Share

Sisi Palsu Semua Orang

Penulis: JolaSky
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-01 23:35:11

“Kondisi Bu Nova saat ini sudah cukup stabil. Hanya tinggal menunggu beliau sadar, pak,” ucap dokter yang menangani Nova selama dirawat di rumah sakit.

Angga yang berdiri di depannya hanya diam mematung dengan sorot mata yang mengandung banyak arti. Tatapannya tak pernah lepas dari sosok istrinya yang terbaring di atas tempat tidur.

“Kalau begitu saya permisi dulu, Pak Angga.” Karena tak mendapatkan reaksi apapun, dokter pun pamit dari hadapan Pria itu.

Angga melangkahkan kakinya, berhenti tepat di samping Nova. Pandangannya menyapu sekujur tubuh istrinya. Seolah belum percaya bahwa dengan kehidupan yang saat ini ia jalani, Angga tak lagi sendiri.

Kepergian adiknya membuat Angga terpukul begitu hebatnya. Hidupnya semakin hancur ketika ia menemukan fakta bahwa pembunuh adiknya adalah Nova.

“Karena kamu, satu-satunya keluargaku harus meregang nyawa. Dan sekarang kamu berdrama begitu hebatnya di depan banyak orang.” Angga mengatakan itu tepat di samping telinga Nova.

Tanpa ia ketahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Hampir Hilang Akal

    “Apa kamu sudah gila? Mau ditaruh mana wajahku jika sikapmu begitu pada mama?! Astaga!” Sejak kemarin Angga menahan emosinya terhadap sang istri. Sikap Nova yang kekanakan dan diluar kendali membuat Angga harus menahan malu di hadapan mertuanya sendiri.“Aku hanya menyuarakan perasaanku. Apakah itu salah?” “Tentu salah. Sikapmu kemarin bisa menciptakan persepsi negatif tentangku di pikiran orang tuamu. Mereka pasti akan bertanya-tanya bagaimana caraku mendidikmu untuk menjadi seorang istri,” cerocos Angga panjang lebar. Namun sepertinya hal itu hanya akan masuk ke telinga kanan dan keluar dari telinga kiri Nova. Setelah melahirkan, Angga hampir tak bisa mengontrol Nova di bawah kendalinya. “Apakah aku harus menggunakan kekuasaanku untuk membuatmu jera? Aku sudah memberikan semua fasilitas mewah, hidup yang nyaman dan uang yang banyak untuk orang tuamu agar mereka bisa bertahan hidup. Tapi kamu justru berulah.” Kesabaran Angga sudah habis. Ia hampir lupa alasannya menikahi wanita

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Rahasia Tentang Angga

    Entah setan apa yang sudah merasuki Nova tadi hingga tega hampir menghabisi nyawanya sendiri. Akal warasnya seolah buntu. Bayangan-bayangan kelam terus berputar di kepalanya. Namun, Nova harus bisa menahan diri. Di pangkuannya kini Celva tertidur lelap setelah meminum ASI. Anaknya menjadi saksi hidup betapa Nova tidak bisa menahan depresinya sendirian. Tekanan dari Angga dan perasaan tak berharga terus menghantuinya.Tetapi, saat mendengar tangisan Celva. Semuanya berubah. Suara anaknya bagaikan angin segar di tengah Nova yang berdiri diantara gurun pasir. Detik itu juga Nova sadar, Celva adalah kebahagiaan terbesar yang Tuhan berikan untuknya.“Maafkan mama, sayang. Tidak seharusnya mama memikul ini semua sendirian,” ujar Nova pada bayinya yang baru berusia dua hari itu. Nova memindahkan Celva ke dalam keranjang bayi dengan sangat hati-hati. Seolah bayi itu adalah sebongkah kaca yang ringkih. Celva tertidur lelap di gendongannya. Baru kali ini Nova menyadari, ada seseorang yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Princess Berjemur

    Sinar matahari semakin terik menyorot. Padahal baru pukul delapan pagi. Sebenarnya ada kekhawatiran dalam diri Nova, Celva tidak nyaman dengan sesi berjemur yang ia rencanakan pagi ini. Atas saran kepala pelayan, Nova mempraktikkan salah satu tips yang katanya tidak pernah lekang oleh waktu dilakukan para ibu muda seperti dirinya. “Celva mau berjemur, asyik. Anak mama mau berjemur ya. Sekarang berjemurnya di depan rumah dulu. Kalau Celva sudah besar kita berjemur di pantai ya, sayang,” kata Nova bermonolog. Ia tak peduli orang akan menilainya berhalusinasi atau bahkan mengecapnya gila. Bayi dalam gendongannya masih terlelap tanpa sedikitpun terusik oleh ritual mamanya. Satu minggu setelah melahirkan Nova baru bisa menikmati hidupnya menjadi ibu baru. Jatuh bangun ia lalui dan rasanya jauh lebih melelahkan dibandingkan bekerja dibawah tekanan para atasan. Tetapi, satu hal yang membuat Nova belajar. Banyak hal yang harus ia pelajari sejak menjadi ibu muda. Tentang bagaimana merawat

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Diusir

    Antara yakin dan tidak, Nova menyerahkan Celva pada Angga. Meski Angga adalah ayah kandung Celva, Nova belum sepenuhnya memberikan seluruh akses bagi Angga untuk menguasai anak mereka. Nova takut, temperamen Angga yang sering kali tak terkendali membuatnya Celva tersakiti. “Kamu menunggu apa? Aku ini papanya. Tidak mungkin aku menyakiti anakku sendiri,” kata Angga seolah bisa membaca isi pikiran istrinya. “Jika kamu membuatnya tak nyaman, kamu juga akan mendapatkan hukuman dariku.” Nova memperingati. Bayi mungil itu kini sudah berpindah tangan. Sejak lahir, terhitung baru tiga kali Angga menimang Celva. Kesibukan pria itu membuatnya jarang berada di rumah dan selalu pulang larut malam. Terlebih, Nova seolah menguasai semua urusan tentang Celva seorang diri. Seperti tak membutuhkan figur suami. Nova memperhatikan setiap pergerakan Angga dengan pandangan menyelidik. Sedikit saja Angga mengganggu kenyamanan anaknya, Nova tidak akan tinggal diam. “Halo, sayang. Anak papa cantik seka

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Peringatan yang Diabaikan

    Kepergian Nova dengan aura kemarahan sangat menguji Angga hari ini. Keputusannya berubah ketika ia mendapatkan kesempatan menghabiskan waktu dengan Celva. “Dasar wanita pemarah,” Angga mencibir. Ia tersenyum puas kala pandangannya bertemu dengan sosok mungil yang memiliki wajah sangat mirip dengannya. Celva menuruni hampir sembilan puluh persen garis wajah Angga. Hal itu tentu menjadi sebuah kebanggan untuk ayah baru seperti dirinya. “Kamu memang benar-benar anakku, Celva. Semua yang ada di wajahku kamu tiru.”Angga melanjutkan lagi kegiatannya memakaikan baju sang anak. Untuk seorang pemula seperti dirinya, kemampuan Angga mengurus bayi cukup baik. Mulai dari memakaikan popok, memakaikan baju, san beberapa pernak-pernik lucu seperti bandana dan sepatu, semuanya Angga lakukan sendiri.“Celva sudah cantik sekarang,” kata Angga. Bangga dengan keterampilan yang ia miliki. Ini kali pertamanya melakukan pendekatan mendalam dengan anaknya. Angga tidak pernah berpikir kalau ia akan mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Hilang Tanpa Jejak

    Dua jam berlalu tanpa ada pergerakan apapun dari Nova. Ia hanya duduk diam di atas sebuah gazebo yang ada di taman. Pemandangan di hadapannya sedikit banyak membantu menyegarkan pikirannya dari kemelut rumah tangga yang tak pernah usai.Ting!Di tengah lamunan yang kian panjang membawa Nova lari dari kenyataan. Nada pemberitahuan ponselnya berbunyi. Nova melirik sekilas ponsel yang dibiarkan tergeletak begitu saja di lantai gazebo. Terpampang sebuah nama yang belakangan Nova hindari. Ting nong! Ting nong! Semakin Nova mengabaikan pesan itu, semakin gencar pula seseorang yang menghubungi Nova menuntut respon. Pesannya diabaikan, orang itu beralih melakukan panggilan telepon. Nova meraih ponselnya dengan perasaan enggan. Waktunya menenangkan diri terusik oleh sikap mamanya yang egois. “Ya, ma?” sapa Nova tanpa salam. Ia terlalu malas untuk berbasa-basi. Apalagi pada sosok yang kini bicara dengannya di telepon. “Nova? Kamu dimana sekarang?“ “Di rumah, ma. Ada apa?” Dari balik tele

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Ancaman

    Sudah dua jam masa pencarian dilakukan. Namun Nova belum mendapatkan informasi apapun dari para ajudan dan seluruh pelayan di rumah ini. Nova frustasi hingga tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Beberapa pelayan yang sengaja ditugaskan untuk melayaninya tak ada yang luput dari omelan Nova. sedikit saja mereka melakukan kesalahan, ancaman pemecatan terpampang di depan mata mereka. “Bisakah kamu membawakannya minumku lebih cepat, nona?” tandas Nova pada seorang pelayan yang membawakan secangkir teh untuknya. Hak berkuasa yang tidak pernah Nova gunakan kali ini ia kerahkan dengan maksimal. “Maaf atas kelalaian saya, nyonya.” Nova tak menggubris. Stres dan pikiran kalut menciptakan tekanan yang begitu menyakitkan di beberapa sisi kepala Nova. Berbagai pertanyaan dan kemungkinan kemana Angga pergi bermunculan secara tak terduga dan kian menambah beban yang harus Nova pikul. “Nyonya Nova,” panggil seseorang yang baru saja datang dari arah pintu utama. Orang itu adalah Aldo. Pria it

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Keputusan Sepihak

    Tidur Nova terusik dengan suara riuh di luar kamarnya. Suara langkah kaki beberapa orang sepertinya tengah melintas di depan kamar. Kesadaran Nova belum sepenuhnya terkumpul. Semalam, waktu tidurnya terkuras untuk mengurus Celva yang begadang seorang diri. Jangan tanya dimana Angga saat itu. Di saat Nova berusaha untuk tetap terjaga menemani Celva, pria itu justru sibuk berkutat dengan tumpukan dokumen-dokumen kesayangannya. Tangisan Celva bahkan tidak bisa memecah fokus Angga untuk berhenti bekerja ataupun tidur sebentar. “Ada apa, sih? Kenapa berisik sekali di luar sana?” gerutunya. Nova mengumpulkan segenap tenaga untuk turun dari tempat tidur. Tanpa alas kaki, lantai yang ia pijaki terasa dingin menusuk tulang. Jalannya sempoyongan karena matanya terasa berat. Ceklek. Nova mengedarkan pandangannya ke sisi kanan dan kiri. Kemunculannya langsung menjadi sorotan beberapa orang yang berlalu lalang di sana. Untuk sepersekian detik mereka mematung. Menyadari keberadaan mereka telah

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Klarifikasi

    Cukup lama Angga dan Mark bersitegang. Tidak ada satupun diantara dua pria itu yang berniat untuk membuka obrolan. Dibatasi oleh stroller yang ditempati Noa. Baik Angga maupun Mark, sama-sama sibuk dengan isi pikirannya sendiri. “Kenapa kau ada di sini? Kau belum menjawab pertanyaanku. “ Mark pada akhirnya mengalah. Nada bicaranya berubah lebih santai. Tidak ada lagi sorot kejam yang menghunus dan menyudutkan Angga. “Seharusnya kamu tahu tanpa perlu bertanya.” Angga melirik ke arah Noa. Mark tahu maksud terselubung atas kode yang diberikan oleh Angga. Mark terkekeh, menertawakan nasib Angga yang mengenaskan. “Kau lebih rela mengalah demi sahabatmu?” ejek Mark. Senyum lebarnya sengaja dipampang di depan Angga karena berhasil memenangkan keadaan. “Bukan urusanmu. Jadi tutuplah mulut.” “Apapun yang menyangkut Nova adalah urusanku,” Mark mendengus. Emosinya terpancing kala sadar Angga tidak terpengaruh sedikitpun dengan ejekannya tadi. “Kalau begitu, kenapa kau masih di sini? Bukan

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Pengkhianat

    Reno meraih rahan Anya untuk menatapnya. Sikap Anya yang berbeda membuat Reno mengikuti arah pandang wanita itu.Tidak ada siapapun di sana. Apakah Anya sedang berhalusianasi? Pikir Reno.“Anya, tenanglah. Apa yang terjadi?” tanya Reno penasaran. Kekhawatiran pria itu tidak bisa dibendung lagi. Anya tidak menjawab, melainkan beralih menatap dua manik hitam di hadapannya dengan pandangan kosong. Isi kepalanya terlalu penuh. Bahkan sudah disesaki oleh sekian banyak masalah yang menimpa hidup. Kini, satu-satunya orang yang peduli dengan kondisinya selain Reno di tempat kerja mungkin tidak akan bisa menaruh kepercayaan lagi pada Anya.“Aku baik-baik saja, Ren. Lebih baik kita pergi dari sini,” ajak Anya menarik tangan Reno keluar dari lorong.Anya yakin, Diana sudah melihat semua adegan mesra yang dilakukan oleh Reno untuknya. Rasa bersalah kembali menghantam batin Anya. Bagaimana caranya agar Diana mau mendengarkan ucapannya?Dalam hati, anya terus bertanya-tanya, apakah dirinya salah m

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Dendam

    Menyusuri koridor di mana unitnya berada, Lita berjalan dengan langkah gontai. Riasan di wajah sudah tidak beraturan. Meski demikian, kecantikan wanita berusia 29 tahun itu tak kunjung luntur terhanyut oleh air mata yang sebelumnya mengalir dengan deras. Tok tok tok! “Mario, buka pintu!” teriak Lita dari luar unitnya. “Mario!”Tetap tidak ada jawaban. Lita baru menyadari, ia tidak membawa kunci akses unitnya sendiri sebelum pergi tadi. Dengan perasaan kesal Lita mengutuk kebodohannya hari ini. “Selamat malam, Nyonya Lita?” suara petugas yang bertugas di lantai itu menyapa Lita. “Malam.” “Kelihatannya anda sedang kebingungan, ada yang bisa saya bantu, Nyonya?” Ah, akhirnya bantuan datang tanpa membuat Lita repot harus turun ke meja resepsionis untuk meminta akses baru. “Bisakah anda membantu saya membukakan pintu unit? Saya lupa membawa kuncinya di dalam.” Senyum hangat menghiasi wajah yang mulai menampakkan keriput di bawah mata pria itu, “Dengan senang hati, Nyonya. “Krek.

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Malam Persaingan

    Angga menurunkan pandangan cukup lama. Bukan kehilangan kepercayaan diri namun, tak kuasa melihat keintiman diantara dua sejoli yang bertemu malam ini. “Untung kamu sama om, Noa,” ucap Angga bermonolog. Bayi di dalam stroller itu menatap Angga lama. Seakan setuju dengan pernyataan omnya. Sedangkan, di seberang meja Angga saat ini. Ada dua sejoli yang sedang melakukan pendekatan satu sama lain. Mario nampak memamerkan senyum terbaiknya di depan Nova. Sedangkan Angga berusaha menahan napas karena pemandangan romantis itu menyakiti hatinya. Ya, Angga cemburu. “Ini untuk aku, Mario?” suara lemah lembut yang khas, menjalar disekitar telinga Angga. Terasa menggelitik hatinya meski pertanyaan itu ditujukan untuk Mario. “Iya, Nova. Ini untuk kamu. Kamu sudah berjuang sejauh ini, kamu wanita hebat.” Angga tidak tidak memiliki masalah dengan pendengaran. Tetapi ia sengaja menutup kedua telinga dengan penyumbat tak kasat mata. Dikala pujian demi pujian dilontarkan Mario untuk Nova, Angga m

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Dengki

    Bab 31“Saya hanya berniat mengingatkan saja, tanpa bermaksud untuk ikut campur lebih jauh urusan nona dan tuan. Maafkan saya,” kata Astri merasa bersalah.Sarah berusaha untuk memaklumi kekhawatiran Astri. Tapi untuk seseorang yang cukup peka, Sarah tidak menelan mentah-mentah ucapan Astri tadi. Instingnya mengatakan Astri tahu hal lain yang disembunyikan oleh semua orang. Dan Astri penasaran akan hal itu.“Tidak masalah, aku senang kamu mengkhawatirkanku. Artinya kamu peduli padaku,” balas Sarah. Ia menampilkan senyumnya yang terpantul dari cermin di hadapannya. Dari sana terlihat Astri yang juga membalas senyuman Sarah.“Saya sangat peduli dengan nona. Dari sekian banyak wanita yang menjadi selir tuan, cuma nona Sarah yang sangat rendah hati.” Astri mengakui. Sambil menata rambut Sarah, sang asisten dengan cekatan memberikan polesan-polesan riasan tipis di wajah Sarah. Setengah jam sudah berlalu, namun dua wanita itu masih sibuk dengan segala tetek bengek bersolek. Brak!!Sarah da

