Pernikahan Kedua Kejutan Untuk SemuaBab 59Selesai menghubungi Riri tadi, ia langsung terburu-buru keluar dari rumah Wiren, sampai lupa pada kaca mata, masker dan topinya. Dua polisi yang kebetulan ada di dekat situ, langsung menuju rumah tersebut setelah dapat laporan. Tak butuh waktu lama. Saat Handy hendak masuk ke mobilnya, polisi langsung menodongkan senjata."Angkat tangan!"Handy terkejut dan langsung syok tak bisa berkata apa-apa. Polisi itu langsung menghampirinya dan memborgol tangannya. Yang satunya siaga tembak, yang satunya menggiring ia kedalam mobil polisi, tak lupa hape, dompet di keluarkan dari saku Handy. Setelah sekian lama menghilang akhirnya dia berhasil diringkus dan dibawa ke kantor polisi. Di sinilah ia, di kantor polisi di dalam sebuah ruangan dengan dijaga oleh dua orang polisi. Rencana yang sudah ia susun sejak bertahan-tahun lalu, bukan hanya terancam gagal, namun pasti akan gagal. Tinggal satu lagi harapannya, yaitu Wiren. Wiren harus bisa menguras
Pernikahan KeduaHukuman Untuk HandyBab 60Mama Anita sangat terpukul dengan apa yang terjadi dengan rumah tangga anaknya. Yang selama ini ia pikir baik-baik saja ternyata menyimpan duri di dalam, hingga duri itu terus tumbuh dan menusuk pemilik rumah tangga itu sendiri. Bukan hanya Nadia, bahkan Akmal pun terluka saat ini, terluka oleh penyesalan sendiri.Dan mereka sebagai orang tua pun sama terlukanya, belum lagi kedua cucunya yang terancam akan kehilangan keutuhan orang tua mereka. Dulu Riri bercerai dengan Tama, sekarang rumah tangga Akmal juga berada di ujung tanduk.Anita meminta maaf sebesar-besarnya pada menantunya itu. Dia masih belum mengerti kenapa kedua anaknya di uji dalam rumah tangga sedemikian rumit, sedangkan ia dan suaminya tidak pernah berbuat jahat pada orang lain. Mereka setia sejak dulu hingga kini. Di saat rumah tangganya bahagia, dua anaknya justru merasakan ujian rumah tangga. Hal yang paling ia takutkan adalah, Nadia sewaktu-waktu bisa saja menggugat
Pernikahan Kedua Akhirnya sahBab 61Wiren datang ke kediaman Danu. Tujuannya adalah ingin meminta maaf kepada keluarga itu.Dengan mengakui kesalahan dan meminta maaf, Wiren berharap agar Akmal tidak menceraikannya.Namun sayang, i'tikad baiknya itu tidak mempengaruhi keputusan Akmal. Dia tetap akan menceraikan wanita yang sudah menipunya itu.Wiren memohon dan bersimpuh di kaki tegap yang berdiri itu, meminta agar tetap menjadikannya istri. Dia berjanji tidak akan mengusik Nadia. Dia akan sabar kapanpun Akmal datang menemuinya. Ia tidak akan meminta haknya, dia juga mengatakan biarlah menjadi istri siri selamanya.Semua yang menyaksikan, geleng-geleng kepala dibuatnya. Sudah ketahuan menipu ternyata Wiren masih punya keberanian untuk meminta Akmal tidak menceraikannya. Akmal bergeming, kemudian tatapan nya beralih pada Nadia yang sedang memangku putri nya, disamping nya ada Sean yang menatap heran pada Papanya yang berdiri tak jauh dari mereka. Nadia kebetulan sedang berkunjung
Pernikahan KeduaEntah Siapa Yang SalahBab 62Setelah keberangkatan pengantin baru berbulan madu ke bali. Para keluarga masing-masing meninggalkan kediaman Danu."Nad, aku antar ya!" Akmal datang menawarkan diri. Nadia baru saja akan mengemas barang-barang bawaan mereka sedangkan kedua anaknya bersama dengan mertuanya. Nadia diam saja, ia mengabaikan pria yang telah menyakitinya itu, dia terus mengemas barang-barang itu tanpa menjawab pria yang masih berstatus suaminya itu."Nad!" Nada itu penuh dengan protes karena wanita yang berstatus istrinya itu masih mengabaikannya. Nadia mendesah. "Sopir sudah menunggu didepan," jawab Nadia tanpa menoleh."Sopirnya sudah kusuruh pulang," ucap Akmal dengan entengnya. Nadia menghentikan gerakan nya lalu menatap Akmal yang masih berdiri di dekat nya itu.Akmal sengaja, agar Nadia menuruti ajakannya dan Nadia tau itu, laki-laki itu akan terus mencari cara agar diterima olehnya lagi. Nadia meraih putrinya dari pangkuan sang nenek kedalam gendo
Pernikahan KeduaDoa Tulus MamaBab 63Di sebuah hotel tepatnya di Bali. Sepasang kekasih halal itu tengah menikmati sarapan di atas permukaan air tawar yang berbatasan dengan air laut.Setelah lelah dengan adegan kejar-kejaran di kolam berenang itu, kini saatnya untuk mengisi tenaga.Bulan madu hadiah dari kedua orang tua Riri yang hanya empat hari saja, ingin mereka jadikan moment yang tak terlupakan seumur hidup.Di hati masing-masing, namun tak di ungkapkan satu sama lain."Gilang, sebenarnya aku masih takut," ucap Riri. Kini mereka tengah berjemur di atas kursi santai di tepi kolam."Takut apa?" tanya Gilang tanpa menoleh pada Riri, tatapannya tetap ke atas Mereka memakai kaca mata hitam untuk menghalau sinar matahari."Kau kecewa padaku, a-aku kan sudah tidak perawan lagi untukmu." Dengan sedikit kikuk Riri memberitahukannya. Tak dipungkiri, terkadang rasa tak pantas itu sering datang dalam pikirannya.Gilang mengubah posisinya menghadap pada istrinya yang menurutnya terlalu b
Pernikahan KeduaSidang Yang TertundaBab 64Pukul 11.45 menit, di Pengadilan Jakarta, Hakim mengetuk palu pertanda sidang ditutup dan harus ditunda sampai batas yang ditentukan. "Apa ku bilang? Jangan hadir sidang ini. Kau semakin memperpanjang waktuku yang sia-sia ini." Bukannya menerima uluran tangan Marco wanita yang bernama Gracia dan biasa dipanggil dengan Gres itu malah mengomel panjang lebar.Ia lantas berjalan keluar dari ruangan persidangan. Marco menyusul langkahnya."Gres, tunggu!" Marco meraih tangan wanita yang sudah menemaninya selama lima belas tahun itu."Apa lagi, sih?" Gres menyentak tangannya kasar. "Belum cukup Kamu membuat ini jadi sulit?" Hanya ada tatapan benci bercampur marah dimatanya.Marco yang semula ingin mengajak istrinya itu untuk bicara tenang, pun mengurungkan niatnya. Tak ada sambutan baik dari Gres sedikitpun. Tatapannya seolah ingin menelan bulat-bulat pria yang sedang digugatnya itu."Ini tentang, Selo. Selo masih membutuhkanmu, Gres!" ucap Marc
Pernikahan KeduaSean Bertemu DioBab 65Nadia tengah menikmati kopi bersama Priska. Priska gadis yang dipilihkan Erwin untuk mengikuti kemana Akmal pergi.Nadia tau malam waktu itu setelah pulang dari rumahnya, Akmal pergi kerumah sakit. Sulit memang untuk tak peduli. Selain sudah hampir lima tahun bersama, anak yang ternyata bukan darah daging suaminya itu dekat dengan Akmal.Tentunya tak mudah menjelaskan masalah ini pada anak sekecil itu, ditambah lagi kondisi sang anak yang tidak fit, dia punya penyakit jantung bawaan."Bapak memang menemuinya, Bu, tapi semata hanya menemui anaknya saja, dia tidak bicara, apapun selain hanya tentang penyakit anak itu." Priska menjelaskan apa yang ia ketahui."Terimakasih, Pris!"Priska mengangguk. "Apa tugas saya selesai, Bu?""Belum, Kamu ikuti dia di titik yang mencurigakan saja, seperti dikantor atau dirumah Mertua saya, tidak usah." Lagi Nadia memberi perintah."Baik, Bu! Oh ya, kalau sudah tidak ada, saya permisi, Bu. Ini sudah mau masuk ku
Pernikahan Kedua Tidak Berani Jujur Bab 66"Ma, tadi ada anak kecil yang peluk papa. Dia bilang 'papa' gitu, Ma!" kata Sean. Dia masih teringat dengan kejadian tadi. Dia belum bisa tidur. Mereka masih berbaring. Malam ini dia mau tidur bersama Nadia.Nadia sebenarnya sudah melihat videonya, dia dapat kiriman dari Priska tadi. Dio, anak itu tidak tau apa-apa. Sepertinya Wirenlah disini yang mengada-ada dan mencari masalah. Inilah salah satu dampaknya, Sean jadi kepikiran, dan selalu bertanya-tanya tentang siapa anak itu. Hingga malam ini dia tidak dapat tidur karena pikirannya terusik dengan anak yang memanggil papanya dengan sebutan papa."Namanya Dio, anaknya Om Handy," jawab Nadia jujur. Dia mengusap kepala Sean agar segera terlelap."Kenapa dia manggil papa Sean juga papa, Ma?" Sean adalah tipe pengingat, dia juga banyak bertanya tentang hal yang membuat dia penasaran. "Itu, mmmm, mungkin dia, kangen sama Papanya," Nadia menjawab dengan hati-hati."Oh iya ya, Om Handy kan di
Pernikahan Kedua (Ending) Semangat Demi AdeliaBab 150Kondisi Adelia benar-benar drop kali ini. Bahkan bobotnya turun drastis, hal itu sangat membuat kedua oran tuanya sedih, terlebih sang mama."Dok, apakah proses kelahiran anak ketigaku bisa di percepat?" Risti mendatangi dokter kandungan langganannya."Bisa saja, Bu. Tapi tentunya harus cesar. Apa ini terkait dengan kesehatan Adelia?" tanya Dokter Tiara.Risti yang bewajah sedih itu mengangguk disertai buliran bening yang turut meluncur di kedua pipinya. Dia mengusap dengan ujung jarinya."Baiklah, akan saya pastikan kapan waktu yang pas," kata Dokter Tiara. Dia, sangat memahami kondisi pasiennya ini sekarang. Tentu tidak mudah untuknya menghadapi ini. "Di usia kehamilan tiga puluh delapan minggu kita akan lakukan operasinya, saya tinggal mempersiapkan harinya saja," lanjut Dokter Tiara. "Baik, Dok. Saya permisi!" Risti pun pergi kembali keruangan dimana putrinya di rawat. "Aku sudah memutuskannya. Dua minggu lagi aku akan me
Pernikahan Kedua Masa Lalu Yang DatangBab 149"Oh ayolah, ini sudah hampir jam masukmu, Sayang!" Risti sedang memegang seragam sekolah Liu yang akan di pakaikan, namun Liu selalu menghindarinya. Entah sudah keberapa kali bujukan ini keluar dari bibir ibu dari dua anak itu."No, mama! Liu mau pindah sekolah saja." Dia menolak dengan tegas. Dia ternyata tidak main-main dengan ucapannya semalam."Kenapa harus pindah?" Risti bertanya lagi apa alasan putranya itu sebenarnya."Miss Sarah genit, dia mau merebut papa dari mama," katanya tegas.Risti yang sedang berdiri memegang baju sekolah Liu itu pun dibuat tak percaya oleh jawaban anaknya. Bisa-bisanya dia berpikir seperti itu.Liu berdiri di atas sofa menghindari sang mama yang sedang memaksanya memakai baju sekolah. Liu kini hanya memakai cd dan kaos tak berlengan saja.Risti mendesah. Anaknya ini memang susah untuk membujuknya. "Lalu apa yang akan Kau lakukan dirumah seharian ini?" Risti bertanya untuk memancingnya lagi."Aku akan
Pernikahan Kedua Jangan Sentuh Papaku! Bab 148Setelah dari rumah sakit keluarga itu langsung menuju mall, untuk menunaikan janji mereka.Adelia dan Liu boleh memilih apa saja untuk mereka dan bermain apa saja. Mereka begitu riang, terutama Liu yang sangat aktiv. Tony harus extra mengawasinya sedangkan Adelia hanya bermain yang ringan saja karena tidak boleh terlalu lelah."Hai Liu tampan!" O ow, semua menoleh ke asal suara sapaan itu terdengar."Oh, Hai Miss Sarah!" balasnya datar. Dia memang suka dibilang tampan, tapi Liu tidak menunjukkannya, dia bersikap seolah sudah dewasa."Kebetulan sekali kita bertemu disini. Oh iya, apa ini Daddymu?" Miss Sarah tak dapat untuk bertanya kala melihat Tony. Dia memang tahu, hanya basa basi saja karena terpesona dengan Tony yang terlihat matang. Meski sudah berusia empat puluham Tony memang terbilang masih macho, kekuatan uang menambah pesonanya."Bukan, dia papaku." Liu menjawab dengan dingin. Miss Sarah tertawa, dia terlalu gemes dengan a
Pernikahan Kedua Mama Takut Papa Akan LariBab 147Tidak terasa waktu terus bergulir. Risti telah melewati trimester pertamanya dan trimester kedua pun akan segera berakhir. Kini kehamilannya sudah berusia enam bulan. Adelia belum pernah lagi di rawat di rumah sakit. Hanya mengkonsumsi obat di rumah secara rutin dan kontrol rutin kepada dokternya yang datang khusus kerumah.Meski banyak drama setiap kali ingin meminum obatnya. Bayangan rumah sakit selalu menjadi momok menakutkan untuknya dan itu menjadi andalan mereka, Adelia akan takut bila dikatakan akan dibawa ke rumah sakit lalu akan meminum obatnya. Hari ini mereka akan melakukan pemeriksaan sekaligus ingin mengetahui jenis kelamin bayi ketiga mereka.Tony sudah tidak sabar ingin segera mengetahuinya. "Kira-kira apa ya Yang?" tanyanya seraya mempersiapkan diri. Dia baru saja selesai mandi dan tubuhnya hanya dibalut handuk saja. Risti duduk di depan meja rias, untuk mempercantik penampilannya. "Apapun itu, aku tidak terlalu p
Pernikahan Kedua Terlalu PosesifBab 146Tidak mudah memang membuat kedua bocah itu mengerti. Segala apapun yang ditawarkan sepanjang perjalanan pulang, tidak ada yang mengena dihati mereka.Di tawarkan ice cream, mainan serta ke taman hiburan, keduanya kompak menggeleng sambil mengerucutkan bibir.Sang papa sampai mengusap wajahnya berulang kali melihat kedua bocahnya yang tidak bisa menerima bahwa mereka akan punya adik.Risti tidak terlalu ambil pusing dia masih bisa tersenyum dan mengusap lengan suaminya. "Udah nggak usah di pikirin, Yang. Biasa itu terjadi, nanti pelan-pelan kita kasih penjelasan pasti ngerti." kata Risti menenangkan suaminya. "Kamu lihat itu bibir maju semua, heran aku, anak siapa sih mereka? Perasaan aku nggak gitu deh Yang," gerutu Tony."Haha, emang Kamu ingat Yang, Kamu pikir aku gitu? Aku ini anak yang baik budi loh waktu kecil, bahkan sampai dewasa?" tanya Risti tak percaya.Tony menggedikkan kedua bahunya.Kini mereka telah sampai dirumah. Kedua anakn
Pernikahan Kedua Astaga Sayang! Bagaimana Ini? Bab 145Tidak ada cara yang bisa membujuk Liu malam itu. Risti menemaninya di kamar bermain sebentar dan membacakan dongeng sebelum Liu tertidur.Risti bangkit dari tempat tidur setelah merasa Liu sudah terlelap. Dia segera beranjak keluar. Harus melihat kondisi putrinya. "Yah, Ras! Aku pergi dulu, kalau Liu bangun sebisa mungkin bujuk dia ya!" ucap Laras. Dia akan menyetir sendiri malam ini karena suaminya sudah pergi sejak tadi."Hati-hati Ris!" pesan ayahnya sebelum Risti berangkat. Liu benar-benar hanya ingin mamanya, bahkan dengan Tony pun dia tidak mau. Dia seperti anak yang takut di tinggalkan oleh sang mama. Tidak butuh waktu yang lama, Risti telah sampai dirumah sakit, dia langsung menuju kamar rawat Adelia. Disitu sudah ada suaminya yang sedang menatap putrinya dalam diam.Dia langsung menghampiri putrinya. "Bagaimana keadaannya, Sayang?" tanyanya sambil menatap wajah lelap Adelia. "Dia gelisah terus, mau tak mau dokter
Pernikahan Kedua Bisakah Aku Menunda Keberangkatanku? Bab 144Regi menolong Selo untuk bangkit dan hal itu di manfaatkan oleh Selo. Sedangkan Regi hanya karena kasihan."Ini terlalu sakit, Om. Bawa aku ke sofa saja!" pintanya. Regi menganggap ini hal biasa, dia pun melakukannya. Menganggap mungkin Selo sedang khilaf tadi.Regi mengangkat tubuh Selo ke depan tepatnya di sofa, Regi meletakkannya perlahan karena khawatir akan menambah rasa sakit Selo nantinya. Saat itu Selo bergerak cepat dan menarik Regi dalam pelukannya, hingga hal serupa terjadi. Selo menahan kepala Regi dengan kedua tangannya.Sedetik kemudia pikiran buruk merasuki Regi, dia terhanyut dan mengikuti keinginan Selomita. Sisi kelelakiannya muncul. Tidak cukup sampai disitu, Selo menuntut untuk lebih lagi, dia menarik tangan Regi menuju sesuatu yang berharga miliknya. Tiba-tiba Regi berdiri dan hal itu membuat Selomita kecewa. Regi menyadari perbuatannya. Dia segera masuk kedalam kamar dan langsung mengunci diri di
Pernikahan Kedua Lebay Banget Kamu SelBab 143Selomita tidak terlihat keluar dari kamarnya sejak Marco menyuruhnya masuk ke dalam kamar. Dia mengurung diri di dalam, dan ini sudah pukul tujuh malam, bahkan dia tidak turun untuk makan malam. Dia teramat takut papanya tidak menyetujuinya menikah dengan Regi.Ah, seandainya itu terjadi, Selomita harus apa? Dia teramat mencintai Regi. Dia tidak akan sanggup jauh dari pria itu. Di usia hampir dua puluh, baru ini dia merasakan ketertarikan dengan lawan jenis dan sayangnya itu Regi adik dari mama sambungnya sendiri. Selo membuka ponselnya, hari ini dia belum bertemu muka dengan pria yang di cintainya itu. Dia akan menghubungi nomornya setidaknya mendengar suaranya saja. Tidak di angkat, hingga lima kali dan yang keenam nomor itu sudah tidak aktiv lagi. Selomita kesal, dia pun menangis. Dia memang terlalu cengeng bila menyangkut masalah dengan pria itu. Kenapa Regi tidak mengangkat telponnya? Atau papanya sudah mengancam Regi? Selomita
Pernikahan Kedua Kau Wanita Luar Biasa, SayangBab 142Hari ini perasaan setiap orang campur aduk. Kekhawatiran akan kondisi Riri, takut terjadi apa-apa yang tidak diinginkan, namun ada rasa syukur atas kesembuhan Gilang.Yah, pria itu telah berjalan kembali. Setelah cukup melatih kakinya agar tidak kaku lagi. Kini dia duduk bersama kedua mertuanya. "Mama panik sekali saat Harsa menghubungi tadi tentang keadaan kalian. Mama benar-benar takut, Lang," ungkap Mama Anita. Tidak di pungkiri bahkan sampai sekarang dia masih syok."Saat itu tidak ada orang dirumah, Ma. Gilang baru saja keluar dari kamar, niatnya mau kasih makan ikan-ikan diluar, biar nggak bosan, tapi suara terjatuh disusul benda-benda lainnya membuat Gilang berputar ke arah dapur." Gilang pun masih merasa takut sekarang. Takut istrinya tidak bisa melewati persalinan ini.Gilang menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Dia menangis dan terisak. Betapa merasa bersalahnya dia sudah mengabaikan istrinya belakangan in