Nolan segera memerintahkan pengawal untuk membawa berkas itu.Kemudian, Angela menarik napas panjang dan berkata, “Jenderal Xin tidak pernah mengkhianati Raja maupun negara. Orang yang memanfaatkan kamar dagang untuk keuntungan pribadi adalah … Komandan Thomas.”Mengingat ayahnya yang tertangkap dan hidupnya yang sengsara, Angela menatap Thomas dengan penuh kebencian.“Nona Angela, sepertinya kamu belum tahu, ya? Orang yang mengungkap skandal ayahmu di depan publik adalah Robert. Ahh, aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan ayahmu saat menonton persidangan ini.”“Apa katamu?” Angela tertegun dan kebingungan. “Tuan James ….”James tidak menjelaskan, dia langsung mengganti topik dan berkata, “Kalau hari ini kamu tidak membongkar kejahatannya, apakah menurutmu dia akan melepaskan keluargamu? Kalau dia berhasil meloloskan diri, apakah dia akan membiarkan kamu dan ayahmu hidup?”Angela tersentak mendengar pertanyaan James.James tidak mau menjelaskan terlalu banyak kepada Angela. Jam
Setelah selesai bicara, Nolan melirik Thomas yang masih terlihat acuh tak acuh.Nolan penasaran, bagaimana Thomas bisa bersikap begitu tenang?Nolan pun kesal dan ingin menjatuhkan hukuman kepadanya. Namun, tiba-tiba dari tadi diam malah angkat bicara, “Thomas, apakah kamu masih ingat saat pertama kali mengenakan seragam militer?”Suara Daniel serak, seperti sedang menahan rasa sakit.Di depan sana, Thomas terdiam sambil menatap lurus ke arah Daniel. Setelah beberapa saat, Thomas mengangguk sambil menjawab, “Tentu saja ingat.”Kemudian, Thomas menarik napas panjang, lalu mengingat kembali dan bercerita, “Waktu itu aku baru sampai di ibu kota, tidak punya kenalan maupun teman. Sesampainya di ibu kota, aku bekerja sebagai pelayan, tapi malah difitnah dan dipermalukan. Aku pun dipecat, lalu pindah dan bekerja di pelabuhan. Sialnya aku bertemu beberapa penyelundup dan hampir disalahkan.”Daniel juga mengingat kejadian tersebut. Waktu itu, Daniel yang memimpin anggotanya untuk menangkap par
Meskipun dikirim oleh sebuah nomor asing, James bisa menebak siapa yang mengirimnya.James mengangkat kepalanya dan melirik kursi kosong yang berada di samping Nolan. James seolah bisa membayangkan bagaimana raut wajah Samantha saat mengirimkan pesan ini.Walaupun Samantha tidak datang, dia pasti menyaksikan persidangan ini di televisi.[ Baik. ]James hanya membalas dengan singkat.Di kerajaan. Bibir Samantha berkedut saat membaca pesan dari James.Setidaknya, James mengakui bantuan yang diberikan Samantha.Setelah mengetahui maksud Charles, Samantha pun menyadari kekalahannya. Daripada mempermalukan diri sendiri, Samantha hanya bisa meminimalisir kerugian yang dialami.Berkaitan dengan Angela, Samantha hanya sekalian membantu. Bagaimanapun Angela berada di tangan Samantha, setidaknya dia harus dimanfaatkan.Samantha akan menagih semua utang yang belum James lunasi.Samantha meletakkan ponselnya, lalu mengambil segelas anggur dan menyesapnya. Samantha jarang mengonsumsi alkohol, kecua
Ada seseorang yang bersembunyi di gudang perbendaharaan!Hal pertama yang muncul di pikiran Samantha adalah ada yang menyelinap ke dalam kerajaan untuk membunuh Raja. Awalnya Samantha ingin berteriak, tetapi belati yang melingkar di leher membuatnya tidak berani asal bergerak.“Aku bukan orang jahat, tidak perlu takut. Aku hanya minta satu hal, anggap saja Putri tidak melihat apa pun. Silakan pergi dari sini!!” bisik sosok wanita yang bersembunyi di balik cadarKetika berbicara, Samantha terkejut melihat benda yang dipegang oleh wanita itu. Itu adalah ….Sebelum Samantha sempat mengingatnya, wanita itu menarik kembali belatinya dan membebaskan Samantha.Begitu dilepaskan, Samantha baru memperhatikan luka-luka yang ada di tubuh wanita itu. Seketika, dia langsung teringat dengan aroma darah yang tercium tadi pagi.Ditambah, ternyata wanita asing itu juga memiliki benda peninggalan kerajaan.Samantha meninggalkan gudang perbendaharaan dalam keadaan bingung.Pelayan khawatir saat melihat S
Tanpa disadari, air mata pun mengalir membasahi wajah Suzy. Dalam satu hari, Suzy sudah menangis dua kali.Suzy tidak sadar saat pintu ruang operasi terbuka.Dokter bergegas menghampiri dan berkata, “Apakah Anda adalah keluarganya pasien? Saat dioperasi, tiba-tiba pasien mengalami pendarahan. Sekarang pasien sangat membutuhkan donor darah. Apakah Anda tahu golongan darah pasien?”“AB, rh negatif,” jawab Suzy tanpa perlu berpikir.“Apa?” Dokter terlihat sangat terkejut. Ketika Robert tiba, kondisinya cukup parah sehingga rumah sakit tidak sempat memeriksa golongan darahnya.Rumah sakit memiliki stok untuk golongan darah biasa, tetapi golongan darah AB sangat langka!Jangankan rumah sakit kecil ini, rumah sakit besar di ibu kota pun belum tentu memiliki stok darah untuk golongan AB. Bagaimana kelanjutan operasi Robert?Dokter berpikir, pria itu masih muda, sayang sekali kalau harus mati konyol ….Namun, dokter tidak memiliki pilihan lain, dia pun kembali ke ruang operasi dengan berat ha
“Sebentar, sebentar! Meskipun dokter, kamu tidak boleh sembarangan ….”Suzy tidak menghiraukan orang-orang yang berusaha menghalanginya. Dengan percaya diri, Suzy melangkah ke depan meja operasi dan hendak memulai tindakan ….Meskipun sedih saat melihat Robert yang berbaring tak berdaya, Suzy harus mengontrol emosinya demi kelancaran operasi.Beberapa perawat dan dokter pembantu pun menatap Suzy dengan heran.Suzy tak mau banyak basa-basi, dia langsung berkata, “Aku adalah Suzy, muridnya Pak Gilbert. Aku akan mengambil alih operasi, yang lain silakan keluar!”Kalimat Suzy sontak membuat semua orang terkejut.Suzy? Nama ini terdengar tidak asing.Jangan-jangan … Suzy yang dimaksud adalah ….Sekarang sedang kritis, Suzy tidak punya banyak waktu untuk basa-basi. Dia langsung mengambil pisau bedah dan memulai operasinya.“Kamu!” teriak dokter bedah yang menangani Robert.Jelas-jelas ini adalah tantangan terbuka!“Dokter Ray, golongan darahnya AB rh negatif,” teriak dokter yang menyusul Suz
Robert sedang berada di bawah pengaruh obat bius, tetapi dia tidak sepenuhnya kehilangan kesadaran. Robert masih bisa merasakan cairan manis yang mengalir di dalam mulutnya.Tanpa membuka mata, Robert sudah bisa menebak yang terjadi. Dia mengerutkan alis sambil berusaha mengatupkan bibirnya.Suzy menyadari perlawanan Robert. Kemudian, Suzy menunduk dan berbisik di telinga Robert, “Robert, minum darahku. Setelah meminumnya, kamu akan sembuh.”Robert tidak menghiraukan bujukan Suzy, dia masih berusaha menutup bibirnya.Sikap Robert membuat Suzy panik. “Robert, minum darahku! Kalau kamu mati, aku tidak akan pernah memaafkanmu!”Suzy berbicara sambil memaksa Robert untuk meminum darahnya.Tiba-tiba Robert menarik pergelangan tangan Suzy, lalu membuka matanya ….Suzy tertegun sambil menangis. “Kamu ….”“Jangan! Jangan menggunakan nyawamu untuk menukar nyawaku!” Suara Robert terdengar lemah.Meskipun hanya sebuah kalimat yang sederhana, Robert terlihat kesulitan sampai berkeringat dingin.Ro
Tiba-tiba, tubuh Robert terasa lebih segar, kondisi pun terlihat membaik. Di saat bersamaan, Robet juga menyadari keanehan Suzy."Kamu ...." Robert berusaha bangun.Meskipun lemaas, Suzy berusaha menahan tubuh Robert dan berkata, "Robert, terjadi ledakan di persidangan. Aku tidak tahu apakah mereka masih hidup atau sudah mati, tapi aku tidak percaya Thomas senekat itu. Thomas tidak mungkin bunuh diri. Setelah sembuh, kamu harus menyeledikinya, jangan melepaskannya!"Begitu mengucapkan kata terakhir, Suzy sudah tidak tahan dan terjatuh ke lantai."Suzy!" Mata Robert memerah, dia seperti binatang buas yang meraung.....Persidangan Keluarga Xin berakhir secara tiba-tiba, semua penonton tercengang menatap layar televisi.Sebagian orang mengira ada kesalahan pada jaringan, tetapi setelah ditunggu beberapa kali, siaran persidangan tidak kunjung ditayangkan.Ada juga orang yang mengira televisinya rusak, mereka menutup televisi dan kembali membukanya.Banyak orang yang menelepon perusahaan s
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny