Wolter tidak bisa tidak setuju dengan kata-kata Suzy, jadi dia segera mengikutinya.Segera, ‘Robert Calvin’ datang ke semua orang.Suzy mendesaknya untuk mencegahnya mengungkapkan hal-hal.Dipersiapkan dengan baik, semua orang masuk ke mobil menuju ke Pusat Penelitian Medis Imperial.Di ruang konferensi besar Pusat Penelitian Medis, personel yang relevan tiba satu demi satu.Tepat di atas, kamera lift bertanggung jawab untuk merekam seluruh proses persidangan publik. Di dua sudut di kiri dan kanan ruang konferensi, tim wartawan duduk menunggu dengan penuh semangat.Seorang reporter menoleh dan melihat ke arah pintu, dan tiba-tiba berbisik: "Orang itu ... bukankah itu Robert Calvin, orang yang bertanggung jawab atas Grup Calvin? Mengapa dia ada di sini juga!"Mengikuti suaranya, beberapa sosok berjalan masuk dari luar di pintu. Pria yang berjalan di depan dengan Suzy dengan cepat menyebabkan kegemparan di pengadilan."Itu memang dia. Ada berita sebelumnya bahwa dia datang ke ibukota, ya
Persidangan mulai digelar Di sisi lain di Haicheng, kekuatan misterius yang bersembunyi di dekat rumah Keluarga Calvin juga siap bergerak.Di ruangan yang redup, hanya ada cahaya dari layar LCD di dinding.Seorang wanita mungil mengenakan jaket hitam, dan sedang menatap ‘Robert Calvin’ di layar."Nona, hari ini adalah hari persidangan Grup Calvin. Dilihat dari siaran langsungnya, dapat dipastikan Robert Calvin sedang berada di ibukota. Kita sudah menunggu selama berhari-hari, apakah sudah bisa bergerak?"Mendengar pertanyaan dari anak buahnya, bibir merahnya berkedut, dan matanya berkedip."Bergerak sekarang!"Mendengar perintah ini, orang-orang yang bersembunyi dalam kegelapan mulai bergerak.Wanita itu menarik topi jaketnya kemudian berjalan keluar ruangan dengan sepatu hak tinggi, diikuti oleh anak buahnya.Saat melewati layar TV, Suzy tertangkap oleh kamera. Dia melirik ke layar sekilas....Persidangan berjalan sesuai jadwal.“Sekarang pusat penelitian akan menjelaskan situasinya
"Ini adalah catatan akses Hailey ke database Rumah Sakit Nasional yang kami dapatkan dari tenaga ahli. Dia mengakses materi yang terkait dengan vaksin conx01 dari alamat IP Grup Calvin, dan waktu akses adalah selama periode pengembangan vaksin oleh Grup Calvin."Asisten menyerahkan dokumen itu pada Jason Zhu, kemudian mengeluarkan dua "bukti" tambahan, yaitu sebuah rekaman suara, dan sebuah video.Suzy mengenali kedua ‘barang bukti’ ini, karena ini adalah bukti yang diserahkan pada penyelidik saat melaporkan Walsh Guo dan Jeremy Lei.Tapi sekarang, justru dijadikan bukti bahwa Grup Calvin memerintah Hailey menggoda Jeremy Lei untuk menutupi plagiarisme vaksin.Dengan penjelasan pusat penelitian dan bukti yang diserahkan Rumah Sakit Nasional, tampaknya plagiarisme vaksin Grup Calvin sudah tidak bisa dibantah.Semua orang mulai menyadari Grup Calvin bisa menjiplak vaksin Rumah Sakit Nasional dengan sukses adalah berkat Hailey, asisten Suzy.Kebetulan Suzy dan Hailey sama-sama ada di temp
Suzy mengucapkan kata-kata ini perlahan dan menoleh untuk menatapnya.Pada saat ini, Hailey menahan napas dan berusaha menekan emosinya.Dia bersorak dalam hatinya, sebentar lagi, dia akan membawa Grup Calvin ke neraka di depan semua orang!Di bawah tatapannya yang penuh harap, dia mendengar Suzy berkata seperti yang dia harapkan, "Orang ini adalah Hailey ..."Dia segera berdiri.Tapi Suzy masih melanjutkan kalimatnya."... punya teman sekamar, Katy."Suara gemuruh memenuhi pikirannya, dia terkejut.Apa yang dia dengar tadi?Katy?Dia menatap Suzy dengan bingung, tetapi Suzy menatapnya dengan tajam.Hailey tiba-tiba merasakan firasat buruk, lututnya melemas, dia merasa malu dan cemas, lalu duduk kembali di kursi.Dia melirik Adam Pan di seberang, yang juga sedang menatapnya dalam-dalam, kemudian segera membuang muka.Hailey menjadi semakin gelisah.Pada saat ini, suara Suzy kembali terdengar dari depan: "Hailey, kalian sepertinya akan merasa kecewa hari ini."Kata-kata ini cukup membu
"Apakah kau pikir karena aku dipecat, aku membenci Grup Calvin dan Suzy, jadi tidak seharusnya maju untuk membantu mereka saat ini?"Katy bertanya pada Hailey.Setelah selesai berbicara, tanpa menunggu jawabannya, dia mendengus, dan melanjutkan, "Aku sudah mengerti sejak dulu. Aku bisa dipecat karena ulahmu. Hailey, demi kepentinganmu sendiri, kau menghalalkan segala cara dan mencelakakan banyak orang, hari ini aku akan menunjukkan wajahmu yang sebenarnya!"Hailey membelalakkan matanya, dan meninggikan suaranya, "Katy, kau memfitnah aku!"Katy tidak memperdulikannya, tetapi menoleh ke Jason Zhu dan berkata dengan hormat, "Aku mengatakan yang sebenarnya, dan tidak berbohong! Hailey yang membocorkan vaksin Grup Calvin kepada Walsh Guo."“Bukan begitu!” Hailey langsung menyangkal.Tatapan semua orang tertuju padanya lagi.Suzy juga meliriknya sekilas.Tapi Hailey tidak tahu harus berkata apa sekarang .Pada saat ini, terdengar suara meja digebrak dari seberang.Dia mengangkat matanya dan
Bukan hanya dia, semua orang mulai bertanya-tanya."Sudah jelas Grup Calvin yang menjiplak, tetapi masih tidak mau mengakuinya. Mereka berbicara panjang lebar, bukankah hanya untuk mencari alasan untuk meloloskan diri?”"Benar, setidaknya mereka harus dihukum karena plagiat. Kalau tidak menggunakan kesempatan ini? Bagaimana kalau mereka berhasil lolos?""Tidak masuk akal. Bagaimana mungkin Grup Calvin bisa mengalahkan Rumah Sakit Nasional? Jangan bermimpi!""Kurasa belum tentu. Grup Calvin tampaknya sangat percaya diri. Mungkin kita terlalu mempercayai Rumah Sakit Nasional ...""Ya, mengapa Wakil Direktur Pan tidak memberi tanggapan? Suzy berkata bukti mereka palsu, dia seharusnya segera membantah.""..."Ruangan itu menjadi hiruk pikuk.Tetapi deretan kursi Rumah Sakit Nasional sangat sepi.Adam Pan menekan bibirnya dan tidak berbicara, dia sedang berpikir bagaimana menghadapinya.Dia tidak menyangka Suzy begitu cerdik dan berani, dia bahkan mengajukan permintaan untuk menyelidiki rek
Ketika ruangan itu kembali sunyi, tiba-tiba terdengar sebuah pertanyaan."Bagaimana mungkin kita memberikan barang bukti palsu?!"Liu Tua di kursi Rumah Sakit Nasional menggebrak meja, janggutnya bergetar karena marah.Dia baru saja menjamin rekaman itu tidak ada masalah dan menyuruh orang menyelidikinya, tak disangka rekaman itu sebenarnya palsu. Dia tidak hanya mempermalukan dirinya, tetapi ini terkait reputasi Rumah Sakit Nasional selama berabad- abad!”"Ini harus ditanyakan pada Wakil Direktur Pan." Suzy berkata dengan sinis.Tatapan semua orang tertuju pada Adam Pan.Jason Zhu juga menatapnya, "Wakil Direktur Pan, kau sebaiknya memberi penjelasan."Kening Adam Pan mulai berkeringat, cahaya yang mengenai wajah bulatnya, membuat dia tampak berkilau, tetapi wajahnya suram.Dia melirik Suzy, kemudian menatap Walsh Guo yang duduk di belakangnya, dan berkata perlahan, "Tentang rekaman ini ..."…Kepingan salju putih melayang dari langit kelabu.Suzy dan rombongannya berjalan keluar dari
Melihat wajah Adam Pan semakin suram, dia merasa puas, lalu masuk ke mobil.Setelah melihat Suzy pergi dengan mobilnya, Adam Pan baru mengalihkan pandangannya.Tiga tetua Rumah Sakit Nasional berjalan perlahan ke arahnya, Liu Tua mendengus dan mengingatkan, "Pan Tua, hari ini reputasi Rumah Sakit Nasional kita hancur karenamu Direktur pasti marah besar. Setelah dia kembali dari menyelesaikan urusan epidemi di barat daya, kau harus berusaha menjelaskan padanya."“Liu Tua, aku tahu.” Adam Pan berkata dengan tenang.Semua ini karena gadis tengik bernama Suzy itu."Bagus kalau begitu." Liu Tua pergi bersama dua tetua lainnya."Tuan Pan, salju sudah turun, ayo kita pulang," kata asistennya. Adam Pan berjalan menuju mobil yang diparkir.Pada saat yang sama, dia mengeluarkan ponselnya dan memutar sebuah nomor.Setelah terhubung, dia berkata dengan hormat, "Tuan Yan, terima kasih tadi ..."Sambil berbicara, dia masuk ke dalam mobil.Karena persidangan hari ini disiarkan langsung, ketika keput
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny