“Huh, ya seperti yang aku harapkan. Hanya saja aku tidak bisa terus seperti ini. Hah, aku tidak mungkin hidup sendirian tapi ini bukan di dunia nyataku. Aku harus bagaimana? Yang kuinginkan hanyalah pulang, tapi aku tidak tahu caranya. Pangeran Kazexian sangat baik padaku, tapi mengapa di saat aku bersama orang lain aku terus memikirkan pria jahat yang membawaku ke dunia yang tidak seharusnya aku berada? Hah, Akira yang menyebalkan! Tapi, bagaimana pun aku menyukainya. He karakter yang sempurna. Karakter pertama yang membuatku jatuh cinta” ucapku memikirkan pria itu.
Kelelawar jelmaan Akira tersenyum manis, he berpikir gadis itu baru saja bernyanyi untuk dirinya. Akira beranggapan gadis itu merindukan dirinya hingga bernyanyi untuk mengenang dirinya. Hingga tanpa disadari olehnya burung gagak terbang dan hinggap di dekatnya, mengejutkan dirinya. Akira terkejut hingga terjatuh dari pohon, namun he secepatnya terbang dan kembali ke cabang pohon dan menyerang burung gagak jelmaan Yasashi. Hingga kejadian itu mengakibatkan keributan.
Pagi hari yang cerah, cahaya matahari telah bersinar terang menembus lebatnya dedaunan di hutan ini. Tanaman yang ada di hutan masih terlihat basah karena diguyur hujan malam itu. Hewan-hewan yang ada di hutan mulai keluar dari tempat persembunyian dan menyambut pagi yang indah dan cerah. Matahari bersinar terang memberikan kehangatan.
Pria yang malang itu hanyut dibawa derasnya arus sungai. Tubuhnya menghantam bebatuan berkali-kali dan tenggelam ke dalam air. Kadang muncul ke permukaan air ketika airnya mulai dangkal, namun mulai tenggelam.Aku terus berlari dan b
“Em.. tentu saja! Kamu tidak perlu khawatir, Yasashi itu pria yang baik. Tidak perlu takut padanya. He memang bisa menjelma sebagai burung gagak hitam, tapi tidak perlu takut padanya.”“Ya, aku pernah bertemu dengannya. Terima kasih ya sudah membantuku, aku tidak tahu bagaimana jika tidak ada kamu dan Yasashi”
Aku pun segera melihat pria yang malang itu. Tubuhnya diperban, he mengalami luka di tubuhnya. Aku tersenyum manis dan bersyukur pria itu baik-baik saja, aku merasa tertolong dengan bantuan semua orang ini. Aku pun segera pergi meninggalkannya, he harus beristirahat dengan tenang sekarang. Aku kembali menghangatkan tubuh di dekat api unggun.Akira berjalan mendekati api unggun dan duduk di sampingku.
Hujan masih turun dengan derasnya membasahi tempat ini. Aku bersyukur telah memiliki rumah yang di bangun dengan cepat oleh Pangeran Kazexian. Aku telah menghangatkan tubuh di dekat api unggun dengan waktu yang cukup lama.Aku pun melihat kakiku yang terluka, ada darah di kakiku.
Perlahan-lahan hujan mulai mereda, burung-burung mulai berkicau menyambut cahaya matahari. Api unggun itu juga telah tersisa bara yang menyala. Aku duduk berdua dengan pria ini, he masih disini menemaniku. He memeluk erat diriku, memberiku kehangatan.“Kamu sangat baik, apa yang ingin kamu dapatkan sebagai hadiah karena telah menyelamatkan pria malang itu?” ucapnya padaku.
Aresha segera menundukan kepalanya ke bawah, she tidak bisa berkata apapun. Sementara Yasashi tersenyum kecil dan menjawab “Kami tidak akan melakukan hal itu, ayah. Lagi pula jika kami datang kesana itu hanya akan merusak suasanamu dengan An, bukankah kalian baru saja baikan. Apakah gadis itu telah menerima ayah? Ya setidaknya she menerima kenyataannya!.”Akira yang mendengar jawaban Pangeran Yasashi itu menatapnya dengan tajam, tidak berkedip dan matanya memerah semerah darah. Ak