Beranda / Pernikahan / Pernikahan Kedua / 15. Muslimah itu Cantik dengan Jilbabnya

Share

15. Muslimah itu Cantik dengan Jilbabnya

Penulis: ISMI
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

***

"Apa yang kamu bawa?" tanya Mesya, ia melihat paper bag yang Gadis bawa.

"Ini dari Yamazaki Sensei," balas Gadis.

"Sensei ngasih kamu apa?"

"Entahlah, katanya sih berguna untukku dan aku harus terus pakai," jawab Gadis.

"Kok bisa ya Sensei kasih kamu hadiah itu, jangan-jangan..."

"Jangan-jangan apa?"

"Enggak apa-apa," jawab Mesya tersenyum.

"Nanti lebaran mau pulang ke Jakarta atau di Tokyo?"

"Entahlah, sebagaimana di sini saja, jika Sensei membolehkanku pulang ya aku balik ke Jakarta. Tapi, sepertinya aku belum siap kembali ke kota yang membuatku mengingat hal yang pedih. Jujur pengkhianatan mereka dan hancurnya rumah tanggaku membuat aku takut dan trauma. Aku masih terbayang-bayang bagaimana mereka menertawakan lukaku. Aku masih takut, Mesya."

"Jika memang kamu pulang ke Jakarta hanya akan membuatmu mengingat luka itu, lebih baik kamu tunda saja. Sembuhkan dulu lukamu di sini. Lebaran di Tokyo itu menyenangkan, nanti kita bisa melaksanakan shalat idul Fitri di Masjid Indonesia T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Jelita Gie
baru mpe bab 15..
goodnovel comment avatar
Aliefkhan
ceritanya gadis keras kepala TPI lebay bnget kaya merasa wanita pling cntik,seolah merasa lki2 terpesona dgnnta
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Kedua   16. Terkadang Takdir Memang Tidak Sesuai Rencana

    ***Selepas Gadis pamit padanya, Yamazaki langsung terdiam di kamarnya. Ia merasa bersalah karena membuat Gadis menangis dan ketakutan. Yamazaki langsung mengutuk dirinya yang terlalu keras pada perempuan itu. “Aku memang bodoh! Harusnya tidak sekeras itu padanya,” gumamnya menyesal. Yamazaki langsung sadar bahwa Gadis terlalu rapuh, ia melihat Gadis menyimpan banyak luka di sorot matanya. Yamazaki penasaran dengan kehidupan Gadis dan ia langsung mencari nama ayah Gadis di internet.Prof. Dr. Hadi Rudyatmo, M.SIE adalah ayah kandung dari Gadis dan merupakan rektor salah satu universitas negeri top di Indonesia. Dan hal yang membuat Yamazaki terkejut adalah berita tentang perceraian Gadis yang heboh karena perselingkuhan suaminya. Kento menggelengkan kepalanya, bagaimana bisa perempuan secantik dan sepintar Gadis diselingkuhi?Pintu kamar diketuk, ia melihat Harumi tersenyum di balik pintu dan langsung masuk ke kamarnya dan Kento langsung menutup laptopnya.“Kenapa Oniichan belum tidur

  • Pernikahan Kedua   17. Bagai Bidadari Bermata Bening

    ***Gadis memutuskan untuk bergabung dengan teman-temannya Mesya untuk berbuka puasa, meski ia datang agak terlambat. Ia memakai cardigan dan pashmina warna senada yang Kento hadiahkan untuknya. Gadis melihat lelaki itu sedang berbicara dengan Mesya dan lainnya. Entah kenapa wajah Yamazaki membuat hatinya teduh.“Gadis!” sapa Yamazaki, ia terkejut dengan kedatangan perempuan itu.“Assalamu’alaikum, Sensei,” sapa Gadis tersenyum.“Wa’alaikumussalam,” balas Yamazaki. “Kamu sudah sehat?”“Alhamdulillah. Sekarang sudah sehat,” jawab Gadis. “Sensei, di mana Harumi?”tanyanya, ia tidak melihat sosok gadis itu.“Tadi dia di sini, tapi temannya mendadak masuk ke rumah sakit. Jadi Harumi pamit duluan,” balas Yamazaki.“Wah, cantiknya kamu sayang, Masya Allah,” puji Mesya. ia takjub melihat jilbab yang melekat di kepala Gadis. Kali ini aura kecantikannya terpancar. “Yamazaki-San, Gadis kami sangat cantik kan memakai jilbab? Lihat anggun sekali ya dia!” ucapnya meminta pendapat Yamazaki.Yamazaki

  • Pernikahan Kedua   18. Apakah Bertemu denganmu Sebuah Kesalahan?

    ***Gadis masih memikirkan apa yang dikatakan Eva semalam. Apa benar apa yang ia rasakan saat ini bukanlah hanya sekedar kagum saja pada lelaki itu? Apa benar ia memiliki perasaan yang lebih padanya? Gadis langsung menepis apa yang Eva tuduhkan, tidak mungkin ia bisa secepat itu untuk jatuh cinta. Gadis bergegas ke ruang lab 117 untuk memulai mengerjakan tugas yang diberikan Kento padanya.“Gadis!”Gadis menoleh dan ia pun tersenyum singkat dengan seseorang yang memanggil namanya. “Hai, Albert! Sepagi ini kamu sudah berada di lab,” balasnya.Albert terkejut dengan penampilan Gadis yang dipikirannya itu sebagai penutup kepala yang terbuat dari kain. “Kamu memakai kain di kepala saat ini?”Gadis tersenyum. “Ini jilbab namanya, bukan sekedar kain penutup kepala.”“Yeah, saya sering melihat beberapa perempuan dari Turki, Malaysia dan Indonesia memakainya. Kenapa kamu ikut-ikutan memakainya? Kamu cantik dengan rambut hitam yang tergerai,” balas Albert.“Bukan saya yang ikut-ikutan mereka,

  • Pernikahan Kedua   19. Kecantikan yang Terjaga Sempurna

    ***Seperti biasa, pagi ini Yamazaki melihat Gadis di ruang labotarium seorang diri. Sepagi ini Gadis sudah fokus di depan laptop dan terlihat serius. Wajahnya sangat teduh dan pashmina warna pastel yang melekat di tubuhnya membuat Gadis semakin anggun, kecantikan yang terjaga sempurna.“Assalamualaikum…”Gadis menoleh dan ia tersenyum. “Wa’alaikumussalam, Sensei.”“Sudah sejauh mana tugas yang saya berikan padamu? Apa kamu enjoy mengerjakannya?”“Alhamdulillah, saya mengerjakannya dengan senang hati dan nanti saya akan buktikan kalau saya mampu membabat habis tugas yang Sensei berikan ini. Tinggal dua hari lagi saya akan melakukan presentasi ini,” jawab Gadis dengan antusias.Yamazaki tersenyum, kali ini ia begitu tak sabar menanti kejutan dari sang mahasiswi bimbingannya itu. Gadis terasa spesial untuknya. “Kamu bawa kotak makan banyak sekali, apa kamu juga jualan?” tanya Yamazaki terkejut melihat banyak kotak makan yang berjejer.“Ini buat teman-teman juga. Saya sudah janji sama me

  • Pernikahan Kedua   20. Jangan Malu Mengatakan Rindu

    ***“Gadis, biar saya yang antar!”Albert dan Gadis langsung melihat ke arah sumber suara. “Sensei,” seru Gadis.“Gadis dan saya ada urusan nanti malam di Masjid Camii, jadi kita akan pergi bersama ke sana,” tambah Yamazaki menjelaskan.“Iya, Sensei. Syukur kalau Gadis tidak pulang sendirian karena saya khawatir,” balas Albert.“Bagaimana dengan tugas yang saya berikan? Apa kamu dan Deborah sudah selesai mengerjakan?” tanya Yamazaki.“Saya dan Deborah sudah selesai mengerjakannya, tapi Deborah saat ini masih makan siang. Saya akan panggilkan dia,” sahut Gadis.“Tidak usah! Kamu saja yang ke ruangan saya sekarang! Deborah bisa nyusul nanti,” tukas Yamazaki. “Albert, nanti suruh Deborah setengah jam lagi menemui saya di ruangan,” pintanya.“Baik, Sensei,” balas Albert.Setelah di ruangan Yamazaki mengoreksi beberapa yang salah, ia sangat teliti bahkan tidak segan-segan membuat Gadis terdiam karena Yamazaki begitu tegas dan ia memberi kritik yang tajam. Melihat Gadis yang diam saja membu

  • Pernikahan Kedua   21. Takdir Bermain tanpa Bisa Dikendalikan

    ***Gadis merasa lega karena semalam ia bisa menumpahkan segala kerinduan yang dulu ia enggan katakan pada ayahnya karena ia malu dan canggung untuk mengatakan langsung. Gadis tersenyum melihat wajah ayahnya yang tidak bisa menyembunyikan rasa harunya karena ia mengatakan rindu dan tentunya saat ia mengatakan bahwa saat ini resmi menutup aurat. Gadis menghela napas panjang, hari ini ia dan Mesya akan pergi masjid Camii untuk datang ke perkumpulan komunitas muslim di Jepang. Gadis bergegas pergi agar ia tidak terlalu telat.“Mesya!” pekik Gadis terkejut.“Baru bangun?” tanya Mesya menyelidik, belum Gadis menjawabnya Mesya langsung bertanya lagi, “Kamu habis nangis?”Gadis menghela napasnya dan ia menggelengkan kepalanya. “Memang tadi selepas subuh, aku ketiduran saat asyik membaca buku dan semalam aku nangis karena merindukan keluargaku. Ayahku pun semalam menangis, tapi ayah menangis karena terharu kalau aku sekarang gendutan. Aku gendutan ya?”“Kamu sekurus ini disebut gendut? Lalu a

  • Pernikahan Kedua   22. Di Saat yang Tepat untuk Pria yang Tepat

    ***Gadis termenung menatap layar laptop, setelah melakukan video call sebentar bersama Elang yang sudah lama tak pernah bertemu meski di layar gadget, ia menangis merindukan saudara satu-satunya itu karena biasanya bulan ramadhan selalu menghabiskan waktu secara khusus untuk keluarga saat Elang bisa pulang.“Gadis, kenapa menangis?” tanya Albert, ia duduk di depan Gadis.Gadis tersenyum dan ia menyeka air matanya dengan tissue. “Aku hanya merindukan keluargaku, biasanya aku enggak pernah jauh dari mereka. Ramadhan kali ini sungguh berbeda dan hari raya nanti aku pun tidak bersama mereka, seperti ada tempat yang kosong di hatiku.”“Di sini ada aku dan lainnya, jadi kamu tidak kesepian. Bagaimana kalau kita merayakan hari raya agamamu dengan pergi berwisata ke Sapporo?” kamu pernah pergi ke sana?”Gadis menggelengkan kepalanya. “Di mana itu?”“Sapporo terletak di bagian utara negara Jepang dan Sapporo adalah salah satu destinasi liburan musim panas di dunia dan menghadirkan pemandangan

  • Pernikahan Kedua   23. Dia Membuatku Resah Tak Bertepi

    ***“Bagaimana puasa di Tokyo?” tanya Aisyah.“Sedikit agak berat karena waktunya lebih lama dan puasa kali ini bertepatan dengan musim panas. Tapi yang lebih membuat sedih itu karena ini adalah puasa pertama yang jauh dari keluarga,” jawab Gadis.“Memang agak berat bagi yang pertama kali datang ke Jepang. Tapi semuanya tidak terasa berat karena di sini kita menemukan orang-orang yang baik. Dulu juga aku begitu, merasa sedih karena jauh dari sanak saudara,” ucap Aisyah. Lalu ia mengehela napas sejenak sebelum melanjutkan obrolannya. “Gadis, waktu itu maafkan aku ya! Aku enggak tahu tentang masalahmu. Maafkan aku kalau ucapanku itu membuatmu sakit hati.”Gadis tersenyum. “Harusnya aku yang minta maaf sama kamu, Kak. Aku pergi begitu saja tanpa pamit dan mengucap salam. Harusnya aku menjawab pertanyaanmu bukan lari.”“Aku yang salah. Aku langsung saja menanyakan hal yang pribadi di depan banyak orang. Harusnya kalau aku tanya ya hanya ada kamu saja. Maafkan aku ya!”“Enggak masalah, Kak

Bab terbaru

  • Pernikahan Kedua   119. EXTRA PART (POV GADIS)

    Lima tahun kemudian...Musim gugur di Kyoto adalah selalu jadi impianku. Dulu aku ingat saat masih duduk dibangku menengah atas, aku hanya melihat di internet, bagaimana indahnya Kyoto. Salah satu tujuanku ke Jepang dulu, yaitu ingin melihat indahnya negara sakura ini.Dan saat ini... mimpiku satu per satu, Allah kabulkan. Bagaimana bisa aku tidak bersyukur dengan kebaikan Allah padaku? Sampai detik ini pun, aku masih merasa ini seperti mimpi.Lima tahun yang lalu, aku dan Yamazaki memutuskan untuk menetap di Kyoto dan aku memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya, mengurus anakku, Yuichi. Hadirnya dia di hidup kami memberikan banyak warna.Aku bahkan sangat bersyukur karena dipercaya untuk menjadi ibunya. Kedua orang tua Haruka pun hanya mempercayakan pengasuhan Yuichi pada kami.Dan juga setelah dua tahun merawat Yuichi, tanpa pernah kami harapkan lagi, ternyata Allah memberi kado terindah bagi kami, kado indah di musim

  • Pernikahan Kedua   118. Pernikahan Kedua (Tamat)

    ***The University of Tokyo Hospital.Gadis dan lainnya sedang berdiri di pelataran rumah sakit tersebut. Dini hari tadi, dia terkejut mendapatkan kabar kalau Haruka masuk rumah sakit karena percobaan bunuh diri dan saat ini kondisinya sedang kritis karena wanita itu terlalu lama menghisap asap karbonmonoksida dari briket yang ia bakar.Tampak kedua orang tua Haruka sedang menangis sesenggukan, dan sangat jelas kesedihan dan rasa putus asa terlukis jelas di wajah kedua orang tua itu.Gadis di hatinya merasa menyesal karena kemarin mungkin ucapannya secara tidak langsung membuat batin Haruka tersiksa. Sungguh dia tidak ada niat untuk membuat Haruka terluka atas ucapannya.Yamazaki menatap Gadis yang tampak murung, lalu dia meremas bahu istrinya pelan.Gadis menoleh dan dia hanya tersenyum getir.“Jangan menyalahkan dirimu, Sayang.” Yamazaki seolah tahu apa yang istrinya sedan

  • Pernikahan Kedua   117. Jangan Matikan Cahaya itu

    ***“Kamu memilih untuk masuk ke penjara?” tanya Fumie lirih.Yamazaki mengangguk. “Iya, Ma. Penjara lebih aku sukai, daripada aku harus menuruti fitnah yang keji ini,” balasnya. Lalu, pria itu mengenggam jemari ibunya. “Maafkan aku, Ma. Maafkan aku yang selalu membuat Mama, papa, dan Harumi kecewa. Masalahku ini malah melibatkan kalian, dan aku lah yang akan bertanggung jawab dan menyelesaikannya. Aku akan buktikan pada Mama dan semuanya kalau apa yang dituduhkan padaku itu fitnah. Doakan anakmu ini.”Fumie pun tak bisa menahan air matanya, dan dia hanya bisa menangis sesenggukan. Dia tidak sanggup berbicara dan membayangkan bagaimana nanti putra kesayangannya harus tinggal di penjara. Dia tahu bagaimana sifat putranya itu. Anak laki-lakinya itu bukan seorang kriminal! Dia adalah pemuda Tokyo yang membanggakan negaranya dan juga sudah melakukan kontribusi yang besar, tapi saat masalah ini muncul... satu titik noda itu malah m

  • Pernikahan Kedua   116. Dia adalah Bagian dariku

    ***“Saya sudah tahu masalahnya dan juga masalah Sensei sudah menjadi isue publik saat ini.” Fatih menatap pria yang dihadapannya dengan prihatin.“Iya, dan saat ini pihak kampus pun meminta saya untuk cuti mengajar dan saya harus menyelesaikan masalah saya. Jika saya bisa membuktikan kalau saya tidak bersalah, maka saya bisa kembali mengajar, dan kamu tahu berapa hari yang mereka minta?”Fatih menggelengkan kepalanya.“Besok dan sampai saat ini saya belum bisa membuktikan kalau apa yang dituduhkan itu fitnah. Banyak orang yang meninggalkan saya dan saat ini mereka seperti menjauh, termasuk keluarga saya hanya karena fitnah ini.”“Bagaimana dengan istri Sensei?”Yamazaki tersenyum tipis. “Dia... saya tidak mau menganggunya dulu. Saya ingin memberikan sedikit waktu untuknya. Saya harap dia percaya pada saya, suaminya. Saya hanya ingin Allah menyentuh hatinya agar dia tida

  • Pernikahan Kedua   115. Suamiku adalah Pria Terhormat

    ***"Sayang, kamu percaya padaku, kan? Suamimu?Gadis mematung, matanya terasa kosong. Saat ini lidahnya terasa kelu untuk menjawabnya dan pikirannya pun berkecamuk." Huhuhu... " Haruka menangis sesenggukan sembari menutup sebagian tubuhnya dengan kedua tangannya.Semuanya pun tersadar, lalu Fumie membawa selimut dan menutupi tubuh polos wanita itu. Jelas sekali, di matanya menyimpan banyak kecewa."Bi... Bi... Maafkan aku... Aku... Aku... " Wanita itu mengatakannya dengan terbata-bata.Fumie menghela napas, dia malah bertanya. "Dimana bajumu?"Haruka langsung menunjuk ke arah ranjang. Lalu, Fumie melihatnya dan membawa baju Haruka. "Kamu pakai lagi, masuk lah ke kamar mandi dan kita pulang bersama."Haruka hanya mengangguk pasrah dan dia pun hanya menunduk.Di sisi lain, Yamazaki mematung di tempatnya, kedua matanya masih tertuju pada Gadis yang masih saja diam dengan tatapan kosong.Plak!Sebuah tamparan mendarat dengan mulus

  • Pernikahan Kedua   114. Sandiwara dan Jebakan

    ***Dua jam yang lalu...Haruka menatap kosong Yamazaki yang sudah berbaring di atas kasur. Selama hampir satu jam, posisinya masih tetap duduk menatap pria itu. Dia memang sudah gila, merencanakan sandiwara dan jebakan ini dengan apik. Bahkan Haruka tak tanggung-tanggung membayar mahal untuk orang-orang yang terlibat dengan sandiwara yang dia lakukan.Posisi Haruka terjepit, dia tidak tahu lagi cara bagaimana agar dirinya bisa jadi milik pria itu. Dulu adalah kesalahannya, mengalah dan merelakan pria yang sangat dicintainya direbut oleh saudari kembarnya sendiri.Saat ini, dia tidak mau mengalah. Dia tidak mau ikhlas dan melepaskan lagi. Sudah cukup dia merasakan penyesalan luar biasa di hidupnya dulu. Saat ini dia tidak jahat, kan? Haruka tidak berniat untuk memisahkan Yamazaki dengan Gadis, dia hanya ingin menjadi salah satu bagian dari keduanya. Seharusnya tidak apa-apa, bukan?Haruka tersenyum menatap pria itu, lalu dia melihat

  • Pernikahan Kedua   113. Tahun Keempat

    ***Setelah selesai acara, Yamazaki langsung kembali ke ryokan. Ryokan adalah penginapan tradisional Jepang yang menakjubkan. Yamazaki memang sengaja memesan ryokan karena Gadis lebih senang menginap di sana daripada hotel. Dan sebenarnya saat ini dia diam-diam sedang memberi kejutan pada Gadis untuk merayakan empat tahun pernikahan mereka lusa. Yamazaki sengaja melarang Gadis ikut ke Kyoto karena ingin menyiapkan segalanya. Dia tidak boleh gagal lagi tahun ini karena saat tahun ketiga mereka menikah, Gadis langsung tahu kalau dia dulu telah menyiapkan kejutan. Tahun keempat ini ingin sekali merayakannya dengan cara yang indah. Tahun keempat, Yamazaki hanya ingin membuang sisa kesedihan di hati Gadis karena istrinya itu masih memikirkan kalau rumah tangga mereka belum juga dikarunia seorang anak.Yamazaki memilh Ryokan di Hoshinoya Kyoto. Hoshinoya adalah ryokan yang ada di tepi sungai Oigawara di kaki Gunung Arashiyama. Untuk bisa datang ke sini harus menaiki perahu d

  • Pernikahan Kedua   112. Menjaga Surga ini

    ***“Yamazaki kemana?” tanya Putri.“Oh, dia sedang ada tugas di Kyoto.”“Kamu nggak ikut, Nak?”Gadis menggelengkan kepalanya. “Tidak, Bu. Ini ada acara dari kekaisaran Jepang dan Yamazaki diundang secara khusus.”“Ah, iya. Suamimu itu kan salah satu aset Jepang dan juga kebanggaan dari negaranya,” puji Putri.Tiba-tiba Gadis ingat sesuatu tentang masalah Dhea yang mencoba meracuni Devano. “Ma, tadi Mesya cerita padaku kalau Dhea ada masalah, ya?”“Ah, iya. Nak. Dhea... saat ini dia sedang ada di kantor polisi. Dia ditahan karena percobaan pembunuhan pada Devano. Alhamdulillah... keadaan Devano sudah berangsur membaik dan saat ini sudah sadarkan diri. Ibu dan ayahmu besok Insya Allah mau jenguk.”“Astaghfirullah... Gadis juga terkejut saat Mesya cerita masalah Dhea. Gadis tidak menyangka kalau Dhea bisa sampai g

  • Pernikahan Kedua   111. Pencuri Bahagia

    ***Satu bulan telah berlalu...Haruka sudah pulih, dan anaknya pun sudah sehat. Dan selama itu juga tidak ada komunikasi dari Haruka pada keluarga Yamazaki. Dan seminggu itu membuat hati Yamazaki menjadi tenang karena tidak adanya desakan dari Haruka maupun Fumiko.Sedangkan Gadis, dia masih bimbang karena dia merasa akan ada rencana yang dipikirkan oleh Haruka padanya. Dia pun mencoba menenangkan hatinya, apalagi saat ini dia diminta Haruka untuk bertemu. Awalnya Gadis menolak, tapi akhirnya dia berubah pikiran karena penasaran apa yang ingin Haruka bicarakan padanya.“Oke. Aku ingin tahu apa yang nanti akan kamu lakukan untuk mengusik rumah tanggaku,” gumam Gadis. Lalu, dia meminum teh hangat untuk menenangkan hatinya.Tak menunggu lama, sosok wanita itu muncul di hadapan Gadis. Wajah Haruka terlihat lebih tirus dan juga kelelahan, mungkin wanita itu begadang karena mempunyai seorang bayi.“Maaf, aku datang sedi

DMCA.com Protection Status