Share

Bab 16

Penulis: Paviliun Angin
Tidak lama setelah Rob pergi, Suzy keluar dari kamar, ia mulai merasa lapar. Suzy tidak makan apapun sepanjang hari, dan saat melihat jam, ia merasa sudah waktunya makan malam, dia pergi ke dapur di lantai bawah untuk memasak sesuatu.

Saat membuka lemari es dua pintu yang besar, tidak ada apa-apa selain air minum dalam kemasan di dalamnya, Suzy tidak bisa menahan diri untuk seketika cemberut. Apakah pria ini tidak pernah masak di rumah? Dia melirik kompor dan peralatan dapur yang semuanya tampak seperti baru, dugaannya benar.

Suzy berpikir keras dan menahan diri untuk tidak menelpon Rob. Tetapi..

"Tuan Muda Calvin, jam berapa kamu kembali?"

Suara Rob tidak senang: "Ada sesuatu?"

"Tidak, aku hanya ingin bertanya, bagaimana aku bisa makan malam?

Suzy melirik dapur yang sepertinya tak pernah berasap itu, dan berkata, "Aku ingin pergi makan di luar, tapi aku tidak pernah melihat ada restoran di dekat sini, dan jika aku pergi terlalu jauh, aku takut bertemu dan diikuti wartawan..." Dia tidak ingin dikelilingi oleh wartawan seperti sebelumnya. Rob terdiam sejenak.Setelah beberapa lama, dia berkata dengan ringan, “Kamu bisa nyetir mobil?"

“Ya.” Aku mendapatkan SIM-ku tahun lalu dan mengikuti kursus mengemudi beberapa kali sebelumnya.

"Kuncinya ada di laci pertama di ruang tamu. Pergi ke garasi dan ambil mobilnya sendiri. Aku akan mengirimkan alamat restorannya."

Suzy terkejut sesaat, dan bereaksi, "Terima kasih."

Setelah Suzy selesai berbicara, Rob menutup telepon terlebih dahulu.

Restoran yang direkomendasikan oleh Rob berada di lokasi rahasia dan sangat menjaga privasi para tamu.Selain itu, restoran ini berkelas platinum, hanya anggota yang bisa makan disini dan semua pesanan dicatat dalam akun khusus anggota. Suzy merasa akan nyaman makan disini. Dia memarkir mobil dan masuk ke ruangan khusus milik Rob di bawah bimbingan seorang pelayan. Suzy berpikir bahwa tempat ini sangat bagus dan tidak pernah ia bayangkan akan makan di restoran ini.

Sambil menunggu makanannya datang, Suzy mengirim pesan ke Melvin: “Datanglah ke Restoran Jinjiu, aku akan menunggumu di ruang V01.”

“Aku akan sampai di sana setengah jam lagi.” Melvin menjawab.

Suzy menyimpan ponselnya, sambil makan, ia menunggu Melvin datang, untuk membayar hutangnya.

Senja pun tiba. Sebuah mobil mewah berwarna merah berhenti di tempat parkir di luar restoran.

“Ini restoran favorit kakakku!” Joan keluar dari mobil terlebih dahulu dan berjalan di depan dengan sepatu hak tingginya. Karen mengikuti dengan hati-hati dan memandang ke restoran mewah yang terkenal di Haicheng ini.

“Joan, aku sangat merasa tidak enak membiarkanmu mentraktirku pada saat pertama kali bertemu, Jadi mohon biar aku yang membayarnya nanti.” Dalam hati ia berkata “Dengan kartu itu, aku tidak akan kekurangan uang sama sekali”.

"Apa? Kamu merasa tidak enak denganku? Kamu adalah ipar perempuanku, bukan si palsu itu. Aku yang mengajakmu makan malam jadi aku akan membayarnya."

Saat Joan berbicara, dia melirik secara acak dan melihat Mercedes hitam diparkir di samping, "Hah? Ini mobil kakakku, apakah dia ada di dalam?"

"Apa? Kamu bilang kakakmu...."

Karen bersemangat, memikirkan wajah tampan Rob, dia tidak sabar untuk mengikuti Joan masuk restoran.

Joan bertanya kepada manajer restoran dengan akrab, "Apakah saudaraku ada di sini?"

Mendengar jawaban si manager bahwa hanya Suzy sendirian di sini, wajah Joan langsung kecewa dan kesal.

Pertama, Suzy tinggal di villa kakaknya dan itu sudah membuatnya sangat kesal. Joan bahkan lebih marah sekarang mengetahui si perempuan palsu itu mengendarai mobilnya dan makan di sini.

Perempuan palsu itu ingin kehidupan yang sangat mewah!

“Aku rasa perempuan ni sudah sangat kelewatan!” Dengan mendengus dingin, Joan berjalan menuju ruang privat keluarga Calvin.

Karen mengikuti dengan antusias seperti seorang penonton tinju yang jagoannya akan memenangkan pertandingan. Sebelum mereka mendekat, mereka melihat seorang pria mendorong pintu ke dalam ruangan. Begitu sampai di depan ruangan, pintu tidak benar-benar tertutup, Joan bisa melihat Suzy ada di dalam! Tapi siapa pria itu?

Karen berpura-pura terkejut: "Melvin!"

"Siapakah Melvin?"

Karen sebenarnya sudah tahu tentang Suzy yang putus dengan Melvin tetapi kali ini dia sengaja berkata: "Dia adalah pacar Suzy. Keduanya telah berhubungan selama bertahun-tahun, dan sepertinya Suzy masih menyukainya."

Mendengar ini, Joan menggertakkan gigi karena marah. Karen terus berusaha menyalakan api amarah Joan, "Suzy sangat bodoh! Ia boleh berpura-pura menjadi aku, dan ingin berperan sebagai istri Tuan Muda Calvin, tetapi harusnya ia tahu cara bermain aman, dia harusnya menahan rasa rindu terhadap pacarnya sampai masalah ini berlalu, jika ada yang melihatnya disini berduaan dengan pacarnya dan orang akan mulai membuat gosip, wajah keluarga Calvin mau ditaruh dimana ... " Dia berhenti, memandang Joan, dan membujuk, "Joan, lebih baik kita hindari ada permasalahan disini, tidak baik jika terjadi keributan dan menjadi masalah yang lebih besar."

Joan mendengus dingin, "Dasar Wanita jalang, jika kamu berani melakukannya, kamu harus berani menanggungnya!" Dia sudah membuat rencana buruk dalam pikirannya.

Tiba-tiba, dia mencibir dan berkata, "Kakak Rob tidak tahu bagaimana cara mengusir barang palsu ini. Tapi aku tahu...”

Karen menatapnya dengan rasa ingin tahu, menyembunyikan reaksinya.

Dia adalah orang yang paling berharap Suzy keluar dari Keluarga Calvin.

Joan mengeluarkan ponselnya dan memutar nomor Rob sambil berjalan menjauhi ruang privat diikuti oleh Karen.

Pada saat yang sama, di dalam ruangan….

Melvin berjalan ke arah Suzy, dan berkata, "Suzy, Tiffany dan aku sudah putus."

Mata Suzy berkedip, dan dia dengan tenang meletakkan sumpitnya,

"Kamu dan dia tidak ada hubungannya denganku, bukankah kamu datang untuk membayar hutangmu?"

Matanya tertuju pada tangan kosong Melvin dan dia tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya.

"Suzy, aku sudah salah dan hatiku sangat gelap dan menyakiti hatimu. Aku tahu aku salah."

Melvin tidak menyebutkan uang, dan mencoba menarik tangan Suzy, tetapi dia menghindarinya dengan jijik.

Melvin merasa malu sesaat dan dengan cepat menyembunyikannya, "Dari hubungan lima tahun kita, sekarang aku mengerti bahwa kamu adalah wanita terpenting dalam hidupku, jadi ... bisakah kamu memberiku kesempatan lagi?"

Suzy bertanya dengan bingung, "Bagaimana aku bisa memberimu kesempatan?"

Melvin lalu bersumpah: "Maafkan aku! Kalau kita bersama lagi, aku akan memperlakukanmu dengan baik dan mencintaimu dengan sepenuh hati!"

Dia telah bersama Suzy selama bertahun-tahun, dia tahu betul bahwa dia adalah wanita naif yang dingin dan terlihat pintar di luar, tetapi sebenarnya hatinya tergila-gila padanya.

Selama dia berperilaku tulus dan mengatakan lebih banyak hal baik, dia pasti akan berhasil meluluhkan hatinya!

Suzy melihat kasih sayang di wajahnya, dan hatinya memang tergerak. Itu tidak bisa diindahkannya, tapi ia merasa konyol...

Lima tahun ... semua usahanya terbuang percuma untuk pria munafik ini.

Dan sekarang, ia ingin menipunya menggunakan 5 tahun nostalgia masa pacaran mereka?

Wajah Suzy menjadi dingin, "Kamu tahu siapa aku sekarang? Aku adalah Nyonya Muda Rob Calvin. Dan kamu tahu kenapa aku mengundangmu disini kan? Kamu sudah tidak ingin menjadi dokter yang baik, dan kamu hanya ingin menjadi bebek yang mengikuti kemana orang lain mengarahkanmu? Sayang sekali kau menjadi seperti ini. Aku sungguh memandangmu rendah sekarang! "

Setelah selesai berbicara, dia memberi isyarat, "Karena aku disini untuk mendapatkan uangku kembali, berhentilah berbicara omong kosong, dan bayar hutangmu dan serahkan uangnya!"

Melvin menatapnya dengan heran dan kecewa karena strateginya gagal

"Kamu ..."

Suzy menyipitkan mata padanya, "Jika kamu tidak membayar hutangmu, aku akan membuat berita buruk tentangmu di internet besok."

Melvin menggertakkan gigi. Akhirnya, Ia mengeluarkan kartu ATM di sakunya dan meletakkannya di telapak tangan Suzy: "Ada 120.000 Yuan di kartu ini! Kata sandinya adalah hari ulang tahunmu."

Suzy langsung mengambil kartu itu dan berdiri lalu pergi keluar ruangan dengan acuh tak acuh.

Melvin mengerutkan kening. Ketika meminjam uang dari Tiffany, dia sudah setuju bahwa dia akan menipu Suzy dan menjadikannya sapi perah bagi mereka di masa depan. Sekarang 120.000 sudah hilang, dan banyak dari rencana mereka belum terwujud..

Melvin mengejarnya..

Saat Suzy ingin meninggalkan restoran, sebuah mobil tiba-tiba berhenti tepat di depannya.

Jendela mobil diturunkan, dan memperlihatkan wajah dingin Rob.

Suzy sedikit terkejut, mengapa dia datang ke sini?

Saat ini, suara Melvin datang dari belakang

"Suzy! Tunggu sebentar--"
Komen (20)
goodnovel comment avatar
Lisna Wati
ceritanya bagus
goodnovel comment avatar
Nani Purnama
koinnya gak masuk masuk
goodnovel comment avatar
Masni Hayati
kenapa saya tidak boleh buka kunci.saya sudah bayar utk 8.99 via goggle pay
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 17

    Suzy menoleh ke belakang dengan tidak senang, mengapa Melvin begitu keras kepala?Suara dingin dan tegas Rob terdengar: "Masuk ke dalam mobil!"Dia tak punya pilihan selain harus masuk ke dalam mobil.Kemudian, Rob melirik Melvin, dan hanya dengan satu pandangan, dia memintanya untuk menghentikan langkahnya, dan mundur.Rob menunjukkan ekspresi jijik di matanya, mendengus dingin, dan mengatakan kepada pengemudi: "Pergi!"Mobilnya telah pergi, Joan dan Karen, yang menyaksikan kejadian itu dengan gembira, lalu berjalan keluar."Sekarang ada pertunjukan yang bagus, aku harus pergi dan melihat bagaimana kakakku akan membersihkan barang palsu itu!"Kata Joan dengan gembira."Joan, sepertinya aku tidak akan pergi denganmu, kakakmu memerintahkanku untuk tidak menemui dia dulu.”Sambil berkata Karen melirik Melvin yang masih belum meninggalkan restoran."Kalau begitu aku pergi dulu, kamu di sini saja sebentar, dan aku akan meminta asistenku untuk menjemput dan mengantarmu pulang."Tanpa me

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 18

    "Setelah kamu memberiku alamat restoran tadi, aku pikir sekalian saja aku mengatur pertemuan dengannya, kalau aku mau mempermalukan keluarga Calvin, tidak mungkin aku memilih tempat itu kan? Tempat itu sangat menjaga privasi tamu"Rob tetap tidak bergeming, hanya mencibir tanda tak percaya, "Jadi kamu masih merasa pintar dengan mengarang cerita, ya?"Penjelasan Suzy sepertinya tidak dipercaya, Suzy tidak tahu harus bilang apa lagi, wajahnya langsung menunduk, "Jadi itu pandanganmu terhadapku? Begitu jahat dan penuh dengan tipu muslihat."Rob menyipitkan mata padanya, "Mengenai membayar kembali uangmu, itu alasan yang baru saja kamu buat kan?""Sama sekali tidak! Melvin ingin mengembalikan hutangnya kepadaku, dan dia memang sedang mengumpulkan uang untuk membayar hutangnya padaku.""Lalu mana uangnya?""Uangnya ada di rekening bank dan ia menyerahkan kartu ATMnya padaku."Sambil Suzy memasukkan tangannya ke saku celananya..Tapi Ia tak menemukan apa-apa.Dimana kartu ATM itu?Wajah Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 19

    Melihat pria-pria dengan wajah tidak ramah di depannya, Suzy tiba-tiba merasakan ketakutan.Apakah dia ... sedang berhadapan dengan segerombolan preman?Mungkinkah kemalangannya akan menjadi lebih buruk!Dia mundur selangkah pelan pelan, menatap pria-pria itu dengan ketakutan, "Apa yang kalian inginkan?""Kita sedang bosan, dan hanya merindukan seorang gadis untuk menemani minum."Pria berkepala gundul yang berdiri paling depan mendekati Suzy sambil tersenyum, dan berkata, "Ayo, ikut kami, kami yang traktir.""Maaf, aku masih ada urusan yang harus dilakukan," kata Suzy dengan wajah dingin, dan mencoba melewati mereka."Mau pergi? Kalau kamu tidak menemani kami untuk minum-minum hari ini, maka kita tidak akan pergi kemana mana." Pria gundul itu berkata dengan berat dan meraih pergelangan tangan Suzy secara paksa.Suzy mengerutkan kening, "Mau mengancamku? Jika kamu tidak melepaskan tanganku, aku akan memanggil polisi!"Suzy mengeluarkan ponselnya untuk menunjukkan keseriusan perkataann

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 20

    Rob berpikir dalam hati ‘Ketika berkelahi tadi, mungkin perban yang menutup lukanya terbuka, dan Suzy mengira itu adalah luka akibat berkelahi’.Tiba-tiba ia melihat ke arah Suzy dan mencoba mengalihkan pembicaraan, "Bukankah kamu harusnya bisa melawan? Kenapa kamu tampak tak berdaya tadi?""Aku ingin menelepon polisi, tetapi baterai handphone ku habis."Suzy tanpa daya mengulurkan tangannya dan berkata, "Aku tidak memiliki kekuatan untuk melawan mereka semua. Tapi aku akan benar-benar melawan jika diperlukan untuk mempertahankan harga diriku."Saat dia berkata, dia mengubah nada suaranya dan berkata dengan tulus: "Terima kasih kamu datang tepat waktu, aku benar-benar tidak tahu bagaimana cara keluar dari gerombolan preman itu dengan selamat."Rob tersenyum puas.“Kenapa kamu kembali lagi?” Tanya Suzy.Dia menebak: "Apakah karena kamu melihat pesan yang kukirim?"Rob tampak tidak mencurigakan dan ia menyerahkan kartu bank kepadanya, "Aku menemukannya di bawah kursi."Melihat kartu ATM

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 21

    Malam semakin pekat, dan sinar bulan di luar jendela tampak terang.Suzy masih merasa tidak nyaman saat memikirkan peristiwa saat dia diusir dari mobil Rob, dan bertemu dengan preman-preman itu.Rob adalah orang yang tidak dapat ditebak, tanpa mengucapkan sepatah kata, dia dapat mengirim dirinya ke penjara kapanpun dia mau.Ia merasa terjebak dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi, selain itu, nenek masih menjalani perawatan di rumah sakit milik keluarga Calvin. Bahkan jika dia punya rencana, dia harus menunggunya pulih ...Tapi Suzy bukanlah orang yang mudah putus asa.Dia mengangkat handphonenya yang baterainya sudah terisi penuh, dan menelepon."Ibu Guru Sue, proyek penelitian yang Anda sebutkan kepada saya terakhir kali, apakah Anda masih membutuhkan orang? Saya ingin mencobanya."......Pertemuan pribadi Suzy dengan Melvin ditambahkan dengan kebenciannya pada Suzy membuat Joan melaporkan kejadian malam itu pada orang tua Calvin."Untung aku melihatnya. Jika orang lain melihatnya, di

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 22

    Sebaliknya, tinggal di villa Rob memiliki lebih banyak kebebasan.Suzy perlahan berkata, "Nyonya Calvin, Anda ingin aku tinggal di sini, tetapi Tuan Muda Calvin memintaku tinggal bersamanya di villa."Dia berhenti sebentar dan tampak sedikit malu, "Jadi siapa yang harus aku dengarkan?"Lucy mengerutkan kening dan menatap mata Suzy semakin dalam.Joan tidak sabar untuk memberi komentar dan ia berkata lebih dulu: "Tentu saja dengarkan —""Dengarkan aku!" Suara rendah dan nyaring menyela dari belakang.Rob tiba-tiba datang dan berjalan ke arah mereka sambil melirik Joan dengan dingin."Kakak Rob?!" Joan terkejut, dan menjelaskan, "Ibu melakukan ini untuk membantumu mendidik wanita ini, jangan sampai dia menimbulkan banyak masalah lagi!""Benarkah?" Rob mendengus dan bertanya, "Bukankah kamu yang menyebabkan masalah?"Joan tertegun, "Kakak, apa maksudmu?""Apa kau puas melihat pertunjukan yang bagus tadi malam?"Ekspresi Joan berubah setelah rahasianya terbongkar, "Tadi malam aku ..."Di

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 23

    Cinta pertama Rob Calvin? Suzy terkejut.Dia sudah menyebabkan banyak kesalahpahaman dan Dia mengajakku menemui mantan pacarnya? Rob datang dan sekarang ia membawanya untuk melihat mantan pacarnya ...Untuk menenangkan dirinya, dia bertanya, "Apa yang harus aku lakukan nanti?"Rob meliriknya, "Lakukan saja sesuai status barumu."Suzy mengerti. Ia harus bersikap seperti pasangan suami dan istri yang sayang dengannya.Tapi dia agak penasaran. Seorang pria seperti Rob yang menjadi target semua wanita.. Bagaimana dia bisa putus dengannya?Ketika mereka tiba di kedai kopi. Rob mengarahkannya untuk "bersikaplah normal", kemudian dia keluar dari mobil terlebih dahulu dan masuk ke kedai kopi.Suzy mengambil kesempatan untuk bertanya pada Wolter tentang mantan pacar Rob, jadi dia memiliki dasar di hatinya."Mantan pacar Tuan Muda Calvin bernama Sonia."Ketika Wolter berbicara tentang ini, ekspresi wajahnya tidak bisa ditebak."Dulu saat Tuan Muda Calvin masih tinggal di luar negeri, agar tid

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 24

    Hati Sonia menyusut, dan dia meminta bantuan Rob, "Rob, kamu harus percaya padaku."Rob memandangnya dengan acuh tak acuh, "Maaf, Aku hanya ingin mempercayai kata-kata istriku."Dan langsung menggandeng Suzy untuk duduk di sampingnya.Gandengan tangannya yang tiba-tiba hampir menyebabkan wajah Suzy berubah drastis tersipu malu. Untungnya, dia dapat mengendalikan diri cukup cepat. Dia bersandar manja pada suaminya dan berkata dengan lembut, "Di masa depan, orang-orang yang tidak konsisten seperti ini tidak boleh bertemu denganmu lagi.""Oke." Rob meliriknya dengan senang hati, mengangkat matanya, dan berkata dengan dingin: "Kamu sudah mendengarnya? Segera menghilang dariku?"Sonia ketakutan dan marah, tetapi tidak berani menyerang.Dia menggigit bibir dan sebelum pergi ia berkata dengan sedih: "Rob, bagaimana kamu bisa memperlakukanku seperti ini!"Rob bahkan tidak meliriknya.Begitu Sonia pergi, Suzy keluar dari pelukan Rob dan berbisik: "Bagaimana kamu bisa memperlakukan seorang wani

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status