Share

Rindu?

last update Last Updated: 2024-03-13 00:24:55

Morgan menaruh tablet miliknya di atas meja, kemudian memijat celah di antara matanya.

Terhitung sudah hampir dua jam Morgan memandang data statistika dan mempelajari pertumbuhan bisnis terkini di seluruh dunia.

Ia memutar lehernya untuk melakukan peregangan, kemudian mengembuskan napas panjang.

Istirahat sejenak, pria itu memilih membuka nakas di dekat pahanya dan menarik sebuah foto dari sana. Di dalam, terdapat banyak foto Yuna yang diambil secara diam-diam saat wanita itu berada di Illinois. Morgan mengambil satu foto hasil USG hitam putih.

Selama beberapa detik, Morgan memandanginya, kembali mengenang saat-saat ia melihat foto itu untuk pertama kalinya.

Ia tak percaya dahulu ia pernah memerintah Yuna untuk menggugurkannya. Kini, Morgan harus berjuang keras untuk mendapatkannya kembali.

Tiba-tiba pintu kamar Morgan terbuka dan sang ibu melenggang masuk dengan bersemangat.

“Morgan, Mama sudah mendaftar wanita yang bisa kamu kencani. Coba kamu lihat foto-foto ini dan pilih sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Ms Tiara Valentine
thor dah nungguin smp baca novel lain dah kelar :(
goodnovel comment avatar
Adistha
Liburan kh thoor
goodnovel comment avatar
Ellena 216
tiba2 mnghilang..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Kontrak Satu Milyar    Prince Charming

    “Tuan Morgan ….” Yuna bergumam. Menatap tak percaya pada pria di dalam mobil tepat di sisinya. “Apa yang Anda lakukan di sini?” Yuna bertanya dengan heran bercampur bingung. “Seharusnya saya yang bertanya,” jawab pria itu, “Apakah kamu tidak langsung pulang setelah bekerja?” Alis Yuna menukik tajam. Sesaat, ia sempat merasa tersentuh dan berdegup melihat kedatangan pria itu. Namun, begitu sikap posesifnya kembali, Yuna segera teringat bahwa Morgan tetaplah bosnya yang menjengkelkan. “Aku—” Tiiin Mobil di belakang mobil Morgan membunyikan klakson. Mendesak Morgan untuk melakukan kendaraannya. “Ayo masuk,” titah pria itu. Awalnya Yuna ingin menolak, tetapi ia tahu Morgan tidak akan jalan sebelum Yuna beranjak hingga akhirnya wanita itu bergegas memasuki mobil pria itu. Jantung Yuna hampir jatuh ke bawah saat menyadari Morgan mengenakan celana pendek. Pria itu benar-benar mengenakan pakaian santai. “Sebenarnya, apa yang Anda lakukan di sini?” Yuna kembali bertanya. P

    Last Updated : 2024-03-15
  • Pernikahan Kontrak Satu Milyar    Liburan Untuk Yuna

    Morgan benar-benar datang untuk menjemput Yuna keesokan harinya. Pria itu mengenakan pakaian kasual dan kembali memakai kacamata hitam yang membuatnya terlihat modis sekaligus misterius. “Anda tidak memberitahu akan ke mana, jadi aku begini saja,” ucap Yuna. Wanita itu hanya mengenakan kaus putih, dipadukan dengan celana jeans berwarna biru muda dan sweter berwarna senada. Sudut bibir Morgan refleks tersenyum memandangnya. Meski terlihat sederhana, Yuna tampak menarik dengan kaki jenjang dan pakaian putih polosnya. “Kamu cantik,” tutur pria itu, tidak terlihat ragu maupun canggung untuk mengucapkannya. Yuna tidak banyak bereaksi. Sebelum keluar dari kediamannya, Yuna telah meneguhkan perasaan dan mengubah hatinya menjadi sekeras besi hingga tak akan tersentuh oleh jurus apa pun yang Morgan keluarkan. Hingga detik ini pun, Yuna belum beranjak memasuki mobil Morgan. “Apakah Anda benar-benar akan melakukan ini, Tuan?” tanya Yuna, masih terlihat ragu. Tak seharusnya Yuna mendampin

    Last Updated : 2024-03-16
  • Pernikahan Kontrak Satu Milyar    Di Villa Pribadi Morgan

    “Hanya ini pakaian yang sepertinya pas di tubuhmu.” Morgan berkata seraya menyodorkan sebuah kaus pria polos berwarna abu-abu kepada Yuna. Keduanya telah tiba di villa milik Morgan yang terletak tak jauh dari tempat mereka sebelumnya. Hujan dan petir masih menyambar di luar dan tubuh keduanya basah saat keluar dari mobil untuk mengakses villa. Yuna menatap ke arah kaus yang disodorkan Morgan, kemudian menggelengkan kepala. “Aku akan seperti ini saja, Tuan. Aku tidak membutuhkannya,” ucap Yuna. Datang ke villa Morgan hanya berdua saja sudah membuat Yuna merasa tak enak. “Besok kamu harus bekerja,” Morgan menegaskan, “Kamu tidak boleh sakit.” Bibir Yuna terbuka untuk mengatakan sesuatu, tetapi tak ada suara yang keluar. Morgan benar. Namun, Yuna merasa amat canggung untuk menerimanya. Hingga Morgan mulai tak sabar. Pria itu berjalan mendekat, mengambil tangan Yuna, dan menaruh kaus itu di tangannya. “Ada empat kamar mandi di villa ini, tetapi dua lainnya berada di lan

    Last Updated : 2024-03-18
  • Pernikahan Kontrak Satu Milyar    Satu Kejujuran

    Seluruh lampu di ruangan mulai menyala satu per satu. Membuat ruang tamu luas yang semula gelap gulita itu menjadi terang-benderang. Pada saat itu, Morgan melihat wajah Yuna, tepat di dekat wajahnya. Yuna terlihat gugup. Wanita itu berkedip satu kali, kemudian beranjak bangkit. “Maaf …, aku tidak tahu ada benda itu di sini,” gumam Yuna, terlihat begitu gugup. Morgan berdeham satu kali. Perlahan, pria itu pun beranjak bangkit. Wajah tampannya terlihat sama gugupnya. “Lampunya sudah menyala. Kamu harus segera beristirahat,” ucap pria itu. Ia menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, kemudian mulai berjalan pergi meninggalkan Yuna. Wanita itu tidak langsung beranjak. Pandangannya terfokus pada sebuah lemari kaca tepat di hadapannya. Kaca itu memantulkan wajah Yuna dan membuatnya menyadari bahwa ia tidak mengenakan riasan apa pun karena mati listrik. Ada yang aneh. “Tunggu.” Yuna kembali bersuara. “Apakah … Anda tidak mengenalku, Tuan?” tanya wanita itu. Langkah Morgan seke

    Last Updated : 2024-03-18
  • Pernikahan Kontrak Satu Milyar    Jabat Tangan Terakhir

    Morgan benar-benar bersikap profesional dan menjauhi Yuna seperti yang diminta. Pagi ini, Yuna tengah menikmati kopi bersama Cindy dan David saat melihat Morgan dan Benny melintas. Tatapan mereka bertemu dan senyum di wajah Yuna menghilang seketika. Dalam hati, ia merasa cemas karena Morgan tidak terlihat baik pagi ini, tetapi ia tak mengatakan apa pun. Sementara itu, Cindy dan David refleks mengatur napas. Mempersiapkan diri sebelum Morgan berjalan mendekati mereka. Akan tetapi, pria itu justru melenggang pergi dengan dingin seakan tak mengenal mereka. Membuat Cindy dan David refleks bertukar pandangan dengan penuh tanya. “Apakah kalian sedang bertengkar?” Cindy bertanya. Pandangan Yuna masih mengikuti punggung tegap Morgan yang berjalan menjauh. Banyak orang berlalu-lalang, tetapi pandangan Yuna tak terputus dari pria itu. Ia mengembuskan napas panjang. “Kami selalu bertengkar,” gumamnya, kemudian tersenyum pahit, “Kalau dipikir, kami tidak pernah akur. Mungkin itu penyebabb

    Last Updated : 2024-03-18
  • Pernikahan Kontrak Satu Milyar    Tempat Kembali

    Seakan tidak cukup dengan perpisahan mereka lima tahun lalu, kini Yuna harus merasakan perpisahan untuk kedua kalinya. Dan, sama seperti lima tahun lalu, ia tidak bisa terlelap sepanjang malam. Kepalanya seakan penuh oleh Morgan. Yuna merasa bimbang. Di satu sisi, ia ingin menerima Morgan. Ia telah menyaksikan sisi lain Morgan yang belum pernah ia ketahui sebelumnya dan hal itu selalu berhasil membuat perasaan Yuna goyah. Akan tetapi, di sisi lain, trauma itu masih ada. Yuna tak ingin mengulangi hari-hari yang penuh kesedihan. Ketika ia seorang diri, memikirkan suami dan anak yang meninggalkan dirinya. Ketika Yuna menangis sepanjang malam. Ketika Yuna merasa kesepian di tengah keramaian. Saat Yuna merasa iri pada wanita lain yang memiliki keluarga lengkap. Saat Yuna bersusah payah mengalihkan perhatian dan pikirannya dari kesedihan. Ia telah berhasil melalui masa-masa kelam itu, dan Yuna terlalu takut untuk mengulanginya. Ia tidak tahu apakah ia sanggup melakukannya. Oleh sebab i

    Last Updated : 2024-03-19
  • Pernikahan Kontrak Satu Milyar    Tertegun

    Leher Yuna seakan tercekik. Di atas nakas, ia melihat foto hitam putih yang menampilkan hasil USG. Dalam sekali lihat, Yuna bisa langsung mengenali foto itu adalah foto lawas saat ia melakukan pemeriksaan kehamilan dahulu. Alis Yuna langsung mengernyit dalam. “Foto ini …. Mengapa bisa ada di sini?” gumam Yuna. Ia menemukan lebih banyak foto dirinya yang tidak ia ketahui kapan foto itu diambil. Mulai dari saat Yuna sibuk memasak, saat wanita itu berjalan. Seluruh foto itu diambil saat Yuna tak sadar. Hingga ia pun tertegun melihat salah satu foto dirinya yang ia yakini diambil di Illinois, Amerika Serikat. Bagaimana mungkin Morgan memilikinya? Yuna membuka laci di meja Morgan dan melihat lebih banyak kenangan tentang mereka. Barang pemberian Yuna dahulu hingga cincin pernikahan mereka. Morgan masih memiliki semua itu dan perhatian Yuna tertuju pada secarik kertas lusuh yang terlipat-lipat hingga begitu kecil. Wanita itu meraihnya dan membukanya perlahan. Kertasnya terlihat

    Last Updated : 2024-03-19
  • Pernikahan Kontrak Satu Milyar    Tulus

    Setelah selesai membaca surat itu, Yuna bergegas pergi dari kediaman keluarga Spencer sembari menghubungi seseorang. Wajahnya terlihat tergesa-gesa. “Halo—” “Halo, Benny? Apakah Morgan bersamamu?” Yuna langsung bertanya. Ia begitu terdesak hingga melupakan seluruh panggilan sopan santun yang seharusnya ia tunjukkan. “Tuan Morgan menghadiri kencan buta hari ini.” Benny memberitahu. Suaranya terdengar canggung. Detik itu juga langkah Yuna terhenti. Wajahnya yang semula tergesa kini berubah kecewa. Seperti seseorang yang tertinggal pesawat, Yuna merasa ia tertinggal satu langkah. “... kencan buta?” tanya Yuna dengan tertegun. “Ya, dia menghadiri kencan buta hari ini.” Benny menjelaskan. “Seharusnya itu sudah selesai, tapi Morgan belum kembali ke kantor.” Mendengar itu, Yuna menelan saliva yang terasa begitu pahit. Bahunya masih bergerak naik turun karena habis berlari. Satu-satunya alasan seseorang tak langsung kembali setelah kencan buta adalah karena kencan buta itu te

    Last Updated : 2024-03-19

Latest chapter

  • Pernikahan Kontrak Satu Milyar    Always And Forever, Yuna

    “Apa yang terjadi padanya?” David bertanya seraya menghampiri Cindy dan Yuna. Pertanyaan itu ditujukan kepada Yuna yang sore ini terlihat begitu layu. Tak biasanya Yuna seperti ini. Bahkan setelah memeriksa puluhan pasien, wanita itu masih memiliki cukup stamina. “Sudah dua hari dia ditinggal suaminya.” Cindy menjelaskan. Menatap iba pada sahabatnya yang kini terlihat seperti zombie. “Bukankah seharusnya dia kembali kemarin?” tanya Cindy lagi. Terhitung sudah sebulan semenjak Yuna menikah dengan Morgan. Wanita itu masih diizinkan untuk bekerja. Namun, keduanya justru tidak sering bertemu. Tak seperti saat masa pendekatan dahulu, Morgan bisa memanggil Yuna sesuka hati. Kini, bahkan pria itu amat jarang terlihat di rumah sakit. Membuat Yuna hanya bisa bertemu dengannya saat malam dan pagi hari. Bahkan, kali ini terhitung sudah dua hari ia tak bertemu Morgan dan seluruh energinya seakan menghilang. Yuna tak pernah seperti ini sebelumnya. “Tiba-tiba dia harus mengadakan pertemu

  • Pernikahan Kontrak Satu Milyar    Awal Yang Baru

    Bunyi gerendel digeser menyambut masuknya seorang pria berompi dan berpakaian oranye. Kedua tangannya diborgol dan raut wajahnya terlihat lesu sekaligus tak terawat. Orang-orang yang melihatnya tak akan menyangka jika pria berpakaian tahanan penjara itu pernah menjadi direktur utama perusahaan bergengsi. Morgan sudah menunggu di kursi dan begitu sang paman mengangkat kepala untuk melihatnya, pria itu bergegas menghampiri Morgan. “Kau datang untuk melepaskanku, ‘kan? Kau datang untuk mencabut tuntutan itu, ‘kan, Morgan?” sergah Dimas dengan penuh harap. Sudah genap lima hari dia dipenjara dan penampilan Dimas terlihat jauh lebih buruk. Tak ada lagi bekas perkelahian. Kumisnya tumbuh dengan cepat, matanya sayu, dan kulit wajahnya terlihat kusam. Dari apa yang dilaporkan oleh jaksa, Dimas dituntut lima belas tahun penjara atas tuduhan penggelapan dana dan penyuapan yang dia lakukan, ditambah tiga tahun lagi atas percobaan pembunuhan yang ia lakukan terhadap Yuna. Morgan sudah be

  • Pernikahan Kontrak Satu Milyar    The First Night

    Sekujur tubuh Yuna seketika bereaksi mendengar suara Morgan. Ia menelan saliva dengan gugup. Bahkan lehernya terlihat kaku saat Yuna menoleh perlahan ke arah Morgan. “A … apa?” tanya wanita itu seraya berkedip canggung. Pria itu tersenyum tipis dan menegakkan tubuhnya. Satu tangannya masih berada di dalam saku, sementara sudut bibir Morgan tertarik membentuk senyum miring. “Kakek sudah menyiapkan ini semua. Hanya untuk kita. Tidak mungkin kita membuat dia kecewa, bukan?” tutur pria itu dengan nada lirih setengah berbisik. Seluruh bulu di tubuh Yuna seakan bergidik seketika. Belakangan, ia terlalu fokus menyiapkan diri untuk pernikahan hingga Yuna lupa ia masih memiliki kewajiban tepat setelah pernikahan itu berakhir. Kewajiban melalui malam pertama bersama Morgan. Pria itu tersenyum tipis melihat wajah Yuna yang mendadak gugup dan canggung. Cup Ia melabuhkan satu kecupan ringan pada salah satu pipi Yuna. “Aku akan membersihkan diri sebelum melakukannya,” ucap Morgan

  • Pernikahan Kontrak Satu Milyar    Wedding Days

    “Maksudmu, Morgan akan menikah? Cucuku akan segera menikah!?” Kakek Morgan berseru tegas. Pria tua itu tengah membaca di ruang baca saat salah seorang pelayan datang dan membawakan surat undangan. Matanya nyaris terbelalak keluar saat melihat nama sang cucu di sana. “Itu benar, Tuan Besar. Sepertinya, Tuan Morgan merahasiakan hal ini dari keluarga besar.” Pelayan sekaligus asisten pribadinya itu menjelaskan. Mendengarnya, raut wajah pria itu itu menjadi campur aduk. Senang dengan kabar menggembirakan ini sekaligus setengah kesal karena dirahasiakan dari peristiwa penting seperti ini. “Bocah tengik!” umpatnya, “Berani-beraninya dia merencanakan pernikahan ini tanpa sepengetahuanku. Siapa pengantin wanitanya?” sergah pria tua itu. “Dia—” “Tentu saja calon istriku.” Satu suara menyela. Kakek Morgan, Louis, dan asistennya refleks menoleh ke arah sumber suara. Di ambang pintu, sudah berdiri Morgan dengan Yuna di sisinya. Raut wajah pria itu terlihat penuh semringah. “Tentu saja

  • Pernikahan Kontrak Satu Milyar    Penyesalan Terbesar

    “Morgan menemui Ibu?” Yuna bertanya dengan raut wajah penasaran. Sesuai janji, Morgan dan Yuna sepakat untuk bertemu setelah Yuna selesai bekerja. Kini, setelah Yuna datang ke ruangan pria itu, Morgan justru tidak ada di ruangannya. Benny mengangguk satu kali. “Benar, Nyonya. Setelah rapat selesai, tiba-tiba Nyonya Dewi mengajak Morgan untuk mengobrol,” tutur pria itu. Alis Yuna mengernyit bingung. Dewi tak mengatakan apa pun kepadanya. “Apakah kau tahu ke mana mereka pergi?” Yuna bertanya lagi. Sayangnya, Benny menggelengkan kepala. “Tuan Morgan tidak memberitahu apa pun kepada saya, Nyonya,” lanjut pria itu. Yuna mengangguk mengerti dan meminta Benny untuk melanjutkan pekerjaan sementara Yuna akan menunggu di ruangan Morgan. Wanita itu sudah mencoba menghubungi Morgan, tetapi tidak mendapat jawaban apa pun. Hingga selang beberapa menit, pintu terbuka dan Yuna refleks berdiri. Akan tetapi, alih-alih Morgan, ia justru mendapati sosok Katherine yang berdiri di ambang pintu.

  • Pernikahan Kontrak Satu Milyar    Sebuah Permintaan Terakhir

    Morgan dan Yuna mempersiapkan dengan lebih matang kali ini. Tidak seperti pernikahan pertama mereka yang dilakukan secara mendadak, tertutup, dan setengah hati. Kali ini Morgan benar-benar mencurahkan pikirannya dengan maksimal. Di sela-sela kesibukan pria itu dalam menjalankan dua perusahaan sekaligus, Morgan masih mencicil keperluan dan menggali informasi untuk vendor pernikahan yang sesuai. Kemarin, Morgan dan Yuna telah memilih sebuah aula tempat pernikahan akan digelar. Tempatnya berada di luar ruangan di kawasan elite yang khusus untuk menggelar pernikahan. Awalnya, Yuna tampak ragu, khawatir perayaan itu akan terlalu banyak. Namun, Morgan berkata mereka hanya akan melakukannya satu kali dan tentu hal itu harus sempurna. Kali ini, pria itu baru selesai rapat dan berjalan beriringan dengan Benny menuju mobil. “Kau sudah membayar untuk tempat kemarin?” Morgan bertanya kepada sekretarisnya. Benny mengangguk satu kali. “Sudah lunas dan tanggal itu dipersiapkan hanya u

  • Pernikahan Kontrak Satu Milyar    Amarah dan Kasih Sayang

    Benny kewalahan saat mencoba menahan tubuh sang bos. Wajah Dimas sudah babak belur dan berdarah. Pria itu benar-benar akan habis di tangan Morgan andai tak ada satu pun orang yang menghentikan. Selama ini, Morgan selalu menahan diri dan tak sekalipun menggunakan kepalan tangannya. Namun, sebagai orang terdekatnya, Benny tahu bahwa sekali Morgan memukul seseorang, pria itu bisa benar-benar kritis. “Hentikan ini, Tuan. Anda bisa membunuhnya!” Benny berkata dengan tegas. Iris hitam Morgan masih dikuasai oleh kemarahan. Seakan suaranya tak dapat mencapai akal sehat Morgan. Sementara itu, Dimas berhasil kembali berdiri. Wajahnya terasa berdenyut sakit dan amarah juga menguasai dirinya. Ia menatap lurus ke arah Morgan, kemudian menyeringai tipis. Hal itu membuat kegeraman Morgan semakin meledak-ledak. “Brengsek!” sergah Morgan, kemudian kembali merangsek maju. Kekuatannya begitu besar hingga berhasil menembus pertahanan Benny. Ia melangkah cepat mendekati Dimas dan kembali men

  • Pernikahan Kontrak Satu Milyar    Pria Berengsek

    “Kau sudah memeriksa seluruh CCTV di sana?” Morgan bertanya melalui telepon. Pria itu telah berada di mobilnya dan mengenakan sebuah earphone. Sejak tadi, ponselnya tak berhenti menghubungi ke sana kemari. Jika benar Dimas berperan dalam hilangnya Yuna, maka Morgan harus bertindak secepat mungkin. Kali ini, Morgan kembali meminta bantuan Bara dan Erik. “Sudah, Tuan, dan memang benar Nyonya Yuna tengah berangkat bekerja saat sebuah mobil hitam mendekatinya. Tapi, pria itu tidak melakukan apa-apa.” Bara memberitahu. Alis Morgan mengernyit seketika. Pria itu terlihat tidak kesulitan membagi konsentrasi antara setir kemudi di depannya dengan percakapan di telepon itu. “Apa maksudmu?” sergah Morgan. “Dia tidak memukul atau menyeret Nyonya Yuna. Pria di dalam mobil sepertinya mengajak Nyonya Yuna bicara, kemudian Nyonya Yuna memasuki mobil itu tanpa paksaan.” Bara menjelaskan sembari menatap layar komputer yang menampilkan hasil rekaman CCTV salah satu toko terdekat. Morgan membungka

  • Pernikahan Kontrak Satu Milyar    Kehidupan tanpa Nhonha

    Semuanya menjadi kacau. Dengan amat hati-hati, Morgan berusaha membereskan kekacauan dan merangkai situasi sempurna agar mereka benar-benar bisa menikah. Kini, tepat setelah kasus sang putra berhasil tuntas, Yuna justru lepas dari genggamannya. Dewi terlihat sangat kecewa dan marah terhadap mereka. Ia tak mendengarkan Morgan sedikit pun dan langsung membawa Yuna pergi. Persis seperti lima tahun lalu. Kini, wajah Morgan terlihat pucat dan tak bersemangat meski ia telah berhasil mencapai tujuannya. “Pagi ini, Paman Anda akan menjalani pemeriksaan pertama, Tuan. Ketua eksekutif perusahaan DreenCo juga ikut terseret—” Laporan Benny terhenti saat pria itu menyadari Morgan terlihat tidak fokus. Pria itu tidak mendengarnya sedikit pun. Iris hitamnya terlihat kosong, tampak jelas pikiran Morgan tak berada di sana. “Bagaimana kondisi Nyonya Yuna, Tuan?” Benny mengganti topik pembicaraan. Mendengar itu, Morgan berkedip satu kali dan seketika jiwanya seakan kembali ke tubuh pria i

DMCA.com Protection Status