Share

Chapter 19

Author: Author newbie
last update Last Updated: 2025-01-16 17:46:10

"Apa kamu yakin ingin pergi berdua denganku?" tanya Karina sekali lagi, karena ia tidak mau tiba-tiba Agatha datang dan mengamuk di tempat umum.

"Ya, tentu. Ada apa?"

"Bukankah seharusnya kamu pergi menemui Agatha dan membujuknya?"

"Jangan bahas dia dulu,"

Kaivan membuka pintu mobil untuk Karina, hari ini Kaivan ingin mengajaknya berbelanja kebutuhan rumah juga pergi mencari hiburan. Kaivan butuh me time untuk menyegarkan pikirannya yang terasa rumit belakangan ini, banyak hal yang mengganggunya terutama soal hubungannya dengan Agatha. Mereka baru saja berbaikan kemarin malam, tetapi Agatha malah membuat ulah lagi dan membuatnya ragu kembali. Kaivan juga sengaja menonaktifkan ponselnya karena Agatha terus menghubunginya, ia butuh ruang untuk menenangkan diri dan bersama Karina ia dapatkan ketenangan itu. Karena Kaivan ingin mencoba menonton film, ia lalu menepikan mobilnya ke sebuah gedung bioskop terlebih dahulu sebelum berbelanja.

"Kai, apa kamu sedang mengajakku berk
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 20

    Kaivan diam tidak bergerak di lorong bagian perlengkapan bayi, ia menatap serius sepasang suami istri yang tengah mengajak bayi mereka bercanda. Tawa menggemaskan bayi itu benar-benar membuat Kaivan merasa nyaman dan bahagia, meskipun bayi itu bukan anaknya. Dulu daat hubungannya dengan Agatha sedang manis-manisnya dan Agatha belum begitu terobsesi menjadi model, Agatha pernah mengatakan jika ia ingin menikah dengan Kaivan dan memiliki banyak anak. Tapi melihat Agatha yang sekarang Kaivan tidak yakin jika itu akan terjadi, melihat berat badannya naik satu kilo atau ada satu jerawat di wajahnya saja Agatha langsung panik luar biasa. "Kai, kamu sedang apa?" Lamunan Kaivan buyar saat Karina menepuk bahunya, "Tidak, apa kamu sudah selesai memilih yang ingin kamu beli?" Dua buah kantong berisi daging sapi ia tunjukkan di depan Kaivan, "Sudah!" Bayi itu tiba-tiba tertawa dan membuat perhatian Karina teralihkan padanya, kini gantian Karina yang melihat keharmonisan keluarga kecil

    Last Updated : 2025-01-18
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 1

    "Gimana hasilnya?" tanya Adimas antusias. Karina menggeleng lesu sambil menyerahkan benda kecil di tangannya, setelah berharap untuk yang kesekian kalinya hasil dari testpack itu ternyata masih belum menunjukkan garis dua. Segala cara sudah Karina lakukan, mulai dari urut, meminum ramuan, bahkan sampai promil tetapi tetap tidak membuahkan hasil. Adimas membuang testpack itu ke sembarang arah, ia benar-benar kecewa padahal ia sudah berharap jika Karina telat datang bulan karena hamil. "Rin, izinkan mas untuk menikah lagi. Mas sudah tidak bisa bersabar lagi menunggu kamu hamil," pintanya dengan raut wajah frustasi. "Mas, usia pernikahan kita baru sebentar. Lagipula kita bisa mengadopsi anak jika mas memang tidak bisa menunggu," "Mas tidak mau anak adopsi Rin, mas ingin anak dari benih mas sendiri." "Tapi mas-" Ponsel Adimas tiba-tiba berdering menampilkan nomor yang tidak dikenal, Adimas terlihat antusias saat melihatnya bahkan ia langsung keluar dari kamar untuk menjawa

    Last Updated : 2024-12-16
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 2

    Karina kembali ke rumah dengan langkah gontai, pikirannya melebur tanpa arah karena terlalu banyak hal menyedihkan yang ia rasakan. Pertama ia menemukan bukti perselingkuhan Adimas meskipun ia belum mengetahui dengan jelas siapa wanita itu, dan hal yang paling menyakitkan hatinya adalah ia dinyatakan mandul oleh dokter. Dunia Karina serasa hancur seketika, mirisnya ia bahkan tidak punya siapapun untuk sekedar bersandar melimpahkan kesedihannya karena ia seorang yatim piatu. "Darimana saja kamu Rin! pergi seenaknya saja tanpa meninggalkan uang dan makanan, kamu mau sakit magh ibu kumat ya. kamu mau ibu cepet mati, begitu!" bentak Imah tanpa henti, ia bahkan tidak bertanya mengapa mata Karina sembab. "Maaf bu, Karina ada urusan mendadak. Karina buat makanan dulu ya buat ibu," Tidak ingin berdebat dengan Imah, Karina akhirnya memasak makanan untuk ibu mertuanya yang cerewet itu. Pikiran Karina benar-benar tidak bisa fokus, ia masak sambil sesekali melamun dan sesekali melirik ke

    Last Updated : 2024-12-16
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 3

    "Kamar nomor sebelas atas nama Karina," Resepsionis itu memberikan kunci kamar yang sudah Karina booking lewat online dan beruntungnya masih ada tersisa satu kamar, tetapi Karina diam-diam meminta bertukar kamar dengan orang lain yang kamarnya bersebelahan dengan kamar Adimas, agar ia bisa memantau Adimas lebih dekat. Dari jendela kamar, Karina bisa melihat para pekerja sudah mulai sibuk mendekorasi taman villa. Adimas sepertinya mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk pesta pernikahan ini, terlihat dari dekorasinya yang cukup mewah, sedangkan bersamanya Adimas hanya menyediakan pesta pernikahan kecil-kecilan dengan alasan mereka harus menabung. Karina memperhatikan kesibukan para pekerja sambil menunggu Adimas datang, setelah hampir satu jam menunggu Karina akhirnya melihat mobil Adimas tiba di parkiran villa. Adimas turun dan membukakan pintu untuk wanita itu, mereka bahkan terlihat sangat mesra seperti pasangan yang tengah di mabuk asmara. Karina langsung menekan tombol hija

    Last Updated : 2024-12-16
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 4

    Karina tercengang sampai akhirnya ia tertawa terbahak-bahak, "Sepertinya kamu sudah benar-benar mabuk, bicaramu melantur." "Aku serius dan aku tidak mabuk, menikahlah denganku." pintanya, ekspresi wajahnya begitu serius menatap Karina. Tawa Karina perlahan memudar, ia akhirnya tau jika ucapan pria di hadapannya ini tidak main-main. Meski begitu, Karina tetap tidak bisa menerima permintaannya. Mereka baru saja bertemu beberapa kali bahkan Karina tidak tau siapa namanya, bagaimana jika pria di hadapannya ini adalah pria jahat. "Maaf, aku harus pergi. Terimakasih atas bantuanmu sebelumnya," Karina bangkit dari kursi dan hendak pergi tetapi tiba-tiba tangannya ditarik oleh pria itu. "Pikirkan lagi tawaranku dan simpan ini, jika kamu berubah pikiran hubungi aku." ucapnya sambil menyerahkan sebuah kartu nama di telapak tangan Karina. 'KAIVAN R. BIMANTARA' itulah yang tertulis di kartu nama berlapis emas di tangannya. Pria itu akhirnya pergi dari hadapannya, setelah merasa sed

    Last Updated : 2024-12-16
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 5

    Di pagi hari Adimas datang menemuinya dengan membawa baki berisi makanan lengkap, Karina menerima baki tersebut dan memakan isinya hingga habis tidak tersisa karena ia memang benar-benar sudah sangat kelaparan. Karina begitu diam dan patuh hari ini, padahal Adimas mengira jika Karina akan memberontak lagi dan membuatnya kesal. "Rin, bantu-bantu ibu yuk di dapur. Ibu bilang dia kangen masakan kamu," bujuk Adimas sambil mengelus lembut rambut Karina. "Baik mas," sahutnya dengan seulas senyum. Di dalam hatinya Karina hanya bisa tertawa mendengar kebohongan Adimas, sejak kapan nenek sihir itu bisa merindukannya? bertatap mata saja enggan. Tetapi Karina lebih memilih menuruti ucapan Adimas, karena semuanya harus berjalan sesuai dengan rencananya dan Adimas tidak boleh mengurungnya lagi di tempat ini. Akhirnya Karina bisa terbebas dari gudang pengap itu, saat ia ke dapur keadaan begitu sepi dengan cucian piring kotor yang menumpuk dan bahan masakan yang masih utuh tergeletak di ata

    Last Updated : 2024-12-16
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 6

    Matahari belum sepenuhnya muncul di langit, tetapi kediaman Guntara sudah didatangi oleh seorang wanita paruh baya yang mengamuk di depan pagar. Ia menggucang-guncang pagar dan melempar semua benda ke pagar hingga meimbulkan kebisingan, di belakangnya juga ada seorang pria dengan perawakan seperti preman dan pria itu adalah anak buahnya. Ia adalah Rista, seorang rentenir sekaligus teman satu geng arisan Imah. "Bu Imah, keluar! bayar hutangmu! Jangan berlagak sok kaya tapi hutang menumpuk!" teriak sambil terus menendangi pagar. Dari balik gorden wajah Imah terlihat pucat pasi bahkan ia tidak berani mengeluarkan suaranya, para tetangga juga mulai keluar dari rumah mereka dan melihat Rista mengamuk di depan rumah. Rista tidak ragu membeberkan hutang Imah yang hampir mencapai tiga ratus juta kepada para tetangganya, Rista juga membeberkan aib Imah soal ia yang memiliki simpanan pria muda di luar sana. Imah mengepalkan tangannya karena terlalu geram pada Rista, ia ingin sekali merobek

    Last Updated : 2024-12-16
  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 7

    "Tidak! aku tidak mau menandatangani apapun yang tidak aku ketahui isinya!" "Tanda tangani saja! atau kamu ingin semua yang kamu miliki hancur dalam waktu semalam?" ancamnya yang berhasil membuat Adimas benar-benar bungkam. Adimas akhirnya mengambil surat itu dan membaca isinya dengan teliti, ia baru membaca setengah dari isinya tetapi ia langsung melempar surat tersebut ke lantai. "Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikan Karina! suruh dia kembali ke hadapanku sekarang!" "Baiklah, jika kamu tidak ingin menceraikan Karina maka ibumu akan membusuk di penjara dan besok pagi semua yang kamu miliki akan lenyap dari genggamanmu." Adimas ditempatkan pada posisi yang sulit, ia tidak ingin kehilangan Karina tetapi ia juga tidak ingin ibunya dipenjara lebih lama lagi dan kehilangan segalanya. Adimas melirik ke sekitarnya, berharap ada yang datang membantunya tetapi tidak ada satupun orang yang bisa ia mintai bantuan. Tidak ada yang perduli padanya karena sikap keluarga Guntara

    Last Updated : 2024-12-17

Latest chapter

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 20

    Kaivan diam tidak bergerak di lorong bagian perlengkapan bayi, ia menatap serius sepasang suami istri yang tengah mengajak bayi mereka bercanda. Tawa menggemaskan bayi itu benar-benar membuat Kaivan merasa nyaman dan bahagia, meskipun bayi itu bukan anaknya. Dulu daat hubungannya dengan Agatha sedang manis-manisnya dan Agatha belum begitu terobsesi menjadi model, Agatha pernah mengatakan jika ia ingin menikah dengan Kaivan dan memiliki banyak anak. Tapi melihat Agatha yang sekarang Kaivan tidak yakin jika itu akan terjadi, melihat berat badannya naik satu kilo atau ada satu jerawat di wajahnya saja Agatha langsung panik luar biasa. "Kai, kamu sedang apa?" Lamunan Kaivan buyar saat Karina menepuk bahunya, "Tidak, apa kamu sudah selesai memilih yang ingin kamu beli?" Dua buah kantong berisi daging sapi ia tunjukkan di depan Kaivan, "Sudah!" Bayi itu tiba-tiba tertawa dan membuat perhatian Karina teralihkan padanya, kini gantian Karina yang melihat keharmonisan keluarga kecil

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 19

    "Apa kamu yakin ingin pergi berdua denganku?" tanya Karina sekali lagi, karena ia tidak mau tiba-tiba Agatha datang dan mengamuk di tempat umum. "Ya, tentu. Ada apa?" "Bukankah seharusnya kamu pergi menemui Agatha dan membujuknya?" "Jangan bahas dia dulu," Kaivan membuka pintu mobil untuk Karina, hari ini Kaivan ingin mengajaknya berbelanja kebutuhan rumah juga pergi mencari hiburan. Kaivan butuh me time untuk menyegarkan pikirannya yang terasa rumit belakangan ini, banyak hal yang mengganggunya terutama soal hubungannya dengan Agatha. Mereka baru saja berbaikan kemarin malam, tetapi Agatha malah membuat ulah lagi dan membuatnya ragu kembali. Kaivan juga sengaja menonaktifkan ponselnya karena Agatha terus menghubunginya, ia butuh ruang untuk menenangkan diri dan bersama Karina ia dapatkan ketenangan itu. Karena Kaivan ingin mencoba menonton film, ia lalu menepikan mobilnya ke sebuah gedung bioskop terlebih dahulu sebelum berbelanja. "Kai, apa kamu sedang mengajakku berk

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 18

    "Ayo silahkan cicipi masakan spesial buatan oma," Oma Gia menyodorkan beberapa hidangan yang ia bawa ke hadapan mereka, meskipun sekarang jantung mereka sedang berdegup tidak beraturan tetapi keroncongan di perut mereka mampu mengalahkan semuanya. Sejak dulu masakan oma Gia adalah makanan yang paling Kaivan sukai, itu sebabnya ia tidak mau menunggu lebih lama lagi untuk menyantap semuanya. "Kai, sepertinya kamu habis keramasan ya? pasti semalam kalian habis..." ucap oma Gia sambil menaik turunkan kedua alisnya. Ucapan oma Gia membuat Kaivan tersedak, Karina segera menuangkan minum untuk Kaivan meskipun harus sambil menyembunyikan wajahnya yang terlihat memerah. Oma Gia terkikik pelan melihat kegugupan di wajah kedua pasangan muda ini, bahkan mereka terlihat salah tingkah saat hendak memungut benda yang jatuh ke bawah. "Oh iya, oma punya sesuatu buat kalian." Tangan oma Gia menadah ke arah Randy yang berdiri di sebelahnya, lalu dua botol kecil diserahkan ke tangan oma Gia

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 17

    "Kai, aku khawatir sama oma. Apa tidak sebaiknya kita bawa saja oma ke apartemenku?" "Kita sudah sepakat jika oma tinggal di rumah utama," "Tapi Kai, kamu bisa lihat sendiri bagaimana ibumu mencecar oma bahkan terlihat jelas sekali jika ia membenci oma." Kaivan tidak buta, ia juga melihat bagaimana tatapan ibunya saat menatap oma. Tetapi ia tetap tidak bisa membawa oma tinggal bersamanya untuk saat ini, terlalu beresiko membawa oma tinggal bersamanya ketika ia masih menjalani pernikahan dengan Karina. Mereka saling diam sepanjang jalan karena pemikiran yang tidak sejalan, sampai tiba-tiba mobil Kaivan berhenti mendadak karena sebuah mobil menghalangi jalannya. Seorang wanita cantik keluar dari mobil tersebut, langkahnya tergesa-gesa dan ia memaksa Kaivan keluar dari mobilnya. "Temui dia dulu, aku tunggu disini." titah Karina. Kaivan menuruti ucapan Karina meskipun sebenarnya ia malas untuk menemuinya, seperti biasa ketika melakukan kesalahan maka air mata yang akan menj

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 16

    Setelah membuat kehebohan satu panti, oma Gia kini malah merajuk karena ternyata penyebab Karina muntah-muntah adalah asam lambungnya yang kumat. Padahal oma Gia sudah berharap jika Karina hamil, setidaknya di sisa usianya yang akan segera berakhir ini ia bisa melihat cicitnya lahir. "Oma, udah ya marahnya." bujuk Kaivan, jika oma Gia sudah marah akan sulit untuk Kaivan membujuknya. Sambil menguyah sandwichnya, Karina juga merasa kebingungan mencari cara untuk membujuk oma Gia. Sebenarnya ia dan Kaivan tidak bersalah karena oma Gia lah yang berekspektasi terlalu tinggi, tetapi Karina juga tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya jika ia tidak bisa mengandung. Meskipun ia bisa mengandung ia juga tidak akan mungkin mengandung anak Kaivan, karena sekali lagi pernikahan ini hanya sebatas pernikahan kontrak. "Kai, oma mau menggendong cicit oma sebelum meninggal. Oma harap kalian bisa memberikan oma cicit secepatnya," tuntutnya. Karina mendadak kehilangan selera makannya mendengar

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 15

    Di halaman rumah tahanan, kebebasan Adimas disambut oleh Alya dan kedua adiknya dengan wajah penuh air mata. Mereka datang dengan beberapa tas dan satu buah koper berisi pakaian, tidak ada barang berharga lain yang bisa mereka bawa karena semua sudah disita untuk membayar hutang Adimas. "Ada apa ini? kenapa kalian seperti orang yang baru terusir dari rumah?" Anindya menatap tajam Adimas karena kesal rumah mereka disita, sedangkan Windy hanya bisa diam karena ia tidak tau harus bagaimana menyampaikan kabar buruk ini kepada kakaknya. "Rumah kita sudah disita untuk membayar hutangmu pada investor mas," jawab Alya ketus, susah payah ia menjadi pelakor pada akhirnya ia hanya menjadi gembel seperti ini. Adimas mengacak rambutnya dengan helaan nafas frustasi, lancang sekali mereka menyita aset miliknya tanpa persetujuannya. Tetapi Adimas juga tidak bisa melakukan perlawanan apapun karena mustahil untuknya melawan mereka, semua hasil kerja kerasnya lenyap dalam satu malam bahkan t

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 14

    "Kita kembali sekarang," titah Kaivan sambil melempar kopernya. "Tapi, bagaimana dengan nona Agatha, tuan muda?" "Biarkan saja dia disini," Kaivan sudah lelah melihat kelakuan Agatha yang masih saja belum berubah, mungkin memang sebaiknya mereka berpisah untuk sementara dan saling mengintrospeksi diri. Mungkin selama ini juga caranya salah menghadapi Agatha, hingga Agatha selalu menganggap remeh perasaannya dan berbuat semaunya karena kesalahannya selalu di maafkan. Kaivan terlalu larut dalam pikirannya soal Agatha, tanpa sadar mereka kini sudah sampai di rumah sakit tempat dimana Karina dan Randy di rawat. Kaivan baru tiba di lantai tempat dimana ruangan Karina berada, namun telinganya sudah mendengar keributan dari dalam ruang rawat Karina dan suara cacian Retno. "Saya tidak mau tau, ceraikan Kaivan atau kamu akan menyesal karena sudah berurusan dengan keluarga Bimantara!" ancam Retno. "Karina tidak akan menceraikanku, begitupun sebaliknya." Kaivan menghampiri Karina d

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 13

    Adimas masih tertegun seolah tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini, ia tatap semua orang satu persatu sampai akhirnya ia yakin jika ini nyata adanya. Tetapi apa yang ia lihat sekarang seperti sebuah kemustahilan, bagaimana bisa seseorang yang tidak memiliki harta sepeserpun bisa menduduki kursi tersebut. "Apa anda akan terus diam disana dengan tatapan linglung seperti orang bodoh?" tegurnya. "Bagaimana bisa kamu ada disini Karina? kamu pasti sudah melakukan cara kotor untuk bisa duduk di kursi itu kan," tawa Adimas mengejek. "Bapak Adimas, silahkan duduk di kursi anda. Para pemegang saham yang lain tidak ada waktu untuk mendengar ocehan tidak jelas anda," titah Karina. Setelah melihat kekesalan di wajah semua orang, Adimas akhirnya duduk di kursi yang sudah di sediakan untuknya dan menahan rasa penasaran di hatinya. Karina menandahkan tangannya, lalu sebuah map yang berisi beberapa laporan keuangan perusahaan diserahkan ke tangannya. Karina membaca laporan itu sej

  • Pernikahan Kontrak Tuan Muda   Chapter 12

    "Nyonya masih belum mau membuka pintu kamarnya, tuan muda." lapornya pada Kaivan. Sejak kembali dari rumah orangtuanya, Karina terus mengurung diri dan menolak apapun yang ia tawarkan sampai saat ini. Tetapi Kaivan tidak bisa bersabar lagi untuk menunggunya keluar dari kamar, lagipula bukan tugasnya untuk membujuknya dan masih banyak hal yang lebih penting yang harus ia lakukan. "Karina, buka pintunya." titahnya yang masih berusaha keras untuk menahan diri, tetapi Karina tetap tidak menggubrisnya. Kaivan mendengkus kesal dan kesabarannya benar-benar sudah habis, ia menendang handle pintu sampai rusak dan menerobos masuk ke kamar Karina dengan ekspresi wajah yang teramat kesal. Kaivan menariknya keluar dari kamar dan membawanya ke meja makan, meskipun banyak hidangan mewah dan lezat di hadapannya Karina tetap tidak berselera sedikitpun. "Makanlah, aku tidak ingin ada yang mati disini karena kelaparan." titahnya. "Aku tidak lapar," "Dengarkan aku Karina, aku tidak punya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status