Share

67. Kemana Rich?

Penulis: Butiran_Debu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-17 19:02:04

Jovanka tengah duduk balkon kamar sembari mengamati taman bunganya. Tidak. Maksudnya, itu adalah taman bunga di vila milik Rich, yang belakangan ini menjadi tempat kesukaannya. Bunga-bunga yang dulu dia bongkar kini mulai terlihat tumbuh subur dan indah dipandang dari atas vila.

Ponselnya berdering tiba-tiba, menarik perhatian Jovanka dari bunga-bunga itu. Dia beralih pada meja kecil di tengah balkon untuk melihat siapa yang meneleponnya.

"Tuan Rich? Kenapa dia meneleponku?" tanya Jovanka, ketika membaca nama pemanggil yang muncul di ponselnya.

Meski sedikit ragu, Jovanka meletakkan ponsel itu di telinganya dan langsung mendengar suara Rich di ujung sana.

"Jovanka, aku akan pulang sekarang, kau menginginkan sesuatu?"

Tentu saja pertanyaan itu membuat Jovanka terkejut. Ada apa ini? Kenapa dia bertanya keinginan Jovanka tiba-tiba? Dia terdiam beberapa saat.

Wajar dia menjadi bingung bukan? Bisa saja ternyata Rich berpikir Jovanka menginginkan sesuatu yang berharga, seperti perhiasan tem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Callah
ayooo semangatt up kk othooorrr.... kami menunggumuuuuu.....
goodnovel comment avatar
Fitri lampung
kpn up lagi thor , jgn lama y
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Rahasiaku dengan CEO   68. Kau Bertanggungjawab Atas Hidupku

    "Nona, makan lah meski hanya sedikit." Sudah berulang kali pelayan mendatanginya ke ruang tengah, menyarankan agar Jovanka mengisi perutnya. Tapi gadis itu selalu menggeleng, matanya terus mengarah pada pintu masuk berharap Rich akan datang dari sana. Kendrick yang melihatnya pun menjadi tak tega, namun tak tahu akan melakukan apa sekarang. "Anda di mana, Tuan Rich? kenapa lama sekali?" kata pria itu berbicara sendiri. "Nona, ini sudah terlalu malam. Anda bisa masuk angin jika tidak mengisi perut. Makan lah sedikit." Pelayan itu kembali mengingatkan, tapi Jovanka justru menatap Ken yang bersandar di dekat tangga. "Dia belum ada kabar?" Ken tak tega membuka mulutnya dan hanya menggeleng. "Kalau begitu, kita harus mencarinya." Jovanka berdiri dan bersiap pergi, sementara Ken mengejar gadis itu. "Nona, tenang lah. Mungkin tuan akan kembali sebentar lagi, Anda tak boleh pergi." "Tapi ini sudah tengah malam, sampai kapan aku akan menunggu?" Jovanka menatap tajam pria itu. Ken se

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-30
  • Pernikahan Rahasiaku dengan CEO   69. Istriku Mengandung?

    "Di mana? Kau dipukuli di bagian mana lagi? Mereka ramai? Mereka memukulmu sangat banyak?" Hingga mereka memasuki vila, Jovanka terus menanyakan letak luka Rich, bahkan dia berusaha membuka jas yang Rich kenakan untuk memastikan. "Jovanka...." Rich menahan tangan gadis itu tapi Jovanka menepisnya kasar."Kau terluka. Diam lah dan jangan banyak bergerak!" peringat Jovanka keras. Dengan patuh, Rich membiarkan Jovanka membuka jas dan kemejanya untuk memastikan di mana saja luka yang didapatkan. Kemudian dia bernapas lega ketika tak menemukan ada memar di tubuh pria itu. "Baguslah, kau hanya terluka di tanganmu. Astaga, kenapa Ken lama sekali membawa obatnya?" ucapnya lagi, sedikit kesal. Pelayan datang dengan kotak P3K di tangannya, segera Jovanka sambar seperti orang yang tidak sabaran. Dia dengan sigap mengeluarkan alkohol untuk membersihkan luka di tangan Rich sebelum memberinya salep dan betadine. Ini kali pertama Rich mendapat penanganan luka dari seorang gadis, bahkan Catal

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-30
  • Pernikahan Rahasiaku dengan CEO   70. Siapkan Pernikahan!

