Beranda / Young Adult / Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan / 24. Oh Hell, Miliknya Berukuran XL?

Share

24. Oh Hell, Miliknya Berukuran XL?

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-02 13:28:05
"Saya nggak bilang apa-apa loh padahal," jawab Amaya seraya bergegas mengembalikan baju milik Kelvin ke dalam keranjang sementara si empunya meraih celana dalam yang jatuh di lantai dengan cepat.

"Kamu memang nggak bilang apapun," kata Kelvin. "Tapi pandanganmu sangat berisik! Kamu nggak percaya kalau ini punya saya?"

Amaya mengangkat sekilas kedua bahunya, "Memang agak meragukan sih," jawabnya. "Nggak kelihatan kalau Pak Kelvin itu ukurannya—Kyaak!"

Amaya berlari meninggalkan ruang laundry saat melihat Kelvin satu langkah maju seraya menyingkap kaos yang ia kenakan, tatapannya seolah mengatakan, 'Kamu mau melihatnya? Sini biar saya tunjukkan!'

Lari Amaya terhenti saat ia masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya.

Menyandarkan punggungnya pada pintu yang tertutup, ia dengan cepat mengubah ekspresinya. Dari yang baru saja tersenyum lalu memasang wajah datar.

'Ngapain kamu tersenyum, May?' tanyanya pada diri sendiri. 'Senang kamu godain Kelvin begitu hah?!'

Tapi jika ditelaah l
Almiftiafay

ciaaanggg 🤗 sampai jumpa besok lagi ya kak ☺️ Terima kasih sudah membaca pasutri gaje Kelvin dan Amaya 🤗🤗🤗

| 17
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Nissya
wkwkwkkw lucu bercampur malu deh
goodnovel comment avatar
Nissya
wkwkwkkw seru juga ya disatu tempat yang sama untuk liburan keluarga sekaligus teman2 nya
goodnovel comment avatar
Eva
Ngebayangin polkadot ungu..bisa bisanya may pakai celana dalam polkadot...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    25. Kedekatan Yang Dicurigai

    Sabtu siang yang dikhawatirkan oleh Amaya dan Kelvin itu telah tiba. Tetapi rupanya ... itu tak seburuk yang mereka pikirkan.Lewat grup chat keluarga, Kelvin menjelaskan bahwa Amaya memang ada kegiatan di West Hill—lokasi camping dan outbond tempat keluarga mereka menghabiskan akhir pekan—sehingga nantinya Amaya tak sepenuhnya bisa bergabung dengan acara keluarga.Saat Amaya dan Kelvin sebelumnya berpikir itu akan mendapat reaksi keras, tetapi ibunya Kelvin—Riana—justru mengatakan kalimat yang membuat keduanya lega.[Nggak apa-apa, Vin. Amaya memang masih kuliah. Biar dia main dengan teman-temannya, nanti kalau malam bisa gabung sebentar sama keluarga kita.]Agar tak memperpanjang urusan, Amaya dan Kelvin mengiyakannya dengan cepat.Matahari hampir condong ke barat saat bus berisi mahasiswa dari kampus Amaya tiba di West Hill. Mereka mengeluarkan barang dan menuju ke titik kumpul.Saat Amaya mencangklong ransel miliknya, ia mendengar Randy—salah seorang teman yang cukup dekat denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    26. Kelvin Dan Ziel, Pilih Siapa?

    “K-ke ... m-mana?” tanya Amaya dengan ragu. Ia menggigit bibirnya, meredam kegugupan karena merasa cara Kelvin memandangnya itu sedikit ... mengintimidasi. Kelvin tak serta-merta menjawab Amaya, pria itu lebih dulu menoleh ke belakang. Pada makhluk kecil dalam wujud Arsenio Mahanta yang berlarian dengan lucunya dan berhenti di samping Kelvin. Bibirnya yang kecil mengatakan hal yang sama seperti yang disebutkan oleh Kelvin padanya, yakni mengajak Amaya untuk ikut dengannya. “Apa Aunty May mau ikut sama Arsen?” tanyanya. “S-sekarang?” “Iya.” Merasa tidak enak pada teman-temannya, Amaya menoleh pada Ziel—yang ia anggap mewakili semua mahasiswa—seraya berujar, “A-aku akan pergi sebentar buat ketemu kakakku, Kak Ziel,” katanya. “Silakan,” jawabnya tak keberatan. Amaya lalu berdiri, sekilas melambaikan tangannya pada Alin dan semua teman-temannya yang menyaksikannya menggandeng Arsen pergi meninggalkan sekitaran api unggun. Bocah kecil itu berjalan di depan sebelum Kelvin mengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    27. Buaya Di Danau

    Yang baru datang itu adalah Ziel. Pemuda itu terangkat kedua alisnya. Tatapannya bergantian memandang Amaya serta Kelvin yang berdiri hampir di ujung jembatan kayu.Saat Amaya berpikir keberadaannya dan Kelvin di sini akan menuai kecurigaan, tetapi Kelvin dengan sikapnya yang tenang justru balik bertanya, “Kamu sendiri, apa yang kamu lakukan di sini, Ziel?”“Ah, itu ....” Ia melirik Amaya melalui sudut matanya sebelum kembali memandang Kelvin dan melanjutkan kalimatnya. “Saya melihat Amaya pergi pagi-pagi dari tenda dan mengikutinya,” katanya. “Saya dengar ada perahu di sini,” ujar Kelvin. “Saya ingin melihatnya dan kebetulan bertemu dengan Amaya.”Ziel mengangguk mengerti. Ia menundukkan kepalanya pada Kelvin saat pria itu beranjak pergi sehingga menyisakan Amaya dan Ziel yang berdiri di atas jembatan.Saat Amaya menyaksikan punggung bidang Kelvin yang lambat laun menghilang di kejauhan, Amaya merasa pria itu sedikit kecewa.Lirikan sekilasnya pada Amaya sebelum pergi sepertinya keb

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    28. Menggigit Bahu

    Keributan yang mereka lakukan rupanya sudah sejak tadi terendus oleh anggota yang lain. Ditambah jeritan Amaya dan suaranya yang berdebam jatuh ke tanah membuat aktivitas seketika berhenti. “Ada yang jatuh!” seru sebuah suara dari dekat box container saat Amaya merintih dan memegangi kaki kanannya yang sakit menyengat. Ia meringis kesakitan, melepas sepatunya dan memijit kakinya yang salah tumpuan saat mencoba mendarat setelah didorong oleh Miranda. Beberapa lelaki yang mendengar ada yang terjatuh mendekat. Apalagi begitu mengetahui itu adalah Amaya, mereka seperti melupakan soal mengambil bendera lawan begitu saja dan lebih memilih untuk memastikan bagaimana keadaannya. “Itu pasti terkilir,” ucap salah seorang mahasiswa. “Kamu jatuh dari atas sana?” “Kok bisa?” “May!” seru Alin yang berlutut di dekat Amaya. Cemas memandang Amaya yang terlihat kesakitan. Sepasang matanya memindai Amaya yang rambutnya terlihat berantakan. Alin menoleh ke atas box container tempat Amaya terj

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    29. Diam-diam Jatuh Cinta

    “Nggak!” tolak Amaya. “S-Saya ‘kan cuma bercanda?”“Secepat itu kamu berubah?” tanya Kelvin, menoleh ke belakang pada Amaya yang terjebak dalam kepanikan karena baru saja mengatakan bahwa agar ia menggigit bibir Kelvin saja. “Selain ceroboh, kamu juga plin-plan,” ejeknya. “Berpeganganlah lagi! Saya akan bawa kamu ke tenda.”“Nggak usah! Turunin saya saja sekarang!”“Dan akan bikin Mama marah saat tahu anak menantunya yang paling cantik ini jalan terpincang-pincang?”Meski sangat kesal, Amaya tidak berani membantah. Apa yang dikatakan oleh Kelvin benar. Jika sampai mereka tiba di tenda dengan keadaan kakinya yang pincang sementara Kelvin tidak membantunya, maka yang akan terjadi adalah ibu mertuanya itu akan mengomel.“Baiklah,” putus Amaya. “Jangan cari kesempatan lagi!”“Saya nggak pernah cari kesempatan!” bantahnya. “Kamu saja yang secara sukarela menyodorkannya pada saya!”“Kalau begitu sebaiknya Pak Kelvin diam dan nggak usah nyebut dada implan dan lain sebagainya,” kata Amaya, ge

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    30. Dia Suka Padamu

    “Kamu bisa jelasin ke Ibumu, ‘kan?” tanya Amaya. “Kalau alasan aku nggak pernah datang lagi ke rumahmu itu karena kelakuanmu sendiri?” “May—” “Tapi bilang yang jelas, Mir. Jangan terus playing victim begini. Kamu sendiri loh yang bikin persahabatan kita hancur!” tuding Amaya. ‘Kepalang basah,’ pikirnya dalam hati. Sebagian besar dari mereka pasti lebih pro pada Miranda yang memohon agar Amaya menemui ibunya, dibanding memihak Amaya yang masih sakit hati dengan apa yang dilakukan oleh Miranda dulu. ‘Kalau mau mandang jelek, biar jelek sekalian, nggak usah nanggung.’ “Kamu ... keberatan?” tanya Miranda. “Bentar aja, May.” “Nggak,” tolak Amaya. “Kamu ‘kan punya teman dari geng barumu itu, minta aja mereka buat datang, kenapa harus aku?” Miranda tertegun selama beberapa detik. Bicara hilang dari kemampuannya saat Amaya membalikkan keadaan dengan menyebut bahwa ia telah memiliki teman baru. “May, mau bareng ke kantin nggak?” tanya sebuah suara yang datang dari belakang Amaya. Rand

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    31. Mentang-mentang Punya Burung

    “Ya udah sih kalau enggak, kenapa Pak Kelvin ngegas?!” Sudut bibir Amaya naik salah satunya, senang karena melihat pria itu tak bisa menyembunyikan kepanikannya.“Bukan ngegas!” ralat Kelvin. “Saya hanya mengoreksi tuduhanmu yang salah itu.” Tukasnya seraya bangun dari duduknya dan meninggalkan Amaya.“Taruh saja, biar saya yang cuci!” kata Amaya, menoleh pada Kelvin yang sepertinya akan mencuci piring yang baru saja ia gunakan.“Bagus,” jawabnya dari kejauhan. “Saya ada kerjaan juga. Terima kasih.”Pria itu beranjak pergi. Sementara Amaya membereskan makanan dan memasukkannya ke dalam kulkas untuk yang masih banyak. Menuju ke wastafel dan memutar kran airnya ....“Kyaaa! Pak Kelvin, tolong!” Ia berseru karena kerannya tiba-tiba putus sehingga airnya menyembur ke mana-mana.“Tolong!” Ia berteriak sekali lagi. Panik menutup lubang air yang tak bisa berhenti dengan menggunakan tangannya, atau menggunakan benda apapun yang bisa ia gapai.“PAK KELVIN!”“Astaga ... kamu apakan dapur say

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    32. Diam-diam Cemburu

    “Jangan ngomong sembarangan, Miranda!” tegurnya dari seberang ponsel. “Tapi yang barusan itu suara—” “I love you, aku akan datang ke rumahmu nanti. Kalau ibumu sudah tidur, pastikan kamu menghubungiku.” Setelah kalimat itu, Rama menutup panggilan. Menyisakan Miranda yang duduk merosot di lantai seraya menatap ponselnya dengan mata yang berair. ‘Sudah sejauh ini,’ batinnya. Ia sudah melakukan apapun agar Rama menjadi miliknya. Sudah ia serahkan pula .... “Apa karena aku bukan dari keluarga kaya, jadi Rama bisa bersikap begini ke aku?” Napasnya naik turun diburu amarah. Ia meremas rambutnya dengan kuat, berpikir dalam hati, ‘Bagaimana kalau aku diselingkuhi?’ Lantas, jika benar hal seperti itu terjadi... apakah ia bisa disebut mengambil ‘sampah’ dari Amaya? Amaya selamat, sedangkan ia tidak? *** Di balik mejanya yang ada di ruang dosen, Kelvin sibuk dengan ponsel di tangannya siang hari ini. Gulir ke atas, gulir ke bawah. Matanya mengamati foto-foto dokumentasi yang diambil

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06

Bab terbaru

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    271. Mari Menua Bersamaku

    Amaya merasa hatinya sedang tak karuan sekarang melihat Kelvin yang menjatuhkan air mata. Saat manik mereka bertemu, Amaya melihat betapa pria itu sangat tulus meletakkan seluruh perasaannya dan seolah menunggu agar hari ini tiba.Gafi tersenyum saat memandang keduanya bergantian sebelum ia memindah tangan Amaya pada Kelvin.Pembawa acara meminta agar Gafi kemudian memberikan ruang dan tempat untuk kedua pengantin yang tengah berbahagia.Amaya tak bisa memalingkan wajahnya, ia terpesona, terperangkap pada Kelvin saat pria itu terus menatapnya dengan teduh.Gerakan bibirnya yang tanpa suara sedang mengatakan, ‘Cantik sekali.’Dan tentu saja itu diketahui oleh semua orang yang hadir di sana dan itu membuat tubuh Amaya meremang.Apalagi saat pembawa acara mengatakan, “Bapak-Ibu tamu undangan sekalian, sepertinya kedua mempelai kita ini sudah tidak sabar untuk mengatakan apa yang mereka rasakan selama ini,” ujarnya. “Mari kita dengarkan terlebih dahulu sepatah dua patah kata dari masing-

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    270. Saat Kita Berjumpa

    Kelvin menghela dalam napasnya saat ia menunduk, memastikan bahwa groom boutonniere yang tersemat di dadanya benar dalam keadaan yang rapi.“Vin?” panggil sebuah suara yang tak asing di telinganya sehingga ia mengangkat kepalanya dengan cepat.Ia menjumpai Gafi yang muncul di dekat pintu berdaun dua di dalam kamar hotelnya entah sejak kapan.Kelvin yang melamun, atau memang kedatangannya yang memang tanpa suara?Entahlah ... yang jelas ia memang ada di sini bersamanya, dan mungkin memang sengaja menemuinya.“Kak Gaf?” balasnya seraya menunjukkan senyuman.“Gugup?”“Banget,” jawabnya. Tak menemukan kata lain untuk menggambarkan bagaimana perasaannya sekarang ini selain gugup.Gugup untuk bertemu Amaya, gugup untuk melihatnya dalam balutan gaun pengantinnya yang cantik.Gugup, karena ia bisa saja tak bisa menahan diri nanti dan mencium Amaya secara tiba-tiba.“Setelah ini, aku akan membawa Amaya buat ketemu sama kamu, Vin,” ucap Gafi mula-mula. “Aku sudah pernah bilang ini ke kamu. Tapi

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    269. D-day

    “Apa ini, May?” tanya Randy sembari mengambil salah satu kotak susu yang ada di hadapan Amaya.Karena Amaya terlambat mencegahnya, dan karena memang gerakan Randy sangat cepat, Amaya akhirnya membiarkannya saja.“Kok ... susu ibu hamil?” tanya Alin dengan nada bicara yang lirih. Yang barangkali hanya mereka saja yang bisa mendengarnya.“Kita mau dapat keponakan?” sahut Naira yang disambut anggukan dari Amaya.“Alasan kenapa resepsinya dimajuin tuh karena itu,” aku Amaya dengan jujur.Randy hampir melompat kesenangan jika Alin tak mencegahnya.Ia juga hampir berteriak jika Naira tak mengisyaratkan agar ia sebaiknya diam dan tetap menjaga mulutnya itu terkunci rapat."Demi apa, demi apa kita bakalan punya keponakan?" Heboh, seperti biasanya dan Amaya dibuat terharu dengan mereka yang turut senang dengan kabar yang ia berikan ini."Maaay! Kamu bakalan jadi hot mommy dong?" Naira sepertinya sudah membayangkan terlalu jauh.Mereka saling pandang untuk menyetujui ungkapan itu sebelum kompa

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    268. Menuju Resepsi

    Mengetahui bahwa sorakan itu ditujukan untuknya, Amaya dengan cepat menurunkan ponselnya. Ia menggigit bibirnya, malu karena Kelvin benar-benar tak sungkan lagi menunjukkan hubungan mereka yang telah menjadi rahasia umum bahwa mereka memang menikah. Antusias itu rupanya menjadi bahan bakar bagi semua mahasiswa untuk mengikuti bincang santai tersebut. Pembicara yang dimaksudkan Kelvin lalu datang, beliau adalah seorang pengusaha yang mengatakan perjalanan bisnisnya lebih dari dua puluh tahun untuk bisa berjaya hingga hari ini yang salah satu landasannya adalah stabilitas sistem keuangan. Barangkali bukan hanya pembicaranya saja yang memang sudah berpengalaman, tapi bagaimana cara hostnya memancing agar beliau menyampaikan informasi, sepak terjangnya dalam dunia bisnis. Aah ... atau ini hanya perasaan Amaya saja yang sangat senang bisa melihat Kelvin seperti itu? Mungkin tahun ini adalah gilirannya menjadi host karena tahun sebelumnya Lucy lah yang bertugas. Dan mendengar dari

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    267. Dosen Tampan Itu Suamiku

    Amaya mengangguk saat pipinya terasa panas. "Padahal mau kasih kejutan nanti pas kita bahas soal resepsi yang mau dibikin maju," jawab Amaya. "Tapi si bocil Arsen ini malah tahu duluan." Amaya memandang pada Arsen yang ada di pangkuan Kelvin dan tersenyum menunjukkan barisan giginya. "Dari mana kamu tahu kalau Aunty May mau punya baby, Sen?" Kali ini Kelvin yang bertanya. "Cuma asal ngomong aja, Uncle Vin," jawabnya. "Soalnya tadi Arsen lihat Aunty May ngusap perut, persis kayak mamanya teman Arsen yang juga lagi hamil." Ia sekali lagi meringis sementara kabar gembira itu tentu saja disambut dengan senang hati oleh Gafi dan Serena. "Selamat ya ...." kata Serena. Amaya memandang Gafi yang hanya terdiam. Mata mereka bertemu, di kedua sudut netra kakak lelakinya itu, Amaya bisa melihat butiran bening yang barangkali sedang sekuat tenaga coba ia tahan agar tak jatuh. Melihatnya seperti itu membuat Amaya kembali terenyuh. Matanya bicara lebih banyak bahwa ia bahagia, dengan tak bi

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    266. Ucapan Menyentuh Hati

    Rajendra dengan cepat bangun karena Riana sudah mendekat ke arahnya dan dilihat dari tangannya itu, sepertinya ia akan mencubit Rajendra. Yang telah mengubah suasana yang harusnya haru karena Kelvin dan Amaya membawa kabar baik menjadi lawak. "Kebiasaan kalau ada orang seneng selalu ngerusak momen!" kata Riana, hampir berseru pada Rajendra yang berlindung di balik sofa. Melihat itu ... sepertinya Amaya tahu ingin menjadi seperti apa ia di masa yang akan datang. Seperti Rajendra dan Riana yang awet muda dengan interaksi mereka. "Ya ngomong apa emangnya loh?!" tanya Rajendra, memandang istri, anak lelaki dan menantunya bergantian. "Bukannya Kelvin nawarin cucur?" "Cucu, Pa!" jawab Riana. "Mereka mau bilang kalau kita bakalan punya cucu!" Kedua mata Rajendra melebar dengan bibirnya yang terbuka tanpa kata. Untuk beberapa saat beliau terus seperti itu hingga anggukan Kelvin dijumpainya dan ia akhirnya bersuara. "Papa nggak tahu harus ngomong apa," ucapnya. "Congrats, Vin. Kamu jug

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    265. Mommy And Daddy To Be

    Seperti yang mereka rencanakan semalam, sepulang dari kampus, Amaya pergi bersama dengan Kelvin ke rumah sakit. Mereka melakukan pendaftaran lebih dulu dan menuju ke ruang pemeriksaan ibu hamil. Amaya duduk di kursi tunggu, berdiam diri tanpa mengatakan apapun dan itu membuat Kelvin yang ada di sebelah kanannya menyentuh tangan Amaya dan membuat jemari mereka saling mengait. "Kok diam aja?" tanyanya. "Kenapa, Sayang?" "Nggak apa-apa, Mas Vin, cuma gugup aja." Kelvin tersenyum mendengarnya, mengguncang lirih tangan Amaya sembari mendekatkan wajahnya untuk berbisik, "Sama, aku juga gugup." Amaya memandang Kelvin setelah matanya mengedar pada semua orang yang ada di sana dan duduk untuk menunggu nomor antrian. "Kayaknya kita dikira pasangan yang nggak bener deh." Amaya menyenggol lengan Kelvin yang kedua alisnya terangkat penuh kebingungan. "Nggak bener kenapa, Sayang? Cuma perasaan kamu mungkin ...." "Hm, semoga aja begitu. Takut aja dikira pasangan kumpul kebo soalnya dari pasi

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    264. Dua Garis Merah

    Amaya mengatakannya setelah ia memastikan bahwa hasil yang ditunjukkan oleh test pack yang ada di tangannya itu adalah benar bergaris dua. Ia menunduk, menggigit bibir saat meremas ujung test pack itu erat-erat. Air matanya hampir luruh sebab Kelvin hanya berdiam diri saat ia mengaku hamil. Ekspresinya seperti ... entahlah. Ia hanya diam saja tanpa mengatakan satu kalimat pun. Jangankan kalimat ... sepatah kata pun tak ada sama sekali. Bagaimana jika sudah begini? Bukannya Kelvin yang mau mereka memiliki anak? Kenapa dia hanya diam saja? Pikiran Amaya berkecamuk. "Kamu baru tahu?" tanya Kelvin setelah keheningan yang cukup lama. Amaya mengangguk, tak menunjukkan wajahnya pada Kelvin saat pria itu selangkah mendekat mengikis sekian meter yang semula memisahkan mereka. "Sayang?" panggil Kelvin pada Amaya yang menghindari tatapan matanya. Kelvin menunduk, menyentuh dagu Amaya sehingga ia menengadah dan ia dibuat terkejut melihatnya. "Loh? Kok nangis kenapa?" tanya Kelvin seray

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    263. Sembilan Belas Hari

    Karena merasa pusing, Amaya lebih dulu masuk ke dalam kamar. Ia berpamitan pada Kelvin dan orang tuanya yang masih berbincang di ruang tengah, biasanya mereka akan pulang sekitar jam delapan atau setengah sembilan—mungkin bisa lebih. Rajendra biasanya akan membicarakan beberapa hal dengan Kelvin soal bisnis mereka. Dan ... Amaya tidak bisa menunggu selama itu. Setelah makan rasanya ia sedikit pening sehingga harus duduk di tempat yang lebih tenang, di dalam kamar misalkan. Ia baru saja berganti pakaian dan menggosok gigi, mencuci muka dan hendak keluar dari kamar mandi. Tapi langkahnya terhenti saat benaknya mengatakan agar sebaiknya ia membuka laci yang ada di bawah wastafel itu. 'Lihat nggak ya?' tanyanya pada diri sendiri. 'Hm ....' Ini tentang yang tadi sempat ia pikirkan di ruang makan. Tentang dirinya yang berdiam diri dan alasan kenapa ia tiba-tiba mual. Gejala yang sama yang dialami oleh mendiang ibunya dulu. 'Kalau dari tanggal biasanya aku harusnya datang bulan, e

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status