Beranda / Pernikahan / Pernikahan Rahasia Suamiku / BAB 25 - PENILAIAN ALFAN

Share

BAB 25 - PENILAIAN ALFAN

Penulis: Memey Yin
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-19 14:26:47

Dua hari Alfan telah absen datang ke kantor. Tentunya perilaku itu membuat Maya—asisten sekaligus sekretaris kepercayaan Papa Andre melaporkannya kepada sang bos besar.

Alfan juga tidak mengatakan apa pun kepada Bulan hingga saat Papa Andre menghubunginya dan bertanya, sudah pasti Bulan menjawab bahwa Alfan selalu berangkat kerja.

Bulan pikir, Alfan hanya menemani Zahra setelah pulang kantor. Tidak tahunya ternyata lelaki itu mengabaikan pekerjaannya.

Terakhir kali Alfan menghubunginya saat memberikan kabar bahwa Zahra sudah diperbolehkan pulang. Alfan juga mengatakan akan tinggal di sana sesuai kesepakatan awal. Tentu setelah mendengar penjelasan itu, ia tidak banyak bertanya lagi.

Setelah dua hari lalu, Bulan begitu terlihat rapuh karena mendapati kenyataan yang membuatnya tertekan. Kini ia telah kembali berdiri tegak dengan kakinya sendiri. Senyumnya yang manis telah terlihat walau hanya sek

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Kasmiati Kasmiati
bulan memang bodoh masa dia mau bertahan jadi istri ke dua,klw aku yg jadi bulan lebih baik pisah daripada bertahan hanya untuk sakit hati
goodnovel comment avatar
Misda Purba
menurut ku ya bulan ini orang yg bisa di bilang bod**h masa orang bijak tidak bisa mengambil keputusanya malah rela tersiksa hnya karna omongan adil coba pikir logika dlm hidup TDK akan ada namanya adil
goodnovel comment avatar
Nur Roudotull
keren kak mey
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 26 - SISI LAIN

    “Selamat pagi, Den Alfan.”Alfan mengangguk dengan senyum hangat.“Bulan masih di kamar, Mbak?”“Iya, Den. Sepertinya Non Bulan belum bangun. Apa mau dibangunin?”“Tidak usah, biar aku saja yang ke kamar,” sahut Alfan setelahnya pergi menuju lantai dua.Waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan. Tidak biasanya Bulan masih di kamar. Biasanya pukul enam wanita itu akan turun dan duduk di taman ditemani kopi atau teh hangat sembari menghirup udara yang masih sejuk dengan tetesan embun yang masih basah.Perlahan Alfan membuka pintu kamar yang tidak terkunci. Langkah kakinya begitu pelan karena suasana dalam kamar tersebut benar-benar gelap tanpa cahaya lampu.Alfan berjalan ke arah pintu balkon dan membuka tirai yang menutupi kaca hingga sinar mentari bisa masuk dan menyinari kamar yang tad

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-19
  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 27 - MULAI TERBIASA

    “Jelaskan tentang ketidakhadiranmu ini, Alfan. Papa tahu kamu telah menjadi CEO sekaligus pewaris seluruh perusahaan Herlambang, tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya seperti ini. Ini bisnis, bukan permainan, Alfan!” Papa Andre membentak Alfan dengan keras karena Alfan masih bungkam dan belum mengeluarkan sepatah kata.Walaupun Alfan telah mewarisi seluruh kekayaan milik keluarganya, tapi Papa Andre tentunya masih terlibat di dalam perusahaan untuk memantau kinerjanya.Papa Andre paham, bahkan sangat paham bahwa Alfan sudah mampu mengelolanya. Selama ini Alfan diminta bekerja di perusahaan mulai dari bawah itu agar dirinya banyak belajar dari hal yang paling ringan hingga sesuatu yang berat. Selama ini Alfan mampu melakukannya.Semakin tinggi jabatan yang dimiliki maka semakin besar pula tanggung jawabnya. Papa Andre harus mengingatkan jika Alfan mulai bertingkah, karena perusahaan bukan hanya menyangkut dia

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-21
  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 28 - CEMBURU

    Tiga hari dilewati Bulan tanpa kehadiran Alfan. Sunyi, sepi dan juga kosong. Perasan itu diam-diam dirasakan. Namun Bulan tetaplah Bulan, dia tidak akan mengatakan apa yang dirasakan begitu saja.Walaupun Alfan sering menghubunginya, tapi tidak melihat kehadirannya membuat rindu itu menyergap hatinya.Sore tadi sebelum pulang dari kantor, Alfan mengirimkan pesan bahwa ia masih akan menemani Zahra sampai akhir pekan. Lalu ia membalas seperti biasanya. Jawaban tidak apa-apa selalu masih tetap menjadi andalannya.Setelah makan malam, Bulan memutuskan untuk langsung istirahat.Dipandangi langit-langit kamar dengan sendu. Sekuat apa pun ia menutupi semuanya dengan kata baik-baik saja, nyatanya tidak dengan apa yang dirasakan.“Sampai kapan aku harus bertahan? Keadaan ini benar-benar menyiksa, Tuhan,” gumam Bulan seraya menghapus tetesan bening yang ada di sudut matanya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-27
  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 29 - PENYATUAN

    Brak! Bulan terlonjak kaget mendengar pintu ruangannya terbuka dengan keras. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, ia masih harus memeriksa satu gaun lagi sebelum pulang. “Mas Alfan.” Bulan melihat Alfan datang dengan wajah merah dan sorot mata yang penuh kemarahan. “Jangan bermain-main dengan pernikahan ini, Bulan. Kamu itu istriku!” ucap Alfan dengan suara lantang. Bulan yang tidak tahu maksudnya hanya menatap Alfan datar. “Apa! Aku tidak tahu maksudmu, Mas Alfan. Kamu datang dan menuduhku macam-macam. Aku tidak mengerti, apa ini!” Bulan menggelengkan kepala dengan pelan. “Jangan berpura-pura tidak tahu apa pun. Siapa lelaki itu?!” Bulan bangkit dari kursinya dan mendekati Alfan. Berdiri berhadapan membuat Bulan dapat merasakan napas Alfan yang memburu. “Duduklah dan minum lebih dulu. Bicara

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 30 - PENCAPAIAN BULAN

    Malam pertama yang seharusnya dilakukanlah beberapa bulan yang lalu akhirnya terlaksana malam itu, di tempat yang terbatas namun begitu menggairahkan. Alfan melakukannya berulang kali sampai tubuh Bulan lemas tak bertenaga.Keduanya akhirnya terlelap dengan saling berpelukan di atas kasur yang seadanya. Malam itu menjadi saksi bisu bahwa dua orang yang berstatus sah telah menjadi satu.Pukul lima pagi, keduanya memutuskan pulang ke rumah untuk membersihkan diri. Ruangan Bulan yang awalnya rapi dan bersih kini terlihat berantakan dengan aroma bekas percintaan yang begitu kentara.Bulan sedikit meringis kala merasakan sedikit nyeri dan perih di area kewanitaannya. Tapi bukan berarti dia tidak bisa berjalan. Tidak ada yang berubah, hanya saja cara berjalan Bulan sedikit terlihat berbeda.Sepanjang jalan senyum Alfan terlihat begitu mengembang. Ada kebahagiaan yang tidak mampu diungkapkan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 31 - RENCANA ZAHRA

    “Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk keluargaku yang malam ini hadir. Mami dan Papi, juga kedua mertua dan suamiku. Terima kasih karena telah mendukung dan menjadi support system terbaik bagi karir yang kujalani. Untuk suamiku, Alfan Fatih Herlambang, terima kasih atas dukungan baik, perhatian dan waktu yang telah kamu habiskan untuk menemaniku menyelesaikan rancangan busana yang malam ini aku keluarkan. Ucapan terima kasih saja mungkin tidak akan mampu untuk mengungkapkan perasaanku saat ini. Lebih dari itu aku bahagia karena telah sampai di titik ini. Terima kasih banyak untuk kalian semua yang selalu mendukungku.” Bulan mengungkapan rasa bahagianya. Bahkan terang-terangan dan bangga menyebutkan nama suaminya. Selama beberapa hari memang Alfan selalu menemaninya begadang untuk menyelesaikan pekerjaan. Bulan membungkukkan badan dengan sopan. Kemudian melemparkan senyum penuh haru. Acara akhirnya selesai. Bany

