Share

Perasaan yang Tercetus

Penulis: JolaSky
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-26 16:22:36

Langit mendung ketika Nova sampai di rumah. Rintik gerimis perlahan jatuh mengenai permukaan jendela. Nova melangkah gontai memasuki rumah besar yang didominasi ornamen putih itu. Menghabiskan waktu selama dua jam di luar rumah ternyata cukup menguras energinya.

“Nyonya baru pulang? Mau saya siapkan air hangat untuk mandi?” Seorang pelayan jaga cukup sigap menyambut kedatangan Nova. Pakaian serba hitam lengkap dengan celemek mini warna putih adalah pemandangan Nova sehari-hari.

Ia terus melangkah, hingga menaiki beberapa anak tangga menuju lantai dua kemudian berkata, “tidak perlu, mbak. Aku akan menyiapkannya sendiri, terima kasih.”

“Baiklah kalau begitu, nyonya. Oh iya, nyonya. Tadi ada kiriman karangan bunga lagi.”

Langkah Nova seketika terhenti saat mendengar informasi itu. Seakan ada magnet yang menarik dirinya untuk menoleh ke arah sang pelayan.

“Dari pengirim yang sama?” tanyanya. Pelayan itu mengangguk cepat.

“Iya, nyonya. Bunganya sudah saya taruh di kamar biasa.”

Nova
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Permintaan yang Tak Salah

    Sepasang suami istri itu kini duduk di dua sisi tempat tidur yang berbeda. Suasana langsung berubah canggung saat adegan ranjang panas mereka berakhir. "Kamu yakin dengan ucapanmu tadi, mas?" tanya Nova. Ia tak yakin hatinya bisa menerima kenyataan itu dengan baik. Di tengah berkali-kali perasaannya dihempaskan oleh rasa sakit. Di sisi lain tempat tidur, Angga menyandarkan punggung kekar itu pada bantalan kepala ranjang sambil menatap sang istri. "Apakah aku harus mengatakannya sekali lagi? Aku bukan orang yang suka bermain dengan kata-kataku sendiri." Angga bereaksi. Tepat ketika pengakuan itu terlontar dari mulutnya, beban di dada rasanya terangkat sempurna. Pulang ke rumah dengan kondisi pikiran dan hati yang berantakan, membawanya pada sebuah situasi baru dimana kini Nova mengetahui isi hati Angga yang sesungguhnya. Sekian lama meyakinkan diri, pada akhirnya perasaan itu terungkapkan juga. "Kalau kau belum yakin, aku akan memberikanmu tawaran." Angga memutar tubuhnya ke sisi

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Pagutan Bukti

    "Kas perusahaan semakin anjlok. Para investor mulai mencabut dana investasi mereka. Kalau terus seperti ini, kita bisa bangkrut." Pria berkacamata di depan Angga gagal menyembunyikan kekhawatirannya akan kemungkinan terburuk. Deretan Angka warna merah di laporan membuat bulu romanya berdiri tegak. Sesekali menggelitik perut Chris hingga mulas. Bagaimana tidak? Ancaman pemutusan hubungan kerja secara sepihak ada kini terpampang di depan mata. Namun, sosok di balik kejayaan Savers Company sepuluh tahun ke belakang itu justru tak menunjukkan reaksi apapun.Wajahnya sedatar jalan tol. Sorot matanya tajam menyapu pandangan pada apapun yang ada di atas meja kerja. Kedua tangannya terpaku di atas penyangga lengan kursi. "Bagaimana ini, pak? Langkah apa yang akan bapak ambil untuk menghalau kemungkinan terburuk?" tanya Chris tak cukup sabar. Dalam kondisi kritis seperti ini, bosnya masih bisa bersikap tenang. "Sudah sejauh mana dampak ini berpengaruh?" Setelah sekian lama bungkam, akhirnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Angga Penoreh Luka

    "Emmh.." "Cup!" "Cup!" "Emmh.. Angga.." lenguhan Nova tertahan di ujung lidahnya yang terkunci.benda kenyal yang kini menempel di bibirnya menjelajah hampir setiap suduh rongga mulut Nova dengan gerakan sensual. Sesekali Nova menggelinjang sambil melolongkan lenguhan dalam karena sensasi menggila yang terasa membakar tubuhnya. Padahal, Angga hanya mencumbunya di satu titik. Bunyi kecapan bibir Angga menandakan adegan pembuka yang ia lakukan telah usai. Nova menyeka sisa jejak jajahan lidah Angga di sudut bibirnya dengan perasaan tak rela. Meski singkat, pagutan itu sungguh memabukkan. Angga tersenyum lebar. Sangat kontras dengan reaksinya saat pertama kali melihat kedatangan Nova tadi."Kau terlihat sangat menikmatinya. Kalau begitu, tunggulah hingga aku sampai di rumah, kita akan melanjutkannya dengan leluasa," bisik Angga tepat di telinga Nova kemudian beranjak dari sisi wanita itu. Gurat merah ranum di pipi Nova cukup menjadi bukti kalau Nova tak mengelak pernyataan Angga ba

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-28
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Dalang Pelaku

    Angga masuk ke ruang kerjanya dengan langkah gontai setelah berinisiatif mengantar Nova pulang ke rumah. Kedatangannya di sambut oleh Chris yang melangkah mendekati Angga. Pria itu nampak antusias akan suatu hal yang belum Angga ketahui. "Pak Angga, akhirnya kau datang juga," ujar Chris dengan napas terengah karena tak bisa menahan antusiasme.Dahi Angga mengernyit. Itu bukanlah sebuah penyambutan yang epik untuk dilakukan. “Ada apa? Aku sedang tidak menerima negosiasi apapun saat ini. Jadi katakan saja apa yang mau kau katakan,” ucap Angga sambil melanjutkan langkahnya menuju meja kerja. Urusan rumah tangganya belum selesai. Banyak dosa yang harus Angga tebus atas perlakuannya terhadap sang istri.“Aku sudah menemukan pelaku dibalik penyebaran berita rumah tanggamu, pak.” Berita yang dibawa oleh Chris langsung membuat Angga menaruh seluruh fokusnya pada pria itu. Kacamatanya memantulkan gambaran diri Angga di sana. Membuat Angga bisa menatap bagaimana kondisinya sendiri saat ini

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-29
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Kebenaran yang Ambigu

    “Hanya pengecut yang akan bermain curang. Aku tidak akan membiarkan kau membohongi Nova terus menerus!” Setelah ucapan itu keluar, pintu ruang kerja Angga tertutup. Teriakan pria itu sama sekali tak digubris oleh Aldo yang pergi diselimuti amarah yang tak terluapkan. Berbanding terbalik dengan Angga. Pria itu kini memamerkan senyum liciknya dengan bangga. Jelas ia memenangkan debat hari ini hanya dengan beberapa untaian kata.Di sisi lain, sejak perdebatan antara Aldo dan Angga terjadi, ada sosok lain yang bertugas sebagai saksi. Di bali meja kerjanya di sudut ruang kerja itu, Chris berperan sebagai pengintai. Wajah polosnya mungkin tak akan membuat orang lain curiga bahwa pria itu memiliki kemampuan analisis yang sangat tajam. “Kau serius membiarkannya pergi, pak? Kenapa tidak lapor polisi saja?” Chris kembali bersuara. Dengan sekian banyak kemungkinan yang bisa Angga lakukan untuk membalas balik, di luar dugaan pria itu justru membiarkan tersangka atas pencemaran nama baiknya be

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-30
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Pernyataan Tak Terduga

    “Aku tidak bisa sembarang memutuskan, Aldo. Bagaimanapun aku harus membicarakan rencana ini dulu dengan Angga,” ucap Nova mulai tak nyaman sejak Aldo mendesaknya untuk ikut pergi bersama pria itu. Bahkan kini, Aldo tengah bersimpuh di sisi Nova memohon agar permintaannya dipenuhi oleh Nova. Jujur Nova bingung sekaligus tercengang mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Aldo tadi. Semuanya terasa tak nyata. Bahkan Nova sendiri tidak pernah membayangkan itu akan terjadi. Bagaimana bisa Angga menghabisi nyawa adiknya sendiri? Apa tujuannya.Berbagai pikiran sudah memenuhi kepala Nova hingga menimbulkan denyut nyeri di beberapa sisi. Jika saja Nova tidak berusaha menjaga kesadarannya, ia pasti sudah tumbang. “Percayalah padaku, Nova. Ini semua hanya tipu daya Angga untuk menjadikanmu tameng.” Aldo berkata lagi. Kali ini terdengar lebih serius dan pria itu mulai menunjukkan gelagat gelisah. “Apa kamu tega melihat Celva menjadi tameng Angga juga. Angga bisa memanipulasi kenyataan ap

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-31
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Menuntut Kebenaran

    Penjelasan Angga semakin membuka mata Nova. Ia berdiri mematung di samping Angga dengan pikiran yang mengawang jauh. Aldo beralih menatapnya, nampak sendu dan lunglai. “Aku mencintaimu, Nova. Aku lebih memilih persahabatanku dengan Angga hancur dibandingkan melihatmu tersiksa di dalam pernikahanmu dengan pria bejat ini. Kamu tidak tahu seberapa banyak wanita yang sudah ia tiduri selama menikah denganmu,” ujar Aldo membalas balik serangan Angga dengan pernyataan yang tak kalah sadis. “Selama ini, kamu hanya dijadikan boneka untuk membalas dendam pada dirinya sendiri. Dia bertingkah seolah dia adalah orang yang paling tersakiti atas kepergian Andre padahal dia sendiri yang sudah menghabisi nyawa adiknya.” Sekian banyak pernyataan yang baru Nova ketahui membuatnya ta habis pikir dengan apa yang ia dengar barusan. Semuanya membuat Nova bingung. Kepalanya berdenyut nyeri dan terasa berat hingga tiba-tiba pandangannya menggelap. Tubuh Nova oleng ke belakang, Amgga yang berdiri di sampin

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-31
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Serangan Panik

    Bab 127Hati wanita mana yang tak sakit ketika dibohongi. Mentalnya sudah berdarah-darah masih harus ditambahkan luka menganga yang baru. "Kenapa kamu tidak jujur sejak awal?" sambil terisak Nova terus mencari tahu kebenaran. Di sampingnya, Angga hanya bisa menunjukkan raut wajah sendu dan guratan rasa bersalah. Semua fakta yang ada dijabarkan secara gamblang. "Kamu bisa pastikan semuanya saat kamu sudah mendengarnya langsung dari Aldo." Setelah mengatakan itu, Angga pamit undur diri dari hadapan Nova. Memberikan sedikit waktu untuk Nova bernapas dan mencerna semua yang terjadi. Kepergian Angga setidaknya memberikan ruang bagi Nova untuk mencerna semua yang telah terjadi. Tentang tuduhan yang disematkan adanya, tentang paksaan keluarganya yang sampai sekarang tidak menunjukkan batang hidungnya, juga tentang rumah tangga Nova dengan sosok pria penuh misteri seperti Angga."Aarggh!! Siapa yang berkata jujur sebenarnya? Kenapa semuanya terlihat berbelit-belit?" Nova frustasi. Otakny

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Klarifikasi

    Cukup lama Angga dan Mark bersitegang. Tidak ada satupun diantara dua pria itu yang berniat untuk membuka obrolan. Dibatasi oleh stroller yang ditempati Noa. Baik Angga maupun Mark, sama-sama sibuk dengan isi pikirannya sendiri. “Kenapa kau ada di sini? Kau belum menjawab pertanyaanku. “ Mark pada akhirnya mengalah. Nada bicaranya berubah lebih santai. Tidak ada lagi sorot kejam yang menghunus dan menyudutkan Angga. “Seharusnya kamu tahu tanpa perlu bertanya.” Angga melirik ke arah Noa. Mark tahu maksud terselubung atas kode yang diberikan oleh Angga. Mark terkekeh, menertawakan nasib Angga yang mengenaskan. “Kau lebih rela mengalah demi sahabatmu?” ejek Mark. Senyum lebarnya sengaja dipampang di depan Angga karena berhasil memenangkan keadaan. “Bukan urusanmu. Jadi tutuplah mulut.” “Apapun yang menyangkut Nova adalah urusanku,” Mark mendengus. Emosinya terpancing kala sadar Angga tidak terpengaruh sedikitpun dengan ejekannya tadi. “Kalau begitu, kenapa kau masih di sini? Bukan

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Pengkhianat

    Reno meraih rahan Anya untuk menatapnya. Sikap Anya yang berbeda membuat Reno mengikuti arah pandang wanita itu.Tidak ada siapapun di sana. Apakah Anya sedang berhalusianasi? Pikir Reno.“Anya, tenanglah. Apa yang terjadi?” tanya Reno penasaran. Kekhawatiran pria itu tidak bisa dibendung lagi. Anya tidak menjawab, melainkan beralih menatap dua manik hitam di hadapannya dengan pandangan kosong. Isi kepalanya terlalu penuh. Bahkan sudah disesaki oleh sekian banyak masalah yang menimpa hidup. Kini, satu-satunya orang yang peduli dengan kondisinya selain Reno di tempat kerja mungkin tidak akan bisa menaruh kepercayaan lagi pada Anya.“Aku baik-baik saja, Ren. Lebih baik kita pergi dari sini,” ajak Anya menarik tangan Reno keluar dari lorong.Anya yakin, Diana sudah melihat semua adegan mesra yang dilakukan oleh Reno untuknya. Rasa bersalah kembali menghantam batin Anya. Bagaimana caranya agar Diana mau mendengarkan ucapannya?Dalam hati, anya terus bertanya-tanya, apakah dirinya salah m

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Dendam

    Menyusuri koridor di mana unitnya berada, Lita berjalan dengan langkah gontai. Riasan di wajah sudah tidak beraturan. Meski demikian, kecantikan wanita berusia 29 tahun itu tak kunjung luntur terhanyut oleh air mata yang sebelumnya mengalir dengan deras. Tok tok tok! “Mario, buka pintu!” teriak Lita dari luar unitnya. “Mario!”Tetap tidak ada jawaban. Lita baru menyadari, ia tidak membawa kunci akses unitnya sendiri sebelum pergi tadi. Dengan perasaan kesal Lita mengutuk kebodohannya hari ini. “Selamat malam, Nyonya Lita?” suara petugas yang bertugas di lantai itu menyapa Lita. “Malam.” “Kelihatannya anda sedang kebingungan, ada yang bisa saya bantu, Nyonya?” Ah, akhirnya bantuan datang tanpa membuat Lita repot harus turun ke meja resepsionis untuk meminta akses baru. “Bisakah anda membantu saya membukakan pintu unit? Saya lupa membawa kuncinya di dalam.” Senyum hangat menghiasi wajah yang mulai menampakkan keriput di bawah mata pria itu, “Dengan senang hati, Nyonya. “Krek.

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Malam Persaingan

    Angga menurunkan pandangan cukup lama. Bukan kehilangan kepercayaan diri namun, tak kuasa melihat keintiman diantara dua sejoli yang bertemu malam ini. “Untung kamu sama om, Noa,” ucap Angga bermonolog. Bayi di dalam stroller itu menatap Angga lama. Seakan setuju dengan pernyataan omnya. Sedangkan, di seberang meja Angga saat ini. Ada dua sejoli yang sedang melakukan pendekatan satu sama lain. Mario nampak memamerkan senyum terbaiknya di depan Nova. Sedangkan Angga berusaha menahan napas karena pemandangan romantis itu menyakiti hatinya. Ya, Angga cemburu. “Ini untuk aku, Mario?” suara lemah lembut yang khas, menjalar disekitar telinga Angga. Terasa menggelitik hatinya meski pertanyaan itu ditujukan untuk Mario. “Iya, Nova. Ini untuk kamu. Kamu sudah berjuang sejauh ini, kamu wanita hebat.” Angga tidak tidak memiliki masalah dengan pendengaran. Tetapi ia sengaja menutup kedua telinga dengan penyumbat tak kasat mata. Dikala pujian demi pujian dilontarkan Mario untuk Nova, Angga m

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Dengki

    Bab 31“Saya hanya berniat mengingatkan saja, tanpa bermaksud untuk ikut campur lebih jauh urusan nona dan tuan. Maafkan saya,” kata Astri merasa bersalah.Sarah berusaha untuk memaklumi kekhawatiran Astri. Tapi untuk seseorang yang cukup peka, Sarah tidak menelan mentah-mentah ucapan Astri tadi. Instingnya mengatakan Astri tahu hal lain yang disembunyikan oleh semua orang. Dan Astri penasaran akan hal itu.“Tidak masalah, aku senang kamu mengkhawatirkanku. Artinya kamu peduli padaku,” balas Sarah. Ia menampilkan senyumnya yang terpantul dari cermin di hadapannya. Dari sana terlihat Astri yang juga membalas senyuman Sarah.“Saya sangat peduli dengan nona. Dari sekian banyak wanita yang menjadi selir tuan, cuma nona Sarah yang sangat rendah hati.” Astri mengakui. Sambil menata rambut Sarah, sang asisten dengan cekatan memberikan polesan-polesan riasan tipis di wajah Sarah. Setengah jam sudah berlalu, namun dua wanita itu masih sibuk dengan segala tetek bengek bersolek. Brak!!Sarah da

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Jadi Tawanan

    “Bagaimana menurutmu, mana hadiah yang cocok untuk wanita pujaanku?” tanya Mario pada Angga. Sahabatnya itu tersenyum lebar tanpa beban. Menyeret Angga ke dalam sebuah toko perhiasan ternama.Angga belum sepenuhnya mengerti maksud Mario, hanya mengernyitkan dahi. “Untuk siapa?” Mario menghembuskan napas lelah. “Jadi, sejak tadi aku mengoceh di jalan, kau tidak mendengarkan aku?” keluh Mario kecewa. Wajahnya berubah masam. “Um, itu–” “Sudahlah, aku tahu apa yang mau kamu ucapkan. Sekarang bantu aku.memilih perhiasan yang cocok untuk Nova.” Deg! Berat rasanya menelan ludah saat mendengar nama Nova terlontar dari mulut Mario. Tatapan Mario yang dalam menyiratkan cinta yang besar untuk wanita yang justru masih berstatus sebagai istri Angga.Andai Mario tahu kebenarannya, apakah pria itu masih bisa bersikap hangat pada Angga dan menganggapnya sebagai sahabat?Belum tentu. Sebuah kenyataan pahit yang harus siap Angga telan mentah-mentah. “Diantara dua kalung ini, menurutmu, mana yang

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Perdebatan Dua Pria

    Duduk diantara banyak pepohonan rimbun demi kenyamanan bayi mungil yang terlelap dalam stroller. Dua orang yang sempat terlibat perang dingin memilih taman di belakang swalayan untuk sekedar menghalau ego yang menggebu. Atas saran Nova, Mark dan Angga diasingkan ke tempat ini. Supaya kalian tahu, bagaimana seharusnya menjadi pria dewasa. Itu pesan Nova saat menengahi perseteruan diantara dua pria yang menggilainya. Sedangkan wanita itu, memilih untuk menyendiri di bagian lain swalayan. Mark berinisiatif mengambil alih penjagaan atas Noa dari Nova setelah melakukan bujuk rayu yang kesekian hingga akhirnya Nova luluh juga. Itu Mark lakukan demi kenyamanan kekasihnya. “Setelah kau melakukan itu pada Nova, kau masih punya nyali untuk menemuinya?” Mark membuka obrolan di tengah keheningan sebelumnya mencabik batin dua pria itu. “Tahu apa kau tentang aku?” “Banyak hal. Banyak yang Nova bagikan padaku, termasuk tentang dirimu yang sudah melukai hatinya. Aku tidak habis pikir, apa kuran

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Perseteruan Dua Pria

    “Nova, kamu kenapa menghindar dariku?” Tubuh Nova berbalik secara paksa ketika sebuah tangan mencegat pergelangannya. Nova tahu siapa pembuat onar di tengah keramaian swalayan yang sedang ia sambangi. Membelakangi stroller putranya, Nova memandang malas Mark yang kini berdiri menjulang di hadapannya. Manik keoranyean, menyorot tajam. Pandangan Mark turun ke arah dua tas belanjaan yang tersampir di kanan dan kiri stroller milik Noa. “Kenapa?” tanya Nova sinis. Awalnya, ia tidak ingin membuka topik pembicaraan dengan pertanyaan singkat itu. Tetapi, gerah semakin menjadi. Bahkan hanya ditatap Mark beberapa saat saja berhasil membuat sesuatu di dada Nova bergejolak. Tentu, gejolak aneh itu nova yakini sebagai bentuk tidak nyaman semata. Bukan karena perasaan nyaman atau cinta sekalipun.Terlalu lelah untuk bicara tentang cinta saat ini. Keberadaan Noa adalah yang paling utama baginya melebihi apapun. Mark memamerkan ekspresi bersalah, dan Nova tahu itu hanya sebuah upaya untuk memani

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Keputusan Besar

    Tin! Tin!Suara klakson mobil membuyarkan obrolan pagi diantara Ameera dengan asisten rumah tangganya. Keduanya mengerutkan kening bingung. Siapa gerangan yang pagi-pagi sekali sudah bertamu? “Sepertinya ada tamu, non. Bibi ke depan dulu, ya,” kata bibi seraya menaruh kembali sebuah piring di meja makan. Ameera mengangguk, membiarkan wanita itu menyambut kehadiran sosok tak diundang itu kemudian melanjutkan makannya. Seperti biasa, Ameera bertugas jaga pagi hari ini. Deretan jadwal konsultasi bagi pasiennya sudah menunggu untuk di rampungkan hingga nanti sore. Setelah menyelesaikan makannya, terdengar suara langkah kaki menghampiri Ameera yang sedang meneguk air putih.“Non, mas itu datang lagi,” kata bibi. Raut wajahnya khawatir ketika mencium bau-bau perang dingin yang akan terjadi diantara majikannya dengan pria yang ia maksud. “Mas siapa, bi?” Ameera kebingungan. Pasalnya ia tidak memiliki bayangan sedikitpun. Hari masih terlalu pagi untuk mencerna sebuah teka-teki.“Pria yang

DMCA.com Protection Status