    Pertanyaan yang membuat Ken shock, dia sampai menganga oleh ucapan tuannya. "Apa yang Anda katakan, Tuan? Bagaimana pun bayi itu milik Anda, apakah Anda tega membunuhnya?" Dia menatap Rich tajam dan kembali berkata, "Tidak. Aku mengenal Anda cukup lama. Meski Anda kejam dalam berbisnis, tapi Anda tak mungkin melakukan hal sehina itu!" Hina. Benar... Rich adalah manusia hina jika tega membunuh janinnya sendiri. Apalagi jika alasannya karena Cataline sudah mengandung. Ponselnya berdering. Rich mengeluarkan ponsel itu dari saku jas dan melihat nama Cataline di sana. Dia terdiam sejenak sebelum mengangkat panggilan istrinya. "Ya, Kate?" "Rich, kau di mana? Kenapa kau pergi saat aku tertidur? Kau tidak mungkin pergi menemui Jovanka, kan?" cecar Cataline segera. Lihat? Bahkan belum satu hari sejak Cataline dinyatakan mengandung, dia sudah kembali mengekang Rich seperti sebelumnya. Bagaimana Rich bisa mempertahankan janin di perut Jovanka? "Rich, katakan sesuatu dan jangan hanya dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-30
  • Pernikahan Rahasiaku dengan CEO   71. Pemuas Hasrat yg Tertahan

    Malam itu Rich mendatangi kamar Jovanka untuk membahas perihal pernikahan yang direncanakan, tapi sampai beberapa menit dia di sana, mulutnya tak juga mengatakan sesuatu. Jovanka yang tak paham akan kedatangannya pun menjadi bingung, entah apa maksud kedatangan pria itu. Dia terus melihat Rich yang berdiri di dekat pintu.Jovanka bergeser kikuk, melirik pintu di belakang Rich yang sudah tertutup. Entah lah... ada rasa khawatir dirasaya berada di satu ruangan tertutup dengan Rich."Maaf, bukannya Anda baru saja berkelahi dengan banyak penjahat? Seharusnya Anda sangat lelah dan waktunya beristirahat."Kata-kata Jovanka seperti tengah mengejek, tapi Rich tak memiliki gairah untuk tertawa sekarang. Pikirannya terlalu berat untuk sekedar tersenyum."Jovanka, kau berkata memiliki rumah dan keluarga, di mana mereka?"Akhirnya pria itu membuka mulut, tapi pertanyaannya sangat tidak diduga.'Untuk apa dia ingin tahu tentangku?'"Bukannya kita sudah sepakat untuk tidak ikut campur masalah prib

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Pernikahan Rahasiaku dengan CEO   72. Kami Berciuman.

    Rich terus mengisap bibir gadis itu di dalam mulutnya. Kemarahan oleh penolakan Jovanka tak disangka akan membuat Rich berlaku sejauh ini, bahkan menikmati ciuman rakusnya terhadap Jovanka. Rich tak bisa berpikir jernih, ingin dia menghentikan aksinya tapi tak kuasa dilakukan. Bibir Jovanka terasa begitu manis dan ingin dia rasakan lebih lama.Ciuman rakus yang tadinya begitu rakus perlahan melembut, membuat Rich semakin hanyut oleh nikmat dari bibir seorang Jovanka. Tangannya yang melilit erat di pinggang Jovanka pun perlahan menjalar lembut di punggung gadis itu. Manis... sungguh bibir gadis itu sangat manis sampai membuat Rich terhanyut bersama amarahnya yang perlahan sirna.Kesempatan itu tak disia-siakan oleh Jovanka. Saat Rich tak lagi memeluk pinggangnya erat seperti tadi, dia mendorong Rich menjauh. Jovanka mundur... matanya nanar menatap Rich yang terdiam di dekat sofa."Kau... ba-ji-ngan," bisik Jovanka, menyeka bekas bibir Rich dari miliknya.Bagaimana tidak dia mengumpat

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Pernikahan Rahasiaku dengan CEO   73. Anak yg Malang

    Wajah Jovanka semakin panas dia rasakan. Jika bisa melihat sendiri wajah itu, dia yakin sudah seperti kepiting rebus sekarang. Tangannya yang berdarah tak lagi dia pedulikan, Jovanka fokus meyakinkan Ken, bahwa dirinya sama sekali tidak mau berciuman dengan Rich."Dengar, aku tidak menyukai tuanmu, dia memaksa menciumku sampai aku sangat marah. Kau tidak lihat? Aku hampir bunuh diri karena sangat malu melihatnya." Dia tunjukkan pergelangan tangannya pada pria asisten itu.Rich lah yang memaksa tanpa aba-aba. Jika semua benda yang ada di kamar itu bisa melihat dan berbicara, mereka pasti bersaksi untuk Jovanka. Tapi sialnya, penjelasan Jovanka justru membuat bibir Ken sedikit tertarik ke samping. Dia tersenyum? Ya, Jovanka yakin pria itu tengah menahan senyumnya."Tuan Ken, dengarkan. Tuanmu sudah gila berkata kami akan segera menikah, aku menolak dan merobek kertas yang dia tawarkan padaku. Tapi karena itu dia menjadi marah, dia menciumku tanpa meminta persetujuan. Apakah itu disebut

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Pernikahan Rahasiaku dengan CEO   74. Ayo Menikah, Rich!

    "Aku tidak akan memaksa sampai kau mempertimbangkan nasib anakku. Tapi jika terus berkeras kepala, maaf, Jovanka, aku akan tetap menikahimu meski dengan memaksa."Saat Jovanka sibuk oleh pikirannya, Rich mengatakan kalimat itu dan pergi berlalu. Dia tak menunggu tanggapan apa yang akan Jovanka tunjukkan. Gadis itu termenung, mengulang-ulang kalimat Rich di kepalanya sampai tak sadar Rich sudah menghilang dari pandangan."A-apa itu? Kenapa... harus aku?" Jovanka mengejar Rich ke lantai satu, ingin meluruskan perkataan pria itu sebelum semuanya semakin runyam. Tapi terlambat, Rich sudah pergi dengan mobilnya meninggalkan halaman vila. Jovanka mematung, matanya menatap lurus gerbang vila yang kembali tertutup."Nona Jovanka, Anda sudah baikan?"Ken datang dari sisi lain, mempertanyakan tentang luka tadi malam. Gadis itu mengangguk pertanda tangannya baik-baik saja."Syukurlah. Kalau begitu, aku permisi.""Tunggu," cegah Jovanka, menghentikan pria itu yang akan masuk."Ya, Nona, ada yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Pernikahan Rahasiaku dengan CEO   75. Syarat Pernikahan.

    Rich baru saja selesai meeting dengan klien, ketika mendapat telepon dari gadis yang mengandung bayinya. Pria itu sampai tertegun, tidak percaya dengan kata-kata yang dia dengar."Jo-Jovanka, kau... apa kau serius? Kau setuju menikah denganku? Tolong katakan lagi agar aku tidak ragu."Dia tak bisa mempercayai pendengarannya sendiri, sampai Jovanka mengulanginya. Tapi bukannya diulang, Jovanka sudah memutus panggilan telepon."Sial!" Rich sangat kesal, dia menghubungi Jovanka lagi tapi tidak mendapat jawaban. Rich menelepon Kenrick untuk memastikan, dan langsung mencecar asistennya itu."Di mana Jovanka? Kau di dekatnya? Kau mendengar dia mengatakan setuju menikah denganku? Kenapa dia tak mengangkat panggilanku?""Aku sedang membawa nona pulang ke vila, Tuan.""Apa maksudmu? Memangnya kau bawa ke mana dia sampai sore begini baru pulang?" Rich tak pernah memberi izin Jovanka keluar, dia marah mendengar jawaban asistennya."Maafkan aku, Tuan, nona meminta pergi berbelanja. Tentang urusa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31

Bab terbaru

  • Pernikahan Rahasiaku dengan CEO   86. Curiga Kehamilan Cataline.

    Rich turun terburu-buru dari mobilnya dan meraih tangan Cataline. Istri yang bertengkar dengannya tempo hari segera ditarik masuk ke dalam mobil. "Apa yang kau lakukan di sini, Kate? Kau memata-matai aku?" tanya Rich, menatap inti mata istrinya menjadi penjelasan. Namun, mata itu menunduk sendu, sebelum akhirnya menitikkan buliran hangat yang kemudian mengalir di kedua pipi. Cataline menangis? Sebuah pemandangan yang sangat jarang terjadi! Bingung. Begitulah isi kepala Rich sekarang. Mengingat yang terjadi di dalam rumah tangga mereka, seharusnya Cataline datang dengan amarah seperti yang sudah-sudah. Tapi kenapa kali ini dia menangis? "Kate, ada apa? Kenapa kau menangis?" tanya Rich sekali lagi. Bukannya menjawab, tangis Cataline semakin besar bahkan dia sesenggukan sekarang. Apakah istrinya sudah memikirkan kembali kenapa Rich menikahi Jovanka? Bagus jika itu benar. Setidaknya Cataline tahu kenapa Rich harus menikahi gadis itu. Tapi... bagaimana jika sesuatu yang buruk

  • Pernikahan Rahasiaku dengan CEO   85. Mengelus Perut Jovanka.

    "Halo, Sayangku." "Kau di mana, Brengsek! Kau sengaja menjauhiku?" Sejak tadi malam Cataline mencoba menghubungi pria itu, tetapi hanya layanan operator yang terdengar mengatakan nomornya tidak bisa dihubungi. Dia langsung mengumpat begitu Liam Nelson mengangkat panggilannya. "Hei, kenapa kau sangat marah? Aku baru kembali dari perjalanan bisnis," terang Liam, masih dengan suaranya yang tenang. Cataline semakin kesal oleh jawaban Liam, dia sudah menunggu di rumahnya sejak pagi tapi pria itu belum juga pulang. "Aku di rumahmu, Brengsek. Kau pulang ke mana? Ke hotel menemui gadis-gadismu?" "Benarkah? Aku baru saja memasuki gerbang, kau akan melihatku jika benar kau di rumahku," kata Liam.Cataline langsung berdiri melihat ke jendela, benar saja mobil Liam sedang memasuki garasi terbuka yang ada di sudut kanan. Gadis itu menutup telepon dan menunggu Liam masuk. Kemarahan atas perlakuan Rich masih terus membuatnya tak tenang. Cataline menenggak beer kaleng yang dibelinya saat di pe

  • Pernikahan Rahasiaku dengan CEO   84. Jovanka Jatuh Cinta

    [Tuan Rich, Anda marah padaku? Aku sangat menyesal sudah membuatmu tersinggung.]Jovanka membaca ulang pesan yang diketiknya, dan kembali ragu untuk menekan tombol pengirim. Dia menghapus lagi pesan itu dan mengganti dengan yang lain.[Aku hanya bercanda, Tuan Rich, tolong jangan marah padaku.]Sekali lagi, dia hapus pesan itu dan berpikir keras kalimat yang benar untuk meminta maaf."Tapi kenapa aku harus meminta maaf? Dia memang melakukannya," kata gadis itu menggeleng, egonya ikut bermain.Rich sendiri yang lebih dulu menyinggung Jovanka. Pria itu patut mendapat balasan karena sudah menyebut Jovanka sebagai gadis yang tidak menarik."Tapi dia tidak berkata demikian, Jova... dia hanya berkata mempertimbangkan."Kembali Jovanka berkata sendiri.Bisa saja maksud Rich mempertimbangkan bukan karena menganggap Jovanka tidak menarik. Mungkin dia mempertimbangkan karena pria itu adalah suami orang lain sehingga tak seharusnya tidur dengan Jovanka. Apalagi dengan perjanjian pra nikah merek

  • Pernikahan Rahasiaku dengan CEO   83. Rich Tersinggung?

    Jovanka mengganti bajunya untuk ke sekian kali, dan melemparkan baju terakhir ke atas ranjang. Dia menatap tubuhnya yang hanya mengenakan dalaman, di pantulan cermin."Astaga... semua terasa tidak cocok," keluhnya kecewa.Baru berapa hari yang lalu dia berbelanja pakaian yang sangat banyak, tapi karena tidak teliti, Jovanka melakukan kesalahan. Semua pakaian itu dia beli dengan ukuran dirinya yang belum mengandung, tanpa mencoba terlebih dulu. Bagaimana bisa sesuai? Memang tidak menjadi sempit, hanya saja... perutnya yang mulai membuncit menjadi sedikit terlihat. "Ayolah, Jovanka... kenapa kau pikirkan itu? Ini belum seberapa, bobotmu akan bertambah berkali lipat lagi."Dia akhirnya mengenakan kembali pakaian itu, membuang rasa tak nyaman di kepalanya. Bagaimana pun semua orang di kampus juga akan tahu dirinya sedang mengandung. Hanya menunggu waktu saja.Tak lupa Jovanka memoles wajahnya dengan sedikit riasan, yang ikut dibeli tempo hari. Hanya bedak dan lipgloss tentu saja, sebab

  • Pernikahan Rahasiaku dengan CEO   82. Kau Cemburu.

    Lihat lah pria itu berdiri dari duduknya. Tentu saja Cataline yang selalu menjadi pemenang. Mendengar istrinya bunuh diri, Rich pasti membujuk dan memohon agar Cataline tidak melompat dari jendela. Kesempatan itu tidak akan Cataline sia-siakan untuk lepas dari semua kejahatannya. Ya, Cataline sudah sering membalikkan kesalahan menjadi kemenangan untuknya, dan Rich selalu mengalah. Tak ubahnya hari ini, Cataline tahu suaminya akan kembali mengalah. Rich pasti memohon, bersujud demi bayi yang sudah lama diidamkan."Jangan mencegahku! Jika kau tidak meninggalkan gadis itu dan menggugurkan bayinya, maka kau akan kehilangan aku dan bayi kita!" Sekali lagi dia mengancam, menatap Rich yang berdiri di sana.Rich tidak bergeming, tetap diam di tempatnya berdiri. Cataline tidak sabar melihat Rich berjalan ke arahnya dan memohon. Tapi sialnya, kenyataan tidak sesuai dengan yang Cataline harapkan."Aku tahu kau hanya mengancam, Kate, sudahlah, kau sudah terlalu sering melakukannya padaku," kata

  • Pernikahan Rahasiaku dengan CEO   81. Mengancam Bunuh Diri

    "Astaga, sudah berapa aku tertidur di sini?"Dia mengenakan pakaian buru-buru untuk mengusir rasa dingin di sekujur tubuh. Jovanka tidak ingat sejak kapan dia tertidur di dalam bath up itu, sehingga telapak tangan dan kakinya sudah mengeriput. Ketika keluar dari kamar mandi, semakin terkejut dia melihat jam digital yang menunjukkan hari sudah sore."Kenapa dia tak membangunkanku?" kata Jovanka menggerutu, mengingat meninggalkan Rich di balkon kamarnya. Mengatahui Jovanka tidak juga keluar, bukankah seharusnya Rich menggedor pintu? Dia keluar untuk mencari Rich di kamar sebelah, tapi pintunya sudah terkunci.Apa Rich sedang tidur? Jovanka mencoba mengintip dari lubang kunci, hanya gelap yang terlihat mata."Apa yang Anda cari, Nona?"Suara Kenrick memaksa Jovanka kembali berdiri, wajahnya sangat terkejut bercampur malu."Eh, itu... Anda melihat Rich, Tuan Ken?" tanya Jovanka, kemudian mengetuk kepala pelan.Sudahlah ketahuan mengintip, sekarang juga dia berkata jujur tengah mencari Ric

  • Pernikahan Rahasiaku dengan CEO   80. Bawaan Bayi

    "Istriku, kau sudah mandi?""Kau akan ke mana, Istriku?""Kau menginginkan sesuatu, Istriku?""Istriku, hati-hati ketika berjalan.""Hei, Istriku, jangan banyak termenung, itu tidak baik untuk orang hamil."Gila, ini benar-benar gila. Jovanka takut dirinya akan terbawa suasan jika Rich terus melakukannya. Dia menatap pria itu tajam, menunjukkan bibir sinisnya."Jangan memanggilku seperti itu, Tuan, aku tidak suka!""Kenapa? Bukankah kau memang istriku? Terlepas aku tak boleh menyentuhmu, kau tetaplah istriku yang sah."Ya Tuhan... bisa kah Jovanka menutup mulut Rich dengan sepatunya? Bayangkan saja, sejak pagi tadi di dalam kamar, Rich terus memanggil Jovanka dengan sebutan itu, sampai rasanya Jovanka muak mendengarnya. Ke mana pun Jovanka pergi, Rich mengikuti dari belakang memperhatikan gerak-geriknya. Saat Jovanka melakukan apa pun, Rich akan memanggil dengan sebutan istri seperti yang baru saja dia lakukan.Pernikahan ini hanya sebuah status, bukan pernikahan pada umumnya. Jika Ri

  • Pernikahan Rahasiaku dengan CEO   79. Pelan-pelan, Istriku...

    Cemas, sedih, bahkan takut sudah menyergap Jovanka sejak dia menandatangi akta pernikahannya di catatan sipil. Ditambah kunjungan ke rumah orang tua Rich, berhadapan dengan wanita yang terlihat tenang tapi juga sinis dan menakutkan, sungguh membuat Jovanka tak bisa tenang.Dia hanya berpura menikmati dua mangkuk es krim untuk menyembunyikan perasaan yang sebenarnya, dan banyak bertanya membuat wajah ceria agar Rich merasa senang. Tapi sesungguhnya, hanya Jovanka lah yang tahu semua isi kepalanya.Menikah? Sejak kapan Jovanka berpikir akan menikah? Bahkan dia pernah bersumpah tidak akan menikah sampai mati, mengingat begitu malang nasib yang dijalani. Tapi tiba-tiba saja dia menerima tawaran Rich menjadi istri kedua, dan harus berhadapan dengan keluarga kaya raya. Hanya demi seorang bayi yang bahkan bukan miliknya sendiri.Bagaimana jika Nyonya Ruth Cullen tidak menerima Jovanka dan bayinya? Apa yang akan dia lakukan jika wanita itu berwatak sama dengan Cataline, berniat menggugurkan k

  • Pernikahan Rahasiaku dengan CEO   78. Aku Takut, Bu...

    "Maaf tidak bisa memberi kesan baik di hari pernikahan kita.""Apa?" Jovanka tertawa kecil. "Kita tidak seperti pasangan pada umumnya, Tuan, kenapa harus meminta maaf? Aku bisa melakukannya kelak jika urusan kita sudah selesai," kata Jovanka enteng, tapi tangannya yang gemetar mengangkat sendok itu cukup bisa menunjukkan getir di dalam dada. Rich bisa melihatnya. Jovanka tengah membohongi diri sendiri untuk terlihat biasa saja, tapi tentu saja gadis itu hanya berpura kuat.Siapa gadis yang tak memiliki pernikahan impian? Semua wanita di dunia ini pasti pernah bermimpi menjadi ratu di hari pernikahannya, yang menjadi pusat perhatian semua orang. Tapi Jovanka tidak bisa meraskan itu, justru Rich membawanya pada keluarga yang kemudian merusak hari pertama mereka. Jika ditanya, tentu saja Rich menyesal datang terlalu awal. Seharusnya dia menuruti Jovanka untuk memberi jeda dan sedikit waktu. "Tapi bagaimana pun, aku tetap meminta maaf untuk semua yang terjadi hari ini, Jovanka.""Kenap

DMCA.com Protection Status