Setelah itu, dia mengeluarkan setumpuk uang dari dompetnya lalu melemparnya ke tubuh Suzy dengan angkuh.Uang kertas turun satu demi satu, dia bahkan tidak melihatnya lagi, menarik tangan gadis kecil itu dan pergi dengan tergesa-gesa."Kau …"Suzy tidak bisa menghentikannya, melihat ibu dan anak itu berjalan dengan cepat, dia tidak bisa berkata-kata.Ketika jatuh tadi, pergelangan kakinya terluka jadi dia tidak bisa mengejar mereka.Dia mengerutkan alisnya saat melihat uang kertas di kakinya.Kemudian dia membungkuk dan mengambil uang di tanah satu per satu.Mengambil kunci mobil, lalu masuk ke mobil untuk mendapatkan data yang diperlukan kemudian memutar nomor Hailey.Setelah mencocokan data, dia kembali ke kantor.Sebelum tiba di kantor, Wolter berjalan mendekat.Tatapan Wolter jatuh pada kaki Suzy yang pincang, dia buru-buru melangkah maju, dan berkata dengan penuh perhatian, "Nona Suzy, kaki Anda?"Suzy merasa sangat kesal ketika memikirkan sikap wanita itu, dan berkata, "Tadi terg
Melihat tatapan sengit Robert Calvin, Suzy tersenyum dan membujuknya, "Sudahlah, dia juga tidak sengaja.”Hanya saja sikapnya yang tidak mau meminta maaf, sangat menyebalkan!Dia tidak mengatakannya pada Robert Calvin.Jika dia bertemu dengan ibu dan anak itu lagi, dia tidak akan melepaskan mereka dengan mudah.Suzy tidak ingin memikirkannya lagi, dan mengalihkan topik pembicaraan ke Welly.Mengetahui Welly sudah kembali ke kelas dan bisa kembali berteman dengan anak-anak lainnya, dia merasa sangat lega.Dia menganggap ini hanya perselisihan antar anak-anak, jadi tidak terlalu memikirkannya.Sedangkan Robert Calvin, meskipun dia bisa melihat Lilly Jin sengaja mendekati Welly, dia sengaja tidak memberitahu Suzy agar tidak membuatnya khawatir.Mobil meninggalkan taman kanak-kanak.Setelah membantu Suzy mengoleskan obat, Robert Calvin mengerutkan alisnya dan menatap lukanya, "Sudah terluka seperti ini, jangan pergi ke kantor lagi. Pulanglah dan beristirahat selama beberapa hari sampai luk
Suzy melihat wajah Anna Wen yang tegang, dia tertawa terkekeh dan menggodanya, "Apakah Robert Calvin yang memintamu untuk bertanya padaku?""Ah ... sebenarnya aku sendiri yang mengetahuinya."Anna Wen tidak pandai berbohong, wajahnya segera tersipu.Suzy tidak bisa menahan senyum, tetapi dia juga tidak peduli.Dia menjawab pertanyaan Anna Wen dengan sangat jujur, "Tentu saja, aku pernah mempertimbangkan untuk menikah dengan Robert Calvin, tetapi aku hanya memikirkannya. Masih terlalu dini untuk menikah."Melihat tatapan bingung Anna Wen, dia menjelaskan, "Proyek yang aku teliti saat ini sangat penting. Meskipun aku benar-benar ingin menikah, juga harus menunggu sampai pekerjaanku selesai."Anna Wen juga mengetahui pekerjaan Suzy secara garis besar, "Virus conx01 sangat ganas akhir-akhir ini. Berita setiap hari melaporkan epidemi di perbatasan barat daya. Ada banyak orang yang meninggal karena virus ini.""Ya." Membicarakan virus ini, wajah Suzy menjadi lebih serius, dia berkata, "Kare
Sampai Brad Yang dan istrinya pergi, Suzy masih tersenyum tipis.Hari ini sangat spesial dan sangat hangat baginya.Ternyata punya orang tua kandung sangat menyenangkan.Pada saat ini, dia sudah menerima Brad Yang dan istrinya dalam hatinya.Tetapi dia tidak menyangka kebahagiaan ini akan begitu singkat.Senja hari.Setelah Robert Calvin menyelesaikan pekerjaannya, dia datang menemui Suzy.Mobil berhenti di gerbang villa, ketika akan keluar dari mobil, Robert Calvin mendengar suara wanita yang akrab, "Tuan Muda Calvin?"Robert Calvin menoleh, dan menyipitkan matanya, "Kau ..." Meskipun dia mengenali wanita itu, dia tidak ingat namanya.Wanita itu melangkah maju dan berkata dengan hormat, "Halo, Tuan Muda Calvin, aku adalah karyawan magang dalam tim Kak Suzy, namaku Hailey. Kita pernah makan malam bersama sebelumnya."Hailey?Robert Calvin berpikir sejenak.Karyawan magang yang disukai Suzy.Wajahnya tampak lebih lembut, tetapi nadanya masih acuh tak acuh, "Kau tinggal di sini?"Hailey
Bisa dilindungi Tuan Muda Calvin seperti ini, pasti akan menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini.Dia menatap Suzy dengan cemburu."Hailey, ayo duduk di sini." Suzy menyapa.Hailey segera menyembunyikan emosinya, dan tersenyum manis, "Ok."Dia duduk sendirian di sofa, Suzy dan Robert Calvin duduk di sofa bersama, mereka terlihat sangat mesra.Dia sudah menjadi pengganggu mereka.Tapi dia tidak menyadarinya, dan asyik mengobrol dengan Suzy, dari membicarakan cederanya hingga tentang penelitian.Tentu saja Suzy juga sangat senang berbicara dengannya tentang penelitian, sehingga percakapan mereka berkembang menjadi saling berbagi ilmu kedokteran.Robert Calvin, yang awalnya datang ke sini dengan penuh semangat, menjadi ditelantarkan. Wajah tampannya menjadi tidak sedap dipandang.Hailey baru sadar dan melirik jam tangannya, dan berkata, "Oh, sudah larut malam, kalau tidak pulang sekarang, tidak bisa mengejar kereta bawah tanah yang terakhir."Setelah itu, dia bangkit dan berpamita
"Oh?"Robert Calvin mengangkat alisnya dan mengingatkannya, "Tapi aku sedang membicarakan orang lain, misalnya, karyawan magang tadi ...""Hailey?"Suzy menggelengkan kepalanya, dan berkata, "Hailey bukan orang seperti itu. Dia adalah gadis yang sopan juga sangat menghormati kau dan aku, jadi dia pasti tidak akan bertindak sembarangan."Melihat Robert Calvin kurang yakin dengan ucapannya, dia mengingatkan, "Selama kau bisa menjaga diri, untuk apa aku mengkhawatirkan orang lain? Lagipula, ada begitu banyak wanita yang menyukaimu, aku mana sempat mengkhawatirkan mereka semua? Ayo kemari."Robert Calvin mengangguk, dan tersenyum, "Benar juga."Suzy mengerutkan bibirnya dan menyerahkan mentimun di tangannya, "Cuci yang bersih."Dia memerintah dari samping, Robert Calvin bertanggung jawab melaksanakannya, mereka bekerja sama dengan sangat baik dan segera selesai menyiapkan makan malam.Di sisi lain.Wolter juga sudah mengantar Hailey ke gerbang komunitas Huayuan.Hailey turun dari mobil dan
Setelah menutup pintu, dia menarik napas dalam-dalam, kemudian segera membuka paket itu.Saat melihat barang di dalamnya, matanya tiba-tiba berbinar.Setelah mengeluarkan sertifikat keanggotaan berwarna biru, dia membuka amplop di sebelahnya yang cukup berat.Hailey merasa sangat senang dan segera menghitung jumlahnya.Lima puluh ribu, uang tunai 50.000 yuan!Pada saat ini, ponselnya berbunyi."Apakah sudah menerima barangnya?" Suara pria paruh baya terdengar dari ujung telepon.Hailey segera menenangkan dirinya dan berkata, "Sudah menerimanya.""Selama kau terus memberi kami informasi yang terperinci, aku akan mengirimkan uang secara teratur. Seperti yang kau ketahui, transfer relatif beresiko.""Ya." Hailey mengangguk dengan tergesa-gesa.Keduanya mengobrol sebentar, dan pihak lainnya menutup telepon terlebih dahulu.Hailey menghitung uang itu lagi, dengan kegembiraan yang tak bisa disembunyikan di wajahnya.Dia hanya mengambil beberapa foto dan mengirimnya, bisa mendapatkan begitu b
Hailey sudah membuat rencana di dalam hatinya.Tetapi tak disangka, dalam perjalanan ke kantor keesokan paginya, Katy menelepon.Suaranya yang bersemangat terdengar dari ujung telepon, "Hailey, pemilik rumah mendengar tentang kondisi ku, dia bersedia meminjamkan uang. Jadi, aku masih bisa tinggal bersamamu.""...""Selain itu, aku akhirnya sadar. Jika aku tidak diizinkan masuk ke perusahaan farmasi, maka aku akan melakukan pekerjaan lain. Aku akan wawancara di beberapa perusahaan hari ini. Aku harus mencari pekerjaan sesegera mungkin, dan mengembalikan uang pemilik rumah.”“Bagus sekali, selamat.” Hailey berkata dengan wajah datar, sambil memeras ponselnya.Grup Calvin, Pusat Penelitian Medis.Suzy tidak masuk kerja hari ini, Robert Calvin juga tidak datang.Ketika Hailey pergi ke kantor CEO untuk mengantarkan dokumen, dia mendengar Wolter sedang berbicara dengan sekretaris bahwa Tuan Muda Calvin kurang sehat.Setelah mengantar dokumen, dia segera mencari pesan yang dikirim Suzy semala
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny