. Wanita ular berkepala dua, yang merebut semua perhatian Helmi darinya. Yang selalu mencari-cari masalah dan berusaha Ingin mencelakainya.Naima lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Bermain dengan Kiran, mengobrol dengan mamanya. Kadang jika bosan dia melukis di halaman belakang rumah, hanya sekedar mengisi waktu luangnya, selain mengerjakan desain pesanan pelanggan.Entah bagaimana kelanjutan dari kisah rumah tangganya. Naima masih belum bisa memberi kepastian. Apakah dia masih ingin melanjutkan atau ingin mengakhiri semuanya. Jika dia meneruskan, maka semakin banyak tekanan batin yang akan diterima. Jika Naima mengakhirinya, anak-anaknya akan kekurangan kasih sayang seorang ayah. Dan semua itu tidak akan mudah, Helmi belum tentu mau bercerai dengannya. Di sisi lain hatinya masih sangat berat untuk kehilang

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Pernikahan Tak Sempurna    55. Terlalu takut

    ***Saat berlari keluar dari restoran, mereka berpapasan dengan Nara yang baru saja sampai. Tanpa banyak bicara lagi, Sakti langsung menarik tangan wanita itu. Nara yang terkejut mendengar berita singkat itu pun ikut mereka ke mobil.Di perjalanan ke rumah sakit, Naima terus menangis. Dia sangat khawatir pada sang putra yang sedang dalam penanganan dokter. Naima baru saja dihubungi oleh pihak rumah sakit, bahwa Arthur sedang mengalami masa kritis."Bang! Cepatlah, Arthur, Bang!" Naima merengek dalam tangisan.Sementara Nara yang duduk di samping Naima, berusaha menenangkan, merangkul pundak sahabatnya itu."Iya, Ini Abang udah cepat. Bentar lagi kita sampai," jawab Sakti sambil fokus pada jalanan."Gimana ini ... tadi pagi hingga siang Arthur baik-baik saja. Sudah dua bulan, dan dokter bilang dia sehat. Tapi kenapa …?" Tangan Naima menekan pada dada yang mulai terasa sesak.Nara pun mengusap lengan Naima. "Sabar Naima."Meninggalkan sang putra di rumah sakit sendiri sudah sangat berat

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-28
  • Pernikahan Tak Sempurna    56. Cemburu

    ***Naima dan Helmi telah duduk di hadapan dokter yang merawat Arthur. Dengan perasaan cemas Naima menunggu penjelasan. Telapak tangannya sudah basah, wajahnya pucat pasi. Rasa takut dan khawatir dengan kondisi terkini kesehatan sang putra."Bayi yang lahir secara prematur, kerap kali akan mengalami komplikasi. Yaitu komplikasi jangka pendek dan jangka panjang. Saya akan menjelaskan satu persatu kepada Ibu dan Bapak," ucap sang dokter dengan hati-hati. "Jadi, saya mohon, dengarkan baik-baik, dan jangan panik, ya!"Wanita itu mengangguk pelan, setelah sebelumnya melirik Helmi sesaat. "Baik, Dokter. Saya akan berusaha untuk tenang." Naima menjawab dengan lirih.Helmi yang sadar bahwa Naim tidak baik-baik saja. Mulai menggenggam tangan wanita itu. Memberi sentuhan saat dokter akan menjelaskan. Sentuhan itu sedikit memberi ketenangan untuk Naima. Walaupun dalam pikirannya menolak untuk disentuh oleh Helmi. Namun, dalam hati kecilnya menerima perhatian dari sang suami.Saat ini Bayi Naima

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-28
  • Pernikahan Tak Sempurna    57. Demi fasilitas

    ***Naima keluar dari dalam ruangan, matanya merah dan basah. Kondisi putranya terlihat sangat menyedihkan. Sekarang alat-alat yang menempel di tubuh mungil itu jadi bertambah. Dan Naima semakin tidak sanggup untuk membayangkan bagaimana sakit yang Arthur rasakan. Sebagai seorang ibu, tentu saja hatinya tidak sanggup, ketika melihat keadaan Arthur yang seperti itu. Jika saja bisa, ingin sekali dia menggantikan rasa sakit yang dirasakan putra kecilnya.Helmi dan Sakti mendekat secara bersamaan. Sesaat mereka saling pandang dengan tatapan mata kemarahan. Sherra yang melihat hal itu merasa kesal. Bagaimanapun juga dia tidak ingin Helmi kembali dekat dengan Naima."Sayang," panggil Helmi ingin mendekap tubuh istrinya.Namun, Naima menghindar. "Bang, Sakti." Naima menangis, menghambur ke dalam pelukan Sakti.Helmi terdiam dengan rasa panas di dalam hatinya. Kedua tangannya mengepal melihat kejadian di depan mata.Sakti cukup terkejut dengan Naima yang tiba-tiba memeluknya. Wanita yang sela

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-28
  • Pernikahan Tak Sempurna    58. Kalian selingkuh

    ***Mata Helmi terbelalak saat melihat layar ponselnya. Dia sungguh tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Siapa yang mengirimkan ini padanya?"Apa apaan ini?"Naima tidak peduli dengan apa yang Helmk lihat, dia memalingkan wajahnya. Hatinya sudah terlalu panas, marah dengan apa yang suaminya katakan tadi."Naima, Apa ini?" Helmi menunjukan layar ponselnya menghadap pada Naima.Sebuah foto Naima dan Sakti saat berada di rumah sakit tempo hari. Dari pandangan Naima tidak ada masalah dengan foto itu. Pasalnya saat kejadian, dia dan Sakti hanya berinteraksi seperti biasanya. Namun, sudut pengambilan foto itu terlihat aneh. Sakti terlihat sedang mendekat pada Naima dengan posisi menunduk. Sehingga terlihat seperti mereka sedang berciuman. Dan hal itu yang membuat Helmi menjadi salah paham.Naima pun terbelalak. "Apa maksudnya? Siapa yang mengambil foto itu?""Gak penting siapa yang mengambil. Yang Abang tanyakan, apa yang kalian lakukan?" Kemarahan Helmi semakin menguasai dirinya."Kami

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-28
  • Pernikahan Tak Sempurna    59. Tuduhan Helmi

    ***Malam harinya Naima memutuskan untuk tinggal di rumah sakit, menemani sang putra yang masih belum ada perkembangan. Dengan ditemani Nara, Naima menginap di kamar VVIP khusus untuk keluarga pasien. Sementara Sakti pergi untuk mengurus urusan lain. Selang beberapa lama, Radit dan Rinjani datang melihat keadaan Arthur. Naima menceritakan bagaimana tadi Helmi menuduhnya dan Sakti yang tidak-tidak.Radit dan Jani tampak sangat marah. Semua yang terjadi hari ini juga disampaikan pada besan mereka. Helmi sudah sangat keterlaluan, terpengaruh dengan perkataan Sherra pasti. Semenjak Bara dan Andita mengusir Helmi dari rumahnya, Helmi bahkan tidak menghubungi sepasang suami-istri itu lagi.Di sini lain, Helmi yang masih dikuasai emosi mengamuk begitu sampai di rumah. Sherra bertanya apa yang terjadi, tapi dia tak menjawab pertanyaan apa pun. Yang Helmi lakukan adalah masuk ke kamar dan melampiaskan kemarahannya pada benda-benda di sekitar."Aaaarrggg …!" Dia marah entah karena kebodohannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-28

Bab terbaru

  • Pernikahan Tak Sempurna    117. Tak ada yang benar-benar sempurna

    *** "Kamu meragukan dirimu sekarang, Fian? Apakah tekadmu hanya akan sampai di sini?" Naima bertanya melengkungkan alisnya. Tatapannya mengharapkan jawaban yang tak ingin ada keraguan. Bukankah hatinya kini bisa terbuka karena kegigihan pria dihadapannya."Tidak, bukan begitu, Ima. Apa aku tidak terlalu jahat jika nantinya memisahkan kebersamaan ayah dan anak? Aku tidak akan mundur, aku sungguh ingin hubungan kita berhasil, dan kamu akan aku jadikan wanita paling bahagia di dunia ini." Alfian tak ingin Naima salah sangka dengan perkataannya.Naima tersenyum simpul menanggapi hal ini. "Dokter Alfian, kamu meragukan keberhasilan hubungan kita karena Helmi?""Aku memikirkan anak-anak, Sayang." Dia mengungkapkan isi hatinya.Naima menghela napasnya sejenak, dia mengerti jalan pikiran kekasihnya saat ini. "Fian, nggak ada yang perlu kamu khawatirkan. Anak-anak tidak akan kekurangan kasih sayang dari ayahnya. Malahan mereka akan sangat beruntung mendapatkan kasih sayang yang melimpah dari s

  • Pernikahan Tak Sempurna    116. Jika dia hadir

    ***Sementara itu di rumah sakit.Bara dan Andita masih berusaha mayakinkan Helmi untuk mendapatkan pengobatan secara intensif. Setelah dokter menyampaikan hasil tes hari ini. Helmi menjadi keras kepala. Dokter mengatakan bahwa Helmi terlalu banyak mengkonsumsi alkohol, ditambah lagi dengan pola makannya yang tidak teratur dan istirahat yang sangat sedikit. Sehingga kini dia mengalamai perlemakan pada hati. Helmi masih harus melakukan beberapa tes lagi setelah ini, untuk mendeteksi apakah ada gejala lain lagi pada hatinya. Perlemakan pada hati akan semakin parah jika tidak mendapatkan penanganan yang benar. Andita juga meminta Helmi untuk tinggal lagi bersamanya. Tinggal sendirian di rumah itu hanya akan memperparah kondisi Helmi. Tidak ada yang memperhatikannya secara intens."Helmi baik-baik saja, Ma. Ayolah ... Helmi hanya mau tinggal sendiri saja." Pria itu memohon lagi. Wanita kesayangannya itu masih memaksanya untuk pindah kembali ke rumah utama."Setelah apa yang terjadi sama

  • Pernikahan Tak Sempurna    115. Hanya demi Naima

    ***Kembali dari rumah sakit Naima langsung bersih-bersih dan merebahkan diri di kasur. Efek lelah karena begadang semalaman, Naima ingin istirahat dengan tenang. Setelah kondisi Helmi dia sampaikan kepada keluarganya, mereka pun ikut lega mendengar hal itu . Sepuluh menit setelah berbaring, ponselnya berbunyi. Benda itu lupa dia bawa kemarin. Tentu banyak panggilan yang masuk.Semalam ketika Mamanya memberitahu bahwa Helmi berada di UGD, mereka semua bergegas ke rumah sakit. Hingga Naima lupa memberitahu Alfian tentang hal ini. Dia merasa bersalah kepada kekasihnya itu.Permukaan kasur dirabanya. Benar saja, ponsel Naima berbunyi karena panggilan masuk dari Alfian."Halo." Terdengar helaan napas dari pria itu. "Akhirnya kamu jawab juga, Sayang."Naima paham kenapa Alfian berkata seperti itu, dia pun langsung menjelaskan. "Fian? Maaf semalam aku di rumah sakit, lupa bawa ponsel. Aku juga minta maaf lupa kasih tau mama untuk ngabarin kamu." "Iya, aku udah tau kok. Semalam waktu aku

  • Pernikahan Tak Sempurna    114. Rumah sakit

    ***Beberapa hari kemudian.Ketika jam makan siang, Rafka--sekretaris Helmi merasa sedikit khawatir, melihat sang bos tampak tidak sehat. Meskipun tau sedang tidak baik-baik saja, Helmi tetap memaksakan dirinya untuk pergi rapat dengan klien. Sore harinya, Andita ditelepon oleh sekretaris Rafka untuk mengabarkan tentang kondisi sang putra. Helmi menolak dibawa ke rumah sakit, sehingga sang sekretaris pun terpaksa mengantar pulang ke rumah. Andita dan Bara pun bergegas ke rumah Helmi untuk memastikan keadaannya.Saat masuk ke dalam rumah, Andita di sambut oleh ART. “Helmi udah pulang kan, Bi?”“Iya, Nyonya, Tuan Helmi udah naik ke kamarnya, baru lima belas menit yang lalu,” jawab sang ART menjelaskan. “Tuan Helmi kelihatannya tidak sehat, Nyonya. Tapi saat saya tanya, katanya nggak apa-apa.”“Iya udah, saya langsung naik aja.”“Baik, Nyonya, Tuan.”Pintu kamar Helmi langsung dibuka. Sang putra terlihat tengah berbaring di tempat tidur. Andita dan Bara langsung menghampiri. Saat mereka

  • Pernikahan Tak Sempurna    113. Menyedihkan

    Hari ini hari pertama Naima dan Alfian sebagai sepasang kekasih. Berita bahagia ini tak ingin disimpan lebih lama, Alfian bermaksud untuk mengatakan secara langsung kepada kedua orang tua Naima. Alfian pun mengantar Naima pulang kerja, sekalian bertemu dengan orangtua kekasihnya itu.Sebenarnya Naima masih mau merahasiakan ini dulu. Tetapi Alfian membujuknya untuk segera mempublikasikan kepada orang terdekat. Alfian ingin segera membagi kebahagiaannya dengan semua, yang pada akhirnya Naima pun menyetujui. Ketika Naima memasuki rumah, semua orang sedang berkumpul di ruangan keluarga. Mama, Papa, serta anak-anaknya ada di sana. Sedangkan Sakti dan Nara masih belum pulang dari bulan madu. Naima merasa sedikit gugup saat harus mengatakannya secara langsung. Begitupun Alfian, dia juga merasa sedikit gugup. "Naima, ada Alfian di sini, kenapa nggak kamu suruh duduk? Malah berdiri dua-duanya?" tanya Rinjani."Ini, Ma, Pa … Alfian mau ngomong sesuatu." Mata Naima beralih pada Kiran dan Arthu

  • Pernikahan Tak Sempurna    112. Alfian

    "Kalau kamu tidak dengar, ya sudah? Bukan aku yang rugi." Naima memanyunkan bibirnya. Mengalihkan pandangannya ke arah lain. Wajahnya telah memerah, sedikit merasa malu dengan ucapannya sendiri."Aku dengar, aku dengar. Kamu nggak usah ulangi. Akhirnya, kamu menyukaiku? Kamu benar-benar menyukaiku?" tanya Alfian penuh semangat, dan menarik Naima hingga berhadapan dengannya. Mereka pun saling pandang, menatap dalam mata masing-masing. Debaran jantung mereka saling berpacu, terbawa suasana hati yang sangat tak bisa dikendalikan. Terukir senyuman bahagia dari wajah mereka. Entah kenapa Naima tiba-tiba mengatakan hal itu. Dia sudah berpikir lama tentang perasaannya. Awalnya Naima tak mau lagi memikirkan kehidupan percintaan. Gagal satu kali sudah cukup, dia tak akan mengulanginya lagi. Namun, seiring berjalannya waktu. Perhatian yang Alfian tunjukkan semakin membuatnya berpikir, kenapa dia tidak mencobanya saja. Perasaan sukanya pada Alfian adalah nyata. Jika Naima menolak, bukannya aka

  • Pernikahan Tak Sempurna    111. Pesta

    ***Tiga bulan kemudian ….Keadaan pun semakin membaik. Setelah semua hari yang buruk, saat bahagia pun akan datang. Tak selamanya manusia akan tenggelam dalam keterpurukan. Satu waktu ada saatnya dia untuk bangkit dan menjalani hari yang baru. Kehidupan akan terus berjalan dan berputar. Ada kalanya seseorang berada di atas, dan ada kalanya berada di bawah. Biarbagaimanapun tidak ada yang akan baik-baik saja tentang sebuah perpisahan, itu adalah perasaan sedihnya. Yang terpenting bagaimana kita memulai dari awal dan kemudian mengakhirinya ditempat yang sama.Naima, telah melewati banyak hal dalam beberapa bulan ini. Beruntung dia sangat kuat dan tegar. Beruntung dia mempunyai keluarga yang sangat menyayangi dirinya. Beruntung dia mempunyai dua buah hati yang menjadi sumber kekuatannya. Dan dia juga sangat beruntung memiliki orang yang sangat mencintainya. Saat ini ….Di kediaman Sanjaya. Sedang berlangsung perhelatan besar. Di depan rumah terpasang tenda tinggi dari pagar hingga ke

  • Pernikahan Tak Sempurna    110. Gilirannya dipenjara

    ***Dini hari itu, setelah Sherra ditemukan di pinggiran sungai, kehebohan tiba-tiba terjadi di rumah sakit. Wanita itu dibawa tanpa identitas, pihak rumah sakit tak tau harus menghubungi keluarganya kemana. Warga yang membawa wanita itu pun tak tau apa-apa. Rumah sakit pun memutuskan untuk melaporkan ke kantor polisi. Karena mereka menduga pasien itu merupakan korban sebuah tindakan kejahatan.Pihak kepolisian segera turun tangan dan mengusut kasus ini. Wanita itu terbaring lemah di ranjang dengan selang infus, oksigen serta alat pendeteksi detak jantung yang menempel di tubuhnya. Hingga pagi harinya, Bawahan Bara datang dan mengatakan bahwa dia adalah orang yang mereka cari. Sehingga berita itu langsung mereka sampaikan ke atasan mereka. Banyak sekali bekas luka di pergelangan tangan Sherra, sekujur tubuhnya juga dipenuhi luka. Hal itu pun menjadi perbincangan para perawat. Meraka sangat prihatin melihat kondisi wanita itu. "Maya … kira-kira kenapa tubuh pasien wanita di kamar itu

  • Pernikahan Tak Sempurna    109. Mati terlalu mudah

    ***Pukul 01.00 dini hari, di area gudang tempat Sherra disekap. Tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras, seperti ada benda menabrak sesuatu yang keras. Sherra yang berada di dalam kamar, terbangun karena terkejut. Entah keributan apa yang terjadi di luar sana. Tiba-tiba ada seseorang yang menerobos masuk. Sherra berteriak, seorang pria dengan pakaian serba hitam berdiri di hadapannya.Pria itu berdiri tanpa melakukan apa pun. Dia terus menatap pada Sherra yang telah ketakutan. Mata wanita itu melihat pada pintu yang terbuka lebar. Dia pun mengambil kesempatan untuk kabur. Namun, ketika dia berada tepat di depan pintu, satu orang pria lain, menyergap dirinya. Mulut Sherra dibekap dengan tangan kekar pria itu. "Ermmm … ermmm …." Sherra terbelalak, meronta minta dilepaskan. Sesaat kemudian, tubuhnya tiba-tiba diangkat, dia terus berteriak dan meronta. Sherra dibawa pergi dari pintu belakang. Menuju ke sebuah mobil yang telah menunggu mereka. Kemudian dia dilemparkan masuk kedalam

DMCA.com Protection Status