Share

Bab 120: Seret Saja!

Penulis: Nhaya_97
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-13 10:02:31

Mindi membuka pintu lebih lebar agar tamu yang dia maksud bisa masuk. Alfie menghela napas panjang saat melihat seorang lelaki paruh baya menampakkan diri di hadapannya.

Kali ini lelaki itu datang sendiri tanpa kehadiran pengawalnya seperti biasa. Alfie menggertakkan gigi lalu meminta Mindi menutup pintu dan meninggalkan mereka berdua.

Alfie bangkit lalu menghampiri Arya yang sudah duduk di sofa. "Ada perlu apa ke sini, Pak Tua?" desisnya begitu mengenyakkan bokongnya di seberang Arya.

Arya tidak langsung menjawab. Dia mengamati Alfie untuk beberapa waktu. Setelah mendengar isi konferensi pers tadi pagi, dia sempat mencari tahu apa itu DID atau kepribadian ganda.

Akhirnya dia mengerti mengapa anaknya bisa berubah kepribadian menjadi sangat berani padanya. Rupanya itu adalah alter ego dari Padma.

"Jadi kamu adalah alter ego Padma?" Arya menatap Alfie waspada.

Dia ingat betul bagaimana Alfie mencekiknya dan mengalahkan empat orang pengawalnya hingga babak belur. Jelas alter ego Padma in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 121: Dendammu Salah Sasaran

    Viona melambaikan tangan pada Mandala yang mengantarnya sampai ke depan lobi apartemen. Begitu mobil itu menghilang dari pandangannya, Viona berbalik lalu mengayunkan langkah menuju lift.Di luar hujan masih turun dengan deras. Angin berembus kencang dan sesekali petir menyambar. Cuaca dingin kian menambah rasa kantuk yang Viona rasakan. Apalagi hari ini dia juga sangat lelah.Viona bahkan merasa langkahnya mulai oleng saat masuk ke lift yang lengang, bersama dengan seorang lelaki yang sejak tadi ikut menunggu lift bersamanya.Viona melempar senyum tipis tanda sopan santun lalu menekan angka sepuluh, di mana unitnya berada. Untuk ketiga kalinya dalam lima menit terakhir, Viona kembali menguap lebar.Denting halus yang menandakan lift berhenti, menyadarkan Viona yang hampir memejamkan mata sambil menyandarkan tubuhnya ke lift.Dia melangkah keluar lalu kembali terseok-seok menyusuri lorong yang lengang untuk menuju unitnya yang terletak paling ujung. Begitu sampai, dia merogoh ransel u

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 122: She's Mine!

    "Tapi aku peduli!" Alfie mencengkeram kerah kemeja Khadafi. Napasnya yang keras berembus di pipi adik tirinya itu. "Sebagai alter ego, aku akan melindungi Padma dan orang-orang yang dia sayangi."Jika dulu kamu berhasil melenyapkan Yuanita, maka kali ini aku tidak akan membiarkan kamu menyentuh Viona. She's mine!" tegasnya dengan kemarahan yang kental pada setiap kata.Khadafi tidak pernah percaya Padma memiliki alter ego. There's no such thing in this world. Padma pasti hanya mengarang sebuah cerita untuk menyembunyikan sisi kejamnya.Namun Khadafi sama sekali tidak takut. Dia sudah menyiapkan berbagai rencana untuk menghancurkan Padma dan kerajaan bisnisnya. Semuanya sudah dirancang dengan begitu cermat."Kamu pikir aku takut padamu, Padma?" Khadafi mencoba melepaskan cengkeraman Alfie dari kerah kemejanya meski nihil. Alfie sama sekali tidak bergeming."Panggil aku Alfie!" desis Alfie dengan kilat kemarahan di matanya. "Dan tentu saja kamu harus takut. Aku tidak murah hati seperti

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 123: Berniat Menghabisimu

    "Aku tidak perlu persetujuanmu." Alfie memilih mengangkat koper itu di atas kepalanya hingga Viona tidak bisa menjangkaunya. "Kalau masih ingin selamat, kamu harus pindah ke rumahku."Kemalahan berkobar di mata bulat Viona. Sama sekali tidak menakutkan bagi Alfie karena sekali lagi pikirannya justru berkelana ke mana-mana begitu melihat Viona marah.Mungkin sebaiknya energi untuk marah itu dihabiskan di atas tempat tidur. Rasanya pasti luar biasa. Apalagi di luar hujan juga masih turun dengan deras."Kalau aku tidak mau?" Viona masih memasang sikap galakDia masih kesal karena Alfie menerobos masuk begitu saja, menciumnya, lalu sekarang memaksanya pindah. Padahal dia tidak ingin satu rumah dengan lelaki itu lagi.Memang apa yang terjadi sampai dia harus pindah ke sana? Ini pasti hanya akal-akalan Alfie saja. Lelaki itu kan berubah aneh belakangan ini.Alfie menurunkan kopernya ke lantai lalu mendekati Viona hingga perempuan itu mundur dan akhirnya bisa ke mana-mana lagi saat punggungn

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Apa yang ingin Alfie Lakukan?

    "Apa?" Viona merasa tenggorakannya tercekat setelah mendengar ucapan Alfie. "Mas Khadafi adik tiri Mas Padma? Bagaimana mungkin?"Mata Alfie menyipit. "Kamu tidak melihat konferensi pers Padma pagi ini?""Aku wisuda, Al." Viona mengingatkan. Benaknya masih bertanya-tanya bagaimana mungkin Khadafi adalah adik tiri Padma sedangkan lelaki itu tak pernah bercerita padanya."Ceritanya panjang. Aku akan ceritakan di jalan. Sekarang kamu kemasi barang-barangmu dan ikut aku pulang. Hanya rumahku yang aman untuk saat ini."Viona masih bergeming sementara Alfie bergerak cepat memindahkan baju-bajunya dari lemari ke dalam koper. "Tapi kenapa dia ingin membunuhku, Al?" tanyanya pelan.Sikap lelaki itu sangat baik hingga dia tidak menaruh curiga sedikit pun. Jika Khadafi memang ingin membunuhnya, bukankah dia punya banyak kesempatan saat mereka masih di Solo?Gerakan Alfie yang tengah mengepak baju Viona seketika terhenti. Dia menoleh pada Viona yang masih menatapnya dengan alis bertaut."Khadafi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Piyamamu belum Terkancing

    Alfie menghela napas panjang. "Padma sudah mencoba bicara baik-baik dengan Khadafi, tapi upayanya gagal. Apa kamu tahu, dia juga yang sudah membuat kekacauan di The Union."Viona mengerjap. "Maksudmu?""Kebakaran di The Union Bandung dan keracunan pada customer di Surabaya adalah ulah Khadafi semua. Orang-orangku sudah menemukan buktinya."Dia menyuap pegawai agar mau melakukan apa yang dia inginkan. Sepertinya dia punya layout dapur The Union hingga bisa merencanakan kebakaran yang punya dampak besar."Tak ada lagi kata-kata yang bisa Viona katakan saat ini. Dia pikir kekejarnan Alfie sudah melebihi ambang batas manusia biasa, tetapi ternyata Khadafi lebih gila lagi."Viona."Viona tersentak ketika tiba-tiba Alfie meraih kedua tangannya dan menatapnya lekat. Sepasang mata kelam yang biasanya menunjukan kemarahan dan kebencian itu terlihat begitu berbeda malam ini.Apa Alfie sudah tidak lagi membenci dan menaruh dendam padanya atas kematian Yuanita?"Aku mohon jangan pernah bicara pad

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Rujuk Lagi?

    Saat terbangun keesokan paginya, Viona langsung menuju kamar bayı. Ternyata Sabda sudah bangun dan sedang menyusu dalam gendongan Bu Retno.Perempuan paruh baya itu tersenyum senang saat melihat Viona. Begitu juga dengan Sabda. Bayi tampan itu mengulurkan tangannya pertanda minta digendong.Viona tertawa lalu mengambil alih Sabda yang masih menyusu. Dielusnya pipi gembil Sabda yang bergerak-gerak karena menyedot susu dari botol."Ibu senang sekali waktu dengar kabar dari Bik Sari kalau Mbak Viona mau tinggal di sini," ucap Bu Retno setelah beberapa saat hanya ada suara decap Sabda yang menyedot susu.Viona tersenyum. Dia juga senang bisa kembali ke rumah ini dan mencium aroma tubuh Sabda yang khas bayi. Apalagi aroma ketiaknya. Duh, juara!"Mas Padma bilang apa sama Bik Sari, Bu?" Viona iseng bertanya. Dia ingin tahu apakah Padma atau Alfie mengatakan alasan sebenarnya dia pindah kembali ke rumah ini untuk sementara."Cuma bilang Mbak Viona mau kembali ke sini. Saya kira Mbak Viona sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Pasti Menyesal

    Viona menganga sementara Padma tampak tenang-tenang saja. Bagaimana bisa Padma mengatakan rujuk dengan begitu mudah?"Aku benar-benar serius dengan ucapanku di Solo dulu, Viona. Alfie menyukai kamu. Tapi berhubung ini adalah pengalaman pertamanya, dia tidak tahu bahwa itu adalah perasaan cinta.""Nggak mungkin, Mas." Viona menggeleng kuat-kuat. "Alfie tidak suka padaku. Dia hanya tertantang untuk menaklukkan aku yang suka membangkang. Dia mungkin baru menemukan perempuan yang berani membantah ucapannya."Gagasan Alfie menyukainya terdengar begitu menggelikan. Padma memang mengatakan kalimat yang sama dulu. "Apa kamu percaya kalau aku mengatakan Alfie menyukaimu?"Waktu itu Viona menggeleng dan menjawab dengan tegas. "Tidak.”Dan sampai saat ini dia masih tidak percaya Alfie menyukainya. Kalau Padma mengatakan Alfie bernafsu padanya, nah, dia baru percaya."Tidak juga." Padma melipat tangannya di atas meja. "Alfie tidak pernah peduli dengan perempuan mana pun. Bahkan pada Yuanita."Vio

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Tidak Berhak Melarang Saya

    Mandala menunjukkan layar ponselnya. Viona mencondongkan tubuh dan membaca sebaris pesan yang tertera di sana.[Ke ruanganku sekarang setelah rapat kamu selesai-Alfie. Btw, Mindi bilang kamu sudah punya PA. Bawa dia sekalian. Aku ingin tahu seperti apa PA yang kamu pilih.]Jantung Viona langsung berdegup kencang tanpa dikomando. Bagaimana reaksi Alfie setelah melihatnya ada di sini dan menjadi PA Mandala? Apa dia akan terkejut, marah, atau apa?Namun apa hak Alfie untuk marah? Toh lelaki itu tidak punya hak untuk melarangnya, bukan?"Ayo kita ke ruangan Alfie sekarang!" Suara Mandala menyentak lamunan Viona. "Dia bisa marah kalau aku terlambat datang."Viona meraih organizernya, lalu bangkit dan tergopoh-gopoh mengikuti langkah panjang Mandala menuju ruangan Alfie."Apa Pak Alfie memang suka mara-marah di kantor, Pak?"Derai tawa renyah Mandala terdengar. "Bukannya dia memang selalu dalam mode 'senggol-bacok'? Tapi tenang saja, dia seorang pemimpin yang baik dan selalu tahu apa yang d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15

Bab terbaru

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Pemandangan yang Indah

    Terdengar helaan napas yang begitu berat dari seberang. Viona tidak tahu apa yang membuat Alfie begitu lama mengatakan jawabannya. Tetapi anehnya dia tetap menunggu."Aku menyukaimu, Viona. I really do. Butuh waktu lama bagiku untuk mendefinisikan perasaan ini. Kamu sendiri sudah tahu bahwa segala hal tentangmu adalah rasa yang baru."Ada jeda lagi. Sementara Viona membeku di kursi begitu mendengar pernyataan Alfie."Tapi kemudian aku sadar satu hal, aku terpacu untuk berubah menjadi lebih baik setelah mengenal kamu. Aku tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya."Aku bahkan tidak peduli jika seluruh dunia membenciku. Tapi aku sangat marah ketika kamu mengatakan muak dengan sikapku. Aku tidak ingin kamu memandangku seperti itu. Aku ingin kamu memandangku sebagai lelaki yang baik, Didit."Suara Alfie terdengar bergetar dan entah kenapa Viona makin merasakan kesepian, kesendirian dan kesedihan yang Alfie tanggung."Aku benar-benar serius saat mengatakan aku tidak suka melihatmu dengan

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Belum Tahu Alasannya

    Kepalang tanggung. Meski tidak mengerti mengapa mulutnya mengucapkan ajakan untuk menikah lagi, Tetapi Alfie tidak bisa mundur sekarang.Kalimat itu mungkin terdengar impulsive bagi Alfie, tetapi setelah mengatakannya secara langsung di hadapan Viona, sakit di kepalanya mendadak menguap.Begitu juga dengan gelombang kemarahan yang membakar dirinya, kini mendadak surut begitu saja. Berganti dengan harapan semoga Viona mau kembali padanya.Viona mengerjap, lalu menggeleng beberapa kali sebagai tanda dia tidak percaya dengan ucapan Alfie. "Dan kamu pikir aku akan mengiakan permintaanmu?""Kenapa tidak? Sabda membutuhkanmu dan aku.... membutuhkanmu juga." Lidah Alfie terasa kelu saat mengucapkan tiga kata terakhir yang baru saja keluar dari mulutnya."Kita tidak harus menikah, Al." Viona mendesah lelah. "Pernikahan kita yang kemarin adalah sebuah bencana. Kamu terus menyakitiku dan aku makin benci padamu. Tidak bisakah kita tetap seperti ini?"Kalimat itu menohok Alfie hingga dia sempat m

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kembalilah Padaku

    Alfie terperangah.Tadi sore dia baru mendapatkan kabar dari pengacaranya bahwa gugatan perceraian yang dia ajukan dikabulkan oleh hakim. Secara hukum mereka resmi bercerai hari ini.Seharusnya Viona tidak tahu karena Alfie sama sekali tidak mengatakan apa-apa. Dia juga tidak pernah datang ke persidangan. Lalu siapa yang memberitahu Viona?"Pengacaramu yang memberitahuku." Viona menjawab pertanyaan yang belum sempat terlontar dari mulut Alfie. Dia bisa melihat kebingungan di wajah Alfie."Di mata agama dan hukum, kita sudah bukan suami istri lagi. Aku berhak dekat dan pergi dengan siapa pun juga. Jadi, berhenti mengancamku atau mengatakan aku adalah milikmu. Aku benar-benar muak dengan sikapmu, Al."Viona berbalik lalu meninggalkan Alfie yang masih mematung di depan gedung. Tetapi langkahnya terhenti ketika Alfie kembali mencekal lengannya, lalu menariknya pergi dari sana."Alfie, lepas!" Viona mencoba melepaskan cekalan tangan Alfie. "Kamu menyakitiku, Al!"Tak ada yang terjadi. Jang

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Aku bukan Milikmu!

    Puluhan menit kemudian, mereka sampai di tempat resepsi. Pelataran parkir tampak dipenuhi oleh deretan mobil mewah, yang menunjukkan sang penyelenggara acara berasal dari kalangan berada."Shall we?"Viona menatap lengan Mandala yang disodorkan padanya. Atas dasar kesopanan, Viona menyelipkan tangannya di lengan Mandala sebelum melangkah masuk menuju lobi.Setelah masuk ke bagian dalam gedung, Mandala langsung mengajak Viona untuk bertemu dengan keluarganya yang duduk di area VVIP yang khusus diperuntukkan untuk keluarga.Pada keluarganya, Mandala mengenalkan Viona sebagai personal assistant. Tetapi Viona bisa menangkap pandangan berbeda yang dilayangkan keluarga Mandala, terutama kedua orang tuanya.“PA atau pacar, Mandala?" goda ibunya yang sejak tadi tak berhenti memandangi Viona dengan wajah semringah."PA, Ma," jawab Mandala sabar meski dia sudah mengatakannya tiga kali. "Daripada aku terus ditanya sama orang-orang kenapa aku kondangan sendirian, lebih baik aku ajak Viona.""Ya,

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bukan Istri Kamu lagi

    Pertengkaran dengan Alfie benar-benar merusak suasana hati Viona di sisa hari itu.Dia paham Alfie sangat bermasalah dengan emosi. Si Sumbu Pendek itu mudah meledak jika ada hal yang berjalan di luar keinginannya. Tetapi, apa dia harus selalu mengancam agar keinginannya terpenuhi?Belum lagi pilihan katanya sangat ambigu dan membuat Viona harus berpikir keras sepanjang sore. Sejak kapan dia adalah milik Alfie? Bukankah mereka sudah bercerai?"Ada masalah?"Suara Mandala membuyarkan lamunan Viona, yang tanpa sadar mematung di depan deretan gaun yang tergantung di rak. Perempuan itu menoleh dengan seulas senyum yang dipaksakan."Tidak ada, Pak," balasnya singkat."Kamu yakin? Sejak tadi kamu sering melamun."Senyum Viona kian lebar. Dia mengenyahkan berbagai macam gejolak dalam pikirannya dan mengangguk untuk meyakinkan Mandala. "Saya hanya memikirkan pekerjaan, Pak."Mandala mendekat lalu mengambil satu gaun yang sejak tadi menarik perhatiannya. Gaun peach selutut model off-shoulder de

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Kamu Milikku, Selamanya!

    Setelah itu dia keluar dan menuju ruangan Mandala. Ada yang harus dia tanyakan pada lelaki itu karena Mandala-lah yang pernah berkunjung ke aparteman Fira saat perempuan itu sakit.Begitu sampai di ruangan Mandala, dia mendengar lelaki itu sedang bicara pada Viona. Lewat pintu yang tidak tertutup rapat, Alfie bisa menangkap percakapan itu."Viona, nanti malam kamu ada acara?"Viona yang tengah mengecek jadwal Mandala untuk satu minggu ke depan sontak menoleh pada lelaki itu. "Tidak ada, Pak. Ada yang bisa saya bantu?""Kalau begitu temani saya ke resepsi pernikahan sepupu saya, ya? Saya tidak nyaman kalau datang sendiri. Selain itu ada beberapa vendor yang bekerja sama dengan Lion Capital yang diundang."Menganggap itu adalah bagian dari pekerjaannya sebagai PA, Viona mengangguk hormat. "Apa baju untuk nanti malam sudah disiapkan?""Belum. Nanti sore jadwal saya kosong, kan?"Viona melihat ke organizer-nya lalu mengangguk."Kalau begitu nanti sore temani saya memilih jas, ya. Sekalian

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bicara lagi Besok

    Alfie tidak langsung menjawab. Dia memajukan bar stool-nya hingga lutut mereka bersentuhan.Viona sontak memundurkan tubuh karena terlalu dekat dengan Alfie.Namun Alfie lebih dulu menarik lengannya hingga wajah mereka nyaris bersentuhan. Viona meneguk ludah gugup begitu mata kelam Alfie memakunya, lalu turun ke bibir dan berhenti di sana.Viona haya bisa memandang Alfie dengan waspada. Jaga-jaga kalau lelaki itu mendadak menciumnya tanpa aba-aba seperti beberapa hari yang lalu."Mungkin karena aku mulai mengenalmu,” balas Alfie sangat pelan hingga Viona sempat berpikir dia salah dengar. "Kamu tidak seburuk yang aku kira. Selama ini... aku mungkin sudah salah menilaimu."Suasana yang begitu lengang di dapur membuat Viona bisa mendengar detak jantungnya sendiri yang berdegup lebih kencang dari biasanya. Pengakuan Alfie yang sudah lama dia tunggu akhirnya tercetus juga dari mulut lelaki itu."Kalau begitu tarik semua tuduhanmu tentang aku!" tuntut Viona. "Termasuk tuduhan bahwa aku tidu

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   How do You Know?

    Kesal pada dirinya sendiri karena tak kunjung bisa mengenyahkan bayang-bayang Alfie, Viona mematikan TV lalu bangkit dan beranjak menuju kamar.Namun baru dua langkah, dia mendengar suara dari arah ruang tamu. Sepertinya ada yang membuka pintu depan. Tubuh Viona seketika menegang.Hal pertama yang terlintas dalam benaknya adalah suara itu adalah perampok yang mencoba masuk ke rumah ini. Tetapi dia kemudia ingat bahwa rumah ini punya penjagaan yang sangat ketat.Ada dua pengawal yang berjaga di depan. Ditambah security yang berjaga di pos keamanan yang ada di depan pagar. Seharusnya tidak ada perampok yang bisa menerobos masuk.Jika bukan perampok, lalu siapa?Viona baru akan berpikir tentang apa yang harus dia lakukan saat sebuah suara berat dan serak yang familiar menyapa telinganya."Viona, kamu baik-baik saja?"Viona tersentak. Dia mengerjap saat melihat Alfie berjalan ke arahnya dengan tergesa. Dia tidak salah lihat, kan? Bukankah seharusnya Alfie masih ada di Bandung?"Are you ok

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Memikirkan apa yang Sedang Alfie Lakukan

    Persetan! Kalau dengan membayangkan Viona bisa membuatnya bergairah dan turn on, maka dia akan melakukannya. Alfie benar-benar butuh pelampiasan malam ini.Tepat saat celananya meluncur turun, ponsel Alfie yang tadi dilempar Darla ke atas tempat tidur berdering nyaring.Mengabaikan Darla yang baru saja akan menyenangkan miliknya, Alfie bergerak menuju tempat tidur lalu menyambar benda pipih itu dengan tidak sabar. Siapa tahu Viona yang meneleponnya.Darla yang sudah terlanjur bergairah, mengikuti Alfie dan mendorongnya ke tempat tidur agar dia bisa melanjutkan 'pekerjaannya'."Ada apa?" sapa Alfie kasar karena panggilan itu bukan berasal dari Viona melainkan pengawal yang dia utus untuk mendampingi perempuan itu."Nona Viona sudah sampai di rumah sejak jam delapan malam, Tuan. Tetapi ada sebuah mobil yang mengikuti kami."Alis Alfie bertaut. "Kamu memotret plat mobilnya?""Tidak, Tuan. Mobil itu berada cukup jauh dari mobil kami, tapi saya yakin dia mengikuti kami. Begitu kami masuk g

DMCA.com Protection Status