Share

113. Agenda Menginap

Author: Almiftiafay
last update Last Updated: 2024-11-16 13:42:30

“B-beneran kalian udah nggak pura-pura lagi?” tanya Riana dengan mata yang masih memindai anak lelaki dan menantunya itu bergantian.

“Iya, Mam,” jawab Kelvin.

Ia mengangkat tangan Amaya yang digenggamnya, seolah itu adalah sebuah isyarat bahwa sedekat itulah mereka sekarang. “Kami kemarin baru pulang dari West Hill loh pas Mama sama papa datang. Kami baru mesra-mesraan sepanjang hari tapi tadi malam aku harus lihat istriku ngambek gara-gara aku ngomongin soal masa lalu dan itu bikin Mama kesal,” tuturnya panjang.

“Masa?” sangsi Riana.

“Minta Papa buat cek CCTV yang ada di West Hill deh kalau Mama nggak percaya. Akan kelihatan berapa kali aku cium Amaya selama kami naik perahu.”

Riana mengalihkan pandangannya pada Amaya yang menunjukkan senyumnya. Anggukan samar Amaya terlihat seolah ingin menguatkan kalimat yang dikatakan oleh Kelvin.

“Mama udahan dong ngambeknya ....” kata Kelvin. “Nggak lihat tuh bibir anak menantu Mama yang paling cantik udah manyun sepanjang lima senti?”

“Mama
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Rosi Mauliana
wakakakakakk
goodnovel comment avatar
Annisa Ana
kebangetan si kelvin ......
goodnovel comment avatar
Eva
Astaga bisa jadi perang dunia ini mah, ngalamat nggak dapet jatah lagi nih si Kelvin. Bisa bisa nya punya istri cantik malah ketuker sama kangkung. Emang nggak kerasa kalau Amaya belum naik motor...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    114. Ditukar Dengan Kangkung

    Amaya benar-benar tak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh Kelvin. Ia memandang kepergian prianya itu yang dengan santainya meninggalkan dirinya di parkiran pasar. Padahal Amaya baru meletakkan kantong plastik berisi sayur kangkung di setir depannya—belum beberapa kantong lainnya—dan menepuk bahu Kelvin agar sedikit maju. Tapi alih-alih melakukan yang ia minta, Kelvin malah memacu motornya itu menjauh darinya. "MAS VIN!" panggil Amaya sekuat yang ia bisa. "KELVIIIIN!" Tapi tak membuahkan hasil! Kelvin pergi berdua dengan kangkung yang ia bawa sementara Amaya tertinggal di parkiran pasar dan ditertawakan oleh beberapa ibu-ibu yang berbelanja di sana. "Kenapa, Dek?" tanya salah seorang dari ibu itu. "Ditinggal suaminya ya?" "Iya, Bu." "Suami Ibu juga pernah begitu kok," ucap si Ibu berusaha menghibur Amaya yang kesal dan hampir menangis. Tak ada yang sakit—selain hatinya yang dongkol! Hanya rasa malunya yang tembus hingga ke tulang-belulang. "Telpon suaminya,

    Last Updated : 2024-11-16
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    115. Bisa Gila!

    Entah bagaimana caranya Kelvin harus membujuk Amaya. Setelah ia dipukuli dengan menggunakan ikan kakap tadi pagi di halaman rumah, istri kecilnya itu sama sekali tidak mau bicara.Makan pun tak mau bersebelahan dengannya. Amaya lebih memilih duduk di samping Riana dan Rajendra, sementara Kelvin duduk sendirian. Ia seperti anak pungut yang tak dianggap saat tiga orang itu sibuk dengan santapan mereka pagi tadi.“Akh! Bisa gila rasanya!” kata Kelvin, meremas rambutnya saat ia duduk di dalam ruang dosen.Ia baru saja mengirim pesan pada Amaya dengan mengatakan bahwa ia akan membawakannya pulang ayam goreng yang disukai olehnya nanti sepulang dari kampus.Tapi ... jawaban yang diberikan oleh Amaya adalah ....[Nggak usah, aku makan kangkung aja!]Entah kapan drama perkangkungan itu akan berakhir.“Kenapa bisa gila?” tanya sebuah suara yang datang dari samping kanan Kelvin. Arsha, rekan sesama dosennya yang alisnya berkerut bingung memandang Kelvin yang terlihat ‘berantakan’ sejak pagi.“

    Last Updated : 2024-11-17
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    116. Amaya Seksi Pujaan Hati

    “Jangan suka ngintip! Awas bisa bintitan!” tegur Kelvin yang membuat Arsha menarik kepalanya yang semula tertunduk. Kelvin dengan cepat meraih ponselnya yang ada di atas meja, membawanya pergi meninggalkan Arsha yang belum sempat melihat dengan cermat siapa perempuan di lock screen yang tengah dicium oleh Kelvin itu. “Vin! Itu siapa cewek yang kamu cium?” serunya. “Kepo!” “Itu alasan kamu nggak mau aku comblangin sama sepupunya pacarku?” “Daripada sibuk nyomblangin orang kayaknya lamar dulu Kaluna yang hampir pikun nungguin kamu itu deh!” balas Kelvin dari kejauhan. Tawanya yang penuh ejekan terlempar bersama dengan seringai yang membuat Arsha kesal setengah mati! “MULUTNYA!” Kelvin justru tertawa semakin senang mendengar Arsha. Ia lega karena belum jauh saat menyadari ponselnya tertinggal di atas meja dan bergegas kembali. Ia menunduk memandang lock screen di ponselnya, tersenyum karena itu adalah fotonya bersama dengan Amaya yang ia ambil kemarin saat mereka naik

    Last Updated : 2024-11-17
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    117. Cintaku ... Si Kangkung

    "ARSEN!" panggil Amaya saat melihat keponakannya itu berlari meninggalkan kolam renang.Masih dengan memanggil Omanya dan tentu saja Amaya tidak bisa menangkap atau mencegahnya karena mereka ada di dalam tempat yang berbeda.Arsen yang lincah dan gesit di 'daratan' sementara Amaya ada di dalam kolam."Gara-gara Mas Vin!" tunjuk Amaya kesal, ia mencubit dada Kelvin yang memang tak berpelindung atasan."Kok aku?" Yang dituduh pun tak menerimanya. "Siapa yang nggak tahu tempat coba? Ngapain Mas Vin pegang-pegang aku? Udah gitu megangnya milih-milih lagi.""Ya milih yang paling enak, May!" balas Kelvin seraya tersenyum. "Tapi kamu menikmatinya, 'kan? Buktinya kamu juga bilang 'ahh'? Coba kalau kamu diam, kita nggak akan ketahuan sama Arsen.""Emangnya kalau kamu dipegang di bagian sensitifmu nggak akan begitu juga?""Nggaklah—aakhh—" Kelvin menggigit bibirnya, membungkam mulut saat secara tak ia antisipasi Amaya meremas bagian sensitif prianya di bawah sana."Tuh! Mendesah juga 'kan Anda

    Last Updated : 2024-11-18
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    118. Jangan Menutup Mata

    Cukup mendung untuk jam siang yang terbiasa cerah dan terik menyengat kulit. Amaya sedang berjalan bersama dengan Alin seperginya mereka dari kelas terakhir. “Langsung pulang, May?” tanya Alin saat ia baru saja selesai memesan ojek online melalui ponselnya. “Iya, Lin,” jawabnya. “Kenapa? Ngajakin aku main lagi?” “Sekarang aku yang nggak bisa soalnya mau ke kondangan sepupuku nanti malam, lain kali ya?” Amaya mengangguk tidak keberatan, “Okay.” “Besok ada kelasnya Pak Kelvin ya?” tanya Alin yang dibenarkan oleh Amaya. “Iya, kenapa?” “Ada yang bilang kalau ternyata selama ini tuh Pak Kelvin selalu pakai cincin di jari manisnya,” jawab Alin. “Kayak orang yang udah nikah gitu deh. Dan—“ Sepasang matanya menyipit saat memandang Amaya seraya berhenti dari langkahnya. “A-apa?” tanya Amaya disertai satu langkah mundur, menyembunyikan cincin yang sebenarnya juga melingkar di jari manisnya. “Kayaknya kalau nggak salah aku juga lihat temenku pakai cincin di jari manisnya deh,” jawab Alin.

