Share

Keputusan Yang Disanggah

Penulis: JolaSky
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-21 22:55:41

Baik Mark ataupun Yun Ji sama-sama tercengang saat melihat sosok wanita yang kehadirannya tak disangka-sangka.

Kulit wajah Yun Ji yang putih pucat memerah menahan malu. Apalagi saat ini pegangan Mark di rahangnya tak kunjung terlepas.

"Nova?" gumam Mark terkejut. Genggamannya mengendur selama beberapa detik lalu terlepas begitu saja secara kasar. Membuat Yun Ji meringis kesakitan.

Nova tidak akan membiarkan Mark menyakiti Yun Ji lebih jauh lagi. Langkah kakinya mantap mendekat. Sorot mata Nova tajam menusuk ke arah dua manik indah Mark yang diselimuti ketakutan.

Ya, sekujur tubuh Mark seketika kaku. Aura Nova terlalu besar untuk disanggah kehadirannya. Dengan kemarahan yang menyelimuti wanita itu, keangkuhan Mark luntur seketika.

"Yun Ji, kamu boleh pulang. Temui aku besok di ruanganku," perintah Nova tanpa mengalihkan perhatiannya dari Mark.

"Baik, bu."

Yun Ji diam-diam menghela napas lega. Doanya terkabul di saat napasnya hanya seujung kuku. Ia tak ingin mencari tahu lebih dala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Dilema Diantara Kepalsuan

    Pedih rasanya untuk kedua kali Nova harus menelan kekecewaan atas sikap pria yang pernah menyembuhkan luka batinnya. Entah bagaimana nasib Nova setelah ini. Semua kartu yang disembunyikan oleh Mark, terbuka sudah. Tuhan terlalu baik untuk menyadarkan Nova lebih dulu kali ini. Ia memasuki kamar apartemennya dengan langkah gontai. Kakinya lemas, seolah tak mampu untuk memijakkan kakinya. Realita yang ia hadapi terlalu kejam. Untuk kesekian kalinya, Nova harus merasakan kecewa yang begitu dalam. Sikap kasar Mark telah membuka matanya akan keraguan yang selama ini Nova rasakan tentang pria itu.Kesadaran Nova belum sepenuhnya terkumpul. Sorot matanya masih kosong, dengan isi kepala yang bisa saja membludak kapanpun. Ia beralih menuju toilet. Membersihkan diri dari rasa gelisah yang terus menghantui. Di tengah kesendirian yang ia rasakan, hanya pergerakan janin di perut Nova yang bisa menyadarkannya. Seperti biasa, bayi mungil itu seolah memperingatkan Nova agar tak berpikir berlebiha

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Mengorek Informasi

    "Berita terkini. Pengusaha sekaligus investor ternama, Jhon Eneddy alias Jhony dikabarkan menghilang dari kediamannya sejak dua hari lalu. Sosok pelopor investasi itu dinyatakan hilang berdasarkan laporan pengaduan orang hilang dari keluarga Jhony."Suara pembawa acara berita di televisi mengisi setiap sudut ruangan kerja Angga. Senyum miring terukir di wajah Angga yang terlihat puas ketika mendengar berita aktual tentang musuh sekaligus pengkhianat yang sudah membuat kehidupan pribadinya hancur. Puas dengan informasi yang ia dengar, Angga beralih pada sebuah map yang menemaninya sejak satu tahun lalu. Map berisi beberapa lembar surat dengan kop surat sebuah rumah sakit di bagian atasnya. Angga menilik informasi di dalam surat itu dengan seksama. Sebuah alasan yang membuat Nova hengkang dari rumah ini dengan segala perasaan berkecamuk. "Andai kamu tahu, Nova. Aku melakukan ini semua untuk kamu. Dimana kamu sekarang, sayang?" Ada perasaan pilu yang tiba-tiba menggerogoti hati Angg

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Setetes Rahasia

    "Saat itu, Pak Angga memanggil aku dengan nama Nova."Angga diam mematung saat mendengar pengakuan Rachel barusan. Ia memastikan satu nama yang disebut Rachel memang nama istrinya. Sungguh, tidak ada kata lain yang bisa menggambarkan perasaan Angga saat ini kecuali, malu. Dimana Angga harus menaruh mukanya setelah ini? Baru permulaan kronologi saja, Angga sudah merasa dikuliti oleh kenyataan. "Aku mencoba untuk mengelak. Tapi Pak Angga memaksaku untuk ikut ke dalam kamar hingga.." "Katakan padaku, aku tidak melakukan apapun padamu 'kan, Rachel?" sela Angga. Refleks dan keterkejutannya membuat Angga nekad melanggar tata krama. Mulut Rachel terkatup rapat. Angga terlihat begitu ambisius untuk mencari tahu, namun, apa yang barusan ia katakan tak sejalan dengan kenyataan yang ada. Tanpa menjawab pertanyaan Angga, Rachel kembali berkata. "Maaf, Pak Angga. Aku harus berkata jujur. Malam itu, Pak Angga sudah menjamah tubuh saya dengan begitu agresif. Saya nyaris mati karena Pak Angga b

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-23
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Alasan Di Balik Dendam

    Orang-orang di rumah ini sepertinya memang tak berniat untuk memberikan Angga sedikit waktu luang untuk istirahat sejenak. Kemunculan Chris mengejutkan Angga hingga jantungnya hampir mencelos. Untung saja, penyakit jantung Angga kian hari menunjukkan perubahan yang baik. "Apa maksudmu?" Angga mengernyitkan dahi keheranan. Baru juga menghela napas lega setelah problematikanya dengan Rachel kini terlihat jelas. Kedatangan Chris justru membuat isi kepala Angga semakin berantakan. Chris menghampiri meja kerja dimana Angga memijakkan kekuasaannya di sana. Kantong plastik hitam lusuh yang ia bawa diletakkan di atas meja sontak membuat Angga bangkit dari kursinya. Tak siap dengan serangan aroma mematikan dari kantong plastik hitam itu. "Apa yang sudah kau lakukan, pak? Kenapa ada benda itu di mobilmu?" tanya Chris tak mau membuang waktu dengan berbasa-basi. Angga menatap isi kantong plastik yang menyembul ke permukaan. Sehelai kain yang dilumuri dengan noda darah di sekelilingnya. "Oh

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-23
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Sang Mertua

    "Angga? Ada apa datang kemari? Nova mana?" Keterkejutan menyambut kedatangan Angga di sebuah rumah yang ia pijaki terakhir kali dua tahun lalu.Semenjak menikah dengan Nova, Angga tak pernah lagi menyambangi rumah ini dan memilih untuk memfokuskan diri pada pekerjaan dan misi balas dendamnya.Namun, siapa sangka, misi balas dendam yang seharusnya menjadi senjata untuk pembalasan berikutnya malah membuat Angga jatuh ke pelukan Nova. Seorang wanita paruh baya yang kini berdiri di hadapan Angga adalah satu-satunya orang yang telah mewarisi paras cantiknya pada Nova. Sayangnya, sifat kedua wanita itu jauh berbeda.Pertanyaannya tadi cukup membuat Angga tersudut. Kedatangannya terkesan tak pernah sekalipun diinginkan oleh si tuan rumah. Tetapi, Angga tidak peduli. Ia justru mengulas senyum penghormatan pada sang ibu mertua, lalu menjawab."Aku ingat kemarin adalah ulang tahunmu, mama. Jadi aku menyempatkan diri datang kemari. Maaf kedatanganku terlambat," ucap Angga.Wanita di depannya b

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-25
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Gelisah

    Langkah kaki saling bersahutan di belakang Mark sama sekali tidak menggetarkan hatinya untuk menoleh ke belakang.Sementara, ada seorang wanita yang sedang mati-matian menuntut alasan sebenarnya atas kandasnya hubungan mereka. Jalinan cinta antara Nova dan Mark sudah pupus dua bulan lalu. Namun, masih banyak rentetan pertanyaan di kepala Nova yang belum terjawab. "Mark, tunggu!" Nova mencekal langkah mantan kekasihnya itu dengan menggenggam bisep kekar milik Mark."Bisakah kamu berhenti menerorku seperti ini, Nova? Kita sudah tidak ada hubungan apapun lagi, jadi pergilah," ucap Mark dingin. Tatapan Mark tak sehangat dulu, dan itu membuat hati Nova tercabik-cabik. Nama Mark masih setia mengisi setiap sudut hati Nova hingga detik ini. Alasan di balik hubungan mereka kandas semakin membuat Nova tak yakin Mark benar-benar mengakhiri kisah cinta mereka. Nova bergerak gelisah. Niat bicara empat mata dengan Mark pun lenyap begitu saja, dipatahkan dengan penolakan Mark barusan."Aku yakin

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-26
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Pinjam Dulu Tiga Miliar

    Rasanya Angga seperti dikuliti hidup-hidup ketika pertanyaan itu keluar dari mulut mertuanya sendiri. Sorot mata Marrie penuh harap, terkesan setia menunggu jawaban dari sang menantu tiba. Wanita ini, sangat ambisius untuk segala hal berbau uang dan kekayaan. Tak heran bila dulu, Marrie dan sang suami mematok nilai mahar dengan nominal hampir seperempat nilai kekayaan Angga. Tentunya, demi gengsi dan misi balas dendam, nominal itu adalah angka yang sepadan.“Um, kurang lebih laba bersihnya senilai lima belas triliun rupiah. Itu bukan apa-apa jika dibandingkan dengan nilai investasi yang sekarang sedang aku jalankan. Nominalnya jauh lebih besar dari yang aku sebutkan tadi,” jawab angga jumawa. Perhatian bisa dibeli oleh uang, dan itu adalah rencana yang sedang Angga lakukan. Wanita di depannya ada akar dari semua masalah. Keluarga komplotan pembunuh seperti mereka tidak seharusnya hidup dalam ketenangan dan kemewahan seperti saat ini. “Waw, kamu hebat sekali, Angga. Pasti Nova sena

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Kalung Tanda Jadi

    Raut wajah penuh amarah dari sang mertua adalah hiburan bagi Angga. Kimi, pria itu menampakkan senyum lebar sambil sesekali gelak tawanya terdengar mengejek. Marrie menatapnya dengan sorot tajam, tak suka dipermainkan menantunya sendiri. “Jawab mama, Angga. Apa maksud ucapan kamu barusan?” kata Marrie berapi-api. Sungguh, Angga tidak menyangka reaksi sang mertua akan semarah ini. Angga masih sibuk mengontrol dirinya, di tengah Marrie yang terlihat seperti bahan lelucon. “Hahaha, astaga, ma. Kenapa mama marah seperti itu? Aku hanya bercanda,” ucap Angga santai. Tatapannya menyimpan ratusan lapis misteri yang sulit untuk dipecahkan siapapun. Mendengar itu, raut wajah Marrie berubah drastis. Seolah malu dengan tingkahnya yang emosional, dan reaksi yang berlebihan, Marrie kembali berkilah. Emosinya seakan menguap terbawa angin, berbanding terbalik dengan senyuman yang kini ia pamerkan di hadapan Angga. Dasar wanita culas, batin Angga. “Astaga, Angga. Kamu ini suka sekali membuat ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-02

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Jauh Rindu, Dekat Tabu

    Lampu remang-remang di dalam klub malam di tengah kota Seoul ini membatasi pandangan Chris yang masuk ke dalamnya. Muda-mudi berlenggak-lenggok di lantai dansa. Di bawah lampu sorot mengikuti irama musik beat yang menggila. Pandangan Chris mengedar ke segala penjuru. Ia langsung bergegas dari bandara ke sini setelah menghubungi Angga. Kabarnya, pria itu berada di sini, namun sampai sekarang Chris belum menemukan petunjuk tentang keberadaan bosnya. Pergerakan Chris di tengah kerumunan orang-orang yang berdansa, menarik perhatian beberapa wanita di sana. Sesekali terdengar mereka mencoba menggoda Chris dengan panggilan-panggilan nakal. “Hai, tampan. Kau sendiri saja?” Seorang wanita mendekati Chris. Dua bingkai lensa di mata Chris ia koreksi saat berhadapan dengan wanita itu. “Kalau kau datang sendiri, aku mau menemani,” ucap wanita itu lagi. Rambut panjangnya sengaja dikibaskan di depan wajah Chris. Aroma bunga menguar setelahnya. Jelas, wanita itu sedang berusaha untuk menarik perh

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Realita Yang Disanggah

    “Bagaimana bisa Anda membiarkan orang dengan kondisi mental yang terganggu, bepergian sendirian bahkan, mengurus bayi? Apalagi Anda bukan suaminya.” Seorang pria paruh baya dengan seragam kepolisian menginterogasi Mario dengan segerombol pertanyaan. Ia menghela napas panjang, hendak menyela ucapan sang polisi namun pria itu terus berceloteh, tidak memberikan kesempatan bagi Mario untuk menjelaskan. “Anda tahu ‘kan? Apa yang Anda lakukan bisa disebut sebagai bentuk kelalaian dan berpotensi menyakiti orang lain.” “Saya paham, Pak. Itu mengapa saya ada di sini sekarang. Saya akan menebus Nova dan mengikuti prosedur hukum yang berlaku. Tolong beri sedikit keringanan untuk Nova. Bagaimanapun dia masih punya tanggung jawab untuk mengurus anaknya yang masih bayi,” ucap Mario panjang lebar. Tidak akan ia sia-siakan kesempatan untuk bicara. Tujuannya saat ini adalah membebaskan Nova dari hukuman paling berat. Mario mengikuti semua prosedur hukum yang berlaku atas pelanggaran yang Nova laku

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Berpapasan

    Kesibukan terlihat padat di pintu kedatangan Bandara Incheon. Seorang pria mengenakan setelan jas lengkap berwarna keabuan menarik beberapa mata di sana. Di balik kacamata hitam yang nangkring di hidung mancung pria itu, ada sepasang mata yang awas mengintai pergerakan seseorang dari arah lain bandara. Seorang wanita, dengan stroller bayi menemaninya duduk di ruang tunggu menuju pintu keberangkatan. Tujuannya bertolak belakang dengan kedatangan pria tadi. Pria itu melirik arlojinya, tiga puluh menit lagi seluruh penumpang jurusan penerbangan domestik lepas landas. Pria itu bergegas mendekati sang wanita. Dengan penampilan, tidak, ketampanannya yang sedikit mencolok dan menarik perhatian, Chris–pria itu–mendekati targetnya. “Selamat pagi, Nyonya.” Wanita berambut panjang, dengan iris mata hazel yang indah itu mendongak. Dahinya berkerut pun dengan kedua matanya yang memicing. Mencoba menilik sosok asing di depannya. “Ya? Anda siapa?” tanyanya. Ada sedikit getaran dalam suaranya.

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Kunci yang Terbuka

    Secangkir kopi panas di hadapannya sama sekali tidak menarik perhatian Angga. Di sudut salah satu kafe di jalan utama kota Seoul, ia membiarkan segala pikirannya berterbangan bebas terbawa angin. Laptop dengan layar yang masih menyala berakhir sama mengenaskannya dengan secangkir kopi itu. Padahal, deretan daftar pekerjaan yang seharusnya ia selesaikan secepatnya, meraung meminta dikerjakan. Suara di kepala Angga terlalu berisik. Bahkan membuat pria berusia 37 tahun itu kewalahan mengatur jam tidurnya. ‘Sudah waktunya kau mengejar kebahagiaanmu.” Untaian kalimat yang diucapkan Dalton tempo hari kian memperparah kegundahan hati yang selama beberapa hari ini meraung perhatian Angga agar tidak diabaikan. Lagi-lagi, hanya helaan napas berat yang menjadi penghujung keglisahan Angga. “Tidak seharusnya aku terjebak dalam kegalauan ini,” gumamnya, Angga mencoba mengalihkan pikirannya dengan menggeser pesan dengan seseorang yang jauh di belahan dunia sana. Deretan foto putri kecilnya mend

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Masalah Semakin Pelik

    Seminggu setelah Mario memutuskan untuk mencabut perjanjian kerja perusahaan mereka, Angga memilih hengkang dari apartemen pria itu. Ia cukup tahu diri untuk tidak menjadi benalu sahabatnya. Saat ini, Angga tengah berhadapan dengan pria paruh baya. Mario bilang, itu adalah koleganya yang akan memberikan suntikan dana untuk perusahaan cabang milik Angga yang hampir bangkrut. “Aku tertarik dengan konsep perusahaanmu. Hanya saja, Kerugian selama periode dua tahun ini cukup menarik perhatianku. Dan akan lebih berisiko jika aku investasikan uangku di sana. Bagaimana kalau begini saja,” ucap pria itu. Pria bernama Dalton, berusia sekitar lima puluh tahunan menjabat sebagai pemilik perusahan olahan ginseng paling terkenal di Korea.Meski terlihat kecewa dengan Angga, Mario tetap bertanggung jawab atas apa yang sudah ia janjikan. Satu alasan yang membuat Angga semakin tak enak hati padanya. Dalton memajukan tubuhnya, menatap Angga dengan sorot penuh rasa ketertarikan yang begitu besar namun

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   PUTUS KONTRAK

    Nova hendak mendekati Mark, namun langkahnya ditahan oleh Mario yang kini menatapnya dengan sorot menuntut. Sekujur tubuh Nova meremang. Pegangan Mario di lengannya seolah memiliki aliran magnet yang membuat pandangan Nova tidak beralih padanya. “Apa yang kamu lakukan, Mario? Tolong lepaskan aku,” pinta Nova. Ia membalas tatapan Mario tak kalah tegas, kemudian beralih pada kaitan tangan mereka. “Jawab yang sejujurnya, Nova. Apa benar yang dikatakan Mark?” Nada bicara Mario berubah dingin. Nova bisa merasakan pria itu sedang bergelut dengan kekecewaan yang begitu kental di dadanya. Dengan sedikit keras Nova menghempaskan pegangan Mario seraya berkata. “Benar atau tidak, masa laluku adalah urusanku. Baik kamu ataupun Mark tidak berhak mengintervensi hidupku,” balas Nova tegas. Kini jaraknya dengan Mark terkikis. Wajah mantan kekasihnya itu sama tegangnya dengan Mario setelah kalimat ultimatum Nova ucapkan. “Dan untuk kamu, Mark,” ucap Nova dingin. “Bukan hakmu juga mengatur hidupku.

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Klarifikasi

    Cukup lama Angga dan Mark bersitegang. Tidak ada satupun diantara dua pria itu yang berniat untuk membuka obrolan. Dibatasi oleh stroller yang ditempati Noa. Baik Angga maupun Mark, sama-sama sibuk dengan isi pikirannya sendiri. “Kenapa kau ada di sini? Kau belum menjawab pertanyaanku. “ Mark pada akhirnya mengalah. Nada bicaranya berubah lebih santai. Tidak ada lagi sorot kejam yang menghunus dan menyudutkan Angga. “Seharusnya kamu tahu tanpa perlu bertanya.” Angga melirik ke arah Noa. Mark tahu maksud terselubung atas kode yang diberikan oleh Angga. Mark terkekeh, menertawakan nasib Angga yang mengenaskan. “Kau lebih rela mengalah demi sahabatmu?” ejek Mark. Senyum lebarnya sengaja dipampang di depan Angga karena berhasil memenangkan keadaan. “Bukan urusanmu. Jadi tutuplah mulut.” “Apapun yang menyangkut Nova adalah urusanku,” Mark mendengus. Emosinya terpancing kala sadar Angga tidak terpengaruh sedikitpun dengan ejekannya tadi. “Kalau begitu, kenapa kau masih di sini? Bukan

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Pengkhianat

    Reno meraih rahan Anya untuk menatapnya. Sikap Anya yang berbeda membuat Reno mengikuti arah pandang wanita itu.Tidak ada siapapun di sana. Apakah Anya sedang berhalusianasi? Pikir Reno.“Anya, tenanglah. Apa yang terjadi?” tanya Reno penasaran. Kekhawatiran pria itu tidak bisa dibendung lagi. Anya tidak menjawab, melainkan beralih menatap dua manik hitam di hadapannya dengan pandangan kosong. Isi kepalanya terlalu penuh. Bahkan sudah disesaki oleh sekian banyak masalah yang menimpa hidup. Kini, satu-satunya orang yang peduli dengan kondisinya selain Reno di tempat kerja mungkin tidak akan bisa menaruh kepercayaan lagi pada Anya.“Aku baik-baik saja, Ren. Lebih baik kita pergi dari sini,” ajak Anya menarik tangan Reno keluar dari lorong.Anya yakin, Diana sudah melihat semua adegan mesra yang dilakukan oleh Reno untuknya. Rasa bersalah kembali menghantam batin Anya. Bagaimana caranya agar Diana mau mendengarkan ucapannya?Dalam hati, anya terus bertanya-tanya, apakah dirinya salah m

  • Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku   Dendam

    Menyusuri koridor di mana unitnya berada, Lita berjalan dengan langkah gontai. Riasan di wajah sudah tidak beraturan. Meski demikian, kecantikan wanita berusia 29 tahun itu tak kunjung luntur terhanyut oleh air mata yang sebelumnya mengalir dengan deras. Tok tok tok! “Mario, buka pintu!” teriak Lita dari luar unitnya. “Mario!”Tetap tidak ada jawaban. Lita baru menyadari, ia tidak membawa kunci akses unitnya sendiri sebelum pergi tadi. Dengan perasaan kesal Lita mengutuk kebodohannya hari ini. “Selamat malam, Nyonya Lita?” suara petugas yang bertugas di lantai itu menyapa Lita. “Malam.” “Kelihatannya anda sedang kebingungan, ada yang bisa saya bantu, Nyonya?” Ah, akhirnya bantuan datang tanpa membuat Lita repot harus turun ke meja resepsionis untuk meminta akses baru. “Bisakah anda membantu saya membukakan pintu unit? Saya lupa membawa kuncinya di dalam.” Senyum hangat menghiasi wajah yang mulai menampakkan keriput di bawah mata pria itu, “Dengan senang hati, Nyonya. “Krek.

DMCA.com Protection Status