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Jadi Tawanan

    “Bagaimana menurutmu, mana hadiah yang cocok untuk wanita pujaanku?” tanya Mario pada Angga. Sahabatnya itu tersenyum lebar tanpa beban. Menyeret Angga ke dalam sebuah toko perhiasan ternama.Angga belum sepenuhnya mengerti maksud Mario, hanya mengernyitkan dahi. “Untuk siapa?” Mario menghembuskan napas lelah. “Jadi, sejak tadi aku mengoceh di jalan, kau tidak mendengarkan aku?” keluh Mario kecewa. Wajahnya berubah masam. “Um, itu–” “Sudahlah, aku tahu apa yang mau kamu ucapkan. Sekarang bantu aku.memilih perhiasan yang cocok untuk Nova.” Deg! Berat rasanya menelan ludah saat mendengar nama Nova terlontar dari mulut Mario. Tatapan Mario yang dalam menyiratkan cinta yang besar untuk wanita yang justru masih berstatus sebagai istri Angga.Andai Mario tahu kebenarannya, apakah pria itu masih bisa bersikap hangat pada Angga dan menganggapnya sebagai sahabat?Belum tentu. Sebuah kenyataan pahit yang harus siap Angga telan mentah-mentah. “Diantara dua kalung ini, menurutmu, mana yang

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Perdebatan Dua Pria

    Duduk diantara banyak pepohonan rimbun demi kenyamanan bayi mungil yang terlelap dalam stroller. Dua orang yang sempat terlibat perang dingin memilih taman di belakang swalayan untuk sekedar menghalau ego yang menggebu. Atas saran Nova, Mark dan Angga diasingkan ke tempat ini. Supaya kalian tahu, bagaimana seharusnya menjadi pria dewasa. Itu pesan Nova saat menengahi perseteruan diantara dua pria yang menggilainya. Sedangkan wanita itu, memilih untuk menyendiri di bagian lain swalayan. Mark berinisiatif mengambil alih penjagaan atas Noa dari Nova setelah melakukan bujuk rayu yang kesekian hingga akhirnya Nova luluh juga. Itu Mark lakukan demi kenyamanan kekasihnya. “Setelah kau melakukan itu pada Nova, kau masih punya nyali untuk menemuinya?” Mark membuka obrolan di tengah keheningan sebelumnya mencabik batin dua pria itu. “Tahu apa kau tentang aku?” “Banyak hal. Banyak yang Nova bagikan padaku, termasuk tentang dirimu yang sudah melukai hatinya. Aku tidak habis pikir, apa kuran

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Perseteruan Dua Pria

    “Nova, kamu kenapa menghindar dariku?” Tubuh Nova berbalik secara paksa ketika sebuah tangan mencegat pergelangannya. Nova tahu siapa pembuat onar di tengah keramaian swalayan yang sedang ia sambangi. Membelakangi stroller putranya, Nova memandang malas Mark yang kini berdiri menjulang di hadapannya. Manik keoranyean, menyorot tajam. Pandangan Mark turun ke arah dua tas belanjaan yang tersampir di kanan dan kiri stroller milik Noa. “Kenapa?” tanya Nova sinis. Awalnya, ia tidak ingin membuka topik pembicaraan dengan pertanyaan singkat itu. Tetapi, gerah semakin menjadi. Bahkan hanya ditatap Mark beberapa saat saja berhasil membuat sesuatu di dada Nova bergejolak. Tentu, gejolak aneh itu nova yakini sebagai bentuk tidak nyaman semata. Bukan karena perasaan nyaman atau cinta sekalipun.Terlalu lelah untuk bicara tentang cinta saat ini. Keberadaan Noa adalah yang paling utama baginya melebihi apapun. Mark memamerkan ekspresi bersalah, dan Nova tahu itu hanya sebuah upaya untuk memani

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Keputusan Besar

    Tin! Tin!Suara klakson mobil membuyarkan obrolan pagi diantara Ameera dengan asisten rumah tangganya. Keduanya mengerutkan kening bingung. Siapa gerangan yang pagi-pagi sekali sudah bertamu? “Sepertinya ada tamu, non. Bibi ke depan dulu, ya,” kata bibi seraya menaruh kembali sebuah piring di meja makan. Ameera mengangguk, membiarkan wanita itu menyambut kehadiran sosok tak diundang itu kemudian melanjutkan makannya. Seperti biasa, Ameera bertugas jaga pagi hari ini. Deretan jadwal konsultasi bagi pasiennya sudah menunggu untuk di rampungkan hingga nanti sore. Setelah menyelesaikan makannya, terdengar suara langkah kaki menghampiri Ameera yang sedang meneguk air putih.“Non, mas itu datang lagi,” kata bibi. Raut wajahnya khawatir ketika mencium bau-bau perang dingin yang akan terjadi diantara majikannya dengan pria yang ia maksud. “Mas siapa, bi?” Ameera kebingungan. Pasalnya ia tidak memiliki bayangan sedikitpun. Hari masih terlalu pagi untuk mencerna sebuah teka-teki.“Pria yang

DMCA.com Protection Status