Share

Bab 2327

Author: Paviliun Angin
last update Last Updated: 2023-05-18 19:00:00
"Suzy, aku baru mau meneleponmu. Kalian jam berapa sampai? Semua sudah siap." Suara Anna terdengar lembut.

"Sudah mau sampai, 5 menit lagi," jawab Suzy sambil melihat penunjuk arah. "Oh iya, mau titip sesuatu? Makanan atau buah?"

"Hehe, tidak perlu, kalian langsung ke sini saja. Oh iya, kalian mengajak Welly, 'kan?"

"Ada, kok. Baiklah, kami sudah mau sampai."

Tadi pagi Anna mengirimkan pesan kepada Suzy. Anna mengajak Suzy makan hotpot di rumahnya sekaligus datang untuk melihat perkembangan gaun yang sedang dijahit.

Suzy berpikir waktunya sangat pas. Dia makan siang bersama Anna setelah pulang menjenguk Wolter.

Suzy, Robert, dan Welly tiba di rumahnya Anna. Mereka bertiga turun dari mobil dan beranjak ke lantai dua.

Lantai satu dipenuhi bahan-bahan kain, patung, palet, dan berbagai pernak-pernik lainnya.

Anna menggandeng tangan Suzy sambil menjelaskan, "Sekarang lagi banyak pesanan, lantai 1 jadi agak berantakan. Maaf ya, kita cuma bisa menggunakan lantai 2."

"Tidak apa-apa. Oh iya, ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2328

    Pada malam hari, Suzy mendapatkan pesan dari Monica. Monica sudah mengajak wanita itu untuk bertemu.[ Baik. ]Suzy hanya menjawab secara singkat, lalu meletakkan ponselnya dan masuk ke dalam kamar mandi bersama Robert. Sembari menggosok gigi, Suzy bertanya kepada Robert, "Menurutmu, apakah Wolter masih akan membiarkan Monica tinggal di sana?"Tanpa perlu berpikir, Robert langsung menjawab, "Bukankah sudah terlihat jelas? Kalau mau mengusir Monica, untuk apa Wolter membantu Monica berbohong?"Setelah selesai menjawab, Robert berkumur dan menyeka wajahnya yang basah."Kenapa Wolter bersikap begitu baik kepada Monica? Bukannya dulu mereka sering berantem?" Suzy kembali bertanya.Robert menyentil kening Suzy, lalu menjawab sambil tersenyum, "Orang-orang bilang kamu sangat peka, tapi kadang-kadang kamu juga bodoh. Kamu tidak pernah mendengar ungkapan cinta tumbuh seiring waktu?""Mereka berdua sudah kenal 8 tahun. Kalau memang cuma masalah persaingan kerja, mana mungkin Monica inisiatif me

    Last Updated : 2023-05-19
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2329

    Suzy berusaha tetap tenang, dia mengeluarkan sebuah botol dan bertanya, "Aku sudah bawa obatnya. Ayo, bicara sebentar?"Airin mengulurkan tangan dan hendak merebut obat tersebut, tetapi Suzy tidak langsung memberikannya.Suzy tidak memedulikan kekesalan Airin dan bertanya, "Obat ini untuk Raja?"Airin hanya menatap Suzy tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Suzy pun tidak mengharapkan jawaban Airin, lalu lanjut berkata, "Baiklah kalau kamu tidak mau jawab. Aku sudah berjanji akan membantu Raja, kamu bisa menemuiku secara langsung. Mulai sekarang, aku harap kamu tidak mengganggu dan jangan mengancam teman-temanku lagi!""Mengerti?" tanya Suzy sambil menatap Airin dengan tajam.Melihat Airin yang enggan membuka mulut, Suzy tersenyum dan berkata, "Kalau kamu tidak mengerti, aku akan menemui Raja dan memberitahunya secara langsung.""Mengerti," jawab Airin saat melihat Suzy yang hendak menyimpan kembali botol obatnya.Meskipun terdengar terpaksa, Suzy yakin bahwa Airin tidak akan berani bert

    Last Updated : 2023-05-19
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2330

    Ketika berjalan ke kamar, Robert dan Suzy melihat Lorraine sedang bermain dengan Welly di taman.Lorraine tidak bisa ikut sembahyang kubur karena dia bukanlah anggota keluarga inti. Ditambah, kondisi tubuh Lorraine juga lemah dan gampang kelelahan.Welly masih terlalu kecil, Lucy tidak berani membawa Welly ke tempat pemakaman, takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu Lorraine menemani Welly di rumah.Setelah menyapa Lorraine, Robert dan Suzy kembali ke kamar untuk berganti pakaian. Robert dan Suzy mengganti pakaian berwarna hitam, lalu masuk ke mobil dan pergi ke pemakaman.Sesampainya Robert dan Suzy, semua anggota Keluarga Calvin sudah lengkap.Sebagai kepala keluarga, Nenek Jenny berdiri di tengah, sedangkan Simon dan Lucy mendampingi di sisi kiri dan kanan.Begitu melihat kedatangan Robert dan Suzy, para kerabat pun memberikan jalan kepada mereka. Bagaimanapun Robert adalah pemegang saham terbesar, wajar saja semua orang menghormatinya.Suzy adalah istrinya Ro

    Last Updated : 2023-05-19
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2331

    "Kenapa?" tanya Robert melihat Suzy yang berhenti di tengah jalan.Setelah menunggu yang lain berjalan cukup jauh, Suzy baru menjawab, "Seingat aku kamu pernah masuk ke gua itu, 'kan? Kamu pernah cerita, katanya kamu melihat sebuah mayat wanita yang berbaring di dalam peti kristal?""Benar." Robert mengangguk. Dia mengerutkan alis, untuk apa Suzy menanyakan hal ini?"Kenapa? Kok tiba-tiba menanyakan gua itu?" Robert terlihat penasaran."Aku teringat sama istri Charles yang sudah meninggal. Kondisi kematian mendiang Ratu persis seperti mayat yang kamu temui di dalam sana. Salah seorang anggota Klan Youlan membangun makam untuk mendiang Ratu, tapi tidak ada yang tahu di mana keberadaan makamnya yang asli. Jangan-jangan ...." Suzy menjelaskan sambil menatap pohon besar yang terletak di sebelah gua."Jasad yang ada di dalam sana sudah membusuk, mayatnya sudah jadi debu. Sekarang yang tertinggal hanya peti kosong." Robert menggelengkan kepala, dia memahami maksud pikiran Suzy. Mayat yang ad

    Last Updated : 2023-05-19
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2332

    Suzy mengantar Lorraine ke kamar, lalu menemaninya mengobrol sebentar.Ketika hendak meninggalkan kamar, ternyata Welly tertidur di sudut kasur sambil memeluk bantal.Pipi Welly Pipi yang berwarna merah muda tampak sangat menggemaskan. Seiring dengan irama napas yang diembuskan, mulut kecil Welly mengeluarkan gelembung air liur.Suzy hendak menggendong Welly, tetapi tiba-tiba Lorraine bertanya, "Biarkan saja dia tidur di sini.""Jangan, nanti dia mengganggu Ibu," jawab Suzy.Lorraine menggelengkan kepala. "Tidak, kok. Kamu bawakan saja baju gantinya.""Baiklah." Suzy tidak tega memisahkan nenek dan cucunya ini. Apalagi Lorraine terlihat sangat menyukai Welly.Suzy pergi mengambil piyama Welly, lalu kembali ke kamar Lorraine untuk mengganti baju anaknya.Meskipun Suzy membolak-balik tubuh kecilnya, Welly sama sekali tidak terbangun. Tampaknya tidur Welly sangat nyenyak.Setelah Suzy selesai mengganti baju Welly, Lorraine menggenggam tangan Suzy dan berkata, "Sudah, kamu juga pasti capek

    Last Updated : 2023-05-20
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2333

    "Kalung ini?" Suzy sontak mengeluarkan kalung yang dikenakannya.Robert mengangguk. "Omong-omong, makam itu dibangun tak lama setelah kematian mendiang Ratu. Apakah di dunia ada kebetulan seperti ini? Jangan-jangan ... yang di dalam gua memang jasad mendiang Ratu?" Suzy sulit memercayainya, dia menatap Robert sambil tercengang."Harusnya benar ...." Robert menghela napas panjang. "Atau ... masih ada 1 kemungkinan lain.""Apa?" tanya Suzy.Robert menatap Suzy dan menjawab, "Kakek tidak mati.""Bagaimana mungkin?" Suzy hampir menjatuhkan gelas yang dipegangnya.Suzy menarik lengan Robert sambil menggelengkan kepala. "Kakek sudah meninggal 20 tahun yang lalu. Kenapa kamu berpikir seperti itu?""Karena Charles ...." Raut wajah Robert terlihat sangat serius. "Charles terinfeksi darah salamander 20 tahun yang lalu, wanita bernama Airin yang menyelamatkannya. Kakek juga terinfeksi darah salamander, apa mungkin wanita itu juga menyelamatkan Kakek?""Robert, kalau Kakek masih hidup, kenapa tid

    Last Updated : 2023-05-20
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2334

    Begitu masuk ke dalam mobil, Suzy langsung memberi tahu sopir alamat yang akan dituju."Guru, bagaimana beberapa hari ini? Kota Hanggola seru, 'kan?" tanya Suzy.Selain karena Gilbert yang suka bergerak sendirian, beberapa hari ini Suzy dan Robert juga sibuk mengurus urusannya sendiri. Sejak tiba di Hanggola, Suzy dan Robert belum sempat menemani Gilbert. Jadi, Suzy agak sedikit merasa bersalah."Asyik, kok. Seru, seru, di sini banyak makanan enak." Gilbert tersenyum sambil menyipitkan mata. "Sebelum pulang ke ibu kota, aku harus membantu kalian dulu. Anggap saja sebagai imbalan karena sudah diberikan tumpangan dan makan gratis.""Guru, jangan berkata seperti itu ...." Tiba-tiba Suzy baru menyadari sesuatu. "Guru, kamu sudah mau pulang ke ibu kota?""Iya, aku tidak tenang meninggalkan Nick lama-lama. Entah apa yang dia lakukan selama tidak ada aku," jawab Gilbert."Memangnya Guru berencana pulang kapan?" Suzy tertawa sendiri begitu mengingat ekspresi Nick dan Jean."Kenapa? Kamu mau me

    Last Updated : 2023-05-20
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2335

    Nenek sangat menyayangi anak dan menantunya. Setiap seminggu sekali, Nenek Qin memetik jamur dan rebung untuk dikirimkan kepada anak dan menantunya.Namun saat Nenek sakit keras, tak ada seorang pun yang memedulikan Nenek. Anak dan menantunya bahkan mengancam Suzy.Ketika Nenek meninggal, anak dan menantunya sama sekali tidak menunjukkan rasa simpati. Mereka tidak mau mengurus pemakaman Nenek, mereka hanya memikirkan rumah yang akan dijual.Suzy sudah memutuskan hubungan dengan kedua orang tua angkatnya. Suzy juga tidak sudi menghubungi mereka.Suzy tenggelam di dalam lamunannya, dia tidak mendengar jelas ucapan Gilbert."Dia sudah menikah?" Gilbert bergumam sendiri. Awalnya dia agak terkejut, tetapi akhirnya dia tersenyum sambil mengangguk kecil. "Baguslah ....""Kenapa, Guru?" Setelah menenangkan diri, Suzy baru menyadari ada yang aneh dengan Gilbert."Guru, kamu kenal Nenek Qin?" Suzy penasaran dan bertanya kepada Gilbert.Gilbert bukanlah orang yang kepo, dia tidak suka ikut campur

    Last Updated : 2023-05-20

Latest chapter

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status