    Last Updated : 2024-11-18
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    119. Bibir Manis Yang Tak Ingin Aku Bagi

    "Buat apa diturunin siang bolong begini?" tanya Amaya, menahan dada Kelvin dengan sekuat tenaga. "Awas kejepit nanti malah masa depannya cedera jilid dua, dan Mas Vin akan nyalahin aku.""Tapi kalau kejepitnya di tempat yang enak—""Diam nggak?!" todong Amaya seraya meletakkan jari telunjuk di bibirnya. Tapi itu hanya beberapa detik sebab jari telunjuk Amaya yang ada di bibir Kelvin itu berpindah, menjauh dari sana saat Kelvin meraih pergelangan tangannya dan membuatnya pergi sehingga ia bisa kembali bicara."Sure," kata Kelvin lirih, matanya memindai setiap sudut wajah Amaya yang sedang setengah mati mengatur debar jantungnya agar tidak tiba-tiba meledak. "Aku bisa diam seperti yang kamu minta kok," lanjutnya. "Dan aku pastikan diamku bukan sebuah silent treatment, tapi karena hal yang lainnya.""A-apa hal yang lainnya itu?" tanya Amaya, penasaran dengan kalimatnya yang seolah sengaja menyembunyikan teka-teki."Aku akan diam kalau kamu mencium bibirku," jawab Kelvin tanpa bebannya.

    Last Updated : 2024-11-19
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    120. Seorang Pengintai

    Tadinya Caecil tak ingin bertindak sejauh ini dengan mengikuti Kelvin hingga ke depan rumahnya. Tetapi hal itu ia lakukan karena merasa ada sesuatu yang salah belakangan ini. Sejak demonstrasi itu terjadi, saat semua orang seolah dibuat menahan napas dan tenggelam di dalam ketegangan yang besar, Kelvin ... tidak demikian! Entah berapa kali Caecil melihatnya semakin tampan. Pesona pria matang yang selama ini memang melekat pada citranya selama di kampus itu kian menjadi-jadi belakangan ini. Pria itu juga terlihat semakin dekat dengan Amaya. Hal terakhir yang dilihatnya adalah Kelvin yang memberikan sekotak kue—yang Caecil tak tahu pastinya apa kue itu—pada Amaya saat ada di kantin. Seolah tak cukup sampai di sana saja, Caecil mendengar dari teman-temannya yang lain Kelvin mengajak Amaya pulang. Dan itu bukan di luar kampus, melainkan di dalam, beberapa meter dari pintu gerbang. ‘Ada yang lihat kalau setiap pagi itu Amaya selalu keluar dari mobilnya Pak Kelvin, kayaknya emang ada

    Last Updated : 2024-11-19
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    121. Menikah Dengan Dosen

    "Nggak boleh," jawab Kelvin pertama-tama. "Nggak boleh karena masih kuliah, nikahnya nanti kalau udah pulang kuliah ya ... bagi mahasiswa yang mau nikah sama dosennya, atau dosen yang mau nikahin mahasiswanya, kalian boleh nikah nanti kalau udah di rumah. Nggak boleh kalau pas masih kuliah, apalagi di kelas saya. Kasihan yang jomblo dan baru patah hati. Kalian boleh nikah di gedung, di rumah kalian sendiri, di KUA, di gereja, yang penting bukan di kelas saya, sampai sini bisa dipahami?"Jawaban Kelvin membuat semua mahasiswa yang ada di sana bertepuk tangan dan tertawa. Senyum yang diberikan oleh Kelvin disambut oleh semua mahasiswa dengan sorakan, sebagian besar lainnya tertawa karena Kelvin menanggapi apa yang ditanyakan oleh salah seorang mahasiswa lelaki yang duduk di barisan belakang itu dengan sebuah candaan.Amaya pun tertawa, tak menyangka jawaban seperti itu yang akan diberikan Kelvin."Jadi, Pak—" sahut mahasiswa lain saat suara tawa di dalam sana perlahan mereda. "Mohon iz

    Last Updated : 2024-11-20

Latest chapter

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    271. Mari Menua Bersamaku

    Amaya merasa hatinya sedang tak karuan sekarang melihat Kelvin yang menjatuhkan air mata. Saat manik mereka bertemu, Amaya melihat betapa pria itu sangat tulus meletakkan seluruh perasaannya dan seolah menunggu agar hari ini tiba.Gafi tersenyum saat memandang keduanya bergantian sebelum ia memindah tangan Amaya pada Kelvin.Pembawa acara meminta agar Gafi kemudian memberikan ruang dan tempat untuk kedua pengantin yang tengah berbahagia.Amaya tak bisa memalingkan wajahnya, ia terpesona, terperangkap pada Kelvin saat pria itu terus menatapnya dengan teduh.Gerakan bibirnya yang tanpa suara sedang mengatakan, ‘Cantik sekali.’Dan tentu saja itu diketahui oleh semua orang yang hadir di sana dan itu membuat tubuh Amaya meremang.Apalagi saat pembawa acara mengatakan, “Bapak-Ibu tamu undangan sekalian, sepertinya kedua mempelai kita ini sudah tidak sabar untuk mengatakan apa yang mereka rasakan selama ini,” ujarnya. “Mari kita dengarkan terlebih dahulu sepatah dua patah kata dari masing-

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    270. Saat Kita Berjumpa

    Kelvin menghela dalam napasnya saat ia menunduk, memastikan bahwa groom boutonniere yang tersemat di dadanya benar dalam keadaan yang rapi.“Vin?” panggil sebuah suara yang tak asing di telinganya sehingga ia mengangkat kepalanya dengan cepat.Ia menjumpai Gafi yang muncul di dekat pintu berdaun dua di dalam kamar hotelnya entah sejak kapan.Kelvin yang melamun, atau memang kedatangannya yang memang tanpa suara?Entahlah ... yang jelas ia memang ada di sini bersamanya, dan mungkin memang sengaja menemuinya.“Kak Gaf?” balasnya seraya menunjukkan senyuman.“Gugup?”“Banget,” jawabnya. Tak menemukan kata lain untuk menggambarkan bagaimana perasaannya sekarang ini selain gugup.Gugup untuk bertemu Amaya, gugup untuk melihatnya dalam balutan gaun pengantinnya yang cantik.Gugup, karena ia bisa saja tak bisa menahan diri nanti dan mencium Amaya secara tiba-tiba.“Setelah ini, aku akan membawa Amaya buat ketemu sama kamu, Vin,” ucap Gafi mula-mula. “Aku sudah pernah bilang ini ke kamu. Tapi

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    269. D-day

    “Apa ini, May?” tanya Randy sembari mengambil salah satu kotak susu yang ada di hadapan Amaya.Karena Amaya terlambat mencegahnya, dan karena memang gerakan Randy sangat cepat, Amaya akhirnya membiarkannya saja.“Kok ... susu ibu hamil?” tanya Alin dengan nada bicara yang lirih. Yang barangkali hanya mereka saja yang bisa mendengarnya.“Kita mau dapat keponakan?” sahut Naira yang disambut anggukan dari Amaya.“Alasan kenapa resepsinya dimajuin tuh karena itu,” aku Amaya dengan jujur.Randy hampir melompat kesenangan jika Alin tak mencegahnya.Ia juga hampir berteriak jika Naira tak mengisyaratkan agar ia sebaiknya diam dan tetap menjaga mulutnya itu terkunci rapat."Demi apa, demi apa kita bakalan punya keponakan?" Heboh, seperti biasanya dan Amaya dibuat terharu dengan mereka yang turut senang dengan kabar yang ia berikan ini."Maaay! Kamu bakalan jadi hot mommy dong?" Naira sepertinya sudah membayangkan terlalu jauh.Mereka saling pandang untuk menyetujui ungkapan itu sebelum kompa

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    268. Menuju Resepsi

    Mengetahui bahwa sorakan itu ditujukan untuknya, Amaya dengan cepat menurunkan ponselnya. Ia menggigit bibirnya, malu karena Kelvin benar-benar tak sungkan lagi menunjukkan hubungan mereka yang telah menjadi rahasia umum bahwa mereka memang menikah. Antusias itu rupanya menjadi bahan bakar bagi semua mahasiswa untuk mengikuti bincang santai tersebut. Pembicara yang dimaksudkan Kelvin lalu datang, beliau adalah seorang pengusaha yang mengatakan perjalanan bisnisnya lebih dari dua puluh tahun untuk bisa berjaya hingga hari ini yang salah satu landasannya adalah stabilitas sistem keuangan. Barangkali bukan hanya pembicaranya saja yang memang sudah berpengalaman, tapi bagaimana cara hostnya memancing agar beliau menyampaikan informasi, sepak terjangnya dalam dunia bisnis. Aah ... atau ini hanya perasaan Amaya saja yang sangat senang bisa melihat Kelvin seperti itu? Mungkin tahun ini adalah gilirannya menjadi host karena tahun sebelumnya Lucy lah yang bertugas. Dan mendengar dari

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    267. Dosen Tampan Itu Suamiku

    Amaya mengangguk saat pipinya terasa panas. "Padahal mau kasih kejutan nanti pas kita bahas soal resepsi yang mau dibikin maju," jawab Amaya. "Tapi si bocil Arsen ini malah tahu duluan." Amaya memandang pada Arsen yang ada di pangkuan Kelvin dan tersenyum menunjukkan barisan giginya. "Dari mana kamu tahu kalau Aunty May mau punya baby, Sen?" Kali ini Kelvin yang bertanya. "Cuma asal ngomong aja, Uncle Vin," jawabnya. "Soalnya tadi Arsen lihat Aunty May ngusap perut, persis kayak mamanya teman Arsen yang juga lagi hamil." Ia sekali lagi meringis sementara kabar gembira itu tentu saja disambut dengan senang hati oleh Gafi dan Serena. "Selamat ya ...." kata Serena. Amaya memandang Gafi yang hanya terdiam. Mata mereka bertemu, di kedua sudut netra kakak lelakinya itu, Amaya bisa melihat butiran bening yang barangkali sedang sekuat tenaga coba ia tahan agar tak jatuh. Melihatnya seperti itu membuat Amaya kembali terenyuh. Matanya bicara lebih banyak bahwa ia bahagia, dengan tak bi

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    266. Ucapan Menyentuh Hati

    Rajendra dengan cepat bangun karena Riana sudah mendekat ke arahnya dan dilihat dari tangannya itu, sepertinya ia akan mencubit Rajendra. Yang telah mengubah suasana yang harusnya haru karena Kelvin dan Amaya membawa kabar baik menjadi lawak. "Kebiasaan kalau ada orang seneng selalu ngerusak momen!" kata Riana, hampir berseru pada Rajendra yang berlindung di balik sofa. Melihat itu ... sepertinya Amaya tahu ingin menjadi seperti apa ia di masa yang akan datang. Seperti Rajendra dan Riana yang awet muda dengan interaksi mereka. "Ya ngomong apa emangnya loh?!" tanya Rajendra, memandang istri, anak lelaki dan menantunya bergantian. "Bukannya Kelvin nawarin cucur?" "Cucu, Pa!" jawab Riana. "Mereka mau bilang kalau kita bakalan punya cucu!" Kedua mata Rajendra melebar dengan bibirnya yang terbuka tanpa kata. Untuk beberapa saat beliau terus seperti itu hingga anggukan Kelvin dijumpainya dan ia akhirnya bersuara. "Papa nggak tahu harus ngomong apa," ucapnya. "Congrats, Vin. Kamu jug

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    265. Mommy And Daddy To Be

    Seperti yang mereka rencanakan semalam, sepulang dari kampus, Amaya pergi bersama dengan Kelvin ke rumah sakit. Mereka melakukan pendaftaran lebih dulu dan menuju ke ruang pemeriksaan ibu hamil. Amaya duduk di kursi tunggu, berdiam diri tanpa mengatakan apapun dan itu membuat Kelvin yang ada di sebelah kanannya menyentuh tangan Amaya dan membuat jemari mereka saling mengait. "Kok diam aja?" tanyanya. "Kenapa, Sayang?" "Nggak apa-apa, Mas Vin, cuma gugup aja." Kelvin tersenyum mendengarnya, mengguncang lirih tangan Amaya sembari mendekatkan wajahnya untuk berbisik, "Sama, aku juga gugup." Amaya memandang Kelvin setelah matanya mengedar pada semua orang yang ada di sana dan duduk untuk menunggu nomor antrian. "Kayaknya kita dikira pasangan yang nggak bener deh." Amaya menyenggol lengan Kelvin yang kedua alisnya terangkat penuh kebingungan. "Nggak bener kenapa, Sayang? Cuma perasaan kamu mungkin ...." "Hm, semoga aja begitu. Takut aja dikira pasangan kumpul kebo soalnya dari pasi

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    264. Dua Garis Merah

    Amaya mengatakannya setelah ia memastikan bahwa hasil yang ditunjukkan oleh test pack yang ada di tangannya itu adalah benar bergaris dua. Ia menunduk, menggigit bibir saat meremas ujung test pack itu erat-erat. Air matanya hampir luruh sebab Kelvin hanya berdiam diri saat ia mengaku hamil. Ekspresinya seperti ... entahlah. Ia hanya diam saja tanpa mengatakan satu kalimat pun. Jangankan kalimat ... sepatah kata pun tak ada sama sekali. Bagaimana jika sudah begini? Bukannya Kelvin yang mau mereka memiliki anak? Kenapa dia hanya diam saja? Pikiran Amaya berkecamuk. "Kamu baru tahu?" tanya Kelvin setelah keheningan yang cukup lama. Amaya mengangguk, tak menunjukkan wajahnya pada Kelvin saat pria itu selangkah mendekat mengikis sekian meter yang semula memisahkan mereka. "Sayang?" panggil Kelvin pada Amaya yang menghindari tatapan matanya. Kelvin menunduk, menyentuh dagu Amaya sehingga ia menengadah dan ia dibuat terkejut melihatnya. "Loh? Kok nangis kenapa?" tanya Kelvin seray

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    263. Sembilan Belas Hari

    Karena merasa pusing, Amaya lebih dulu masuk ke dalam kamar. Ia berpamitan pada Kelvin dan orang tuanya yang masih berbincang di ruang tengah, biasanya mereka akan pulang sekitar jam delapan atau setengah sembilan—mungkin bisa lebih. Rajendra biasanya akan membicarakan beberapa hal dengan Kelvin soal bisnis mereka. Dan ... Amaya tidak bisa menunggu selama itu. Setelah makan rasanya ia sedikit pening sehingga harus duduk di tempat yang lebih tenang, di dalam kamar misalkan. Ia baru saja berganti pakaian dan menggosok gigi, mencuci muka dan hendak keluar dari kamar mandi. Tapi langkahnya terhenti saat benaknya mengatakan agar sebaiknya ia membuka laci yang ada di bawah wastafel itu. 'Lihat nggak ya?' tanyanya pada diri sendiri. 'Hm ....' Ini tentang yang tadi sempat ia pikirkan di ruang makan. Tentang dirinya yang berdiam diri dan alasan kenapa ia tiba-tiba mual. Gejala yang sama yang dialami oleh mendiang ibunya dulu. 'Kalau dari tanggal biasanya aku harusnya datang bulan, e

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status