Di mata Carlos, Yasmine tidak ada bedanya dengan kotoran yang membuatnya merasa jijik dan tidak ingin menyentuhnya sedikit pun.Namun, Carlos akhirnya menelepon pelayan di vilanya, "Bibi Gempita, kemas barang-barangmu dan datang ke Vila Aera untuk menjaga seseorang. Hm, Yas ...."Sebelum menyelesaikan ucapannya, Carlos sudah melihat sebuah mobil yang familier melaju dengan cepat dari samping dan berhenti di depan vilanya.Leo buru-buru turun dari mobilnya, lalu berlari untuk memapah Yasmine yang baru keluar dari vila. Dia seperti sedang memeluk Yasmine. Keduanya terlihat sangat mesra.Sementara itu, Yasmine yang biasanya selalu ketakutan dan menjauh saat bersentuhan dengan Carlos, tampak sangat patuh dan membiarkan Leo memeluknya.Kretek! Ponsel Carlos sontak hancur karena diremasnya. Layarnya pun menjadi hitam.Tatapan Carlos benar-benar suram sekarang. Amarah berkecamuk dalam hatinya, membuatnya murka hingga ingin mencekik kedua orang itu.Tubuh Yasmine benar-benar lemas. Dia mengura
Setibanya di taman kediaman, Qaila bergegas menelepon Julian. Alhasil, dia merasa sangat kesal karena Julian mematikan ponselnya!'Apa maksud Julian ini? Dia sebenarnya masih bisa diajak negosiasi atau nggak? Jangan-jangan, dia ingin berkhianat dariku?' batin Qaila yang sungguh gelisah sekarang.Saat ini, orang yang diperintahkan Qaila untuk melacak alamat tempat tinggal Julian menelepon dan melaporkan, "Nona Qaila, aku sudah menemukan alamat Julian.""Oke, aku akan segera ke sana." Qaila sungguh risau. Tanpa berpamitan dengan Fidela, dia langsung meninggalkan Kediaman Tua Keluarga Lingga.Setelah Fidela mempersiapkan teh dan camilan, dia menyuruh pelayan untuk memanggil Qaila. Saat ini, dia baru tahu bahwa Qaila sudah pergi. Raut wajahnya seketika menjadi sangat buruk. Dia pun merasa sangat jengkel saat melihat camilan yang sudah dipersiapkannya dengan susah payah.Di sisi lain, Qaila akhirnya tiba di rumah Julian. Namun, orang yang membuka pintu untuknya ternyata adalah Dessy.Begitu
Sejak kembali ke Keluarga Bahar, Qaila menjadi nona besar yang sangat dimanjakan. Sebentar lagi, dia juga akan menjadi Nyonya Keluarga Lingga yang berstatus mulia. Qaila tidak pernah dipermalukan seperti ini, apalagi dipukul hingga begitu menyedihkan. Saat ini, dia benar-benar ingin membunuh Dessy.Namun, Qaila juga merasa sangat cemas karena Dessy begitu membencinya dan begitu yakin bahwa dia adalah pelakunya. Hal ini membuktikan bahwa Julian memang telah mengungkapkan sesuatu. Jika Julian benar-benar membocorkan rahasianya, reputasi dan kehidupannya akan hancur. Dia pasti akan dipenjara!Qaila tidak boleh membiarkan Julian mengungkapkan sepatah kata pun lagi. Tepat ketika dia berpikir keras untuk menemukan Julian agar bisa menutup mulutnya, ponselnya tiba-tiba berdering. Julian telah membalas pesannya.[ Aku hanya nggak sengaja membocorkan kamu berada di tempat kejadian. Aku nggak memberi tahu siapa pun tentang masalah jarum perak itu. Kenapa kamu terus mengejarku? Qaila, jangan mema
Pukul 22.00, Yogi datang ke vila dengan tergesa-gesa. Dia mencari Carlos, lalu melapor, "Tuan Muda, sepertinya ada masalah. Nona Qaila pergi ke rumah Julian dan berseteru dengan Dessy. Dia terluka, tapi tidak pergi ke rumah sakit. Dia menarik uang 20 miliar dan pergi ke luar kota. Menurut dugaanku, dia sepertinya akan menemui Julian."Sejak masalah di internet, Carlos mengatur seseorang untuk mengawasi Qaila karena khawatir dengan keselamatannya. Itu sebabnya, dia hampir mengetahui semua gerak-gerik Qaila.Mendengar ini, Carlos pun mengerutkan dahinya. Dia baru teringat bahwa dirinya melupakan Julian karena Yasmine yang jatuh sakit mendadak. Gara-gara membantu Yasmine, Qaila sampai mendatangi rumah Julian sendirian, bahkan mengalami cedera. Carlos memerintahkan, "Suruh Qaila pulang.""Sudah. Tapi, mungkin karena sinyalnya buruk, panggilan tidak bisa tersambung," sahut Yogi.Qaila mungkin akan bertemu bahaya jika menemui Julian dengan mengambil begitu banyak uang.Kelalaiannya ini membu
"Argh! Apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku, siapa kamu?" teriak Julian yang ketakutan sembari meronta-ronta. Namun, usahanya hanya sia-sia di hadapan pria kekar yang sudah terlatih ini. Julian kembali dibawa masuk, lalu berlutut layaknya manusia rendahan.Qaila menatapnya dengan angkuh. Terlihat kebencian yang mendalam di sorot matanya. Dia berkata, "Siapa suruh kamu pergi? Aku belum selesai bicara."Julian seketika memahami apa yang terjadi. Dia menatap Qaila dengan panik seraya bertanya, "Qaila, untuk apa kamu menangkapku? Aku sudah bilang nggak akan membocorkan rahasiamu!"Qaila terkekeh-kekeh dengan sinis, lalu menyahut, "Kamu sudah membocorkannya, mana mungkin aku percaya padamu lagi. Orang sepertimu hanya bisa menjaga rahasia setelah mati!"Qaila ingin membunuhnya? Julian ketakutan hingga sekujur tubuhnya bergidik. Kemudian, dia buru-buru menjamin, "Aku bersumpah nggak akan memberi tahu siapa pun. Setelah mengambil uang ini, aku akan langsung ke luar negeri. Aku serius! Aku nggak
Begitu melihat kamera tersembunyi itu, Qaila langsung mengerti apa yang terjadi. Yasmine bekerja sama dengan Julian untuk menjebaknya!Qaila benar-benar panik sehingga tidak sempat memedulikan nyawa Julian lagi. Dia buru-buru memerintahkan pria kekar itu, "Cepat rebut kamera itu darinya!"Pria itu langsung melempar Julian yang sudah setengah mati, lalu menerjang ke arah Yasmine. Tanpa diduga, sebelum tiba di hadapan Yasmine, dia sudah ditahan oleh 2 orang pengawal yang menyerbu keluar dari kamar mandi.Yasmine menatap Qaila dengan dingin, lalu berkata, "Sudah saatnya kamu pergi ke kantor polisi."Qaila sangat angkuh sebelumnya, tetapi sangat ketakutan sekarang. Setelah pergi ke kantor polisi, dia pasti akan ditahan. Reputasi dan kehidupannya tentu akan hancur. Bahkan, Carlos mungkin tidak akan menikahinya lagi.Qaila baru mempersiapkan pernikahannya. Dia sudah hampir mencapai masa jayanya. Karena merasa enggan, dia pun menyahut, "Nggak, aku nggak mau. Yasmine, maafkan aku. Aku bersalah
Yasmine segera menyerahkan rekaman barusan kepada Carlos. Kemudian, dia memutar adegannya."Kenapa memangnya kalau aku yang mencelakai Dessy? Setelah kamu mati, nggak akan ada orang yang mengetahui masalah ini!" Terdengar jelas suara Qaila yang kejam."Yasmine menjebakku untuk mengatakan itu. Carlos, jangan percaya padanya!" teriak Qaila yang panik. Carlos adalah penyelamat terakhirnya. Dia tidak berani membayangkan jika pria ini mengabaikannya.Namun, bukti sudah sangat jelas sekarang. Bantahan yang dilontarkan Qaila sama sekali tidak berguna lagi. Dalam sekejap, tatapan Carlos menjadi sedingin es.Mencelakai orang dan masuk penjara adalah dosa terbesar yang ada pada Yasmine. Ini adalah sumber dari penderitaan hidupnya. Siapa pun yang mendengarnya pasti akan mengira dia sangat tercela. Namun, dia hanya difitnah selama ini.Ternyata, orang yang benar-benar jahat hingga tega mencelakai orang adalah Qaila yang terlihat baik hati dan lembut. Selama ini, Qaila selalu menyembunyikan sisi ke
"Kamu ingin membatalkan pernikahan?" tanya Qaila yang makin putus asa. Kini, rasa takut telah menyelimuti hatinya. Harapan terakhir yang dimilikinya telah sirna."Jangan tinggalkan aku, Carlos. Kamu sudah berjanji akan bertanggung jawab padaku. Kenapa kamu mengingkari janjimu sekarang? Kehidupanku akan hancur kalau kamu mencampakkanku. Carlos ...," teriak Qaila sambil menangis tersedu-sedu.Carlos yang telah bertekad, menatap Qaila tanpa rasa iba sedikit pun. Keduanya terlihat seperti orang yang tidak saling mengenal."Qaila, jaga dirimu baik-baik." Selesai mengatakan itu, Carlos langsung berbalik dan masuk ke mobil.Ketika mendengar deru mesin mobil yang menyala, Qaila yang ketakutan dan merasa enggan hendak menerjang ke depan. Namun, dia melihat wajah Carlos yang begitu dingin.Qaila yang merasa sekujur tubuhnya kedinginan pun menangis dengan histeris dan berteriak, "Carlos, kenapa kamu begitu kejam kepadaku? Apa kamu sudah menyukai Yasmine? Kamu ingin memanfaatkan kesempatan ini unt
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe