Pria itu mengutuk dan melempar jarum ke tanah dengan jijik.Dia segera menghalangi jalan Suzy, yang lainnya juga langsung mengepung Suzy.Tepat ketika mereka akan menangkap Suzy, sebuah sosok tiba-tiba muncul dan menendang salah satu dari mereka."Siapa yang berani menyentuh Suzy!"Julius Liu berteriak dan berdiri di depan Suzy.Melihat pria yang tiba-tiba muncul, Suzy tercengang. Kemudian, matanya jatuh pada lengan yang tergantung di dadanya, "Julius, kau ...""Untung, masih sempat."Julius Liu menatap Suzy dengan lega.Dadanya masih terengah-engah, dapat dilihat dia datang ke sini dengan tergesa-gesa.Suzy bertanya dengan tenang: "Lengan mu masih belum sembuh, apakah bisa melawan mereka?"Julius Liu melengkungkan bibirnya, "Apakah kau tahu apa pekerjaanku?"Tidak menunggu jawaban Suzy, dia langsung melanjutkan: "Untuk memberantas kejahatan dan sampah masyarakat. Orang-orang seperti inilah yang aku berantas!"Melihat pembunuh bayaran di seberang mulai melawan, dia tidak punya waktu un
"Haha, tak disangka bocah ini begitu setia!"Mereka mengejeknya, dan agak mengendurkan leher Suzy.Julius Liu tidak memperdulikan mereka dan masih menatap Suzy, dia berkata dengan penuh harap: "Kalau kita tidak mati kali ini, berjanjilah untuk menjadi pacarku!"Suzy menatap ke arahnya, pikirannya sangat kacau.Pada saat ini, Julius Liu masih membicarakan hal semacam ini? Melihat situasi saat ini, mereka sepertinya tidak ada harapan lagi.Orang-orang ini adalah pembunuh yang kejam dan tidak takut pada hukum, bagaimana mungkin akan melepaskan mereka?Suzy berusaha menghirup udara segar dan berkata, "Baik! Tapi, kau harus melawan dan tetap hidup... er ..."Lehernya dicekik lagi, membuat Suzy tidak bisa meneruskan berbicara.“Pukul dia!” Ketua itu sudah tidak sabar menunggu.Sekilas cahaya melintas di mata Julius Liu, kemudian di luar dugaan semua orang, tiba-tiba muncul daya serang yang kuat. Tidak peduli dengan luka-lukanya, seperti seekor binatang buas, dia menggunakan tubuhnya untuk m
Wolter berseru, tetapi tiba-tiba menyadari sesuatu dan segera menutup mulutnya.Ketika melihat ke samping, tuan mudanya sudah menatapnya dengan tajam.Robert Calvin melirik Wolter, lalu membungkuk untuk mengangkat Welly dari bawah."Mama menaruhku di sini, dan menghadapi orang-orang jahat sendirian, woooo..." Welly berbaring di pelukannya, dan menangis.Robert Calvin mengerutkan bibirnya, dan menepuk punggung anak itu.Dia berkata dengan tegas: "Anakku jangan menangis, Papa pasti akan membawa Mama pulang dengan selamat!"Welly mengedipkan matanya dan menatap Robert Calvin dengan bingung. Setelah beberapa saat, dia berteriak: "Papa..."......Klub Grup Han.Setelah menelpon Robert Calvin, Han Mozart menunggunya datang.“CEO Han, sudah lama sekali, apakah Robert Calvin benar-benar akan datang?” anak buahnya bertanya.Han Mozart menunduk dan melihat jam, merasa tidak berdaya.Dia berpikir sejenak lalu berkata, "Kenapa tidak ada pergerakan di luar, coba periksa ke luar.""Baik."Anak buahn
Asap tebal mengepul di atas klub."Tuan Kedua, sepertinya terjadi sesuatu!"Sekelompok orang yang baru turun dari mobil melihat ini dan segera bergegas masuk.Orang yang berjalan di depan adalah James Calvin yang sudah lama tidak muncul!Mereka segera menemukan sumber api.Melihat panel pintu yang diblokir, James Calvin segera membuka pintunya.Setelah menghantam cukup lama, hanya bisa membuat sebuah lubang kecil.Api sudah memenuhi ruangan, lidah api menjulur keluar dari lubang itu, orang-orang tidak berani mendekat.Namun, dari lubang itu bisa melihat orang-orang yang terperangkap di dalamnya dengan jelas."Tuan Kedua, itu adalah Han Mozart, Sandy dan anaknya!"Asisten di sebelahnya berkata pada James Calvin.“Di mana Suzy dan anaknya?” James Calvin segera bertanya."Sepertinya, tidak ada di dalam..."James Calvin berkata dengan tegas: "Cepat cari mereka!"Setelah berbicara, dia bersiap pergi dari sini bersama orang-orangnya. Lagi pula, asap di sini sangat tebal, jadi tidak bisa tin
Dia menatap James Calvin dengan memelas dan penuh harap: "Tuan Kedua Calvin! Mengingat aku pernah menyelamatkanmu dari Melisa Han... Tolong selamatkan aku, tidak, selamatkan anakku! Jimmy dan Sandy tidak bersalah ... Mereka tidak bersalah!"Dia mendorong anaknya dari lubang pintu, dan menyerahkannya pada James Calvin dengan gemetar, kedua tangannya menghitam api."Tuan Kedua, ini ..." asistennya merasa bingung.James Calvin masih terlihat acuh tak acuh, tetapi matanya bergerak.Han Mozart memang pernah menyelamatkannya.Ketika Melisa Han mengambil alih bisnis Grup Han, wanita itu ingin menyingkirkannya, tetapi Han Mozart melindunginya.Memikirkan hal ini, James Calvin merasa agak bingung.Terutama ketika melihat tatapan Han Mozart yang penuh harap, meskipun, dia yang selalu acuh tak acuh, juga merasa terharu.Dia mengulurkan tangannya perlahan, dan mengeluarkan anak itu."Terima kasih, Tuan Kedua, serahkan anak itu pada ibuku, terima kasih ... aah!"Sebelum Han Mozart selesai berbicar
“Tidak apa-apa, dia tidak sempat mengurusi aku sekarang.” James Calvin berkata dengan tenang, dan mengingatkannya: “Beri tahu Rob meskipun rencananya berhasil, tetapi harus berhati-hati dengan serangan balik Melisa Han. Wanita ini sangat berbahaya."Wolter tertegun, "Baik!"Setelah menutup telepon, dia segera menyampaikan kata-kata James Calvin pada Robert Calvin.“Beri tahu Paman kedua agar kembali ke Grup Calvin sesegera mungkin, kita tetap lanjutkan rencana semula.” Robert Calvin memerintahkan dengan singkat, dan mengerutkan alisnya.Wolter mengangguk dan bertanya, "Tuan muda Calvin, mengapa Melisa Han tiba-tiba menyerang Han Mozart? Bukankah mereka sama-sama dari dari Keluarga Han."Wolter benar-benar tidak mengerti.Robert Calvin berkedip, dan berkata dengan tegas: "Karena Sonia Han!"Setelah berpikir sejenak, Wolter menyadari sesuatu: "Maksud Anda, kematian Sonia Han... berhubungan dengan Han Mozart?"“Selain itu, tidak ada penjelasan yang lebih baik.” Robert Calvin berkata denga
Setelah beberapa saat, baru bisa beradaptasi dengan cahaya ini, kemudian tatapannya menyapu ke sekeliling.Di sekelilingnya ada dinding batu yang kasar dan basah. Ada lubang di atas kepalanya, tetapi sangat tinggi, sekitar puluhan meter. Matahari diproyeksikan dari atas dan jatuh ke tubuhnya. Gua yang tidak dicapai oleh cahaya, terasa dingin dan lembab, dan menebarkan bau air laut yang khas.Bukankah dia jatuh ke laut, kenapa bisa berada di gua?Suzy tidak sempat berpikir lebih jauh, tangannya secara tidak sengaja menyentuh kulit melepuhnya yang panas.Dia tercengang, ketika melihat ke bawah, baru menyadari ada seseorang yang berbaring di sampingnya.Bahkan, telanjang dada.Suzy segera menyentuh keningnya.Panas sekali!"Julius Liu! Julius Liu!"Suzy mengguncang tubuhnya, berusaha membangunkannya.Tapi pria itu memejamkan matanya, dan tidak bisa dibangunkan.Suzy mengerutkan alis dan memaksa dirinya untuk tetap tenang.Dia mengamati kondisi Julius Liu sekilas dan melihat ada banyak luk
Pada saat ini, Suzy benar-benar tidak tahu bagaimana untuk menjawabnya, ketika dia dengan serius mempertanyakan masalah ini.Julius Liu melihat keraguan di matanya.Matanya meredup, tetapi dia masih berkata dengan emosi: "Melihat kita adalah sepasang kekasih sekarang, tadi malam ... Aku menggunakan tubuhku untuk menghangatkanmu, tidak bermaksud menyinggungmu ya."Mendengar ini, seluruh tubuh Suzy kaku.Julius Liu menggunakan tubuhnya untuk menghangatkannya?Dia tiba-tiba memikirkan pelukan hangat itu.Pantas saja Julius Liu telanjang!Wajah Suzy memerah, dan dia menjawab dengan samar, "Baiklah, terima kasih ..."Julius Liu tersenyum dan menarik bibirnya yang kering, "Kalau begitu kamu mengakui hubungan kita … Untuk kedepannya, aku akan menjagamu dan melindungimu. Aku tahu, kamu masih tidak begitu menyukaiku sekarang. Bahkan, di hatimu, Robert Calvin lebih penting dari ku... Tapi, beri aku waktu, aku harus..."Suzy mendengarkan kata-katanya yang penuh kasih sayang, terutama ketika dia m