Share

Bab 29 - Nyawa di Ujung Tanduk

Keyla menutup pintu kamarnya di paviliun saat Arial masih mandi. Ia juga melirik ke arah meja makan, memastikan papa tidak ada disana. Ia harus bisa keluar dari rumah ini sekarang juga sebelum bertemu mereka. Ia masih begitu kesal pada Arial, dan belum siap bertemu papa karena pasti papa akan bertanya mengenai sikapnya yang acuh semalam.

“Non Keyla, mari sarapan dulu. Bapak sebentar lagi juga turun.” Mbok Darmi tahu-tahu mendekatinya dari arah dapur.

“Ehm.. aku lagi buru-buru, mbok. Tolong bilang sama papa kalo aku sarapan dirumah sakit ya.”

“Tapi, non—”

Keyla memegang kedua tangan mbok Darmi, “Tolong banget ya, mbok. Bilangin aku pasti sarapan kok. Aku pergi sekarang.”

“Ya sudah, non hati-hati. Oyah, non di antar pak Udin ya ke rumah sakit?”

“Gak usah, mbok, aku udah pesen taksi kok. Pergi dulu ya, mbok.” Keyla berjalan cepat setelah berpamitan.

Keyla mengangguk sopan pada semua pekerja papa yang sedang bekerja d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status