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 32 - DIPERMALUKAN

    Zahra Jasmine, perempuan berusia 23 tahun. Berasal dari keluarga menengah ke bawah, nyaris kekurangan. Dibesarkan hanya dengan orang tua tunggal membuatnya harus menelan segala hinaan tentang statusnya. Selama ini, ia bahkan tidak pernah tahu siapa ayahnya. Bagaimana rupanya dan masihkah hidup atau sudah mati. Zahra dan kedua adiknya sudah terbiasa dengan hidup serba kekurangan. Bahkan semenjak ibunya diketahui telah pensiun dari pekerjaannya di kantor, Zahra dan kedua adiknya kerap kali kekurangan hanya sekadar untuk makan. Setelah lulus SMA, Zahra tidak melanjutkan pendidikan karena biaya yang tidak dimiliki. Bekerja di salah satu restoran sebagai pelayan adalah awal pertemuannya dengan Alfan Fatih Herlambang. Awalnya Zahra tidak pernah berharap untuk memiliki hubungan lebih dengan Alfan. Karena ia sadar bahwa status sosial mereka berbeda. Tapi wanita mana yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-29
  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 33 - DIPERMALUKAN

    “Ini nih pelakor yang merebut suami kakakku. Wajah cantik kalau hatinya busuk buat apa!” teriak suara itu lagi membuat keributan di sana tidak bisa dihindari. Beberapa orang terang-terangan menyaksikan aksi seorang perempuan belia yang tidak lain adalah adik Zahra sedang mencoba mempermalukan Bulan di tempat umum. “Cantik-cantik tapi maunya sama suami orang. Seperti tidak ada laki-laki lain saja,” sambungnya lagi berapi-api. Belum sempat Bulan bangkit, adik Zahra sudah menarik rambutnya dengan kasar hingga ia meringis menahan perih di kepalanya. “Zea, sudah. Kamu ini kenapa. Mbak Bulan tidak salah, Zea. Jangan sakiti dia.” Tiba-tiba Zahra sudah berdiri di hadapan Bulan dan mencekal tangan adiknya. “Ini kakakku dan ini pelakor yang merebut suaminya. Bayangkan saja, kakakku sedang hamil dan pelakor tidak tahu diri ini terang-terangan ingin merebutnya. Mbak Zahra-ku yang m

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30

Bab terbaru

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   Bab 136 - Bukan ART biasa

    “Ternyata suamiku ini memiliki banyak pengagum. Bahkan ada yang melamar meski sudah tahu jika sudah memilki istri. Apakah aku harus bersyukur atau justru takut, ya. Bagaimana menurutmu, Mas?” sindir Ayesha.“Aku benar-benar tidak mengenal mereka. Tiba-tiba datang dan melamar begitu saja.” Meski sama-sama bergelut dalam dunia bisnis, sepertinya Alfan tak begitu mengenal pasangan suami istri tersebut. Mungkin karena ia baru melebarkan sayapnya di kota ini atau bagaimana, yang pasti wajah mereka tak terlalu populer hingga Alfan dengan mudah mengenalinya.“Mereka bahkan menawarimu sebuah perusahaan dan akan memastikan seluruh bisnismu akan maju. Tawaran yang menggiurkan. Apa wanita itu cantik?” kata Ayesha. Ia mendengus jengkel meski kedua orang tamu tidak tahu diri itu sudah meninggalkan ruangan.“Putri mereka yang mana saja aku pun juga tidak tahu. Benar-benar aneh,” bantah Alfan.“Jika putrinya menyukaimu sejak pandangan pertama artinya pernah ada interaksi di antara kalian, Mas. Kamu

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 135 - DILAMAR

    Setelah beberapa minggu berlalu, akhirnya berita tentangnya dan sang suami mereda dan tergantikan oleh berita panas lainnya.Butiknya telah kembali buka. Bahkan kini lebih banyak pengunjung yang datang dari kalangan pejabat dan beberapa istri-istri pengusaha.Tentu saja mereka bukan hanya datang karena sekadar tertarik dengan rancangan pakaiannya. Namun, beberapa dari mereka ada yang mencoba menjalin pertemanan.Entah itu benar-benar tulus atau menginginkan hal lain.Beberapa kali juga ia mendapatkan undangan untuk masuk ke dalam group sosialita.Ayesha hanya menanggapinya dengan senyum tipis seperti biasa.Setelah ujian selalu ada kebahagiaan. Tidak akan ada kehidupan yang akan berjalan lurus dan mulus. Selalu ada rintangan dan halangan.Begitulah kehidupan.Ayesha yang baru saja mengambil air dari dapur, tidak sengaja mendengar suara Dewi yang sedang berbicara dengan seseorang melalui ponsel. Ia menajamkan pendengaran untuk mengetahui isi obrolan tersebut. Namun, saat berjalan mende

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 134 - DIUMUMKAN

    Keesokan paginya berita tentang kejadian semalam membuat namanya dan nama butiknya terseret dalam berita surat kabar.Saat membacanya Ayesha masih bisa bernapas lega karena apa yang terjadi padanya tidak sampai terekspos keluar. Bukan karena tidak ingin nama baiknya hancur, kini ia kembali menyandang nama Herlambang yang membuatnya harus menjaga nama baik suaminya juga.Alfan mengusap bahunya lembut dan mengatakan kalimat yang menenangkan, bahwa semuanya akan baik-baik saja.“Mom, kudengar semalam mommy keluar. Ke mana?” tanya Arzen duduk di meja makan.Remaja itu sama sekali tidak tahu bahwa ada polisi yang menghampiri ke rumah mereka. Karena kebiasaan Arzen memang setelah masuk kamar, ia jarang keluar jika tidak perlu sesuatu.“Ya, mommy ada urusan.”“Are you okay, Mom?”“Sure, Son.” Melemparkan senyum tipis yang tulus.“Kamu tidak perlu cemas. Berita itu tidak akan keluar,” bisik Alfan pelan.“Aku ha

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 133 - POSITIF!

    Hi, boleh absen dong yang masih setia baca cerita ini? Komen di setiap bab agar aku tahu bahwa kalian masih ada di sini. Makasih.♡♡♡“Maaf, Nyonya. Di bawah ada polisi yang ingin bertemu Anda.”Polisi, batinnya bertanya-tanya.“Ya, bilang saja suruh tunggu sebentar. Aku ganti baju dulu,” kata Ayesha segera masuk kamar dan mengganti pakaian.Saat ia turun ke ruang tamu, benar ada dua polisi yang sudah menunggunya.“Selamat malam, Nyonya. Maaf jika kedatangan kami mengganggu Anda. Kami dari Polresta Denpasar mendapat surat perintah penggeledahan butik Anda untuk melengkapi bukti bahwa saudari Clara Adelin terlibat dalam kasus peredaran dan penjualan narkoba jenis sabu.”Deg!Jantung Ayesha berdebar dengan sangat keras. Ia terkejut sekaligus syok dengan apa yang baru saja didengar.“Maaf, Pak polisi. Izinkan saya bertanya lebih dulu.”Ia menarik napas panjang dan mengembuskannya pe

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 132 - ART BARU (MENCURIGAKAN)

    Sebelum berangkat ia telah menghubungi suaminya dan meminta alamat kantor yang sampai saat ini belum diketahui.Mobil melaju dengan kecepatan sedang, diiringi suara musik dari penyanyi favoritnya.Tidak sampai tiga puluh menit mobil yang dikendarai tiba di sebuah gedung tinggi bertuliskan HM Group. Ayesha segera memarkirkan mobilnya di basement dan menuju resepsionis.“Ruangan Tuan Alfan Fatih Herlambang di mana, ya?” tanya Ayesha sopan.“Maaf, apa Anda sudah membuat janji?” tanya wanita itu dengan ramah.“Apa seorang istri perlu membuat janji untuk bertemu suaminya?” Ayesha tersenyum, tetapi kata-katanya menegaskan bahwa ia adalah istrinya.“Ah, maaf. Anda Nyonya Ayesha.” Wanita itu menunduk dan meminta maaf berkali-kali.“Mari saya antar ke ruangan beliau,” ucapnya kemudian mengarahkannya menuju lift khusus.Suara denting lift menandakan mereka telah sampai di lantai yang dituju. Lantai sepuluh, gedung teratas

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 131 - BANYAK BERUBAH

    Langit gelap telah berganti terang. Matahari mulai tampak malu-malu menunjukkan sinarnya.Cuaca yang masih terasa dingin membuat dua sosok lelaki di ruangan yang berbeda kembali menggulung dirinya di dalam selimut tebal yang menghangatkan.Setelah urusan dapur usai, Ayesha bergegas naik ke lantai dua dan membangunkan sang anak. Beberapa kali remaja itu menggeliat dan bergumam, tetapi tak juga membuka mata.Ayesha yang kesal langsung menarik selimutnya dengan kasar dan membuka tirai. Membiarkan cahaya pagi menembus jendela dan mengusik si pemilik kamar.“Zen! Bangun! Mommy akan menyirammu dengan air jika kamu tidak segera bangun,” ancam Ayesha dengan suara rendah.“Oh, Mommy!” keluhnya dengan suara serak. Manik cokelat itu akhirnya mengerjap, menyesuaikan diri dengan cahaya sebelum akhirnya terbuka.“Sudah. Aku bangun,” lanjutnya, ia masih duduk di tepi ranjang. Menyahut segelas air di atas nakas dan meneguknya hingga tandas. Matanya menoleh ke arah jam dinding dan terkejut saat menyad

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 130 - PINDAH RUMAH

    Empat hari kemudian, mereka resmi pindah ke rumah Alfan. Lelaki itu hanya meminta anak dan istrinya membawa pakaian dan surat-surat penting lainnya.Nena juga ikut serta bersama mereka. Sebab, Ayesha sudah menganggap wanita itu seperti saudarinya.Setelah hampir dua jam merapikan kamar, Ayesha memilih merebahkan tubuhnya di ranjang. Pindahan memang membutuhkan tenaga ekstra.Alfan yang baru masuk kamar bertanya, “Sudah selesai?”“Belum. Ruang ganti masih berantakan, aku lelah sekali.”Ayesha memang tidak mau dibantu asisten untuk merapikan kamar dan ruang ganti. Ia ingin merapikannya sendiri agar tahu di mana letak ia menyimpan barang-barangnya.Alfan berjalan ke ruang ganti dan melihatnya. Memang masih sangat berantakan, beberapa koper masih teronggok dengan isi yang sudah carut marut.“Istirahat saja. Masih ada waktu besok lagi, jangan memaksakan diri.”Ayesha mengangguk. “Aku tahu. Kamar Arzen sudah selesai?”“Sudah. Nena sedang merapikannya.”Beberapa hari yang lalu Alfan sudah ke

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 129 - DUA BINTANG REDUP

    Seminggu telah berlalu dengan cepat. Hari ini menjadi perpisahan antara Ayesha dan kedua orang tuanya.Mereka mengantar keduanya sampai di bandara. Bahkan Arzen turut libur sekolah karena ingin mengantarkan oma dan grandpa kesayangannya.Isak tangis Ayesha sudah terdengar sejak mereka dalam perjalanan. Kini, semakin keras suara tangis itu saat kedua orang tuanya semakin tak terlihat lagi dalam pandangan.Alfan merengkuh tubuh sang istri dan mencoba menenangkannya. Setelah keadaannya berangsur tenang mereka meninggalkan bandara.“Mau mampir ke suatu tempat dulu?” tanya Alfan.“Langsung pulang saja,” balas Ayesha pelan, tak bersemangat.“Zen?” Menatap sang putra melalui kaca mobil. Remaja itu juga tampak tak bersemangat.“Ya, Dad.” Tatapannya kembali mengarah ke luar.Setelah sampai di rumah. Ibu dan anak itu mengurung diri di kamar sampai melewatkan makan malam.Alfan yang ada di meja makan sendirian menjadi tidak tenang. Ia meminta Nena menyiapkan makanan untuk dibawa ke kamar anak da

  • Pernikahan Rahasia Suamiku   BAB 128 - APA KAMU CEMBURU?

    Masuk ke kamar sepasang suami istri itu kembali melanjutkan kegiatan yang tertunda. Kembali menyelami nikmatnya surga dunia. Mencapai nirwana tertinggi di iringi deru napas yang memburu.Dingin di luar sana sama sekali tak mendinginkan keduanya. Justru semakin memanas, bagaikan kobaran api yang baru saja disiram bensin.Membara.Peluh menetes, menjadi saksi betapa bersemangatnya mereka. Kerinduan, kasih sayang, gairah, semuanya melebur menjadi satu.Entah sudah berapa lama mereka melakukannya, Ayesha bahkan sampai tak bisa bernapas dengan lega karena terus-menerus dihabisi oleh sang suami.“Sudah, Mas. Aku lelah,” ucap Ayesha dengan suara lemah.Umur yang hampir menyentuh kepala empat sama sekali tak membuat Alfan melunak sedikit pun.Ingatan tentang saat pertama kali lelaki itu menjamah dirinya terlintas. Betapa buas dan sama sekali tak menahan diri.“Tahan sebentar lagi, Sayang,” bisik Alfan, mengecup lembut pelipis sang istri.Suara erangan panjang menjadi penutup kegiatan malam it

DMCA.com Protection Status