Pernikahan Kedua Jangan Pernah Berpikir Untuk MenduakankuBab 80Deswita menyimak dengan baik permohonan yang disampaikan oleh Oma Renita. Setelah tidak bisa menjatuhkan dengan cara menghina, kini dengan cara memelas namun merendahkan. Deswita tampak tenang sebelum membuka suara. Kenapa aku harus meninggalkan suamiku demi Mbak Gres? Deswita masih tak habis pikir dengan jalan pikiran Oma dan putrinya itu. Demi mendapat kebahagiaan, mereka rela mengusik kebahagiaan orang lain."Maaf Oma, aku tidak punya hubungan apapun dengan Mbak Gres, jadi sangat mustahil kalau aku mundur demi dia. Sedangkan Selo, selama aku disini dia baik-baik saja. Mas Marco apalagi, dia tampak bahagia hidup denganku. Jadi tidak ada alasan untukku meninggalkan mereka, dan tentang uang yang Oma janjikan, maaf aku tidak tertarik. Suamiku masih mampu memberiku uang." Deswita menyandarkan tubuhnya di kursi taman setelah mengatakan itu, menunggu reaksi Oma Renita selanjutnya."Kau memang keras kepala!" umpatnya penu
Pernikahan Kedua Aku Tergila-gila Padamu Gracia! Bab 81Sebulan kini telah berlalu, kehidupan Marco dan keluarganya kian harmonis, semua menjalankan perannya masing-masing dengan baik.Seperti hari ini mereka tengah merasakan kebahagiaan luar biasa, Deswita dinyatakan hamil. Marco yang menyetir, tangan satunya mengelus perut sang istri. Mereka baru saja pulang dari klinik Dokter Tiara Spog, yang di siapkan khusus oleh Marco pada Deswita.Istrinya itu tidak di izinkan periksa dengan dokter laki-laki. Padahal ada dokter spog teman Regi yang ia rekomendasikan pada keduanya. Dengan tegas Marco menolak."Suamimu terlalu posesif Kak." Begitulah tanggapan Regi tadi saat berbicara ditelpon dengan kakaknya. "Tapi aku suka." Deswita justru senang di posesifin seperti itu oleh suaminya. "Astaga! Kalian berdua sama saja, sama-sama bucin akut." Regi menggeleng-gelengkan kepalanya, membayangkan pasangan yang masih terbilang baru itu. "Makanya, cepat menikah Reg, kurasa Kau lebih parah dari p
Pernikahan Kedua Kembali KeperusahaanBab 82"Aku tergila-gila padamu, Gracia!"Tony semakin mendekat pada Gres, entah apa maunya? Gres mulai waspada, ternyata tidak mudah berurusan dengan Tony Hilfiger si pria berambut sebahu. Wajahnya yang tampan hanya seolah kamuflase untuk mengelabui orang, yang sebenarnya dia adalah ketua gengster yang kejam. "Menjauh dariku, Tony! Atau aku akan teriak!" Gres memekik seraya menunjuk Tony yang sudah hampir dekat dengannya. Entah kenapa Gres jadi takut.Dirinya benar-benar sial, dan apa katanya tadi, dia tergila-gila pada Gracia?"Tenanglah, Beby! Aku tidak akan memakanmu!" Tony tersenyum manis seraya berhenti. "Mau teriak silahkan!" Tony tidak takut sedikitpun. "Baiklah, Kau yang menyuruhku kan? Tolong! Tolong!" teriak Gres akhirnya. Hingga semua penghuni cafe menatap kepadanya, Gres merasa senang, namun Tony malah tersenyum menatapnya. Beberapa dari pengunjung datang. "Ada apa Mbak?" tanya mereka. Ada, sekitar lima orang yang mendekat."I-i
Pernikahan Kedua Perasaan Yang TertahanBab 83Akmal baru saja akan menjalankan mobilnya, untuk pulang kerumah orang tuanya. Ini sudah seminggu sejak dia memimpin diperusahaan mereka.Banyak gosip yang beredar, desas-desus tentang hubungannya dengan Nadia. 'Seorang Akmal Subrata dipulangkan oleh istrinya.' Berita gosip tersanter dikalangan penguasa.Akmal mencoba bersikap biasa meskipun cukup tersentil. Entah bagaimana tanggapan Nadia. Tiba-tiba ponselnya berdering. Akmal langsung mengangkatnya, begitu melihat nama si pemanggil. "Halo Tuan!""Iya Pak, ada apa?""Begini, Tuan. Mobil yang saya pakai ini belum selesai di servis, jadi mungkin saya ndak bisa jemput nyonya kekantor. Barangkali Tuan bisa? Maaf sekali lagi, Tuan!" Sang sopir merasa sungkan."Oh iya, tidak apa-apa, Pak. Kebetulan saya lagi dijalan ini," jawab Akmal."Kalau begitu, terimakasih Tuan!""Iya-iya." Telponpun terputus.Akmal segera memutar mobilnya menuju perusahaan tempatnya memimpin beberapa tahun belakangan
Pernikahan Kedua Upaya WirenBab 84Pagi yang cerah. Keluarga itu tengah menikmati sarapan mereka sebelum beraktivitas. Mama Anita meminta Riri dan Gilang untuk tinggal dirumah mereka selama kehamilan Riri masih rawan.Dia was-was bila Riri tinggal dirumah mereka sendiri sedangkan Gilang bekerja. Mama Anita harus memastikan selalu keadaan putrinya. Akmal hanya makan sedikit, dan itu tidak luput dari perhatian Riri. "Kak Akmal, sepertinya ada masalah baru ya? makannya tidak berselera, dan oh lihat mata kakak?" Riri menangkap sesuatu yang berbeda di kedua mata kakaknya itu."Kamu habis nangis, Nak?" Mama menatap sendu pada putranya itu.Akmal tersenyum tidak menyangkal, karena memang kelihatan sekali. Harusnya tadi dia memakai kacamata agar tak terlihat matanya yang sedikit bengkak. "Masalah Nadia lagi?" tebak papanya."Maafkan aku, Pa, Ma! Mungkin tidak bisa lagi memperjuangkan hati Nadia," ucap Akmal lirih. Hatinya kembali sesak saat mengingatnya. Bahkan Nadia tidak sudi lagi mena
Pernikahan Kedua Masuk Rumah SakitBab 85Tony tersenyum senang saat Gres baru saja selesai menandatangani kertas berisi perjanjian, kalau Tony berhasil menyakiti Deswita maka Gres tidak boleh kembali kepada Marco.Gres setuju saja, tanpa berpikir panjang. Kalau memang Deswita berhasil disingkirkan, untuk kembali pada Marco bukanlah hal yang sulit."Aku sudah setuju, jadi cepat lakukan tugas kalian!" ucap Gres mengatur seraya menunjuk kedua anak buah Tony yang sudah dipilihnya untuk menjalankan misi."Tenanglah, Beby! Kau tidak perlu ngegas, cukup santai dan nikmati hari-harimu!" Tony mengelus rambut pirang Gres lembut.Gres sebenarnya muak dengan Tony, namun dia tak berani menunjukkannya. "Lalu kapan lagi, Tony? Aku sudah tidak sabar melihat wanita itu menderita!" Kilata dendam terpancar dari mata Gres.Sebegitu bencinya ia pada Deswira, padahal yang Tony tau, Deswita tidak pernah merebut milik kekasih palsunya itu. Tony tau, Gres hanya berpura-pura saja menjadikan Tony kekasih, n
Pernikahan Kedua Kekhawatiran RegiBab 86Marco tidak memedulikan suara sekretarisnya yang mengingatkan rapat segera dimulai. Dirinya teramat panik, dia segera berlari menuju lift, dia menggeram, rasanya terlalu lama lift ini berjalan.Hingga sampai dibawah karyawan yang melihat heran melihat bos mereka yang tergesa-gesa. Marco segera memacu mobilnya menuju rumah sakit yang disebutkan Tama. Terlalu jauh menurutnya memakan waktu hingga empat puluh lima menit.Sampai dirumah sakit, Tama sudah menunggu di loby agar segera bisa membawa bosnya itu kedalam tanpa bertanya lagi pada resepsionis. Rupanya Deswita belum dipindahkan dari ugd."Bapak keluarga pasien?" Dokter baru saja keluar dari ruangan."Iya saya suaminya, Dok. Bagaimana keadaan istri saya?" Marco sudah tidak sabaran untuk tau kondisi istrinya."Pasien baru saja sadar, Pak, dan akan segera dipindahkan ke ruang perawatan. Bapak silahkan urus administrasinya serta ruang perawatannya!" Marco yang ingin melihat Deswita harus ter
Pernikahan Kedua Ternyata GraciaBab 87"Aku memiliki dendam pribadi pada Mantan istrimu." Ucapan Tony cukup membuat Marco terkejut, namun bukan masalah baginya bila menyangkut dengan Gres. "Apa hubungannya denganku, Kau salah sudah mengusik keluargaku Tony!" ucap Marco tegas. Nadanya penuh ancaman. "Wait! Wait! Wait! Biarkan aku berbicara dulu dengan tenang! Ok!" Tony yang sudah mulai takut tetap berusaha tenang.Kedua polisi terpaksa mengapit Marco sebelum penjelasan Tony selesai. Mereka tak ingin ada yang main fisik sebelum Tony memberikan keterangan. "Ok, aku minta maaf karena sudah melibatkan istrimu dalam dendamku, aku mengakui kesalahanku.Waktu itu Gres datang memintaku untuk menculik istrimu dan menghancurkannya. Dia berpura-pura jadi kekasihku, meski begitu aku tetap minta bayaran untuk itu. Dia bersedia dan menjual rumahnya."Tony menarik napas sebentar. "Aku mengulur waktu, agar aku bisa menyelidiki apa motifnya. Ternyata dia ingin kembali padamu. Aku mengancamnya k