”Oke” dia langsung setuju.Masalah Suzy menyamar jadi Nyonya muda Calvin menjadi skandal di sosial media.Melihat berita yang di internet, wajah Rob menjadi suram.Dari pagi sampai sekarang, handphonenya tidak berhenti berdering.“Kak Rob, ini situasinya bagaimana? Kakak ipar ini penipu, jadinya aku telah mengenali seorang kakak ipar palsu?”Suara kaget Leon terdengar dari ujung lain telepon.“Mari kita bicarakan ini nanti!” Rob meraung dan menutup telepon dengan kesal.Dia mengangkat matanya melihat ke arah Wolter, menggertakkan gigi dan berkata: “Apakah sudah menemukan siapa yang menyebarkan berita ini?”Wolter tidak pernah melihat tuan mudanya begitu galak sebelumnya, dengan cepat berkata: “Beberapa media utama yang menyebarkan berada dibawah Rajamu Entertainment, jadinya…… seharusnya Nona Joan.”“Joan?” Rob mengerutkan keningnya.Melihatnya, Wolter buru-buru berkata: “Tapi Tuan dan Nyonya Calvin seharusnya setuju dengan ini, karena… barusan saya menerima informasi, Suzy digugat kel
Setelah mendengar kata-kata Suzy, polisi memastikannya ke Joan: “Nona Calvin, jika situasi seperti yang dia katakan, ini mungkin bukan penipuan pernikahan. Bagaimanapun, ini terjadi sepengetahuan dan izin dari kedua pihak.”Joan mengerutkan alisnya, “Baru saja saya bilang, kita tidak tahu itu. Selama ini Suzy yang berbohong sama kami.”“Oke.” Polisi mengangguk dan mengalihkan kembali pandangannya ke Suzy, “Suzy, apakah kamu punya bukti yang bisa membuktikan apa yang kamu tadi katakan itu benar?”Tanpa sadar Suzy meremaskan tangannya yang di atas meja, menggelengkan kepala dan berkata: “Tidak ada.”Ekspresi penyesalan muncul di wajah polisi.“Karena kamu tidak bisa memberikan bukti, kita hanya bisa memenjarakan kamu sementara.”“.......”Suzy sementara ditahan di kantor polisi.Joan menyapa polisi lalu menginjak sepatu hak tingginya dan berjalan dengan bangga di depan Suzy. “Suzy, selanjutnya kamu akan tinggal disini dan siap-siap menunggu dikirim ke penjara! Ini adalah akhir yang pant
Di ruang tahanan, sosok kurus menyusut dan bersandar di sudut. Dalam bayangan cahaya yang redup, dia tidak bisa melihat wajahnya yang terkubur, hanya terlihat sisi leher yang putih seperti salju dan lengan putih ramping.Rob berhenti, matanya yang tanpa dasar tertuju pada orang di dalam, bibir tipisnya bergerak, dan dia mengucapkan dua kata: "Suzy.”Suzy tidak tidur, terdengar suara Rob Calvin, seluruh badannya gemetar.Dia perlahan mengangkat kepalanya, melihat sosok tinggi yang berdiri di depannya yang berlawanan dengan cahaya. Wajahnya benar-benar menyatu dengan warna gelap dan dalam, susah untuk membedakannya.Tanpa sadar, suzy mengerutkan keningnya dan bersenandung pelan di rongga hidungnya, “Apakah Tuan muda Calvin sudah merasa puas melihatku seperti ini?”Ditahan disini hampir satu hari, segelas air minum pun tidak dikasih, suaranya terdengar kering dan serak.“Aku datang mencarimu untuk berbicara tentang perceraian.”Rob melihatnya dengan tenang, “Aku bisa memberikanmu satu ke
Di luar gelap.Suzy menghentikan taksi dan hendak naik.Pergelangan tangannya tiba-tiba digenggam oleh telapak tangan yang besar.Rob meraih Suzy dengan wajah dingin dan marah.Badan terasa terguncang karena kondisi badan dia lagi lemah dan dengan tidak menahan kesal, berkata: “Apa yang kamu perlukan lagi?”“Cuma mau mengingatkan mu, sekarang seluruh dunia sudah tahu kamu adalah Nyonya muda Calvin palsu, jangan datang memprovokasi keluarga Calvin lagi! Dan jangan kepikiran saham perusahaan Calvin!”Suzy menggertakkan gigi, “Terima kasih!”Setelah berbicara, dia menarik tangannya dan masuk ke dalam mobil.Bang!!.Pintu mobil tertutup di depan Rob.Melihat mobil berangkat, Rob berdiri di tengah angin malam, wajahnya tampak suram dan gelap.Dia kembali ke mobilnya.Melihat perjanjian perceraian yang baru ditandatangani Suzy, kemudian mengingat waktu dia menandatangani tanpa ragu, cepat dan mudah.Rob merasakan perasaan aneh di dalam hatinya.Apakah benar wanita seperti Suzy menggunakan pe
Seorang wanita yang goyah berjalan dari kejauhan.Seorang pelayan gemuk setengah baya mengenali identitasnya, wajah berubah dan langsung berkata ke pengawal yang di depan pintu: “Nenek tua bangka itu neneknya Suzy. Kata Nona Joan, jangan biarkan mereka masuk ke pintu rumah keluarga Calvin lagi. Kamu hentikan dia.”Pengawal menganggukan kepala dan menyapanya.“Ini rumah Calvin, yang tidak berkepentingan dilarang masuk!” Kata pengawal dengan ekspresi dingin.Nenek Sheila mengangkat kepalanya, melihat pengawal yang berbadan tinggi yang ada di depan matanya dan berkata ramah: “Saya nenek Suzy. Saya ingin ketemu Nyonya besar Calvin.”“Sekarang sudah jam berapa? Nyonya besar Calvin sudah beristirahat, tidak seenaknya untuk bertemu harus buat janji sebelumnya.”Nenek Sheila tampak ragu-ragu, “Nah, bagaimana dengan Nyonya Calvin? Bisakah kamu bisa memberitahu dia? Saya disini karena urusan cucuku.”“Saya bilang, para nyonya-nyonya sudah beristirahat.” Pengawalnya melambai dengan tidak sabar, “
“Maaf, kita sudah melakukan terbaik.”Mendengar ini, Badan Suzy seperti telah menghabiskan semua tenaganya.Dia mundur tiba-tiba dan membentur sisi pintu, punggungnya terasa sakit.Tetapi dia sepertinya tidak merasakannya, dia hanya menatap kosong ke ranjang rumah sakit yang didorong keluar, ditutupi dengan selembar kain putih……Dokter menghela nafas dan berkata: “Sebelumnya pasiennya sudah pernah menjalani operasi jantung besar, masih dalam tahap pemulihan. Kali ini karena dia mengalami pendarahan di dalam jantung karena benturan dari luar, benar-benar…….”“Saya tahu.” bisik Suzy dengan bibir yang gemetar.Ketika mendengar Wolter menggambarkan situasi neneknya, dia samar-samar sudah menebak kemungkinan ini dan dia memiliki firasat buruk di hatinya.Hanya saja setelah terjadi, dia tidak bisa menerimanya.Nenek adalah orang yang penting di dunia ini bagi dia, tapi dia pergi begitu saja.Selanjutnya dia sudah tidak punya keluarga lagi……Suzy akhirnya tidak bisa menahan air matanya yang m
Gaji bekerja di kediaman Calvin lebih dari sepuluh kali lipat dari pekerjaan luar, mereka mana rela pergi? Kalau sudah diusir dari rumah Calvin berarti akan masuk ke daftar blacklist, siapa lagi yang berani mempekerjakan mereka?“Tuan muda, jangan usir kami……”Rob melotot kedua orang itu, “Keluar!”Pada saat ini, dia penuh dengan kegalakan.Pelayan dan pengawal jadi ketakutan sampai wajah mereka jadi pucat dan pergi dengan panik. Perasaan mereka akan ditangani langsung di tempat oleh Tuan muda Calvin.Bahkan Joan, yang awalnya ingin membantu memohon jadi ketakutan dan menelan kata-katanya kembali.“Rob, kamu…....”Bu Lucy memperhatikan perubahan suasana hati putranya dan tanya dengan bingung.Rob menurunkan matanya, mengencangkan bibirnya dan perlahan berkata: “Nenek Suzy telah meninggal.”Ekspresi wajah keluarga Calvin tiba-tiba berubah.Hanya Joan yang tidak jelas mengatakan: “Terus, kalo dia mati memangnya kenapa? Gak mungkin nyalahin ke kita sekeluarga kan?"Begitu selesai berbicar
Suzy tidak merasa tersentuh ketika mendengar kata-kata Rob.Bagaimana keluarga Calvin menghukum pelayannya, tidak ada hubungannya dengan dia.Neneknya tidak bisa kembali lagi.Joan memandang Suzy dan bertanya: “Kamu harusnya di kantor polisi, bagaimana kamu bisa keluar?”Suzy sudah tidak mau peduli tentang dia.Rob mengerutkan keningnya dan berkata: “Aku dan dia sudah menandatangani perjanjian perjanjian jadinya masalah sebelumnya tidak akan dipermasalahkan lagi.”“Kak! Bagaimana kamu membiarkannya begitu saja?” kata Joan terkejut. Dengan susah payah akhirnya dia mengirim Suzy ke kantor polisi dan sedikit lagi dia akan masuk penjara.“Sudahlah, ini sudah kapan, masih membicarakan hal ini?” Nenek Jenny mengingatkan Joan dengan tidak puas, berjalan ke depan Suzy dan menghiburnya: “Nak, kematian nenekmu ada kecelakaan, kamu jangan terlalu sedih!”Suzy melihat kebaikan Nenek Jenny, ekspresi wajahnya bergerak dan hendak berbicara.Joan berkata duluan: “Ya, mengetahui nenekmu meninggal, kita
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny