Anna Wen jarang pergi ke bar, ini adalah pertama kalinya dia datang sendirian.Karena merasa terlalu sedih dan tidak tahu harus kemana, dia ingin minum-minum di sini sejenak untuk melampiaskan kesedihannya.Tak disangka, dia bertemu dengan preman di sini.Tepat ketika preman itu ingin menyentuhnya, sedangkan posisi Anna Wen terhalang kursi."Aduh!"Pria malang itu tiba-tiba meringis kesakitan, lengannya dipelintir ke belakang, kemudian tubuhnya dibanting dan ditekan ke atas meja.Botol anggur dan gelas di atas meja langsung jatuh berserakan di tanah.Sebelum Anna Wen sadar, seorang pemuda tampan mendekatinya dan bertanya sambil tersenyum, "Cantik, kau baik-baik saja?"Tatapan Anna Wen tertuju pada tahi lalat di ujung mata pemuda itu. Setelah merasa yakin dia tidak mengenal pemuda ini, dia menggelengkan kepalanya dengan gugup dan berkata, "Aku baik-baik saja, terima kasih."Leon tersenyum tipis, "Tidak perlu sungkan, tetapi seorang wanita minum sendirian di sini tidak aman, apakah perlu
Robert Calvin melirik sofa di samping, lalu melihat ke atas tangga.Suzy dapat menebak isi pikirannya.Di lantai atas adalah kamar dia dan Anna Wen. Robert Calvin sudah minum alkohol dan datang ke sini malam-malam, tentu saja tidak mungkin membiarkannya naik ke lantai atas. Dia hanya bisa beristirahat di sofa ruang tamu.Dia berjalan ke dapur, mengisi teko kaca dengan air, dan memasukkan dua kubus teh jahe gula merah instan ke dalamnya, lalu meletakkannya di atas kompor listrik untuk memanaskannya.Dia berdiri, dan menunggu air mendidih.Pada saat ini, tercium samar-samar bau alkohol, entah sejak kapan, pria itu sudah berjalan ke belakangnya.Suzy berbalik dan menatapnya, berusaha menjaga jarak darinya.Tapi di belakangnya adalah meja dapur, tidak ada ruang untuk menghindar.Dia mengerutkan alisnya dan menatapnya dengan waspada. Jika pria itu berani macam-macam, dia tidak akan ragu melawannya!Robert Calvin hanya menatap Suzy, matanya agak kabur setelah minum anggur, lebih sulit meneba
Karena tujuannya sudah tercapai, Robert Calvin tidak tinggal lebih lama lagi. Setelah minum teh jahe gula merah yang diserahkan Suzy, dan beristirahat sebentar, dia pergi.Suzy membersihkan cangkir yang digunakan Robert Calvin, memikirkan kondisi Anna Wen yang agak aneh ketika menaiki tangga tadi, dia merasa agak khawatir. Dia mengambil sebuah cangkir bersih yang lain, menuangkan teh jahe gula merah ke dalam cangkir, lalu membawanya ke atas.Pintu kamar Anna Wen tertutup rapat.Suzy mengetuk, "Anna, kau sudah tidur?"Tidak ada yang menjawab.Suzy mengerutkan alis, mungkin dia sudah tidur, dia berbalik dan ingin turun.Pada saat ini terdengar suara pintu dibuka."Kak Suzy ..."Anna Wen berkata dengan suara tercekat.Suzy menoleh dan melihat Anna Wen menatapnya dengan mata berkaca-kaca, matanya merah dan bengkak, dan ujung hidungnya merah. "Ada apa?" Suzy segera melangkah maju dan bertanya dengan penuh perhatian.Anna Wen menjatuhkan diri dalam pelukannya dan mulai terisak.Suzy hanya
"Tidak." Suzy menjawab dengan santai, kemudian melihat ke belakangnya dan bertanya, "Bukankah aku berkata akan pergi ke kantor sendiri?"“Sejalan, ayo naik ke mobil.” Sambil berbicara, Robert Calvin sudah membukakan pintu mobil.Bagaimana mungkin sejalan?Suzy tidak berkata apa-apa, hanya menyerahkan sebuah kantong padanya ketika masuk ke mobil, "Pakaianmu sudah dicuci, ini aku kembalikan."Robert Calvin mengangkat alisnya, mengambil kantong dan menciumnya dengan ringan, wangi sama seperti aroma di tubuhnya.Dia merasa senang, dan mengambil pakaiannya.Kantor pusat Perusahaan Medis Calvin berbeda dengan Wilson Medical. Tempat ini adalah kumpulan orang-orang berbakat yang terpenting dalam Grup Calvin. Mereka sangat mengenal kondisi Keluarga Calvin, dan hampir semuanya mengenal Suzy.Ketika dia dan Robert Calvin masuk ke kantor bersama, semua orang melihatnya dengan terkejut.Beberapa orang bahkan secara spontan menyapa, "Nyonya Muda."Tapi kemudian dia menyadari kesalahannya dan menyapa
Robert Calvin menjelaskan, "Paman kedua masih bertanggung jawab atas industri medis Grup Calvin. Jika membutuhkan sesuatu, kau bisa langsung mencarinya, dia akan membantumu."Dia melirik James Calvin, "Bukankah begitu, Paman Kedua?"James Calvin mengangguk, "Tentu saja."Suzy adalah calon keponakan, Robert sudah berpesan padanya secara langsung, dia pasti membantunya.Suzy melihat kedua orang itu saling bermain mata, entah mengapa dia memiliki perasaan yang aneh dalam hatinya, dia sepertinya sedang dituntun oleh Robert Calvin.Terutama, pria itu segera mengeluarkan sebuah kontrak."Ini adalah perjanjian kerja. Mulai hari ini, kau diangkat menjadi peneliti khusus Departemen Litbang Perusahaan Medis Calvin, dengan gaji tahunan satu juta, dan satu bulan cuti tahunan."Robert Calvin menyerahkan kontrak dan pena secara pribadi pada Suzy, dan menatapnya sambil tersenyum tipis, "Jika tidak ada pertanyaan, tanda tangani saja."Suzy memegang pena dan ragu-ragu sejenak, "Aku ada pertanyaan.""Ka
Robert Calvin membantunya menyelesaikan urusan pekerjaan dan bersedia membawa Welly keluar, jadi dia akan mentraktirnya makan sebagai ucapan terima kasih.Setelah setengah jam, mereka tiba di restoran."Selamat malam Nyonya, meja yang Anda pesan sudah diberikan ke tamu lain karena kesalahan staf kami. Kami akan meng-upgrade reservasi Anda ke ruang VIP, bagaimana?" Manajer restoran meminta maaf pada Suzy.Suzy melihat restoran memang sangat ramai sekarang, dan tidak ada tempat kosong di luar.Dia mengangguk, "Baik, terima kasih kalau begitu."Semua ruang VIP di restoran memiliki tema khusus, dan mereka kebetulan mendapatkan Ruang VIP bertema keluarga.Dekorasi ruangan itu bernuansa lembut, dengan pencahayaan yang terang, bahkan semua ornamen dan dekorasi juga disesuaikan dengan tema keluarga yang hangat.Peralatan makan juga dibuat secara khusus. "Sekeluarga yang beranggotakan tiga orang, Papa yang paling jelek." Welly mengambil piring di depannya, dan membaca kata-kata di atasnya, lal
"Mama?"Suara Welly menyadarkan Suzy.Dia baru menyadari tatapannya sudah terpaku ke arah mereka.Welly sepertinya juga melihat pemandangan itu, tetapi tidak melihat wajah Karen Wang dengan jelas, dia mengedipkan matanya dengan penasaran, dan bertanya, "Mama, siapa bibi yang ditarik papa tadi? Aku seperti pernah melihatnya.""Mungkin itu temannya." Suzy menjawab dengan santai, tetapi perasaannya agak kacau.Dia menarik kembali pandangannya, menggandeng tangan Welly, dan berkata, "Ayo, kita keluar dulu."Dia membawa putranya keluar.Sebelum pergi, dia melirik kembali ke pintu ruang VIP yang tertutup.Meskipun Robert Calvin sudah membatalkan pertunangannya dengan Karen Wang, tetapi pria itu pernah menyukai Karen Wang ... Apakah dia cemburu melihatnya bersama pria lain?Apa yang mereka lakukan di dalam sana?Apakah cinta lama bersemi kembali?Memikirkan hal ini, Suzy tiba-tiba merasakan jijik, dan wajahnya semakin suram.Dia berjalan dengan cepat. Wolter memarkir mobilnya di luar restora
Tiba-tiba, dia merasakan tatapan dingin.Dia mengangkat kepalanya dan melihat Robert Calvin sedang menatapnya.Dari tatapannya, dia tampaknya sudah mengetahui transaksi antara dia dan Bos Liu.Karen Wang segera mengeluarkan kemampuan aktingnya. Dia berkata dengan terisak dan berlinang air mata, "Robert, keluargaku bangkrut, ayahku jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit karena kejadian ini. Aku terpaksa mencari Bos Liu …”Dia merasa yakin bisa menggerakkan hati pria ini, jika dia terlihat sangat menyedihkan di depannya.Lagi pula, bukankah pria ini yang menariknya dari pelukan Bos Liu tadi, juga membawanya ke dalam ruangan ini?Setidaknya, pria ini masih peduli dengannya.Jika dia memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat Robert Calvin merasa iba, dia bisa menyelesaikan masalah keuangan keluarganya hanya dengan sebuah jentikan jari!Karena itu, air mata Karen Wang mengalir dengan lebih kencang, dia berpura-pura menjadi wanita miskin yang terpaksa mengkhianati tubuhnya demi menolong ayah