Robert Calvin membantunya menyelesaikan urusan pekerjaan dan bersedia membawa Welly keluar, jadi dia akan mentraktirnya makan sebagai ucapan terima kasih.Setelah setengah jam, mereka tiba di restoran."Selamat malam Nyonya, meja yang Anda pesan sudah diberikan ke tamu lain karena kesalahan staf kami. Kami akan meng-upgrade reservasi Anda ke ruang VIP, bagaimana?" Manajer restoran meminta maaf pada Suzy.Suzy melihat restoran memang sangat ramai sekarang, dan tidak ada tempat kosong di luar.Dia mengangguk, "Baik, terima kasih kalau begitu."Semua ruang VIP di restoran memiliki tema khusus, dan mereka kebetulan mendapatkan Ruang VIP bertema keluarga.Dekorasi ruangan itu bernuansa lembut, dengan pencahayaan yang terang, bahkan semua ornamen dan dekorasi juga disesuaikan dengan tema keluarga yang hangat.Peralatan makan juga dibuat secara khusus. "Sekeluarga yang beranggotakan tiga orang, Papa yang paling jelek." Welly mengambil piring di depannya, dan membaca kata-kata di atasnya, lal
"Mama?"Suara Welly menyadarkan Suzy.Dia baru menyadari tatapannya sudah terpaku ke arah mereka.Welly sepertinya juga melihat pemandangan itu, tetapi tidak melihat wajah Karen Wang dengan jelas, dia mengedipkan matanya dengan penasaran, dan bertanya, "Mama, siapa bibi yang ditarik papa tadi? Aku seperti pernah melihatnya.""Mungkin itu temannya." Suzy menjawab dengan santai, tetapi perasaannya agak kacau.Dia menarik kembali pandangannya, menggandeng tangan Welly, dan berkata, "Ayo, kita keluar dulu."Dia membawa putranya keluar.Sebelum pergi, dia melirik kembali ke pintu ruang VIP yang tertutup.Meskipun Robert Calvin sudah membatalkan pertunangannya dengan Karen Wang, tetapi pria itu pernah menyukai Karen Wang ... Apakah dia cemburu melihatnya bersama pria lain?Apa yang mereka lakukan di dalam sana?Apakah cinta lama bersemi kembali?Memikirkan hal ini, Suzy tiba-tiba merasakan jijik, dan wajahnya semakin suram.Dia berjalan dengan cepat. Wolter memarkir mobilnya di luar restora
Tiba-tiba, dia merasakan tatapan dingin.Dia mengangkat kepalanya dan melihat Robert Calvin sedang menatapnya.Dari tatapannya, dia tampaknya sudah mengetahui transaksi antara dia dan Bos Liu.Karen Wang segera mengeluarkan kemampuan aktingnya. Dia berkata dengan terisak dan berlinang air mata, "Robert, keluargaku bangkrut, ayahku jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit karena kejadian ini. Aku terpaksa mencari Bos Liu …”Dia merasa yakin bisa menggerakkan hati pria ini, jika dia terlihat sangat menyedihkan di depannya.Lagi pula, bukankah pria ini yang menariknya dari pelukan Bos Liu tadi, juga membawanya ke dalam ruangan ini?Setidaknya, pria ini masih peduli dengannya.Jika dia memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat Robert Calvin merasa iba, dia bisa menyelesaikan masalah keuangan keluarganya hanya dengan sebuah jentikan jari!Karena itu, air mata Karen Wang mengalir dengan lebih kencang, dia berpura-pura menjadi wanita miskin yang terpaksa mengkhianati tubuhnya demi menolong ayah
Setelah beberapa saat, Karen Wang akhirnya berkata dengan gemetar, "Robert, aku … Aku bersalah ... Aku tidak sengaja ..."“Tentu saja kau tidak sengaja.” Robert Calvin meliriknya dengan sinis.Dia berkata perlahan, "Kau merencanakan segalanya dengan teliti, menjebak Suzy sehingga semua orang mengira dia sedang menyamar menjadi dirimu. Kau adalah wanita yang serakah, kejam, dan munafik, aku benar-benar sudah buta sebelumnya, hingga terus menerus mentolerir sikapmu! Sekarang, aku akan memperhitungkan semuanya denganmu!"Kalimat terakhir membuat Karen Wang merasa tegang.Dia sudah sangat menderita sekarang, jika Robert Calvin ingin membuat perhitungan dengannya bukankah sama saja mendesaknya untuk mati?Robert Calvin sudah mengetahui isi pikirannya, dan berkata dengan ketus, "Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkanmu mati dengan mudah.”Dia menelepon di depannya dan berkata, "Wolter, hitung semua uang yang sudah diambil oleh Karen Wang dan keluarganya dari kartuku dalam tiga tahun tera
Welly saat ini tinggal di rumah Keluarga Calvin, bukan hanya karena Nenek Jenny dan yang lainnya tidak rela membiarkannya pindah ke tempat Robert Calvin, tetapi juga jika dia tinggal di rumah Keluarga Calvin, ada banyak orang yang bisa menjaganya di sini. Selain itu, Guru Mo juga memberinya bimbingan di rumah Keluarga Calvin.Ketika Robert Calvin mengantar Welly pulang, Paman Ming berjalan dengan cemas."Tuan Rob, Anda akhirnya sudah pulang.""Ada apa?"Robert Calvin memeluk Welly dengan satu tangan dan melangkah maju.Paman Ming mengikutinya, dan menghela napas, "Kasus tuan di luar negeri ada masalah. Nyonya curiga ada yang sengaja menggunakan bantuan asing untuk membuat masalah, jadi dia sangat marah dan menangani sendiri masalah ini juga ingin menjemput tuan pulang."Robert Calvin mengerutkan alisnya, berbalik dan menyerahkan Welly pada Wolter, lalu berjalan dengan tergesa-gesa ke aula.Lucy Liu sedang berbicara dengan Nenek Jenny mengenai rencananya untuk pergi ke luar negeri, dan
Suzy tidak suka menarik perhatian orang lain, jadi dia segera menjawab, "Aku tahu."Kemudian dia berjalan dengan cepat ke dalam lift dan menekan lantai 30.Ketika para karyawan melihat ini, mereka terkejut.Itu adalah lift khusus Tuan Muda Calvin!Tiba-tiba, mereka mulai berbisik."Kemarin, Tuan Muda Calvin membawa Nona Suzy secara pribadi ke kantor! Selain itu, Tuan Muda Calvin tidak pernah terlihat seramah ini.""Apa ini berarti ... Mereka akan rujuk kembali?” "Dia bahkan menggunakan lift khusus, dan Asisten Wolter juga sengaja melaporkan rencana perjalanan Tuan Muda Calvin pada Nona Suzy. Kurasa hampir dapat dipastikan mereka sudah rujuk!""Tapi bukankah Nona Suzy datang ke sini untuk bekerja? Dia bahkan bertugas di Departemen Litbang, bukan sembarang orang bisa masuk ke sana." Seorang karyawan baru yang lugu bertanya."Kau sendiri yang mengatakan bukan sembarang orang bisa masuk, apakah Nona Suzy bisa disamakan dengan sembarang biasa?""Lalu siapa dia ..." Karyawan yang lugu itu m
Untuk mengembangkan vaksin, harus menggunakan sampel. Namun, dengan perubahan virus yang tidak ada habisnya, ketika mereka berhasil mengembangkan vaksin, virus sudah berubah secara drastis.Ini adalah masalah terbesar.James Calvin juga memahami hal ini, dia menatap Suzy dan berkata dengan penuh semangat, "Mari kita coba dulu, aku percaya padamu! Selain itu, Perusahaan Medis Calvin akan menyediakan semua yang kau butuhkan!"Suzy meremas telapak tangannya, dan akhirnya mengangguk, "Baik!"Di suatu tempat dalam dunia ini, ada banyak orang yang terinfeksi dengan virus ini, bahkan berakhir dengan kematian.Tanpa vaksin, virus ini akan terus menyebar, menginfeksi lebih banyak orang, dan pada akhirnya akan menimbulkan bencana yang tidak dapat ditangani ...Pengembangan vaksin adalah masalah yang sangat mendesak!Setelah Suzy mengambil keputusan, dia malah menjadi tenang.Dia menatap James Calvin, dan berkata, "Aku ingin meringkas informasi sebelumnya tentang conx01 terlebih dahulu. Selain it
"Apa yang mereka bicarakan tentang aku dan Robert Calvin?"Sambil menarik tangannya, Suzy menatap Hailey wanita di depannya dan bertanya dengan penasaran."Ya, semua orang berkata kau dan Tuan Muda Calvin akan kembali bersama. Pada akhirnya posisi Nyonya Muda Calvin, tetap menjadi milik Anda ..."Hailey memperhatikan wajah Suzy.Melihat wajah Suzy semakin suram, dia segera mengubah kata-katanya, "Nona Suzy, aku juga hanya mendengar rumor. Jika ternyata tidak benar, harap jangan marah.”"Aku tidak marah."Suzy mengerutkan alisnya dan berkata, "Karena semua orang mengatakan hal yang sama, ini berarti bukan hanya kau yang salah paham.”“Bukankah kau dan Tuan Muda Calvin … ?” Hailey bertanya dengan penasaran.Suzy meliriknya dan menjawab dengan tegas, "Tentu saja bukan."Mendengar ini, Hailey tersenyum tipis.Suzy tidak memperhatikan reaksinya, tetapi tenggelam dalam pikirannya.Dia baru hari pertama masuk kerja, dan Robert Calvin tidak ada di kantor, mengapa bisa muncul rumor semacam ini?
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny