Dua pengawal lagi mendorong Nenek Sheila keluar.Sama sekali tidak mempedulikan kaki orang tua yang tidak nyaman dan gerakan mereka yang tidak sopan sama sekali.Suzy mengambil dua langkah dalam tiga langkah untuk menahannya, “Nenek, kamu baik-baik saja?”“Suzy kecil, mereka mengatakan kamu menyamar sebagai Nyonya Muda Calvin dan pura-pura nikah dengan Tuan muda Calvin. Ada apa ini sebenarnya?”Wajah Suzy langsung suram. Tidak semua orang tahu masalah ini apalagi keluarga Calvin.Tapi sekarang……“Siapa yang memberi perintah kalian untuk usir orang?” Suzy bertanya dengan tajam.Seorang pelayan yang gendut dan kasar jelas adalah pemimpinnya. Dia berdiri keluar dan berkata dengan jijik: “Kata Nona Calvin, kamu palsu dan mulai sekarang kamu bukan Nyonya muda Calvin lagi, tentu saja kalian berdua tidak bisa tinggal terus di sini.”Selesai bicara, langsung lempar tas ke keluar.Suzy menyadari bahwa ini adalah barang satu-satunya yang dibawa dia dan nenek ke rumah Calvin.Saat ini Joan Calvin
Nenek Sheila menyodok dahinya, “Gadis bodoh, mulai sekarang jangan melakukan hal berbahaya untuk nenek.”Suzy menganggukkan “Oke.”Nenek Sheila menghela nafas lagi, “Sebenarnya, keluarga Calvin cukup baik tapi Nona Calvinnya terlalu memusuhimu……”Suzy tidak mengatakan apa-apa, dia mengalihkan pandangannya dan melihat sebuah mobil mendekat.“Nek, taksi sudah datang, mari kita naik.”“Tidak apa-apa kah kita pergi tanpa pamit dulu sama keluarga Calvin?” tanya Nenek Sheila dengan ragu-ragu ketika hendak naik taksi.Susy menggelengkan kepalanya, “Tidak, mulai sekarang kita sudah tidak punya hubungan lagi dengan keluarga Calvin.Selesai ngomong, dia membungkukkan badan untuk menyuruh neneknya masuk dan dia sendiri pun duduk masuk ke dalam taksi.Di saat ini, ada mobil lain lewat.Rob melihat ke arah taksi, sudah larut malam begini masih ada orang yang naik taksi di tempat seperti ini?Tapi ini hanyalah sebuah pikiran yang sekilas saja, itu pun datang cepat dan pergi dengan cepat juga.Dia de
Joan mengambil surat penceraian dan berjalan ke depan Rob, memutar matanya dan berkata “Kak, tidak heran kenapa dia bisa inisiatif untuk bercerai, beraninya dia bercerai dan minta pembagian harta! Jangan-jangan dia belajar dari siapa itu, mendapat keuntungan dari perceraian,kan?”“Melihat penampilannya yang menyedihkan dan tulus sebelumnya, ternyata semuanya akting untuk menipu kepercayaan kita. Melihat setiap orang di keluarga kita baik, tidak mempermasalahkan hal yang tidak dibuat sama dia, dia malah berbalik melawan dan memeras kita! Pikiran yang begitu dalam, sungguh keterlaluan!”Pada awalnya wajah Rob sudah tidak bagus, ditambahkan apa yang dikatakan dia, alisnya semakin dikencangkan.Dalam surat perceraian ini, Suzy mengajukan permintaan yaitu setelah perceraian, dia akan menerima setengah saham atas keluarga Calvin di bawah nama Robert Calvin sebagai kompensasi.Perlu diketahui, Rob sekarang adalah orang yang bertanggung jawab atas perusahaan Calvin, memegang 49% ekuitas dari p
Setelah apa yang dikatakan Joan, Simon sangat marah. Suzy perhitungan sampai saham perusahaan Calvin. Ini yang membuat dia tidak akan toleransi.“Joan, lakukan saja apa yang kamu katakan tadi.” Dia berkata.“Oke, ayah.”Setelah menutup telepon, Joan dengan penuh kemenangan membolak-balikan halaman perjanjian perceraian yang sudah ditandatangani Suzy.Hanya dia sendiri yang tau, halaman terakhir yang ditandatangani Suzy, halaman bagian depannya sudah diubah sama dia.Keesokan harinya.Di kamar hotel.Setelah Suzy bangun untuk mandi, dia mulai berkemas.Dia sudah bilang ke nenek untuk menemaninya pulang ke kampung lihat-lihat.Bagaimanapun, nenek sudah datang ke kota Hai Cheng semenjak dia sakit dan belum pernah kembali ke kampungnya selama 5 tahun.Suzy memutuskan untuk menemanin neneknya pulang, kemudian menghubungi Profesor Smith untuk pergi keluar negeri untuk berpartisipasi dalam proyeknya.Sekarang dia memiliki waktu, jadi terserah dia mengaturnya.Membawa neneknya turun ke bawah,
Hati Suzy tenggelam saat mendengar jawaban dari polisi.Keluarga Calvin menggugat dia.“Nenek, jangan khawatir. Tidak akan terjadi apa-apa. Kamu pergi ke Lembaga Kesejahteraan Nanshan untuk tunggu saya dulu dan saya akan menemuimu setelah menyelesaikan masalah ini.”Suzy menghibur Nenek Sheila dan memberikan semua uang kepadanya sebelum masuk ke mobil polisi.Dalam perjalanan ke kantor polisi,Suzy mengetahui semua situasinya dari polisi.Keluarga Calvin telah mempublikasikan ke semua sosial media tentang dia berpura-pura jadi Karen Wang untuk menikah dengan Rob Calvin dan telah memutuskan untuk menuntutnya telah melakukan pernikahan palsu dan memaksanya untuk bercerai dengan Rob Calvin.Pantas saja, kedua resepsionis tadi mengetahui ini.Orang pertama yang dicurigai Suzy adalah Joan Calvin yang mengusir dia dan neneknya, tetapi berbalik untuk berpikir lagi, pada waktu itu keluarga Calvin lebih mengutamakan reputasi mereka lantas mempertahankannya karena tidak mau masalah ini tersebar k
”Oke” dia langsung setuju.Masalah Suzy menyamar jadi Nyonya muda Calvin menjadi skandal di sosial media.Melihat berita yang di internet, wajah Rob menjadi suram.Dari pagi sampai sekarang, handphonenya tidak berhenti berdering.“Kak Rob, ini situasinya bagaimana? Kakak ipar ini penipu, jadinya aku telah mengenali seorang kakak ipar palsu?”Suara kaget Leon terdengar dari ujung lain telepon.“Mari kita bicarakan ini nanti!” Rob meraung dan menutup telepon dengan kesal.Dia mengangkat matanya melihat ke arah Wolter, menggertakkan gigi dan berkata: “Apakah sudah menemukan siapa yang menyebarkan berita ini?”Wolter tidak pernah melihat tuan mudanya begitu galak sebelumnya, dengan cepat berkata: “Beberapa media utama yang menyebarkan berada dibawah Rajamu Entertainment, jadinya…… seharusnya Nona Joan.”“Joan?” Rob mengerutkan keningnya.Melihatnya, Wolter buru-buru berkata: “Tapi Tuan dan Nyonya Calvin seharusnya setuju dengan ini, karena… barusan saya menerima informasi, Suzy digugat kel
Setelah mendengar kata-kata Suzy, polisi memastikannya ke Joan: “Nona Calvin, jika situasi seperti yang dia katakan, ini mungkin bukan penipuan pernikahan. Bagaimanapun, ini terjadi sepengetahuan dan izin dari kedua pihak.”Joan mengerutkan alisnya, “Baru saja saya bilang, kita tidak tahu itu. Selama ini Suzy yang berbohong sama kami.”“Oke.” Polisi mengangguk dan mengalihkan kembali pandangannya ke Suzy, “Suzy, apakah kamu punya bukti yang bisa membuktikan apa yang kamu tadi katakan itu benar?”Tanpa sadar Suzy meremaskan tangannya yang di atas meja, menggelengkan kepala dan berkata: “Tidak ada.”Ekspresi penyesalan muncul di wajah polisi.“Karena kamu tidak bisa memberikan bukti, kita hanya bisa memenjarakan kamu sementara.”“.......”Suzy sementara ditahan di kantor polisi.Joan menyapa polisi lalu menginjak sepatu hak tingginya dan berjalan dengan bangga di depan Suzy. “Suzy, selanjutnya kamu akan tinggal disini dan siap-siap menunggu dikirim ke penjara! Ini adalah akhir yang pant
Di ruang tahanan, sosok kurus menyusut dan bersandar di sudut. Dalam bayangan cahaya yang redup, dia tidak bisa melihat wajahnya yang terkubur, hanya terlihat sisi leher yang putih seperti salju dan lengan putih ramping.Rob berhenti, matanya yang tanpa dasar tertuju pada orang di dalam, bibir tipisnya bergerak, dan dia mengucapkan dua kata: "Suzy.”Suzy tidak tidur, terdengar suara Rob Calvin, seluruh badannya gemetar.Dia perlahan mengangkat kepalanya, melihat sosok tinggi yang berdiri di depannya yang berlawanan dengan cahaya. Wajahnya benar-benar menyatu dengan warna gelap dan dalam, susah untuk membedakannya.Tanpa sadar, suzy mengerutkan keningnya dan bersenandung pelan di rongga hidungnya, “Apakah Tuan muda Calvin sudah merasa puas melihatku seperti ini?”Ditahan disini hampir satu hari, segelas air minum pun tidak dikasih, suaranya terdengar kering dan serak.“Aku datang mencarimu untuk berbicara tentang perceraian.”Rob melihatnya dengan tenang, “Aku bisa memberikanmu satu ke
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny