Share

Bab 75: Pembunuh Yuanita

Penulis: Nhaya_97
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-03 22:28:38

Rasa marahnya pada Viona tersapu habis dan tergantikan oleh perasaan lain yang tidak dia bisa dia jabarkan secara pasti karena tidak pernah merasakannya selama ini.

Ini aneh. Seharusnya dia marah lalu menghukum Viona seperti biasanya, kan? Lalu ke mana amarah dalam dadanya?

"Maaf, baju kamu basah." Mendadak suara Viona terdengar saat dia menarik dirinya dari pelukan Alfie dengan kikuk.

Alfie merasa ada yang hilang saat Viona menjauhkan diri.

Perempuan itu lalu mengusap wajahnya sambil menunduk. Alfie hanya terpaku. Apa yang harus dia lakukan sekarang?

"Siapa orang itu?" Lagi-lagi Viona yang lebih dulu buka suara begitu menyadari mulut Alfie masih terkatup rapat.

Alih-alih menjawab, Alfie mengeluarkan sebotol air mineral dari kantung plastik. Dia membuka tutup botol lalu mengulurkannya pada Viona.

"Eh, ini buat aku?" Viona tampak bingung. Yang ada di sampingnya ini Alfie, kan? Perasaannya mengatakan begitu. Tetapi kenapa dia melakukan hal-hal seperti ini?

"lya," jawab Alfie singkat.

Vi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 76: Permohonan Viona

    Dada Viona berdesir mendengar Alfie menyebutnya sebagai istri. Sebuah pengakuan yang selama ini tidak pernah dengar sekali pun sejak mereka menikah.Viona merasa sikap Alfie malam ini memang berbeda. Lelaki itu bahkan tidak marah saat dia menangis dalam pelukannya dan membasahi kemejanya.Apa Mandala benar bahwa Alfie hanya membutuhkan sentuhan kasih sayang, kesabaran dan cinta untuk menyembuhkan luka batinnya?"Saat kamu pergi, aku mendapat kabar pembunuh itu ada di kota yang sama denganmu. Dan aku punya kecurigaan dia juga sedang mengincar kamu." Suara Alfie memutuskan lamunan Viona."Tapi kenapa dia mengincarku juga?"Alfie menggeleng. "Aku juga belum tahu apa alasannya."Hening lagi."Itu sebabnya kamu menyusul ke sini dan menyelamatkanmu dari pembunuh itu?" Viona bertanya dengan nada hati-hati.Alfie menoleh dan menatap Viona lekat. "Tadinya aku ingin membiarkan pembunuh itu melakukan tugasnya agar aku bisa melihatmu mati di depan mataku."Tengkuk Viona terasa dingin saat Alfie m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 77: Itu Namanya Cemburu

    Tidak ada satu pun orang yang berani menjawab pertanyaan yang dilontarkan Alfie.Kehadiran lelaki itu mengubah atmosfer di ruang tamu menjadi ganjil. Padahal Mandala dan Khadafi tadinya sangat panik saat tiba di rumah Viona.Namun, mereka langsung mengatupkan mulut rapat-rapat begitu melihat Alfie. Bahkan Khadafi yang belum pernah bertemu Alfie sekali pun, memilih untuk menahan diri.Dua orang itu datang di saat yang hampir bersamaan. Mandala datang untuk menjemput Viona, sedangkan Khadafi mengecek apakah Viona sudah sampai rumah atau belum.Ketika Bu Retno mengatakan Viona belum sampai dan tidak menjawab panggilannya, kedua orang itu berniat ke rumah sakit untuk mencari Viona.Sampai akhirnya Viona muncul di ruang tamu bersama Alfie."Tuan mau mandi? Biar saya siapkan air hangatnya. Di sini aimya dingin kalau malam." Bu Retno adalah orang pertama yang memecahkan keheningan di rumah tamu meski dia sendiri sangat takut melihat aura kelam majikannya."Tidak perlu," jawab Alfie dingin. "B

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 78: Dia Juga Anakmu

    Viona merasa perutnya mulas.Ditatap setajam itu dari jarak dekat membuat nyalinya menciut. Padahal satu minggu yang lalu dia sangat berani mengatai Alfie dengan kata-kata kasar-yang sekarang sangat dia sesali."Aku minta maaf, bisik Viona susah payah karena lidahnya terasa kelu. "Aku takut kamu akan mengurungku di kamar putih itu lagi, atau melakukan hal lain yang bisa menyakitiku.""Itu karena kamu memang pantas mendapatkan hukuman.""Apa kali ini kamu akan menghukumku lagi?" gumam Viona takut-takut.Dia pasrah jika Alfie ingin menghukumnya malam ini. Yang penting Mandala bisa kembali dengan selamat dan Alfie tidak menyakiti Bu Retno yang ikut kabur bersamanya.Sudut bibir Alfie melengkungkan senyum dingin. Dia beringsut lebih dekat lalu mengangkat tangannya untuk mengusap pipi Viona yang lembut."Tentu saja. Kamu anak nakal yang harus dihukum karena menyembunyikan statusmu pada orang lain. Kamu tidak ingin orang tahu kamu sudah menikah agar bisa memikat lelaki di luar sana, hm?”"B

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 79: Apa Alasanya?

    Sekarang Viona bisa melihat sepenuhnya sisi rapuh dalam alter ego Padma ini. Sisi lain yang mungkin tak akan pernah ditunjukkan pada orang lain.Lalu entah dari mana datangnya keberanian itu, Viona berjinjit lalu mengecup rahang Alfie. "Kamu tidak mungkin menjatuhkan Sabda. Kamu menyayangi anakmu, Al.""See, kamu bisa melakukannya, Al. You did a great job."Alfie tersenyum hambar mendengar pujian Padma dalam benaknya. "You think I did a great job?""Tentu. Kamu bahkan sangat natural.""Sekarang kamu terdengar seperti terapismu," ejek Alfie. Padma tertawa renyah.Percakapan yang hanya ada di benak Alfie itu sama sekali tidak terdengar oleh Viona yang kini sedang terlelap sambil memeluk Sabda di sampingnya.Butuh waktu dua puluh menit bagi Alfie untuk melepaskan Sabda. Bayi tampan yang lincah itu melekat dan mencengkeram kemeja Alfie dengan begitu kuat hingga tidak mudah menaruhnya di atas tempat tidur.Dan sekarang, begitu menatap Viona dan Sabda terlelap, perasaan asing yang janggal i

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 80: Alfie mulai Menyukaimu

    Sekali lagi helaan napas berat terdengar dari mulut Padma. Dia tahu Alfie sudah mengatakan semuanya pada Viona.Bahwa dia hanya menyayangi Yuanita. Bahwa selama ini dia melindungi Viona karena dorongan rasa sayang sebagai kakak pada adiknya.Namun Padma tidak bisa melepas Viona begitu saja. Perempuan itu sudah masuk terlalu jauh dalam hidupnya hingga tidak akan bisa digantikan oleh orang lain."Aku senang melihat kamu merawat Sabda dengan tulus. Sabda tumbuh menjadi anak yang sehat, lincah dan bahagia," lanjut Padma."Kalau kamu pergi, siapa yang akan merawat Sabda? Aku tidak ingin melihatnya tumbuh tanpa sosok ibu."Wajah Padma terlihat kian muram di bawah penerangan dapur. "Aku tidak ingin Sabda mengalami nasib seperti aku, yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu."Hati Viona seperti tercubit mendengar alasan Padma. "Lalu bagaimana dengan Alfie? Dia sangat membenciku, Mas. Dia selalu bilang ingin membuatku menderita sampai aku memohon agar dia menghabisi nyawaku.""Aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 81: Secepat Kilat Diambil Alih

    Setelah kembali ke kamar, Viona langsung merebahkan diri di samping Sabda. Pandangannya tertuju pada langit-langit ruangan sementara benaknya kembali memutar kata-kata Padma.Dia pikir lelaki itu akan menyusul karena hanya ada dua kamar di rumah ini. Satu kamar dia tempati sementara kamar lain dipakai Bu Retno.Setahunya Padma belum tidur sama sekali. Tetapi sampai satu jamViona menunggu, Padma tak kunjung masuk. Viona menyerah lalu perlahan memejamkan mata saat kantuk datang menjemput.Antara sadar dan tidak sadar, Viona mendengar pintu kamar dibuka dari luar. Sayangnya, dia terlalu mengantuk untuk melihat siapa yang masuk lalu menyelimutinya sampai ke bahu.Dan sebuah kecupan lembut di pelipis mengantarkan Viona ke alam mimpi. Entah siapa yang mengecupnya.Namun Viona masih bisa mendengar seseorang itu berbisik lembut di telinganya. "Sleep well, Viona."Padma masih sibuk mengaduk telur orak-arik di atas wajan saat mendengar seruan bermada cemas di belakangnya."Ya ampun, Tuan! Biar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 82: Belum Memutuskan

    Sementara tangannya bergerak cepat melucuti kaus dan semua kain yang melekat di tubuh. Begitu kulit bertemu kulit, Alfie menggeram keras.Akhirnya dia bisa merasakan kembali kelembutan kulit Viona, Ditambah dengan aroma segar yang datang dari sabun mandi Viona, Alfie tak tahan lagi.Tanpa melepaskan tautan bibirnya, dia menyatukan tubuh mereka dalam satu dorongan lembut. Viona refleks meremas bahu Alfie. Tubuhnya menegang saat rasa takut kembali menyergapnya.Bayangan kejadian pagi itu kembali melintas. Tetapi kali ini Alfie berusaha menenangkannya. Lelaki itu bergerak lembut dan sabar sementara tangan dan bibirnya ikut bekerja.Pelan tapi pasti, Viona mulai larut dan menikmati setiap sentuhan Alfie. Dia bahkan tidak ingat mereka bercinta sambil berdiri, tepat di depan kamar mandi.Aroma Alfie yang penuh dengan feromon membuat perasaan Viona mulai rileks. Entah karena hormon kehamilan atau pandangannya yang sudah mulai berubah pada lelaki itu, pagi ini Viona menjalankan kewajibannya d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 83: Mengingat Viona lagi

    "I'm so sorry, okay! Tapi selama seminggu lebih aku berada di sini, aku belum memutuskan apa pun.” Kali ini Viona menurunkan nada bicaranya saat menangkap kilat kecewa di mata Alfie."Lalu kenapa kamu masih mengunjungi kekasihmu itu? Kamu tahu aku tidak suka berbagi suami, Viona!" desis Alfie."Hanya karena aku memperlakukanmu dengan buruk, apa itu artinya kamu boleh melemparkan dirimu pada lelaki lain?""Apa maksud-""Kamu bahkan dekat dengan Khadafi-Khadafi itu," sela Alfie gusar. "Kamu juga meminta tolong pada Mandala. Apa kamu sengaja ingin mencari perhatian pada lelaki lain? Kamu menikmati parhatian dari mereka?"Bahu Viona terkulai.Memulai pagi dengan pembicaraan yang berat dan menguras emosi seperti ini membuatnya lelah. Padahal dia harus melayani pembeli untuk beberapa jam sambil memasang raut ramah dan penuh senyum.Dia memang masih bingung akan dibawa ke mana pernikahan ini. Alfie membencinya, tetapi di sisi lain Padma memintanya untuk tinggal dan bersabar sedikit lagi.Nam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05

Bab terbaru

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Menghilang dari Hidupmu Selamanya

    Air mata langsung bergulir di wajah Rosma. "Maaf, Mbak. Rasanya aku nggak mau hidup lagi setelah membuat Mbak Viona kecewa," ujarnya parau."Ya Tuhan!" seru Viona tertahan. "Bukankah kita sudah sepakat untuk menganggap semuanya selesai? Apa kamu tidak memikirkan perasaan ibu dan adik-adikmu?"Viona benar-benar tidak mengerti mengapa Rosma senekat ini. Padahal setelah keluar dari rumah, dia masih berkomunikasi secara rutin dengan Rosma.Viona kira Rosma baik-baik saja dan mulai melanjutkan hidup karena gadis itu selalu terdengar ceria jika dia menelepon.Isak tangis Rosma masih terdengar. Viona menghela napas keras lalu beranjak mendekat dan mengusap kepala gadis itu."Bagi sebagian orang yang depresi dan punya masalah yang begitu berat, bunuh diri jadi jalan keluar agar terbebas dari penderitaan yang mereka tanggung."Tapi kamu masih punya saya untuk diajak bicara. Kamu anggap saya apa? Tolong, Ros, jangan lakukan hal-hal seperti ini lagi. Keluargamu di Medan sangat membutuhkan kamu.

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Yang Dilakukan oleh Rosma

    Viona baru sadar kalau Alfie dan Padma seperti dua orang yang terjebak dalam satu tubuh. Keduanya memiliki kepribadian yang benar-benar bertolak belakang.Bahkan sejak Alfie masih menaruh dendam di awal pernikahan mereka yang pertema, lelaki itu sudah menunjukkan sikap posesifnya dengan mengatakan, "Aku tidak suka berbagi istri".Wajar jika sekarang dia juga melakukan hal yang sama, apakagi lelaki itu terang-terangan sudah menyatakan cintanya.[Cemburunya pada Padma sama seperti dia cemburu pada lelaki lain yang mendekati kamu. Dan itu mungkin terjadi karena dia menempatkan Padma sebagai orang lain yang bisa 'merebut' kamu dari dia.[Atau kemungkinan lain, dia bisa saja merasa tidak cukup layak untuk kamu jika dibanding Padma yang lebih 'manusiawi'. Sebenarnya ini bisa kamu ketahui kalau kalian mau deep talk. Saya sendiri sudah bicara pada Alfie, tetapi belum berhasil.]Pesan terakhir dari sang terapis-lah membuat Viona dilanda kegamangan selama berhari-hari, bahkan hingga detik ini.

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sangat Jauh Berbeda

    "Kamu baik-baik saja?"Viona tersentak ketika merasakan tepukan di bahunya. Dia menoleh dan mendapati Mandala sedang menatapnya tajam. Rupanya dia melamun di tengah-tengah rapat yang sangat penting."Maaf, Pak," balas Viona cepat dengan raut sesal di wajahnya.Mandala menggeleng tanda tak suka lalu memberi isyarat agar mencatat Viona mencatat poin-poin penting yang sedang disampaikan Alfie. Viona mengangguk lalu buru-buru meraih notes-nya.Bukan hal yang mudah untuk memfokuskan pikirannya pada Alfie yang sedang bicara di depan, tanpa teringat pada betapa rumitnya hubungan mereka dalam lima hari terakhir.Alfie benar-benar merealisasikan ucapannya.Sejak pagi itu, dia tidak pernah pulang ke rumah. Lelaki itu hanya akan muncul di kantor pada momen tertentu, dan membiarkan Padma mengambil alih sisanya.Di rumah, jangan harap Alfie akan muncul. Hanya ada Padma di samping Viona dan Sabda. Bukannya Viona tidak senang akan kehadiran Padma, tetapi dia merasa ada yang hilang dalam dirinya seja

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Jangan Pergi

    Saat membuka mata, rasa sakit menghantam kepala Viona hingga dia mengerang pelan. Tak hanya itu, perutnya juga bergolak hebat.Dengan tergesa Viona menyibak selimut, lalu berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya di toilet. Ini pasti karena bergelas-gelas wine yang dia minum semalam. Seharusnya dia memang tidak menyentuh minuman itu.Setelah merasa perutnya tak lagi terasa mual, Viona menekan tombol flush lalu berdiri dengan tubuh sedikit limbung.Dia membasuh wajahnya di wastafel dan terkejut saat menyadari dirinya sudah memakai sehelai kaus putih kebesaran yang bisa dipastikan bukan miliknya. Kaus kebesaran itu menjulur sampai menutupi setengah pahanya.Wajah Viona memanas.Pasti Padma yang memakaikan kaus ini setelah pergulatan mereka semalam. Dia mengigit bibir dan merasakan desiran di dadanya saat mengingat apa yang terjadi antara dirinya dan Padma.Sambil mengulum senyum, Viona keluar dari kamar mandi. Dia kembali terkejut saat melihat sesosok lelaki tampan yang suda

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Just do it!

    Viona kembali menuang wine ke dalam gelas dan menghabiskannya dalam beberapa tegukan karena cegukannya tidak kunjung berhenti.Dia lantas memicingkan mata pada Padma karena pandangannya mulai mengabur. "Kamu pasti mau mengerjaiku lagi, kan, Al? Aku tahu kamu sedang menyamar menjadi Mas Padma seperti dulu. Kali ini aku tidak akan tertipu, Al. Hik!"Ah, sial! Kenapa cegukan ini tidak mau berhenti? Dan kenapa tubuhnya terasa gerah juga? Padahal mereka sedang di rooftop dan udara malam ini cukup dingin."Aku bukan Alfie, Viona. Ini benar-benar aku." Padma meraih kedua bahu Viona agar perempuan itu percaya padanya.Viona terkekeh dengan wajah makin memerah dan tatapan yang sayu. "Kamu bohong... kamu bohong," racaunya. "Kamu pasti hanya ingin mengerjaiku, kan? Kali ini aku tidak akan tertipu, Al."Padma berdecak halus. Dia tahu Alfie memang pernah menyamar menjadi dirinya, lalu mengatakan hal yang sama persis seperti yang dia katakan tadi.Alfie bahkan mengarang cerita bahwa dia menyukai Vi

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bukan itu Poinnya

    "Kita merayakan rumah baru ini. Ayo kita buat banyak kenangan baru yang indah bersama-sama." Padma mengangkat gelas dan membenturkannya ke gelas Viona pelan. "Cheers!""Cheers." Viona menyesap perlahan wine di gelasnya. Rasanya sama persis seperti yang pernah diberikan oleh Alfie malam itu."Dance with me?"Viona tersentak begitu menaruh gelasnya yang sudah kosong ke atas meja. Dia menatap bingung pada tangan Padma yang terulur padanya.Belum sempat dia bertanya, suara musik klasik sudah mengalun lembut dari ponsel Padma yang diletakkan di atas meja. Padma mengedip. "Ayolah, kamu belum pernah dansa denganku, kan?"Viona meraih uluran tangan Padma, lalu bangkit dan mengikuti lelaki itu menuju area kosong di samping meja makan. Dadanya berdebar penuh antisipasi saat Padma merengkuh pinggangnya dengan lembut.Sebenarnya apa yang Padma inginkan? Kenapa sikapnya sangat tidak biasa?Orang bilang cinta pertama tak akan pernah pudar.Viona pikir itu omong kosong karena buktinya dia bisa menci

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sedang Merayakan Sesuatu?

    Suara itu berbeda. Bukan Alfie, tetapi Padma Bahu Viona sedikit terkulai meski senyum masih bertahan di wajahnya."Hai, Mas. Maaf, aku ketiduran." Viona merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena tanpa sadar dia tertidur di sofa ruang tamu saat menunggu Alfie pulang."It's okay. Kamu pasti capek. Maaf ya, aku nggak bantu kamu." Padma mengusap kepala Viona lembut lalu duduk di sampingnya.Viona mengerjap lalu tersenyum kikuk. "Mas Padma kan kerja. Lagipula, petugas jasa pindahannya juga cekatan. Jadi aku nggak merasa capek sama sekali."Rasanya sangat aneh berhadapan dengan Padma yang hangat, setelah sekian lama dia menghadapi Alfie, yang sikapnya jauh berbeda."Mas Padma udah pulang dari tadi?" Viona mengalihkan rasa gugup yang tiba-tiba merasukinya. Entah kenapa dia merasa sorot mata Padma sedikit berbeda dari biasanya."Lumayan.""Kenapa nggak membangunkan aku?"Padma kembali tersenyum. Alih-alih menjawab pertanyaan Viona, dia justru mengamati perempuan itu dengan lekat hing

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Pesan yang Diabaikan

    Mengingat Padma adalah lelaki yang sangat supel dan punya banyak teman. Berbeda jauh dengan Alfie yang eksklusif dan nyaris tidak punya teman selain Mandala."Bibik kurang tahu, Mbak. Mbak Viola juga nggak pernah ke rumah ini lagi. Mbak Viona pernah ketemu lagi?"Viona menggeleng. Terakhir kali dia bertemu Viola adalah di pesta itu. Padma juga tidak pernah mengatakan apa-apa, selain minta maaf atas kelakuan sepupu jauhnya itu.Pantas saja Viola tampak begitu marah saat bertemu dengannya hingga menyiramnya dengan air got dan menuduhnya yang tidak-tidak.Lalu apa yang akan terjadi jika keluarga Padma tahu tentang pernikahan ini? Viona tidak berani membayangkannya meski cepat atau lambat mereka semua pasti akan tahu.Semoga saja Viola sudah melupakan apa yang terjadi di masa lalu hingga tidak perlu ada drama lagi saat mereka bertemu nanti. Siapa yang bisa menyangka keluarga Padma ternyata sangat rumit?"Sejak kapan Bik Sari tahu Rosma suka Mas Padma?" Viona kembali bertanya berhubung dia

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Apakah masih Sering Bertemu?

    Pagi ini Viona terbangun tanpa Alfie di sampingnya.Setelah semalam membuatnya merana, Alfie menghilang lagi entah ke mana. Dia baru kembali satu jam kemudian, lalu tidur di sampingnya dan memeluknya seolah tidak terjadi apa-apa.Dan pagi ini sepertinya lelaki itu berangkat ke Bandung lebih awal tanpa membangunkannya lebih dahulu. Meninggalkan perasaan yang sangat tidak nyaman saat Viona terbangun pagi ini.Dengan hati masygul dan kepala berat karena hasratnya yang tidak tuntas, Viona bangkit dari tempat tidur lalu menuju kamar mandi. Hari ini ada banyak hal yang harus dikerjakan karena mereka pindahan.20 menit kemudian, dia turun ke lantai satu dan langsung menuju kamar Sabda. Ternyata bayi itu masih tidur pulas sambil memeluk guling ulatnya.Viona memutuskan ke dapur dan menyiapkan makanan untuk Sabda agar bayi itu bisa langsung makan setelah bangun tidur nanti.Bik Sari yang sedang mengemas beberapa barang di dapur berkali-kali mencuri pandang pada Viona yang tampak murung. Jiwa '

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status