Share

Bab 838

Author: Paviliun Angin
last update Last Updated: 2021-09-03 19:00:00
Suzy melihat wajah Anna Wen yang tegang, dia tertawa terkekeh dan menggodanya, "Apakah Robert Calvin yang memintamu untuk bertanya padaku?"

"Ah ... sebenarnya aku sendiri yang mengetahuinya."

Anna Wen tidak pandai berbohong, wajahnya segera tersipu.

Suzy tidak bisa menahan senyum, tetapi dia juga tidak peduli.

Dia menjawab pertanyaan Anna Wen dengan sangat jujur, "Tentu saja, aku pernah mempertimbangkan untuk menikah dengan Robert Calvin, tetapi aku hanya memikirkannya. Masih terlalu dini untuk menikah."

Melihat tatapan bingung Anna Wen, dia menjelaskan, "Proyek yang aku teliti saat ini sangat penting. Meskipun aku benar-benar ingin menikah, juga harus menunggu sampai pekerjaanku selesai."

Anna Wen juga mengetahui pekerjaan Suzy secara garis besar, "Virus conx01 sangat ganas akhir-akhir ini. Berita setiap hari melaporkan epidemi di perbatasan barat daya. Ada banyak orang yang meninggal karena virus ini."

"Ya." Membicarakan virus ini, wajah Suzy menjadi lebih serius, dia berkata, "Kare
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 839

    Sampai Brad Yang dan istrinya pergi, Suzy masih tersenyum tipis.Hari ini sangat spesial dan sangat hangat baginya.Ternyata punya orang tua kandung sangat menyenangkan.Pada saat ini, dia sudah menerima Brad Yang dan istrinya dalam hatinya.Tetapi dia tidak menyangka kebahagiaan ini akan begitu singkat.Senja hari.Setelah Robert Calvin menyelesaikan pekerjaannya, dia datang menemui Suzy.Mobil berhenti di gerbang villa, ketika akan keluar dari mobil, Robert Calvin mendengar suara wanita yang akrab, "Tuan Muda Calvin?"Robert Calvin menoleh, dan menyipitkan matanya, "Kau ..." Meskipun dia mengenali wanita itu, dia tidak ingat namanya.Wanita itu melangkah maju dan berkata dengan hormat, "Halo, Tuan Muda Calvin, aku adalah karyawan magang dalam tim Kak Suzy, namaku Hailey. Kita pernah makan malam bersama sebelumnya."Hailey?Robert Calvin berpikir sejenak.Karyawan magang yang disukai Suzy.Wajahnya tampak lebih lembut, tetapi nadanya masih acuh tak acuh, "Kau tinggal di sini?"Hailey

    Last Updated : 2021-09-03
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 840

    Bisa dilindungi Tuan Muda Calvin seperti ini, pasti akan menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini.Dia menatap Suzy dengan cemburu."Hailey, ayo duduk di sini." Suzy menyapa.Hailey segera menyembunyikan emosinya, dan tersenyum manis, "Ok."Dia duduk sendirian di sofa, Suzy dan Robert Calvin duduk di sofa bersama, mereka terlihat sangat mesra.Dia sudah menjadi pengganggu mereka.Tapi dia tidak menyadarinya, dan asyik mengobrol dengan Suzy, dari membicarakan cederanya hingga tentang penelitian.Tentu saja Suzy juga sangat senang berbicara dengannya tentang penelitian, sehingga percakapan mereka berkembang menjadi saling berbagi ilmu kedokteran.Robert Calvin, yang awalnya datang ke sini dengan penuh semangat, menjadi ditelantarkan. Wajah tampannya menjadi tidak sedap dipandang.Hailey baru sadar dan melirik jam tangannya, dan berkata, "Oh, sudah larut malam, kalau tidak pulang sekarang, tidak bisa mengejar kereta bawah tanah yang terakhir."Setelah itu, dia bangkit dan berpamita

    Last Updated : 2021-09-04
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 841

    "Oh?"Robert Calvin mengangkat alisnya dan mengingatkannya, "Tapi aku sedang membicarakan orang lain, misalnya, karyawan magang tadi ...""Hailey?"Suzy menggelengkan kepalanya, dan berkata, "Hailey bukan orang seperti itu. Dia adalah gadis yang sopan juga sangat menghormati kau dan aku, jadi dia pasti tidak akan bertindak sembarangan."Melihat Robert Calvin kurang yakin dengan ucapannya, dia mengingatkan, "Selama kau bisa menjaga diri, untuk apa aku mengkhawatirkan orang lain? Lagipula, ada begitu banyak wanita yang menyukaimu, aku mana sempat mengkhawatirkan mereka semua? Ayo kemari."Robert Calvin mengangguk, dan tersenyum, "Benar juga."Suzy mengerutkan bibirnya dan menyerahkan mentimun di tangannya, "Cuci yang bersih."Dia memerintah dari samping, Robert Calvin bertanggung jawab melaksanakannya, mereka bekerja sama dengan sangat baik dan segera selesai menyiapkan makan malam.Di sisi lain.Wolter juga sudah mengantar Hailey ke gerbang komunitas Huayuan.Hailey turun dari mobil dan

    Last Updated : 2021-09-04
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 842

    Setelah menutup pintu, dia menarik napas dalam-dalam, kemudian segera membuka paket itu.Saat melihat barang di dalamnya, matanya tiba-tiba berbinar.Setelah mengeluarkan sertifikat keanggotaan berwarna biru, dia membuka amplop di sebelahnya yang cukup berat.Hailey merasa sangat senang dan segera menghitung jumlahnya.Lima puluh ribu, uang tunai 50.000 yuan!Pada saat ini, ponselnya berbunyi."Apakah sudah menerima barangnya?" Suara pria paruh baya terdengar dari ujung telepon.Hailey segera menenangkan dirinya dan berkata, "Sudah menerimanya.""Selama kau terus memberi kami informasi yang terperinci, aku akan mengirimkan uang secara teratur. Seperti yang kau ketahui, transfer relatif beresiko.""Ya." Hailey mengangguk dengan tergesa-gesa.Keduanya mengobrol sebentar, dan pihak lainnya menutup telepon terlebih dahulu.Hailey menghitung uang itu lagi, dengan kegembiraan yang tak bisa disembunyikan di wajahnya.Dia hanya mengambil beberapa foto dan mengirimnya, bisa mendapatkan begitu b

    Last Updated : 2021-09-04
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 843

    Hailey sudah membuat rencana di dalam hatinya.Tetapi tak disangka, dalam perjalanan ke kantor keesokan paginya, Katy menelepon.Suaranya yang bersemangat terdengar dari ujung telepon, "Hailey, pemilik rumah mendengar tentang kondisi ku, dia bersedia meminjamkan uang. Jadi, aku masih bisa tinggal bersamamu.""...""Selain itu, aku akhirnya sadar. Jika aku tidak diizinkan masuk ke perusahaan farmasi, maka aku akan melakukan pekerjaan lain. Aku akan wawancara di beberapa perusahaan hari ini. Aku harus mencari pekerjaan sesegera mungkin, dan mengembalikan uang pemilik rumah.”“Bagus sekali, selamat.” Hailey berkata dengan wajah datar, sambil memeras ponselnya.Grup Calvin, Pusat Penelitian Medis.Suzy tidak masuk kerja hari ini, Robert Calvin juga tidak datang.Ketika Hailey pergi ke kantor CEO untuk mengantarkan dokumen, dia mendengar Wolter sedang berbicara dengan sekretaris bahwa Tuan Muda Calvin kurang sehat.Setelah mengantar dokumen, dia segera mencari pesan yang dikirim Suzy semala

    Last Updated : 2021-09-04
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 844

    Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak, tidak. Kak Suzy, aku hanya mampir untuk melihat keadaanmu. Selain itu, ada dokumen penelitian yang perlu Anda tandatangani."Hailey meletakkan bunga yang dia bawa, lalu mengeluarkan dokumen dari tasnya dan menyerahkannya pada Suzy."Ok, biarkan aku melihatnya."Suzy mengeringkan tangannya, lalu mengambil dokumen dari tangan Hailey, melihatnya sekilas, kemudian menandatangani namanya.Hailey mengambil dokumen yang sudah ditandatangani dan segera pamit, "Kak Suzy, aku pergi dulu. Anda dan Tuan Muda Calvin ..."Dia tertegun.Suzy tersenyum dan memahami maksudnya, "Ya, kami baik-baik saja, tidak perlu mengkhawatirkan kejadian semalam.""Syukurlah ..." Hailey agak kecewa dalam hatinya.Ketika dia berbalik dan pergi, dia mendengar suara Suzy yang berkata, "Robert, setelah makan malam, kau harus pulang, mengerti? Hari ini tidak boleh seperti kemarin, tidak mau pulang."“Tidak bisa, kau terluka dan tidak bisa merawat dirimu sendiri. Sebagai paca

    Last Updated : 2021-09-04
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 845

    Bagi Suzy, hari-hari seperti itu sangat hangat, menyenangkan, dan indah.Setelah tiga atau empat hari beristirahat di rumah, luka di lengan dan pergelangan kakinya hampir sembuh. Sedangkan luka di wajahnya, Suzy mengoleskan salepnya sendiri setiap hari. Setelah lukanya kering dan mengelupas, tidak ada bekas di wajahnya.Anna Wen terkejut melihatnya."Kak Suzy, obatmu benar-benar sangat hebat. Lebih kuat daripada obat penghilang bekas luka impor yang aku titip orang untuk membelinya dari luar negeri! Apa merek salepnya?"Suzy berkata, "Ini adalah resep yang aku formulasikan sesuai dengan situasiku sendiri, menggunakan obat herbal Tiongkok."Dia menyerahkan salep itu pada Anna Wen.Anna Wen mengambilnya, mengendusnya, lalu mengerutkan alis, "Baunya benar-benar seperti obat herbal Tiongkok."Suzy tersenyum, dan berkata, "Baunya memang kurang enak, tetapi sangat efektif. Aku selalu menggunakan ini."Anna Wen mengangguk dan bertanya dengan penasaran, "Apakah obat ini berguna untuk bekas luk

    Last Updated : 2021-09-04
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 846

    "Galla chinensis, plum hitam, borneol, bubuk lipan ..."Suzy menulis resep di atas kertas, ketika dia menulis nama sebuah obat, ujung pena berhenti. Dia menghela napas dan bergumam, "Jika ada Phryma leptostachya, seharusnya akan lebih efektif."Dia menghela napas karena obat ini sulit ditemukan, dan tidak dijual di pasaran. Selain itu, dia belum pernah melihat tanaman ini meskipun sejak kecil dia sudah mengumpulkan obat-obatan di pegunungan.Setelah berpikir sejenak, Suzy mengeluarkan ponselnya dan menelpon Ivan Zhang, ingin menanyakan apakah ada obat ini di kliniknya.Ivan Zhang tersenyum, "Aku hanya punya Galla chinensis, dan Clematis chinensis. Aku benar-benar tidak punya Phryma leptostachya. Ngomong-ngomong, apakah bisa digantikan dengan Aristolochia mollissima?""Tidak." Suzy berkata dengan sedih.Setelah menutup telepon Ivan Zhang, ada panggilan lain yang masuk.Suara Robert Calvin terdengar, "Lukamu sudah hampir sembuh, apakah mau ingin keluar untuk meregangkan otot sebentar?""

    Last Updated : 2021-09-04

Latest chapter

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status