Share

Bab 82: Belum Memutuskan

Author: Nhaya_97
last update Last Updated: 2024-12-05 22:29:29

Sementara tangannya bergerak cepat melucuti kaus dan semua kain yang melekat di tubuh. Begitu kulit bertemu kulit, Alfie menggeram keras.

Akhirnya dia bisa merasakan kembali kelembutan kulit Viona, Ditambah dengan aroma segar yang datang dari sabun mandi Viona, Alfie tak tahan lagi.

Tanpa melepaskan tautan bibirnya, dia menyatukan tubuh mereka dalam satu dorongan lembut. Viona refleks meremas bahu Alfie. Tubuhnya menegang saat rasa takut kembali menyergapnya.

Bayangan kejadian pagi itu kembali melintas. Tetapi kali ini Alfie berusaha menenangkannya. Lelaki itu bergerak lembut dan sabar sementara tangan dan bibirnya ikut bekerja.

Pelan tapi pasti, Viona mulai larut dan menikmati setiap sentuhan Alfie. Dia bahkan tidak ingat mereka bercinta sambil berdiri, tepat di depan kamar mandi.

Aroma Alfie yang penuh dengan feromon membuat perasaan Viona mulai rileks. Entah karena hormon kehamilan atau pandangannya yang sudah mulai berubah pada lelaki itu, pagi ini Viona menjalankan kewajibannya d
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 83: Mengingat Viona lagi

    "I'm so sorry, okay! Tapi selama seminggu lebih aku berada di sini, aku belum memutuskan apa pun.” Kali ini Viona menurunkan nada bicaranya saat menangkap kilat kecewa di mata Alfie."Lalu kenapa kamu masih mengunjungi kekasihmu itu? Kamu tahu aku tidak suka berbagi suami, Viona!" desis Alfie."Hanya karena aku memperlakukanmu dengan buruk, apa itu artinya kamu boleh melemparkan dirimu pada lelaki lain?""Apa maksud-""Kamu bahkan dekat dengan Khadafi-Khadafi itu," sela Alfie gusar. "Kamu juga meminta tolong pada Mandala. Apa kamu sengaja ingin mencari perhatian pada lelaki lain? Kamu menikmati parhatian dari mereka?"Bahu Viona terkulai.Memulai pagi dengan pembicaraan yang berat dan menguras emosi seperti ini membuatnya lelah. Padahal dia harus melayani pembeli untuk beberapa jam sambil memasang raut ramah dan penuh senyum.Dia memang masih bingung akan dibawa ke mana pernikahan ini. Alfie membencinya, tetapi di sisi lain Padma memintanya untuk tinggal dan bersabar sedikit lagi.Nam

    Last Updated : 2024-12-05
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 84: Hanya Awal saja

    "Saya kira Bapak datang terlambat," sambut Fira kenes dengan senyum yang dibuat-buat. "Dari tadi saya sudah menelepon Bapak berkali-kali.""Apa investor kita sudah datang?" Alfie mengalihkan pembicaraan sambil menepis tangan Fira yang mencoba membenahi dasinya."Sudah, Pak. Lima belas menit yang lalu."Alfie menyambar map dari tangan Fira lalu berjalan menuju ruang pertemuan. Di sana, dia melihat Khadafi yang langsung berdiri dan tersenyum padanya.Alfie berdecak pelan.Dalam hati dia berniat akan menghajar Mandala karena tidak mengatakan informasi sepenting ini padanya. Siapa yang bisa menyangka calon investornya kali ini adalah bos sekaligus tetangga Viona?Triple sial!"Saya rasa, saya tidak perlu mengenalkan diri lagi, bukan?"Alfie mengulas senyum tipis lalu menyambut uluran tangan Khadafi dan menjabatnya dengan kuat. Suara Khadafi pagi ini terdengar penuh percaya diri. Sangat berbeda dengan tadi malam."Tidak perlu. Saya sudah tahu semuanya tentang Anda," balas Alfie tenang samb

    Last Updated : 2024-12-05
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 86: Keguguran

    "Viona. Kamu nggak apa-apa?"Viona yang baru saja melayani seorang pembeli sontak menoleh pada sebuah suara yang baru saja bertanya padanya. "Nggak apa-apa, Mas."Angga, supervisor Viona, yang sejak tadi mengamati Viona tampak khawatir. Perempuan itu terlihat sangat pucat dan beberapa kali kedapatan memegang perutnya."Beneran nggak apa-apa? Kamu lagi dapat?"Viona memberikan gelengan pada Angga. Perutnya memang terasa sedikit kram seperti nyeri haid. Tetapi jelas dia tidak haid karena dia sedang hamil."Kalau sakit, izin aja, Viona," ujar Angga lagi. Kali ini dia berjalan mendekati Viona yang sedang mengusap keringat dingin yang menitik di dahinya."Enak, ya. Baru kerja langsung dikasih izin. Pegawai lama aja harus mohon-mohon kalau mau izin."Sindiran bernada sinis itu datang dari seorang perempuan yang berdiri di meja kasir sebelah Viona. Sejak awal perempuan bernama Meta itu memang memasang jarak dengan Viona."Kam kenapa sih, Met? Sinis begitu," tegur Angga tidak suka. "Kalau ben

    Last Updated : 2024-12-06
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 87: Uring-uringan

    "Dia tidak bersalah, Dafi." Devita mulai menangis. "Tolong, jangan teruskan segala niat buruk kamu. Mama mohon. Jangan sampai ada korban lagi.""Bukan sebuah kebetulan aku bertemu dengannya di Kota Solo, Ma Bukan kebetulan juga aku bertetangga dengan istrinya. Ini semua pasti ada campur tangan Tuhan di dalamnya."Mama tenang saja." Kilat mengerikan berkelebat di mata Khadafi. "Aku akan membuat mereka membayar semuanya."Khadafi memutuskan panggilan Devita sebelum perempuan paruh baya itu sempat mengatakan sesuatu. Dia lalu beralih pada ponsel Viona yang masih ada dalam genggamannya.Sebuah pesan singkat masuk. Tanpa perlu membuka pesan pun, Khadafi tahu pesan itu datang dari Padma.[Aku akan menjemputmu satu jam lagi. Jangan pulang dulu!]Khadafi menyeringai sinis lalu memilih menghapus pesan itu. Selanjutnya dia mencari-cari hal penting dalam ponsel Viona yang mungkin bisa berguna baginya.Tepat ketika dia mengembalikan ponsel itu ke dalam tas Viona, seorang perawat keluar dari ruang

    Last Updated : 2024-12-06
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 88: Aku tidak Punya Ayah!

    Angga sempat mengamati Alfie yang terlihat rapi dan gagah dalam balutan jas hitam. Dalam hati dia sibuk menerka apa hubungan lelaki tampan di hadapannya ini dengan Viona.Namun begitu Alfie balas menatapnya, Angga meneguk ludah lalu buru-buru menjawab, "Viona sudah pulang sejak tadi.""Pulang lebih awal?" Kening Alfie mengernyit."Dia pingsan tadi dan Pak Khadafı langsung membawanya ke rumah sakit."Kernyit di dahi Alfie semakin dalam. Viona pingsan dan Khadafi membawanya ke rumah sakit? Rupanya bedebah satu itu sudah berani bermain api dengannya. Tangan Alfie terkepal kuat."Di mana Khadafi membawanya?" desak Alfie tak sabar.Angga menyebut satu nama rumah sakit yang letaknya paling dekat dengan minimarket ini. "Saya yakin Pak Khadafi membawa Viona ke—"Alfie tidak menunggu Angga menyelesaikan kalimatnya. Dia langsung membuka pintu dan melesat keluar dari sana, bahkan tanpa mengucapkan terima kasih pada Angga.Dalam perjalanan menuju rumah sakit, berbagai pertanyaan menyeruak dalam b

    Last Updated : 2024-12-06
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 89: Kebenaran yang Terungkap

    Dengan langkah tergesa, Alfie menaiki lift yang membawanya ke lantai di mana kamar rawat Viona berada. Beragam pertanyaan mengemuka di benaknya dalam perjalanan ke sana.Sakit apa Viona sampai dia harus dirawat?Pertanyaan itu bergeser menjadi rasa tidak suka saat dia membuka pintu kamar dan melihat Khadafi sedang duduk di samping tempat tidur Viona dan memegang tangannya.Dia bertepuk tangan dengan kencang hingga kedua orang itu menoleh ke arahnya. Alfie bisa melihat keterkejutan di wajah Viona yang pucat. Sementara Khadafı terlihat tenang-tenang saja."Wow, apa saya menganggu keromantisan kalian berdua?" tanya Alfie sinis selagi kakinya melangkah mendekati tempat tidur Viona.Belum sempat Viona bicara, Khadafi sudah mendahuluinya dan menjawab dengan tenang, "Saya hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh bos pada pegawainya.""Maksud Anda memegang tangannya?" Alfie menunjuk tangan Khadafi yang masih memegang tangan Viona. "Bos mana yang melakukan itu pada pegawainya?"Denga

    Last Updated : 2024-12-06
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 90: Menceraikanmu

    Alfie terpaku dengan tubuh menegang dan wajah kaku. Viona hamil? Mengapa dia tidak tahu? Mengapa Viona tidak pernah mengatakannya?Alfie memang tidak pernah menyukai bayi. Kedekatannya dengan Sabda pun baru terjalin beberapa hari yang lalu karena terpaksa.Namun bayangan dia memiliki anak sungguh mengganggunya akhir-akhir ini. Apalagi Padma selalu berkata suatu saat nanti dia pasti akan jadi ayah yang baik. Tidak seperti Arya yang senang menyiksa anaknya.Lantas siapa sangka impian itu hampir menjadi kenyataan jika saja Viona memberitahunya lebih awal. Dia pasti akan menjaga bayi itu karena dia tidak ingin seperti Arya."Berapa minggu?" tanya Alfie lagi. Cengkeramannya di lengan Viona mengendur.Ada sebuah perasaan asing yang lagi-lagi menyerbunya. Sial! Mengapa dia nyaris tidak bisa mengenali dirinya sendiri akhir-akhir ini? Perasaan apa ini?Viona mendongak dengan mata basah dengan menjawab dengan nada pahit. "Sebelas minggu."Alfie tidak tahu sebesar apa janin yang berusia sepuluh

    Last Updated : 2024-12-06
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 91: Kamu Cemburu?

    Alfie melajukan mobilnya ke sebuah sasana tinju yang pernah dia kunjungi beberapa bulan lalu. Hanya itu satu-satunya tempat yang tepat untuk melampiaskan kemarahannya saat ini.Tempat itu lengang sore ini karena memang tidak ada jadwal latihan. Tetapi Alfie sudah kenal dengan penjaganya. Dia diizinkan masuk setelah membayar sejumlah biaya.Setelah melepas jas, dia membuangnya sembarangan. Begitu juga dengan kemeja yang membalut tubuhnya. Menonjolkan otot dada yang liat, dengan tato di punggung kiri dan terus menyambung sampai ke dada.Sebelum memulai latihan sore ini, Alfie lebih dulu pemanasan untuk melemaskan otot-totonya. Baru setelah itu dia mengambil pembungkus tangan dari rak dan memakainya.Selesai dengan pembungkus tangan yang membungkus pergelangan dan telapak tangan, Alfie memakai sarung tangan untuk melindungi tulang-tulang di tangannya dari bahaya patah tulang.Tujuan Alfie hanya satu, meninju samsak sekencang dan sebanyak mungkin untuk meluapkan gejolak amarah yang masih

    Last Updated : 2024-12-07

Latest chapter

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   I Love You

    "Bahkan selama seminggu terakhir aku tidak pernah hal-hal lain selain kamu, Viona. Dengan Darla pun, hubunganku benar-benar profesional. Meski dia mengirim sinyal, aku anggap itu sebagai rasa penasaran karena dulu aku batal menidurinya."Viona masih tidak habis pikir bagaimana bisa Alfie mengalami disfungsi ereksi, padahal beberapa menit yang lalu dia menjerit-jerit karena ulah lelaki itu?Entahlah. Tidak perlu dipikirkan juga. Malah bagus, kan? Kini hanya dia yang bisa merasakan performa Alfie yang luar biasa dan membuatnya nyaris pingsan.Mantap jaya!"Dulu teman tidurku memang selalu berganti. Tetapi setelah bertemu kamu, semuanya berubah total. Tidak ada lagi yang menarik selain kamu, karena kamu adalah candu untukku, ma cherie.""Maaf," Viona menggumam dengan kepala tertunduk. "Aku sudah mengamuk tanpa bertanya lebih dulu.""Tidak masalah," balas Alfie lalu terkekeh pelan. "Lagipula tinjumu sama sekali tidak terasa. Aku bahkan merasa seperti digelitiki."Untuk pertama kalinya set

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Tidak Bisa Berdiri Selain dengan Viona

    Alfie tertawa sebentar sebelum bergerak pelan. Tetapi itu tidak bertahan lama.Alfie mulai kehilangan kendali saat merasakan milik Viona mencengkeramnya dengan kuat. Dia mengentak dengan keras dan kasar. Memuaskan rasa laparnya pada Viona yang seakan tak pernah berakhir.Meja yang menjadi tempat duduk Viona bahkan sampai berderit karena goncangan yang begitu cepat dan kasar di atasnya. Viona sendiri hanya bisa mengalungkan tangannya di leher Alfie dan susah payah bernapas untuk menerima dorongan keras dari Alfie.Alfie berkali-kali mengumpat. Rasanya terlalu hebat untuk bisa dia jabarkan hingga dia tidak bisa mengendalikan diri lagi. Sisi liarnya mengemuka ke permukaan, seolah Viona-lah yang menekan tombol on dalam dirinya.Alfie mendorong dengan keras dan sejauh-jauhnya hingga tubuh Viona berguncang hebat dalam pelukannya. Perempuan itu berteriak kecil dengan napas terengah, yang terdengar seperti melodi yang merdu di telinga Alfie.Tangan Viona mencakar punggung Alfie yang dipenuhi

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Akan Marah jika Berhenti

    Masih dengan bara kemarahan yang menguasai dirinya, Viona menatap Alfie nyalang. "Darlal Kamu main gila dengan dia, kan? Tadi aku bertemu Darla di lobi hotel dan dia bilang baru kembali dari kamarmu, Kalian juga makan malam—"Mendadak telinga Alfie terasa tuli. Aroma vanilla yang sedari tadi menyerang penciuman membuatnya tak bisa menahan diri lagi.Dengan satu tangannya yang bebas, dia meraih dagu Viona dan menyambar bibirnya sebelum perempuan itu memiliki kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya.Alfie menggeram kasar begitu bibirnya kembali merasakan kelembutan bibir Viona yang manis dan hangat setelah seminggu lebih dia hanya bisa membayangkannya dalam angan-angan.Alfie masih bisa merasakan Viona yang berusaha melepaskan diri dengan menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk menghindari dari pagutannya.Namun akhirnya Viona tidak berkutik saat satu tangan Alfie bergeser ke belakang tengkuk dan menahannya dengan keras.Digigitnya bibir tipis itu, diisapnya dengan keras seb

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Mengamuk seperti Singa

    Mandala susah payah menahan tawa karena rasanya tidak etis menertawakan orang yang sedang menahan tangis karena terlalu marah.Viona sama saja seperti Savannah, yang terlalu cepat menyimpulkan bahkan sebelum mencari tahu kebenarannya.Padahal apa susahnya bertanya? Toh bertanya itu tidak dilarang."Masalah nggak akan selesai kalau kamu terus mengedepankan asumsi dibanding fakta. Pastikan dulu kebenarannya pada Alfie, atau kamu akan menyesal karena mengambil kesimpulan yang salah"Aku nggak mau ketemu dia." Viona menggeleng sambil mengusap bulir bening yang membasahi pipinya."Jangan buat perjalanan jauh kamu ke sini jadi sia-sia, Viona. Kita tidak tahu mengapa Darla ada di sini. Kita juga tidak tahu apa dia benar-benar makan malam berdua dengan Alfie di sini, sedangkan Mindi juga menginap di hotel ini."Kita bahkan tidak tahu apakah dia benar-benar ke kamar Alfie berdua saja, atau itu hanya karangan Darla. Ada banyak hal yang belum kita ketahui dengan pasti sekarang," ujar Mandala sab

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Semuanya Sudah Jelas

    Viona meremas tangannya dengan gugup.Dalam beberapa menit lagi dia akan bertemu dengan Alfie, tetapi jantungnya sudah bertalu-talu kencang sejak pesawat yang dia tumpangi mendarat di bandara.Kira-kira bagaimana reaksi Alfie saat melihatnya? Apa Alfie akan marah karena dia tiba-tiba ada di sini tanpa pemberitahuan? Apa Alfie akan menyuruhnya pergi seperti kemarin-kemarin?"Rileks, Vi." Mandala seolah mengerti kegelisahan Viona karena sejak tadi perempuan itu terlihat gugup. "Bertemu dengan Alfie tidak semengerikan itu."Aku khawatir Alfie marah, Sikap dia, kan, nggak bisa diprediksi "Viona berterus terang. Dia menggigit bibir bawahnya untuk meredakan kepanikan yang kian bergejolak dalam dirinya.Saat tiba di bandara tadi, dia sempat merias wajahnya sebentar di kamar mandi agar terlihat lebih cantik-harapannya, sih, begitu- ketika bertemu Alfie.Dia bahkan merasa sangat bersemangat karena sebentar lagi akan bertemu Alfie setelah seminggu lebih menjalani perang dingin yang membuat dada

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Menjemput Viona

    Semoga saja otaknya menemukan alasan yang cemerlang agar Alfie tidak menelannya hidup-hidup."Good." Mandala mengangguk puas lalu mengajak Mindi keluar dari restoran untuk menyusul Alfie sebelum lelaki itu marah lagi.Mereka langsung meluncur menuju kantor Guzman yang ada di sebuah bangunan bersejarah yang bertebaran di Paris. Lelaki itu mengucapkan selamat datang dan langsung mengajak mereka ke ruang rapatSelagi Mindi asyik mengamati detail arsitektur di dalam gedung itu, Alfie dan Mandala memulai pembicaraan serius tentang rencana Guzman yang ingin membuka The Union di kota ini.Mindi sendiri tidak mengerti apa yang mereka bicarakan karena seluruh pembicaraan itu dilakukan dengan menggunakan bahasa Prancis yang tidak die pahami.Mindi justru lebih tertarik mengamati Darla-asisten pribadi Guzman-yang tak kalah cantiknya dengan Savannah, keponakan Mandala. Darla bukan hanya cantik, tetapi juga sangat fashionable.Diam-diam Mindi melihat dirinya yang terbalut dalam setelan blazer abu-

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Viona akan Datang

    Mindi mengusap tengkuknya seraya meringis canggung. "Iya. Saya baru tahu Pak Mandala punya keponakan bule."Terkadang dia merasa ngeri pada Alfie. Bosnya itu sering kali bisa membaca pikirannya dengan tepat. Apa dia punya kemampuan seperti cenayang?Dengan menggunakan mobil milik Savannah, mereka meluncur menuju Ritz Carlton yang akan menjadi tempat menginap Mandala, Alfie dan Mindi selama mereka ada di ParisSepanjang perjalanan, Savannah yang mengemudikan mobil sibuk menjelaskan café atau restoran yang hype di Paris, event pagelaran fashion pria dan haute couture yang akan digelar, dan hal-hal menarik lainnya.Savannah baru berhenti bicara saat Mandala berdeham keras, "Savie, kepala Om pusing mendengar kamu mengoceh tanpa henti."Savannah mengerucutkan bibir lalu menggumamkan sesuatu yang terdengar seperti, "Dasar orang tua!"Setibanya di hotel, mereka berpisah di depan kamar masing-masing dan akan bertemu lagi saat makan malam di restoran. Sementara Savannah ikut masuk ke kamar Man

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sudah Tiba di Paris

    Viona juga bingung. Kalau Paris yang dituju Mandala adalah Pantai Parangtritis Yogyakarta yang sering disingkat 'Paris', dia tentu tidak akan bingung sebab bisa langsung berangkat untuk mengantar titipan Utami.Sayangnya, Paris yang dituju Mandala adalah ibukota negara Prancis yang berjarak belasan ribu kilometer dari Jakarta, dan hanya bisa ditempuh dengan perjalanan udara."Bagaimana kalau kamu antar saja ke Paris, Dit? Tante yang akan membiayai akomodasinya. Kan sekalian bisa antar berkas untuk Mandala juga. Daripada nanti dia bingung?"Viona melongo. Dia kira Utami bercanda. Tetapi perempuan paruh baya itu langsung mengakhiri panggilan setelah memintanya datang ke rumah untuk mengambil apa saja yang harus diantar pada Mandala."Mbak, kita sudah sampai,” tegur sopir begitu melihat Viona justru termangu di kursi belakang."Eh, itu... tolong antar saya ke rumah orang tuanya Pak Mandala, Pak Aris." Viona menyebut alamat kediaman Utami. Beruntung dia masih ingat dengan jelas segala det

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sudah Pergi

    Untuk pertama kalinya sejak satu minggu terakhir, Bik Sari melihat wajah Viona yang berseri-seri. Dan tak urung rasa ‘keponya' mencuat karena pagi ini Padma justru berangkat ke Paris."Mbak Viona nggak sedih ditinggal ke Paris selama satu minggu?" celetuk Bik Sari dengan nada sambil lalu agar tidak terkesan 'kepo'.Padahal dia memang 'kepo' akut.Biasanya kan pengantin baru akan terlihat sedih jika ditinggal pasangannya bekerja ke luar kota atau luar negeri. Tetapi Viona terlihat santai meski tidak ikut mengantar ke bandara karena Padma melarangnya."Nggak, Bik. Kan Mas Padma juga kerja di sana," jawab Viona sambil menyuapi Sabda.Sejak dia mulai bekerja lagi, bayi itu bangun lebih awal hingga dia bisa mengajaknya bermain dulu dan menyuapinya sebelum berangkat."Kirain Bibik, Mbak Viona ikut ke Paris juga. Sekalian hanimun gitu, Mbak. Siapa tahu pulang dari sana Sabda punya adik."Viona hanya tertawa lepas. Tawa yang akhirnya bisa keluar setelah seminggu terkungkung dalam perasaan mur

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status