Jose Yan memandang Goll Yan yang berdiri di depannya, matanya menjadi gelap, dan sudut bibirnya melengkung ke atas.Dia tersenyum dan bertanya, "Golda, apakah kau yang memberi tahu ayah tentang hal-hal yang telah aku lakukan? Lalu apakah kau juga mengambil barang-barang yang ada di laboratoriumku?"Senyum di wajah Goll Yan membeku, "Kakak... Apa yang kau bicarakan? Aku tidak mengerti.""Tidak mengerti?"Wajah Jose Yan tiba-tiba berubah menjadi dingin dan dia berkata dengan tenang, "Golda, jangan berpura-pura bodoh lagi, berikan aku barang itu."Goll Yan berusaha mempertahankan ekspresi di wajahnya, tanpa daya merentangkan tangannya: "Aku benar-benar tidak mengerti...""Jika bukan kau yang mengambil amplop itu, maka pasti Suzy yang mengambilnya. Apakah kau ingin memberitahuku bahwa dia yang mengambilnya?"Jose Yan jelas tidak memiliki banyak kesabaran dan bertanya dengan agresif.Goll Yan membuka mulutnya dan akhirnya hanya bisa berkata, "...Aku yang mengambilnya."Bagaimanapun, dia pas
Detik berikutnya, mendengar Jose Yan berkata: "Aku akan mengatur seseorang untuk mengantarmu kembali."Sepertinya dia benar-benar berencana untuk melepaskannya.Suzy berpikir sejenak, sekarang dia sudah yakin bahwa Welly tidak ada di tangan Jose Yan, maka sudah waktunya untuk dia pergi dari sini. Dirinya sudah tinggal di sini selama tiga hari, dia masih tidak tahu apa yang terjadi di luar."Oke." Dia langsung setuju.Ketika dia siap untuk pergi, Jose Yan mengingatkannya: "Aku memperbolehkan mu untuk pergi dari sini dan kau harus membantu Ricky Fan untuk memenangkan posisi Wakil Kepala Direktur Rumah Sakit Nasional!"Suzy kemudian baru ingat bahwa selasa depan adalah hari pemilihan Wakil Kepala Direktur Rumah Sakit Nasional.Tidak heran dia membiarkan dirinya pergi."Jangan khawatir, aku akan melakukan yang terbaik untuk membantunya mendapatkan posisi itu," kata Suzy tanpa melihat ke belakang.Jose Yan meminta Yoga Xu untuk mengantarnya pergi.Sampai sekarang, dia tidak menyadari bahwa
Charles Gong membolak-balik bukti yang dia serahkan, mengangkat matanya dan berkata, "Kalau begitu, temukan mayatnya Jeff Wang. Jika matipun harus melihat mayatnya, bukankah begitu?"Daniel Xin bertemu dengan tatapannya yang menarik perhatian, menelan kembali kata-kata yang ada di mulutnya, dan mengangguk: "...Baik.""Kalau begitu kita sepakat dengan hal ini dan aku akan memberimu lebih banyak waktu."Charles Gong berkata dengan murah hati, meletakkan bukti yang ada di tangannya ke samping.Tiba-tiba dia mengganti topik pembicaraan dan bertanya, "Bagaimana pembahasan pernikahan antara Joris dan keluarga Yuan?"Daniel Xin mengerutkan keningnya, "Masih sedang dibicarakan.""Belum ada kesepakatan?"Charles Gong tampak sedikit terkejut dan berkata: "Saya mendengar bahwa Joris dan Christina Yuan adalah kekasih masa kecil, dan keluarga Yuan juga sangat puas dengan pernikahan ini. Apakah Jenderal Xin masih memiliki kekhawatiran?"Ada makna yang tersirat dalam kata-katanya.Daniel Xin memarahi
"Janet?"Suara Suzy mengandung sedikit kekhawatiran dan keraguan karena tidak mendapat tanggapannya.Robert Calvin tiba-tiba terkejut dan langsung berkata, "Ini aku."Ketika mendengar suaranya yang rendah itu, seolah-olah semua yang ada di sekelilingnya menjadi diam.Tidak ada suara di ujung panggilan yang lain.Waktu terus berlalu, dan kedua orang yang memegang ponsel saling terdiam.Setelah waktu yang lama, Suzy bertanya dengan nada ingin mengkonfirmasi: "Robert Calvin? Apakah kau di Bincheng juga?"Selain itu, sepertinya tidak ada kejutan lain lagi. Dibandingkan dengan dirinya, ekspresi Robert Calvin lebih bergairah.Dia tidak bisa menahan untuk mengangkat sudut bibirnya, tetapi apa yang dia katakan mengandung sedikit keluhan: "Christina Yuan... Suzy, kau akhirnya tidak menyembunyikan identitasmu lagi! Kau tahu, aku hampir saja ditipu olehmu!"Walaupun sebelum dia mengetahui kebenarannya dari Janet Ning, dia juga tidak pernah melepaskan rasa keraguan yang ada di hatinya. Dia bahkan
Suzy sudah memahaminya.Robert Calvin tidak setuju dengan dia terus berperan sebagai Christina Yuan. Selain keinginannya untuk dapat kembali kepadanya, dia lebih khawatir tentang situasinya.Suzy mengerutkan bibirnya, senyum tipis muncul di wajahnya, dan berkata,: "Keluarga Yan masih memiliki banyak rahasia. Selain Jose Yan, aku masih menyelidiki masalah lain, yang mungkin berkaitan dengan alasan nenek menjadi vegetatif.""Masalah apa? Biarkan aku saja yang memeriksanya," kata Robert Calvin dengan tegas."Tidak." Suzy bertindak tegas dan tidak ingin mengubah rencananya. Meskipun dia sangat menyadari niat baik Robert Calvin.Dia menjelaskan: "Akan lebih mudah bagiku untuk menyelidiki masalah ini saat aku berperan sebagai Christina Yuan. Dan ada Hannes Mo yang akan menjagaku, jadi tidak akan terjadi apa-apa, kau jangan khawatir."Setelah selesai berbicara, dia mengingatkannya lagi: "Bukannya kau juga memiliki urusan sendiri? Aku tidak bisa bersama kalian pergi mencari Welly, jadi semua t
Di dalam kantor.Joris dan Gilbert Shen duduk saling berhadapan, yang satu mengerutkan kening dan satu lagi sedang banyak kekhawatiran di hatinya"Kepala Direktur, Junior Yuan sudah kembali!"Suara gembiranya Timmy Kang masuk melalui panel pintu.Kedua orang di meja itu bangkit bersama dan hampir bersamaan berlari ke pintu.Jadi terjadi adegan berikut ini-Begitu pintu terbuka, mereka berempat saling berhadapan di depan pintu dan hampir bertabrakan.Timmy Kang memandang mereka dengan tatapan kosong dan hanya berkata, "Kepala Direktur, Tuan Muda Kedua Xin, kalian..."Sebelum dia bisa selesai berbicara, Tuan Shen sudah menyingkirkannya ke samping dengan tangannya.Mata Gilbert Shen dan Joris tertuju pada Suzy, memindai ke atas dan ke bawah, seolah-olah sedang mengkonfirmasi sesuatu.Kemudian mereka berdua berkata hampir bersamaan:"CHRISTINA!""Gadis sialan!""Kemana saja kau selama dua hari ini?!"Kata-katanya sama tetapi emosinya berbeda.Selain senang, Joris juga penuh perhatian.Di s
Mendengar kata-kata Gilbert Shen, Jori menjadi cemas sebelum Suzy bisa merespon.Ada sedikit kemarahan di wajahnya yang muda dan tampan, dan dia menjawab dengan tidak puas: "Bagaimana itu tidak ada hubungannya?!"Saat dia mengatakan itu, dia tiba-tiba mengulurkan tangan dan meraih tangan Suzy dengan ekspresi tulus, "Christina, aku serius tentang menikahimu, aku tidak ingin menyembunyikan apa pun darimu. Tapi selain itu, aku juga berharap kau dapat membantu keluarga Xin kami.""Karena permusuhan antara aku dan Nolan Gong, ayahku juga berada di bawah tekanan luar biasa dari Raja, termasuk tentang pernikahan kita. Raja menyebutkan masalah ini di depan ayahku beberapa kali, dan itu pasti tidak hanya membicarakannya!"Mendengar ini, Suzy berkata dengan terkejut, "Jenderal Xin?"Gilbert Shen merespon kata-katanya dan mencibir: "Itu karena ketidakmampuan Daniel Xin sendiri, Charles Gong menekannya sampai mati! Jika dia dapat menemukan Jeff Wang dengan cepat dan mencari tahu dalang di balik in
Apakah ada cara untuk mengeluarkan keluarga Xin dari krisis langsung?Dia berpikir, seharusnya tidak ada lagi.Hanya saja Christina tidak ingin menikahinya, itu sebabnya dia mengatakan itu."Apa yang akan kau lakukan?" tanyanya, jelas tidak percaya.Suzy melihat reaksinya, mengerutkan bibirnya sedikit, dan berkata dengan analitis, "Sumber keributan Raja tentang pernikahan keluarga Xin dan Yuan adalah Nolan Gong, jika dia dapat mengambil inisiatif untuk mengungkapkan posisinya kepada Raja untuk tidak akan lagi berhubungan denganku, Raja tidak akan begitu gigih dalam pernikahan ini.""Selain itu, Jenderal Xin harus menemukan Jeff Wang sesegera mungkin dan memberikan Raja hasil yang memuaskan. Dengan cara ini, Raja tidak bisa lagi membuat beberapa tuntutan yang tidak masuk akal.""Sederhananya, Nolan Gong adalah bajingan, jika terjerat dengannya, tidak bisa menyingkirkannya seperti permen!"Gilbert Shen memandang Suzy dengan jijik, seolah mengejek kepolosannya, "Selain mencari Jeff Wang,
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny