Share

Bab 259

Penulis: Paviliun Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-21 11:03:58
Joan Calvin hanya bisa berharap Nenek akan membantunya membujuk Kakak.

Bagaimanapun, Kakak sangat berbakti pada Nenek.

Jadi meskipun menyulam sangat membosankan baginya, dia memutuskan untuk menemani Nenek melakukan aktivitasnya.

Apa boleh buat, ini adalah hobi Nenek.

Nenek sangat menyukai sulaman, karena itu, dia bergabung dengan asosiasi sulaman, kegiatan yang dia ikuti kali ini adalah acara pertemuan yang diadakan oleh pimpinan asosiasi mereka.

Beberapa hari berikutnya, Joan Calvin menemani Nenek Jenny dengan patuh, dan membantu mempersiapkan acara itu.

Penampilannya benar-benar membuat Nenek Jenny merubah pandangannya.

Jadi pada malam sebelum acara diselenggarakan, Joan Calvin tidak sabar untuk bertanya pada neneknya.

"Nenek, Kakak sudah menghukumku begitu lama, padahal ada banyak urusan di kantor, semua orang sedang menungguku kembali untuk menanganinya. Bagaimana kalau nenek memberitahu Kakak …."

Nenek Jenny menatapnya sekilas: "Oh? Kenapa aku tidak tahu, kau begitu populer di ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 260

    “Pergilah.” Nenek Jenny hanya ingin mengobrol dengan sahabatnya, tidak punya waktu untuk menjaganya.Nyonya Hua memberi isyarat, dan seorang wanita hamil datang."Bu, kau mencariku?""Emma, temani Joan berkeliling. Dia berminat dengan sulaman. Jika ada yang tidak dimengerti, biar bisa bertanya padamu."“Baik.” Emma Xu mengangguk, dan berjalan ke sisi lain bersama Joan Calvin.Setelah Nenek Jenny duduk, tatapannya tertuju pada kejauhan, dan terpaku pada karya sulaman yang baru ditempatkan di bagian tengah aula.“Menantu Keluarga Xin tetap tidak bisa hadir kali ini?” Dia mengajukan pertanyaan retoris, sambil menghela napas.Nyonya Hua juga menghela napas, dan melihat karya sulaman di tengah aula yang terlihat sangat mencolok, dia berkata: "Ya, kondisi tubuhnya tidak memungkinkan untuk datang, keluarga suaminya juga mengawasinya dengan ketat. Sejak menyerahkan asosiasi ini padaku, dia belum pernah kembali ke Haicheng."Keterampilan menyulam wanita itu sangat menakjubkan, bahkan mendirikan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 261

    Tania Mo dan Anna Wen yang sedang bersama Suzy, berhenti dan menatap ke Joan Calvin.Tania Mo berkata terlebih dahulu, “Oh, ternyata Joan ya. Kamu menemani Nenekmu ke sini ya?”Meskipun hubungan Keluarga Zhang dan Keluarga Calvin tidak terlalu dekat, tapi Tania Mo dan Nyonya Besar Calvin di pertemukan melalui kegiatan sulaman, sehingga punya hubungan pribadi yang lumayan baik.Oleh karena itu Joan Calvin kenal dengan Tania Mo.Hanya saja Keluarga Zhang adalah keluarga biasa, tidak ada bandingannya dengan Keluarga Calvin.Joan Calvin yang memang dasarnya sudah memiliki sikap angkuh, memasang wajah yang sombong dan terkesan superioritas, dan hanya menjawab “Hm” untuk membalas sapaan Tania Mo.Kemudian matanya melirik ke Suzy.Hari ini dia menemani nenek Jenny, alasannya hanya untuk menyenangkan neneknya, jadi dia tidak bisa membuat onar.Namun, dia memang selalu berselisih dengan Suzy, selama dia berpikir bahwa dia dihukum karena wanita ini, dia tidak akan membiarkannya.Dia melengkungka

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 262

    Suzy melirik ke arah Joan Calvin, hanya untuk melihat bahwa mulutnya bertekuk dan senyumnya agak gelap.Nenek Jenny juga tidak menyangka akan bertemu Suzy pada kesempatan ini.Sejak Suzy putus hubungan dengan keluarga Calvin, dia ingin bertemu lagi dengannya, tapi dia tidak tahu alasan apa yang digunakan untuk bertemu dengannya.Terlebih lagi, gadis ini sepertinya tidak ingin ketemu dengan keluarga Calvin.Seperti sekarang, padahal dia dengan jelas melihat Suzy bersama Nyonya Zhang berjalan menujunya, tetapi setelah melihat dirinya sendiri, dia berbalik dan berjalan ke sisi lain.Bukankah ini bersembunyi darinya?Tapi nenek Jenny juga memahami pikiran Suzy.Kematian neneknya juga terkait dengan keluarga Calvin, ia tidak menyimpan dendamnya dengan keluarga Calvin itu saja sudah cukup baik, meski ia tidak ingin berinteraksi dengan keluarga Calvin mereka lagi.Wajah Jenny sedikit sedih, dan dia menghela napas ringan.Suzy sedang melihat-lihat sulaman yang dipajang di aula.Sebelumnya ia s

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 263

    Mereka berempat terkejut dengan kejatuhan Emma.Nyonya Hua orang pertama yang bergegas melihat menantu yang jatuh, lalu melihat sulaman yang jatuh, ekspresi wajahnya jadi berubah.Dia dengan buru-buru memberi perintah pada petugas keamanan di sebelahnya, “Apa yang kalian lakukan, cepat bantu bangunin dia!”Petugas keamanan membantu Emma berdiri dengan wajah panik, dia seperti kehilangan jiwanya. Dia memegangi perutnya dan bibirnya bergetar.Nyonya Hua dengan cemas memegangi sisi yang lain dan berulang kali bertanya, “Bagaimana denganmu Emma? Ada kena dimana tidak? Kena di perutmu tidak?”Wajah Emma menunjukkan kesakitan dan membungkukkan tubuhnya, “Perutku sakit, sakit……”Nyonya Hua tiba-tiba panik, “Apa yang harus aku lakukan? Hubungi dokter untuk datang dan periksa!”Di saat ini, Suzy dan Anna juga perlahan bangkit dari bawah.Keduanya jatuh di atas pecahan kaca. Lengan dan lutut mereka memar dan ada goresan luka yang berbeda.Suzy tidak punya waktu untuk memperdulikan lukanya yang l

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 264

    Dia mendiagnosis denyut nadi Emma dulu, mengerutkan keningnya.Emma menatapnya dengan gugup, “Bagai, Bagaimana? Anak aku baik-baik saja?”Suzy ragu-ragu sebentar dan memikirkan emosinya yang terlalu sensitif dan gugup, tersenyum berkata: “Anak kamu baik-baik saja.”“Baguslah!” Emma menghela napas lega.“Tapi.” Suzy berhenti dan berkata, “Kamu terlalu panik tadi dan sulit untuk tenang untuk sementara waktu. Aku perlu memberikan tusukan jarum untuk membantu menenangkan suasana hatimu. Ini juga baik untuk janin mu.”“Jarum?” Emma menggigit bibirnya, “Aku takut jarum.”“Tidak akan sakit.” Suzy mengeluarkan jarum perak dari atasnya dan membukanya.”Melihat deretan jarum perak, Emma merasa pusing.Nyonya Hua yang berdiri di sebelahnya, dengan ragu bertanya: “Kalau sudah tidak apa-apa, tidak perlu di suntik, kan? Biarkan Emma istirahat saja.Yang paling penting jarum perak, tidak boleh sembarangan tusuk. Dia masih tidak percaya dengan level Suzy.Meskipun, dia mengeluarkan satu set jarum pera

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 265

    Suaranya menarik perhatian semua orang yang di aula.Melihat Emma berjalan keluar bersamanya, semuanya berkumpul dengan marah dan berkata dengan prihatin: “Nyonya muda kamu baik-baik saja?”Emma menggelengkan kepalanya, “Aku baik-baik saja. Aku tidak menjatuhkan anak ini.”“Baguslah!”Nyonya Hua juga berjalan kemari, mendukung Emma dan berkata: “Kamu baru saja ketakutan, sekarang keluar buat apa? Aku akan meminta pelayan untuk mengantar kamu kembali ke kamar untuk beristirahat.”Emma menggerakkan bibirnya.Sebelumnya mengeluarkan kata-kata, Nyonya Ma menuduh Suzy duluan: “Kamu bersaksi? Justru kalian berdua yang menjatuhkan rak pajangan. Jika benar-benar ingin menghitung, kamu juga bertanggung jawab!”Suzy memandang Nyonya Ma dengan tatapan kejam, mengernyitkan alis, tidak buru-buru berdebat, tapi dia menoleh dan melihat sekeliling.Tidak melihat sosok bayangan orang itu.Bayangan yang menjuntai dari belakang dan mendorong Anna beberapa waktu yang lalu, meskipun dia tidak memperhatikan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 266

    Setelah berkata, dia berbalik badan dan berjalan.Nenek Jenny sebenarnya ingin berbicara beberapa kata dengan Suzy, tapi setelah melihat nyonya Hua naik ke atas, dia menghela napas dan harus pergi dulu.Setelah keluar dari rumah Hua, Joan yang tadinya tidak terlihat, tiba-tiba muncul.“Nenek, sudah mau pulang ya.” kata dia sambil berjalan dengan wajah tersenyum.Matanya nenek Jenny menunjukkan sedikit kecurigaan dan bertanya: “Kemana saja kamu dari tadi?”“Tidak kemana-mana. Saya hanya berkeliaran di sekeliling sini.” Joan menurunkan kelopak matanya dan berkata dengan rasa bersalah.Nenek Jenny dapat membaca pikiran orang dan matanya yang tajam, dia tahu sekilas dia tidak mengatakannya sebenarnya.Dia tiba-tiba memikirkan apa yang dikatakan Suzy. Dengan nada yang serius, dia bertanya: “Apakah kamu sengaja mendorong Suzy jatuh dan merusak sulamannya Nyonya Xin?”“Tidak, bagaimana mungkin saya? Bukankah saya di luar terus?” Joan menyangkal.Nenek Jenny tidak bermaksud membiarkannya lolos

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 267

    Dia dengan rendah hati berterima kasih kepada Nyonya Hua, lalu menoleh ke Tania dan berkata: “Bibi Tania, mari kita pergi.”Tania juga tidak berdaya, bahkan jika dia tahu bahwa dompetnya dari Nyonya Xin, apa yang bisa dia lakukan? Tidak mungkin pergi untuk mencari Nyonya Xin.Bagaimanapun, keluarga Xin bukanlah keluarga kaya biasa, Nyonya Xin juga bukanlah orang yang bisa ditemui seenaknya.Mereka berdua berjalan keluar.Begitu mereka keluar, mereka bertemu dengan nenek Jenny dan Joan yang sudah menunggu di luar.“Nyonya besar Calvin.” Tania menyapanya duluan, agak terkejut, “Kalian belum pergi ya?”Nenek Jenny mengangguk padanya dan menoleh pada Suzy, “Aku sudah menanyakan masalah tadi dengan jelas, Joan yang mendorongmu duluanl, jadi aku meminta dia untuk menunggu di sini dan meminta maaf kepadamu!”Suzy melirik Joan dengan jelas, ternyata memang dia.Dia berkata dengan tenang: “Nyonya besar, terima kasih atas kebaikan Nyonya, tetapi Nyonya tidak perlu minta maaf. Orang yang didorong

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status