Sesaat mendengar ucapan Vermont, Tori langsung tersentak dan ekspresi wajahnya membeku.Tori sangat kesal, dia terus mengomel, "Apa kerjanya orang kerajaan? Bisa-bisanya Thomas menyuap semua orang kerajaan tanpa ketahuan Raja."Pengaruh Thomas di ibu kota melebihi yang dibayangkan semua orang. Untuk menyelamatkan semua orang yang ada di dalam ruang persidangan, Vermont tidak bisa melakukannya sendirian.Ditambah, Vermont juga tidak tahu bagaimana keadaan Robert dan Suzy sekarang.Tak hanya Vermont, Tori pun agak cemas. Namun, kecemasan Tori tak berlangsung lama. Begitu melihat sederet kode yang muncul di layar, Tori langsung bersemangat. Di dunia ini, tidak ada hal yang terlalu sulit baginya.Tori harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di ruang persidangan.....Di sisi lain, Samantha mengantar Shaleta selamat sampai bandara. Sebelum Shaleta masuk ke pesawat, mereka berdua berpamitan dengan dijaga oleh sederet pengawal kerajaan yang mengawasi di samping.Samantha memberikan had
Di tengah keraguan Samantha, Shaleta pun melanjutkan ucapannya, "Samantha, apa kamu benar-benar bersedia membiarkan Nolan mengurus negara ini?"Samantha menatap Shaleta dengan penuh kewaspadaan, lalu menjawab dengan tenang, "Aku tidak berhak ikut campur, itu adalah keputusan ayahku. Aku akan menghormati apa pun keputusan ayahku.""Oh ya?" Shaleta merentangkan kedua tangannya "Sangat disayangkan .... Menurutku, Nolan tidak mempunyai kualitas sebagai seorang pemimpin. Sebaliknya, aku justru sangat mengagumimu. Aku ingin mengajakmu kerja sama ....""Putri Shaleta!" Samantha membentaknya.Tiba-tiba, sebuah pikiran muncul di benak Samantha. Dia menatap Shaleta dan bertanya, "Apakah ayahmu benar-benar sakit?""Mungkin." Ekspresi Shaleta terlihat mengolok-olok. Sikapnya yang arogan sontak membuat Samantha curiga.Samantha tidak ingin berlama-lama di sini. Dia segera bangkit berdiri dan berkata, "Kalau begitu, sebaiknya Anda segera kembali ke negaramu. Sampai jumpa."Setelah mengucapkan salam
Selama sepuluh menit tadi, sepertinya telah terjadi pertikaian di ruang persidangan.Thomas berhenti berpura-pura baik, dia duduk di kursi hakim layaknya seorang raja. Sambil tersenyum, Thomas menatap semua orang yang ada di hadapannya.Nolan, anggota Keluarga Xin, Gilbert, Herera, James ....Thomas sangat puas melihat ekspresi mereka yang terlihat tidak puas. Semua pengawal kerajaan justru mematahi perintah Thomas. Dengan bantuan para pengawal, Thomas berhasil mengendalikan situasi di dalam lokasi persidangan. Semua orang yang ada di dalam tidak bisa bebas bergerak.Nolan terlihat babak belur, dia dipegang dan ditahan oleh beberapa pengawal. Karena terus memberontak, Nolan dipukuli habis-habisan.Meskipun sudah seperti ini, Nolan masih tidak bisa memercayainya. "Thomas, aku adalah Pangeran, penerus takhta kerajaan! Kamu mau melakukan pemberontakan?"Thomas menyeringai, tatapannya terlihat sinis dan merendahkan.Royi berjalan mendekat, lalu mengangkat kakinya dan menendang Nolan. Kemud
Melihat senyuman Thomas yang licik, Daniel menggertakkan giginya dan berkata, "Kenapa kamu jadi seperti ini?""Dia memang begitu. Hanya saja, dia pintar bersandiwara dan menipumu," kata Gilbert sambil melirik sinis.Walaupun kedua tangannya ditahan ke belakang, punggung Gilbert tetap berdiri tegak.Gilbert melirik Daniel dengan penuh simpati. "Daniel, Daniel, kamu terlalu naif. Kamu pikir ketulusan selalu dibalas kebaikan? Sejak awal, dia sudah menyiapkan umpan, tinggal tunggu kamu terpancing saja.""Gilbert, kamu memang pintar." Thomas memuji Gilbert.Gilbert memalingkan wajahnya dan menatap Thomas dengan sinis.Tadi, Gilbert masih memarahi Thomas, tetapi setelah Thomas berbuat sampai ke titik ini, Gilbert sudah malas meladeninya.Apa gunanya berbicara lebih banyak? Gilbert hanya bisa berharap Thomas berbaik hati melepaskannya.Thomas tidak menghiraukan Gilbert. Sebaliknya, Thomas kembali menatap tajam ke arah Daniel. Sorotan mata Thomas dipenuhi kebencian, dia sama sekali tidak meras
Sesaat mendengar ucapan Thomas, Wallace, Joris, dan Lance langsung berdiri di depan kedua orang tuanya untuk mengadang tembakan Thomas.Thomas tertawa melihat reaksi mereka. "Jangan buru-buru. Aku tidak akan menghabisi kalian secara bersama-sama."Sembari berbicara, Thomas mengangkat pistolnya dan hendak kembali melepaskan tembakan. Di saat bersamaan, seorang pengawal datang sambil membawa ponsel. "Komandan, Tuan Willis sudah bisa dihubungi."Thomas mengangguk. "Baik. Aku akan mengajak Raja kita yang terhormat untuk berbicara."Setelah berbicara, Thomas menyimpan pistolnya secara perlahan-lahan. Gilbert, James, dan yang lainnya pun menghela napas lega.Sekarang Keluarga Xin hanya sedang beruntung. Thomas sudah merencanakan semua ini selama bertahun-tahun, dia tidak akan membiarkan anggota Keluarga Xin hidup.Seandainya tadi Thomas menarik pelatuknya ... tidak ada yang berani membayangkan akibatnya.Di dalam mobil, Tori dan Vermont merinding saat menyaksikan situasi di dalam ruang persi
Ketika masuk, Lucy melihat Simon menghela napas. Lucy pun bertanya, "Apakah terjadi sesuatu dengan Robert?""Tidak, kok," jawab Simon secara singkat.Lucy terlihat curiga dan kembali bertanya, "Aku melihat Hannes pergi sambil membawa token emas. Apa yang terjadi di persidangan?"Lucy tak kalah cemas, James juga berada di ruang persidangan ....Simon menjawab dengan tak berdaya, "Thomas menyandera semua orang yang menghadiri persidangan.""Apa?" Lucy terkejut sambil menggelengkan kepala. Dia sulit memercayainya, bagaimana Thomas bisa berbuat sejauh ini?"Nolan adalah pangeran, di sana juga ada Pak Gilbert, Pak Herera, Pak Ronny, anggota Keluarga Xin, dan ... James! Apa yang Thomas lakukan?" Jantung Lucy berdebar kencang."Dia tidak kenal rasa takut." Simon mengepalkan tangan, nada bicaranya terdengar sangat tegas. "Lucy, Robert dan Suzy belum bisa pulang. Jadi, kita harus membantu Keluarga Xin untuk meloloskan diri. Semuanya bergantung pada kita.""Baik, aku akan mendengarkanmu. Apa yan
Di ruang persidangan.Thomas mengambil ponsel yang diberikan pengawalnya, lalu mengubah sikapnya yang angkuh menjadi sopan dan ramah. "Halo, Tuan Willis."Willis? Nama tersebut mungkin asing bagi sebagian orang, tetapi wajah Wallace langsung berubah sesaat mendengar namanya. Wallace menerobos ke kediaman Willis sampai hampir terbunuh.Wallace tahu orang seperti apa Willis!Willis adalah salah satu dari ketiga bos besar Pelelangan Baren, dia terkenal kejam dan arogan.Saat ini, Thomas sedang menelepon Willis secara terang-terangan.Wallace melirik ayahnya yang terluka parah. Seketika, darah di dalam tubuhnya terasa mendidih ....Yang paling mengejutkan, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang tidak asing. "Kamu adalah Willis? Bos besar Pelelangan Baren? Berani-beraninya datang ke perbatasan ibu kota! Kamu pikir kamu bisa meloloskan diri?"Suara Charles! Ternyata Charles sedang bersama Willis?Semua orang terkejut! Wallace menahan amarahnya dan melirik ke arah Daniel. Mereka semua tampak k
Charles menarik napas panjang dan berusaha untuk mengontrol emosinya.Setelah lebih tenang, Charles berkata, "Thomas adalah orangmu?""Em." Willis mengangguk sambil melambaikan tangan untuk meminta diambilkan cerutu.Willis menatap Charles dengan santai. "Charles, kamu boleh saja menangkapku, tapi putra dan para tentaramu akan berada di dalam genggamanku. Kamu mau mereka ikut mati bersamamu?"Willis mengembuskan asap rokok sambil menyeringai.Charles mengepalkan tangan, berani-beraninya Willis menantang Charles secara frontal?Bajingan!Tatapan Charles terlihat tajam, hasrat membunuh terpancar jelas di matanya.Willis bisa melihat betapa kesalnya Charles, tetapi dia malah berpura-pura terkejut dan berseru, "Ah!"Willis seperti teringat sesuatu, dia meletakkan cerutunya dan tersenyum. "Hampir saja lupa, kalau anakmu mati, kan bisa dilahirkan lagi. Tentara-tentara juga masih bisa dilatih, kok." "Ah, kayaknya rencanaku tidak sesempurna yang diharapkan. Duh, bodoh banget!" Willis memukul