Share

Bab 2315

Penulis: Paviliun Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-15 19:00:00
Ketika Robert datang menjemput Suzy dan Welly, Welly malah tidak rela meninggalkan rumah Keluarga Xin. Welly masuk ke dalam mobil dalam keadaan berlinang air mata.

Kali ini Daniel tidak bisa ikut ke Kota Hanggola karena ada pekerjaan yang perlu diselesaikan, tetapi Lorraine dan Joris ingin ikut.

Akhirnya Daniel mengizinkan Lorraine pergi. Sebenarnya Daniel agak mengkhawatirkan istrinya.

Meskipun Lorraine memiliki cerita tersendiri di Kota Hanggola, dia sudah puluhan tahun tidak kembali ke sana.

Robert melihat jelas kekhawatiran Daniel. "Paman, tenang saja, aku akan menjaga Bibi."

Daniel melambaikan tangan sambil tersenyum. "Kamu dan Suzy pasti sibuk mempersiapkan pesta pernikahan. Tidak perlu cemas, bibimu akan baik-baik saja."

Setelah bicara, Daniel menatap Joris dan berkata dengan tegas, "Joris, jaga ibumu baik-baik. Kalau terjadi apa-apa, aku tidak akan memaafkanmu."

Joris mengangguk. "Baik."

Setelah Robert dan yang lainnya pergi, Daniel menoleh ke arah Wallace dan bertanya, "Tori d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2316

    Barbie mengangkat kepala, dia tersenyum seperti orang yang mengalami gangguan jiwa."Tangkap, tangkap .... Ya, hilang ...." Tak ada yang mengerti maksud ucapan Barbie."Pergi sana! Jangan di sini ...."Barbie terkejut, dia ketakutan sampai menangis dan meringkuk di sudut koridor.Kemudian dua orang beranjak keluar dari ruangan, mereka menggelengkan kepala saat melihat Barbie. "Kasihan, padahal dulu dia juga putrinya Keluarga Xin. Sayang sekali malah jadi seperti ini.""Cih! Kelakuan dia sama seperti Thomas, buah memang jatuh tak jauh dari pohonnya. Dia juga pengkhianat, seharusnya biarkan dia membusuk di penjara. Kalau bukan karena tiba-tiba gila, dia tidak akan dikirim ke sini.""Benar juga. Ayo, kita masuk saja ...."Barbie mendengar jelas semua cemoohan yang dilontarkan. Setelah beberapa orang itu pergi, Barbie berhenti menangis dan senyuman di wajahnya pun memudar.Ucapan mereka terngiang-ngiang di dalam kepala Barbie. Seketika, raut wajah Barbie pun menjadi muram.Keluarga Xin tel

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-16
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2317

    Para pengawal membawa koper mereka sambil membukakan jalan. Orang-orang yang berlalu-lalang di bandara mengenali Robert sekeluarga.Berita andil Keluarga Calvin dalam penangkapan Thomas sebagai pengkhianat negara telah tersebar ke seluruh penjuru negeri. Orang-orang menatap Robert dengan penuh kekaguman."Welly, hati-hati ...." Welly melompat dan berlari kegirangan, Nenek Jenny khawatir Welly terjatuh.Akhirnya Suzy dan Robert menarik tangan Welly, lalu berjalan dengan pelan-pelan.Ada banyak pengawal yang mendampingi, mereka tidak perlu takut terjadi apa-apa.Namun, tiba-tiba Lucy berteriak, "Hati-hati!"Welly melepaskan tangan kedua orang tuanya, lalu berlari hingga menabrak seseorang."Bugh!" Welly terjatuh.Robert langsung menggendong Welly, sedangkan Suzy meminta maaf kepada orang yang ditabrak, "Maaf, anakku ... eh? Guru, kenapa Anda di sini?"Ketika mendongak, Suzy terkejut melihat Gilbert yang muncul di hadapannya. Tak hanya Suzy, Robert juga heran melihat keberadaan Gilbert.G

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-16
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2318

    Pesta penyambutan kepulangan Robert dan Suzy diadakan pada malam hari.Selain Leon dan Sean, mereka juga mengajak beberapa teman lama untuk menyambut kepulangan Robert. Suasana di dalam ruangan sangat ramai, Robert sekalian menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan Suzy kepada teman-temannya.Vermont dan Janet masih di ibu kota. Vermont sibuk mengurus Tim Monet, sedangkan Janet harus tinggal karena Tori sedang pergi. Jika Janet juga pergi, tak ada yang mengurus Tim Naga Putih yang baru dibangun kembali.Mungkin Vermont dan Janet akan menyusul ke Kota Hanggola dalam dua hari ke depan."Kak Robert, aku dan Sean kangen banget sama kamu. Aku kangen banget masa-masa saat kamu masih di Hanggola," kata Leon sambil memegang sebotol bir dan bersandar di bahu Robert.Entah apakah terharu atau mabuk, Leon menangis seperti seorang anak gadis.Robert mengerutkan alis, lalu menggeser kepala Leon ke pundak Sean yang sedang tertawa."Dia dipaksa menikahi wanita kaya raya. Waktu pernikahannya sud

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-16
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2319

    Suzy mengangkat kepala, lalu menoleh ke arah ruangan yang ada di sampingnya.Di bawah cahaya redup, Suzy melihat seorang pria gendut yang mendorong seorang wanita ke atas sofa sambil mencekokinya segelas alkohol."Jo, katanya mau minum 20 gelas. Ayo, minum! Habis itu aku tanda tangan kontraknya. Ayo, ini baru 9 gelas. Sini, sini ....""Prang!" Tiba-tiba pria gendut menggelinding dan terpental di lantai seperti bola.Suzy terkejut melihat Robert yang masuk ke dalam ruangan dan menghajar pria gendut. Suzy sontak menoleh ke samping, ternyata Robert sudah tidak ada di tempat.Gerakan Robert terlalu cepat, Suzy dan dan wanita yang berada di atas sofa tercengang melihatnya.Ketika pria gendut merintih kesakitan, mereka baru tersadar dari lamunannya dan membelalak.Pria gendut ini bernama Bara, dia adalah manajer yang bekerja di salah satu perusahaan entertain."Ro-Robert?"Robert mengerutkan alis sambil menatap wanita tertegun di atas sofa. "Sejak kapan kamu menemani orang lain minum?"Wanit

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-16
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2320

    "Aku sudah menggunakan nama perusahaan keluarga untuk menandatangani proyek yang kamu incar itu. Nanti aku kasih kontraknya," kata Robert yang baru selesai menelepon seseorang."Kak ...." Joan menggenggam botol yang dipegangnya dengan erat.Joan seperti menyadari sesuatu, lalu bergegas mengubah panggilannya, "Tuan Robert."Joan sudah tidak menjadi bagian Keluarga Calvin, dia tidak berhak memanggil Robert dengan sebutan kakak.Joan menundukkan kepalanya dengan penuh penyesalan. Dia berpikir sebentar dan memutuskan untuk turun dari mobil. "Terima kasih bantuannya, aku turun dulu.""Kamu sudah berubah, kamu bukan lagi Joan yang dulu, yang akan memarahi dan memaki-maki aku," Suzy berkata dengan tatapan haru.Dulu Joan adalah wanita yang sangat jahat. Dia sengaja mendekati Karen untuk menindas Suzy. Joan bahkan sempat dibohongi dan meracuni Lucy.Untungnya sekarang Joan telah kembali ke jalan yang benar.Suzy sengaja menyenggol lengan Robert, lalu memberikannya isyarat mata.Robert langsung

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2321

    Sembari menatap Suzy, beberapa ingatan pun muncul di dalam benak Robert.Robert mengangkat sudut bibirnya dan berkata, "Aku terharu melihat kamu dan keluargamu yang berkumpul lagi setelah 20 tahun terpisah. Walaupun keluargaku kaya raya, persaudaraan dan hubungan keluarga tidak bisa diukur dengan uang. Kalau dengan menurunkan ego bisa membuat semua pihak senang, aku rasa tidak ada salahnya memaafkan semua perbuatannya."Suzy mendengarkan Robert dengan serius. Sesaat mendengar jawaban Robert, Suzy tersenyum sambil mengusap tangannya."Apakah kamu menyukai aku yang seperti ini?" Robert bertanya kepada Suzy.Suzy berpikir sebentar, lalu mengangkat dagu Robert dan mengamatinya selama beberapa saat. Kemudian Suzy menyipitkan matanya dan berkata, "Tentu saja suka."Tiba-tiba, Suzy merasakan tenggorokan Robert yang seperti sedang menelan sesuatu. Ah, Robert pasti sedang membayangkan hal yang tidak-tidak ....Suzy hendak menarik kembali tangannya, tetapi Robert menggenggam tangan Suzy sambil t

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2322

    Keesokan hari.Setelah sarapan, Simon langsung pergi bekerja. Hari ini Lucy tidak sibuk, dia berpikir untuk mengajak Suzy jalan-jalan."Kemarin aku dan ibumu jalan-jalan seharian, hampir semua hotel dan restoran di Hanggola sudah kami kunjungi. Kami juga sempat berbicara sama beberapa wedding organizer. Ada beberapa pilihan yang lumayan bagus, kamu mau pergi lihat?" tanya Lucy.Suzy tercengang mendengar ucapan Lucy. Dia tidak menyangka kalau Lucy dan Lorraine begitu antusias untuk mempersiapkan semuanya.Suzy sangat terharu, hanya saja ...."Bu, Bibi, maaf ... hari ini kami sudah janjian mau pergi menjenguk Wolter." Robert menjawab mewakili Suzy."Oh, begitu ...." Lucy mengangguk. "Omong-omong soal Wolter, anak itu kasihan banget. Jose tidak punya hati nurani, teganya mematahkan tangan dan kaki Wolter. Meskipun nyawanya bisa diselamatkan, sampai sekarang Wolter belum bisa berjalan.""Ya sudah, cepat, jangan buang-buang waktu lagi. Dia pasti senang melihat kedatangan kalian." Lorraine s

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2323

    Respons Welly membuat Suzy mengerutkan alis. Welly langsung membenamkan kepalanya ke dalam pelukan Suzy.Robert dan Suzy tertawa sambil menggelengkan kepala, mereka pun berhenti menggoda Welly."Bu Tania mendesain begitu banyak baju untuk kita. Kita harus mengunjunginya dan membawakan beberapa hadiah," Suzy berbicara kepada Robert.Robert mengangguk, lalu mengeluarkan ponsel dan mengatur semuanya.Mobil berhenti di depan kompleks perumahan Wolter, jalanan agak sempit dan tidak ada tempat untuk parkir. Akhirnya Robert, Suzy, dan Welly turun di gerbang kompleks, sedangkan sopir pergi mencari tempat parkir.Robert, Suzy, dan Welly berjalan ke rumah Wolter. Sesampainya di sana, ternyata Wolter dan keluarganya sudah siap menyambut kedatangan Robert.Ayahnya Wolter sedang memotong buah di dapur, sedangkan ibunya Wolter sedang beres-beres."Ting, tong." Welly memencet bel.Begitu mendengar suara bel, ayahnya Wolter langsung beranjak ke luar dan membuka pintu."Wah, Tuan Robert, Nona Suzy, Tua

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status