"Bukan aku! Bukan aku yang menaruh serbuk siput merah itu! Aku ini ibunya Qaila, aku nggak akan pernah menyakitinya! Kalian harus percaya padaku!" teriak Raisa yang bersikeras tidak ingin mengakui kesalahannya."Kamu memang nggak akan menyakiti Qaila. Meskipun kamu menaruh serbuk siput merah, Qaila akan mendapat pertolongan pertama dengan cepat sehingga dia dan janinnya akan selamat," ujar Yasmine sambil menatap Raisa dengan sinis.Kemudian, Yasmine melanjutkan, "Kamu menaruh serbuk siput merah itu untuk memfitnahku. Kalau Tuan Muda Carlos nggak bersikeras menyelidikinya, aku pasti sudah disalahkan dan dihukum. Bahkan, aku mungkin akan mati!"Mendengar ucapan Yasmine ini, Fidela baru memahami apa yang sedang terjadi. Seketika, dia merasa sangat tidak nyaman. Barusan, dia telah membela pelaku kejahatan yang sesungguhnya ....Raisa masih bersikeras menyangkal, "Yasmine, jangan bicara omong kosong. Bukan aku yang menaruh serbuk siput merah itu. Aku juga nggak berniat untuk memfitnahmu.""
Mendengar ini, Yosef juga sangat murka terhadap Raisa. Cucu kesayangannya ini jelas-jelas memiliki status yang terhormat dan baik hati. Gara-gara Raisa, Qaila menjadi tersangka dan reputasinya hancur. Yosef menghardik, "Orang sepertimu nggak berhak berhubungan dengan Keluarga Handoyo, apalagi menjadi ibunya Qaila. Mulai hari ini, aku melarangmu bertemu dengan Qaila!"Yosef ingin memutuskan hubungan Raisa dengan Qaila. Dalam sekejap, Raisa merasa sangat putus asa. Dia menggelengkan kepalanya sembari memohon, "Tuan Yosef, aku sudah salah, tolong maafkan aku. Aku nggak akan berbuat jahat lagi, apalagi mengajari hal-hal buruk kepada Qaila. Jangan pisahkan aku dengan Qaila. Dia adalah putriku. Aku nggak bisa hidup tanpa dia!""Dia bukan putri kandungmu, kalian nggak punya hubungan darah. Qaila adalah anak putriku! Cari saja putri kandungmu. Kalau kamu mengganggu Qaila lagi, aku nggak akan pernah mengampunimu!" seru Yosef dengan dingin. Kemudian, dia memerintahkan, "Pengawal, seret dia kelua
Carlos kembali ke vilanya. Melihat majikannya pulang, Yogi bergegas menghampiri. Dia melepaskan sarung tangannya sambil melapor, "Raisa sudah membakar bedung itu, buktinya telah hilang. Dia juga bersikeras tidak melakukan apa pun terhadap bedung itu."Tatapan Carlos tampak dingin dan suram. Dia memerintahkan, "Lanjutkan interogasinya. Gunakan cara apa pun, yang penting dia mengaku secepat mungkin."Setiap kali teringat pada Yasmine yang menjadi pelayan di kediaman Keluarga Handoyo, bahkan terus ditindas dan dipersulit, Carlos benar-benar tidak bisa menunggu sedetik pun lagi. Dia ingin membawa Yasmine pergi secepat mungkin.....Selama 2 hari berikutnya, Qaila menolak untuk belajar dengan alasan tubuhnya lemas karena hampir keguguran dan masih syok dengan perbuatan ibunya.Sayang sekali, semua alasan yang dipersiapkan Qaila sama sekali tidak berguna. Keterampilan medis Edgar sangatlah hebat. Dia tahu seperti apa kondisi tubuh Qaila sehingga tidak akan tertipu. Jadi, Qaila hanya bisa mem
"Yasmine, kamu tahu, selain hari pernikahan, memilih gaun pengantin juga merupakan hal yang paling membahagiakan untuk seorang wanita," ujar Qaila.Kemudian, Qaila seolah-olah teringat pada sesuatu sehingga menyindir sambil tersenyum sinis, "Oh, aku lupa. Ketika menggantikanku menikah dengan Carlos, kamu hanya asal-asalan memilih gaun pengantin. Makanya, kamu nggak merasakan momen bahagia seperti ini. Kalau dipikir-pikir, kamu cukup menyedihkan."Ketika mendengar Qaila yang sengaja menghinanya, Yasmine tidak menanggapi apa pun. Ekspresinya juga terlihat datar.Namun, Qaila justru sangat bersemangat. Setelah memilih gaun pengantin yang paling mahal di toko ini, dia berkata, "Gaun pengantin ini hanya ada 1 di dunia ini, sangat mewah. Pasti sangat cocok kalau aku mengenakannya saat menikah dengan Carlos. Yasmine, gimana menurutmu?""Gaunnya cantik. Tapi, terlalu mewah, nggak cocok untukmu," sahut Yasmine dengan tidak acuh.Senyuman angkuh di wajah Qaila sontak membeku. Dia memaki dengan k
Begitu melihat Qaila, Yasmine spontan melepaskan dasi Carlos dan mundur beberapa langkah. Dia merasa tidak enak hati pada Qaila. Meskipun demikian, Qaila tetap kesal melihatnya bersama dengan Carlos.Qaila pun memerintahkan dengan arogan, "Yasmine, kemari, bantu aku angkat gaunku!"Perintah ini bak air dingin yang menyadarkan Yasmine dari mimpi indahnya. Orang yang mengenakan gaun pengantin adalah Qaila. Dia tidak seharusnya membayangkan hal yang tidak-tidak.Yasmine merasa sangat getir. Dia menunduk dan berjalan ke belakang Qaila, lalu mengangkat gaunnya yang panjang.Yasmine menyaksikan Qaila berjalan selangkah demi selangkah ke arah Carlos. Gaun ini sangat mewah sehingga sangat cocok dikenakan oleh wanita yang memiliki karisma kuat. Namun, Qaila tidak memiliki karisma seperti itu sehingga dia terlihat buruk dengan gaun ini.Bahkan, Carlos merasa penampilan Qaila ini sangat merusak pemandangannya. Qaila kalah telak dari Yasmine yang hanya mengenakan pakaian biasa.Itu sebabnya, panda
Dalam sekejap, semua orang menatap Yasmine dengan tatapan yang berbeda-beda. Bahkan, ada yang bersiul dengan genit.Gaun yang dipilih oleh Qaila adalah gaun pendek model kemban. Begitu bagian belakangnya terbuka, keseluruhan gaun ini seperti hampir terlepas.Yasmine hanya bisa menekan bagian dadanya sehingga area punggungnya terbuka lebar. Dia merasa sangat malu sekarang. Dia menunduk dan buru-buru berlari ke arah kamar pas.Namun, gagang pintunya malah rusak. Yasmine tidak bisa membukanya. Saking paniknya, tangannya pun gemetaran. Tatapan dan ejekan orang-orang benar-benar membuatnya tidak nyaman sekarang.Qaila menyaksikan penampilan menyedihkan Yasmine ini dengan puas. Setelah dipermalukan seperti ini, Yasmine tidak akan berani menggoda Carlos lagi. Bahkan, Carlos mungkin akan merasa jijik padanya!Namun, senyuman Qaila sontak membeku. Dia melihat Carlos melepaskan jasnya, lalu memakaikannya pada Yasmine dan membungkus tubuhnya dengan erat.Carlos merangkul bahu Yasmine, juga mendek
Tubuh Yasmine yang gemetaran memeluk kepala Carlos dengan erat. Dia menangis dengan sangat kuat. Selama ini, dia mengira keterampilan medisnya sudah sangat hebat sehingga mampu mengobati berbagai penyakit kompleks. Saat ini, dia justru membenci dirinya karena keterampilan medisnya yang masih kurang. Yasmine tidak sanggup menyelamatkan pria di hadapannya ini!Di tengah-tengah teriakan dan tangisan akibat kecelakaan yang begitu kacau ini, terlihat sebuah sosok bertubuh tinggi yang berjalan melewati kerumunan. Edgar menghampiri Yasmine, lalu berjongkok dan memeriksa keadaan Carlos. Kemudian, dia berkata, "Dia masih bisa diselamatkan."Selesai mengatakan itu, Edgar menatap Qaila yang terperangah di pinggir jalan sambil berteriak, "Aku sempat mengajarimu teknik akupunktur sebelum kamu keluar. Teknik itu bisa menyelamatkan Carlos. Cepat kemari dan obati dia!"Selama beberapa hari ini, Qaila tidak menguasai apa pun yang diajarkan Edgar. Jadi, dia tidak akan bisa menyelamatkan Carlos. Qaila pu
Yasmine merebut jarum perak yang ada di tangan Qaila. Dia bergegas menancapkan jarum untuk Carlos. Sesaat kemudian, pendarahan Carlos berhenti dan tanda-tanda vitalnya juga berangsur stabil. Carlos akhirnya melewati kondisi kritisnya.Yasmine menghela napas lega. Energinya seolah-olah terkuras habis sehingga dia terduduk lemas di atas genangan darah. Air mata masih berlinang di wajahnya, tetapi bibirnya telah menyunggingkan senyuman bahagia.Pada saat ini, ambulans akhirnya tiba. Banyak petugas yang datang ke tempat kejadian. Mereka buru-buru mengangkat satu per satu korban ke dalam ambulans.Ketika giliran Carlos, Qaila langsung merebut jarum perak yang masih tersisa di tangan Yasmine. Dia mengancam dengan wajah suram, "Jangan beri tahu siapa pun bahwa kamu yang menolong Carlos!"Apabila Keluarga Handoyo tahu bahwa Yasmine yang menyelamatkan Carlos, bahkan menguasai ilmu medis Keluarga Handoyo dalam waktu yang begitu singkat, mereka pasti akan mencurigai identitas Qaila.Jadi, Qaila m