Share

Keputusan yang Tak Berubah

Manan berjalan ke kamarnya sambil menimang baby Erina, ia masuk dan berjalan menuju ranjang, Safia yang mendengar baby Erina menangis pun terbangun.

"Ada apa? Kenapa dia menangis?" tanya Safia pada Manan.

"Aku tidak tahu popoknya pun tidak penuh, tad suster Arra memanggil lewat interkom memberi tahu kalau beby Erina menangis tidak tahu menangis karena apa juga," ucap pria itu.

"Dia memanggilmu?" tanya Safia dengan menyipitkan matanya sambil menatap Manan.

"Hemm," jawab pria itu sambil menyerahkan baby Erina pada Safia.

Safia pun meraih sang putri dari tangan Manan dengan tertawa, ia sangat mengerti dan sudah mengirah bahwa suster Arra mempuyai rasa ketertarikan pada suaminya itu.

"Kenapa tertawa? Kau begitu sangat senang anakmu menangis karenanya," tanya Manan sambil menatap wanita itu lekat.

"Bukan itu, tetapi aku tertawa yang lainnya," ucap Safia sambil membuka pakaiannya di bagian dadanya lalu memberikan ASI pada putrinya di hadapan Manan.

Pria itu meneguk salivanya sendiri, saat m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status