Share

Bab 885

Penulis: Paviliun Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-10 19:00:00
Setiba di rumah, Brad Yang menatapnya sambil tersenyum, dan bertanya, "Suzy, apakah temanmu puas dengan kain itu?"

Suzy tersenyum padanya dan berkata, "Dia sangat menyukainya, juga sangat berterima kasih padamu."

“Syukurlah.” Brad Yang mengangguk puas.

Suzy tidak berbicara banyak, setelah menyapa mereka, dia masuk ke kamarnya.

Setelah beberapa saat, Anna Wen menelepon.

"Kak Suzy, aku sudah meminta orang untuk menyelidikinya, produsen kain ini adalah Sicily. Paman Yang mungkin ada alasan khusus sehingga mencari produsen lain untuk membuat kain ini."

"Ya, mungkin saja." Suzy menjawab dengan santai.

Dia tidak memberi tahu Anna Wen kecurigaannya terhadap Brad Yang dan Jessica Xia, lagi pula, dia belum ada bukti.

Namun, dia sudah memberi tahu Robert Calvin kemarin.

Setelah menutup telepon, Suzy tenggelam dalam pikirannya.

Urusan kain ini semakin membuat Suzy curiga.

Jika ayahnya memiliki pabrik kain, kenapa harus meminta pabrik lain memproduksinya? Apakah karena teknologi di pabriknya tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 886

    Saat berbalik, dia melihat sosok yang akrab sedang mengantri di antara kerumunan untuk melewati gerbang pemeriksaan tiket.Dia melihat orang itu melewati gerbang pemeriksaan, mengenakan topi untuk menutupi setengah wajahnya, kemudian segera mengejar ke arah Suzy.Dia tiba-tiba teringat.Ternyata pria itu!Hailey tertegun, segala macam spekulasi muncul dalam pikirannya.Dia semakin penasaran sehingga ingin mengejar pria itu untuk memastikan tebakannya.Dia bahkan segera memesan tiket kereta melalui ponselnya, melewati gerbang pemeriksaan tiket dan berhasil masuk ke peron.Namun, dia tidak dapat menemukan Suzy dan pria itu.Apakah mereka sudah masuk ke kereta?Setelah mencari beberapa saat di dalam, Hailey akhirnya pergi dengan berat hati.Dari Haicheng, kereta cepat dapat tiba di Hancheng dalam enam jam.Suzy tiba di Hancheng jam satu pagi.Saat berjalan keluar dari stasiun kereta, angin dingin berhembus di wajahnya, dia membungkus dirinya erat-erat dengan mantel panjangnya.Dia menyala

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-10
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 887

    Melihat panggilan dari nomor tak dikenal, Hailey mengira itu adalah panggilan dari orang yang ingin menjual sesuatu, tetapi dia mengenali itu adalah suara Robert Calvin.Dia sangat waspada, semua caci maki yang tersangkut di tenggorokannya.Robert Calvin bertanya tentang perjalanan dinas Suzy.Hailey terkejut, Tuan Muda Calvin bahkan tidak mengetahuinya?Lalu kenapa Suzy naik kereta cepat?Pemandangan yang dia lihat kembali muncul di benaknya. Jika dia tidak salah mengenali orang, dia pernah melihat pria yang mengejar Suzy di peron, ketika dalam perjalanan dinas bersama Suzy. Pria itu muncul di kamar hotel larut malam dan menghabiskan malam bersama Suzy.Sekarang, Suzy diam-diam pergi ke luar kota bersama pria itu tanpa memberitahu semua orang, bahkan Tuan Muda Calvin juga tidak mengetahuinya.Apakah benar-benar terjadi sesuatu? Segala macam pikiran yang buruk muncul di benak Hailey.Meskipun sulit mempercayainya, dia berharap tebakannya benar."Aku menelponnya tetapi tidak ada yang m

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-10
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 888

    Setelah meninggalkan hotel, dia naik taksi ke pabrik kain.Di sepanjang jalan, dia bertanya pada sopir taksi, "Pak, apakah Anda pernah mendengar tentang Pabrik Kain Axel Yang?""Tentu saja aku tahu, Axel Yang, dia adalah produsen kain terkemuka di kota kami. Tapi dia sudah meninggal sekitar 40 atau 50 tahun yang lalu, orang yang mengurus pabrik ini sekarang, seharusnya cucunya yang bernama Yang apa ...""Brad Yang?" Suzy berkata.Sopir itu tiba-tiba berkata, "Ya, itu namanya."Suzy agak kecewa, dan terus bertanya, "Bagaimana pembawaan Bos Yang ini?""Bos Yang adalah orang baik. Kudengar dia sering menyumbangkan uang. Dia mensponsori renovasi beberapa sekolah pedesaan di Hancheng.”Sopir tidak mengetahui hubungan Suzy dan Brad Yang, dia menceritakan mengenai perbuatan amal Brad Yang dengan antusias.Dari deskripsinya, bayangan seorang pengusaha paruh baya yang baik hati, dermawan, lihai dan cakap tiba-tiba muncul di benak Suzy.Bayangan ini sangat mirip dengan Brad Yang yang dia kenal.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-10
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 889

    Wajah Robert Calvin tiba-tiba membeku, dan segera bertanya, "Bagaimana keadaannya sekarang? Siapa yang melakukannya?""Sampai sekarang, masih belum diketahui, tetapi Nona Suzy sudah diselamatkan."Wolter berpikir sejenak, lalu menambahkan, "Orang yang menyelamatkannya, sepertinya adalah ... Tuan Muda Liu."Tuan Muda Liu?Robert Calvin mengerutkan alisnya, "Julius Liu?"Wolter mengangguk, "Ya."Raut wajah Robert Calvin menjadi sangat jelek.Mengapa Julius Liu juga di Hancheng?Seolah-olah memahami apa yang dia pikirkan, Wolter melanjutkan, "Tuan Muda Calvin, berdasarkan hasil penyelidikan, Tuan Muda Liu sepertinya sengaja mengikuti Nona Suzy ke Hancheng, tetapi dia tidak pernah muncul, hanya melindungi Nona Suzy secara diam-diam.""Julius Liu ini ..." Robert Calvin mengetuk ujung jarinya di atas meja dengan ringan, wajahnya semakin serius.Setelah beberapa saat, dia berhenti mengetuk ujung jarinya dan berkata dengan curiga, "Apa yang dilakukan Suzy di Hancheng?"Suzy keluar dari hotel p

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-11
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 890

    Robert Calvin hanya mendengarkan dengan tenang.Dia berkata, "Kau pulanglah dulu."Setelah ragu-ragu sejenak, Suzy berkata, "Ok."Di bawah pengawalan dua anak buah, dia kembali ke Haicheng.Setelah tiba di Haicheng, ada mobil yang menjemputnya.Suzy masuk ke bagian belakang mobil dan menyadari Robert Calvin juga ada di dalam mobil.Dia ternyata datang untuk menjemputnya.Hati Suzy terasa hangat dan tersenyum padanya, lalu duduk di sampingnya, dan menutup pintu mobil.Tatapan Robert Calvin menyapunya sekilas, setelah memastikan Suzy baik-baik saja, dia baru merasa lega.Robert Calvin menyerahkan sebuah dokumen, "Lihat ini."Suzy membuka dokumen itu.Ekspresi terkejut perlahan muncul di wajahnya."Kau ..." Dia menatap pria di sampingnya dengan takjub. Dia tidak menyangka pria itu juga menyelidiki Pabrik Kain Axel Yang, dan dalam waktu singkat, bisa memperoleh informasi sedetail ini!Hanya dia yang sanggup bekerja dengan seefisien ini.Suzy menarik kembali pikirannya dan kembali memusatka

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-11
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 891

    Robert Calvin mengantar Suzy pulang.Ketika mereka berpisah, dia menatapnya dalam-dalam dan berbisik, "Hati-hati.""Ya." Suzy mengangguk.Dia kembali ke rumah seperti tidak terjadi apa-apa.Ketika Brad Yang dan Jessica Xia melihatnya, mereka segera bertukar pandang, kemudian menyapanya."Oh, putri kita sudah kembali!""Kau sudah bekerja keras kali ini. Apakah kau lelah? Ayo mandi dulu, aku akan membuatkan makanan enak untukmu."Mereka menyambutnya dengan hangat.Suzy menanggapi dengan santai dan mengawasi mereka.Jessica Xia berkata, "Ngomong-ngomong, Rob datang mencarimu pagi ini. Mengapa kau tidak memberitahunya akan perjalanan dinas, dia tampaknya sangat cemas. Apakah kau sudah menghubunginya?"Suzy mengangguk, "Dia yang mengantarku pulang tadi."Brad Yang bertanya, "Kau dinas ke mana kali ini? Mengapa pergi sendiri?"Suzy menoleh untuk menatapnya, berpikir sejenak, dan berkata dengan tenang, "Hancheng."Brad Yang tidak terlihat terkejut, hanya berkata sambil tersenyum, "Ternyata pe

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-11
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 892

    Brad Yang dan Jessica Xia tercengang, kata-kata wanita itu membuat mereka merasa kesal, tetapi mengingat identitas wanita itu, mereka hanya bisa bersabar.“Kalau begitu, apa yang harus kami lakukan sekarang?” Jessica Xia meminta petunjuk.Wanita itu menundukkan kepalanya, dan berkata pelan, "Bukankah Robert Calvin akan melamar Suzy? Tunggu dua hari lagi, selama Suzy tidak mendapatkan bukti, identitas kalian untuk sementara tidak akan terbongkar. Robert Calvin juga tidak akan menyerang kalian."Brad Yang dan Jessica Xia saling melirik, mereka agak skeptis.Tetapi wanita ini dikirim oleh bos, mereka harus mematuhinya.Wanita itu melanjutkan, "Kita harus lebih waspada sekarang, untuk berjaga-jaga, aku tidak akan datang ke sini lagi. Tunggu kabar dariku."Mereka mengangguk lalu pergi."Dua idiot."Setelah mereka pergi, wanita itu mendengus, mengangkat ponsel, dan memutar sebuah nomor."Identitas Herbert Yang sudah terbongkar, apakah rencana akan diubah?"Setelah menerima tanggapan dari uj

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-11
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 893

    "Apa yang terjadi?" Jessica Xia segera berseru ketika melihat Brad Yang tiba-tiba mimisan."Bu, tolong ambilkan air dingin."Suzy meletakkan satu tangan di pergelangan tangan Brad Yang, "Ayah, duduk dulu, aku akan memeriksa sebentar."Brad Yang ingin mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya menelan kata-katanya dan duduk di sofa.Setelah diobati Suzy, mimisannya berhenti.Suzy menyeduh secangkir teh hangat untuknya, dan berkata, "Ayah, dilihat dari denyut nadimu, hatimu tidak sehat akhir-akhir ini. Apakah ada mengganggu pikiranmu?"Brad Yang tampak agak goyah, dan melambaikan tangannya untuk menyangkal.Jessica Xia segera berkata, "Tentu saja, ayahmu mengkhawatirkan urusanmu dan Rob."Suzy mengerti maksudnya dan tidak mengatakan apa-apa lagi.Kembali ke kamar, dia memasukkan tisu bernoda darah ke dalam sebuah kantong tertutup. Hari berikutnya.Dia menyerahkan dua kantong tertutup pada Robert Calvin, "Rambut Jessica Xia, dan darah Brad Yang."Robert Calvin mengangkat alisnya, dia tidak men

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-11

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status