Share

Bab 1006

Penulis: Paviliun Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-27 19:00:00
Ketika ruangan itu kembali sunyi, tiba-tiba terdengar sebuah pertanyaan.

"Bagaimana mungkin kita memberikan barang bukti palsu?!"

Liu Tua di kursi Rumah Sakit Nasional menggebrak meja, janggutnya bergetar karena marah.

Dia baru saja menjamin rekaman itu tidak ada masalah dan menyuruh orang menyelidikinya, tak disangka rekaman itu sebenarnya palsu. Dia tidak hanya mempermalukan dirinya, tetapi ini terkait reputasi Rumah Sakit Nasional selama berabad- abad!”

"Ini harus ditanyakan pada Wakil Direktur Pan." Suzy berkata dengan sinis.

Tatapan semua orang tertuju pada Adam Pan.

Jason Zhu juga menatapnya, "Wakil Direktur Pan, kau sebaiknya memberi penjelasan."

Kening Adam Pan mulai berkeringat, cahaya yang mengenai wajah bulatnya, membuat dia tampak berkilau, tetapi wajahnya suram.

Dia melirik Suzy, kemudian menatap Walsh Guo yang duduk di belakangnya, dan berkata perlahan, "Tentang rekaman ini ..."

Kepingan salju putih melayang dari langit kelabu.

Suzy dan rombongannya berjalan keluar dari
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sora Mamai
Cerita yang bagus, mengisahkan seorang gadis yg mandiri, saya seorang anak yatim piatu sejak kecil jadi saya dapat merasakannya,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1007

    Melihat wajah Adam Pan semakin suram, dia merasa puas, lalu masuk ke mobil.Setelah melihat Suzy pergi dengan mobilnya, Adam Pan baru mengalihkan pandangannya.Tiga tetua Rumah Sakit Nasional berjalan perlahan ke arahnya, Liu Tua mendengus dan mengingatkan, "Pan Tua, hari ini reputasi Rumah Sakit Nasional kita hancur karenamu Direktur pasti marah besar. Setelah dia kembali dari menyelesaikan urusan epidemi di barat daya, kau harus berusaha menjelaskan padanya."“Liu Tua, aku tahu.” Adam Pan berkata dengan tenang.Semua ini karena gadis tengik bernama Suzy itu."Bagus kalau begitu." Liu Tua pergi bersama dua tetua lainnya."Tuan Pan, salju sudah turun, ayo kita pulang," kata asistennya. Adam Pan berjalan menuju mobil yang diparkir.Pada saat yang sama, dia mengeluarkan ponselnya dan memutar sebuah nomor.Setelah terhubung, dia berkata dengan hormat, "Tuan Yan, terima kasih tadi ..."Sambil berbicara, dia masuk ke dalam mobil.Karena persidangan hari ini disiarkan langsung, ketika keput

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-27
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1008

    Joris tercengang, dia tidak menyangka Suzy akan langsung setuju.Dia agak kewalahan, "Nona Suzy, apakah kau menyetujuinya?""Ya." Suzy mengangguk."Tapi sebelumnya kau ...""Itu dulu, sekarang aku sudah memutuskan untuk mengobati Nyonya Xin, agar tidak dikelabui oleh para dokter dukun."Suzy mengatakan ini dengan lugas.Orang-orang di sekitarnya tentu tahu, siapa yang dia maksud dengan ‘dokter dukun’.James Calvin tidak bisa menahan geli.Sepertinya calon keponakannya ini sudah menjadi musuh bebuyutan Adam Pan!Setelah mengantar Joris pergi, James Calvin dan Suzy berjalan ke lift bersama.Dia berkata dengan santai, "Jika kau memutuskan untuk mengobati Nyonya Xin, tentu tidak bisa segera pulang ke Haicheng. Apakah perlu memberi tahu Rob?"Kata-kata James Calvin mengingatkan Suzy.Pagi ini, dia berencana untuk menghubungi Robert Calvin, tetapi ditunda karena persidangan. Sedangkan dalam perjalanan pulang, dia merasa kesal dengan Adam Pan, jadi belum menghubungi Robert Calvin untuk member

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-28
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1009

    Wolter menatap Suzy dengan penuh semangat, "Nona Suzy, menurut Anda ..."Suzy mengangguk ke arahnya, kemudian berkata pada Nenek Jenny, "Nenek, tidak perlu cemas. Robert selalu melakukan segalanya dengan hati-hati. Membuka makam rahasia hanya untuk memancing Melisa Han. Setelah mengetahui siapa orang di belakangnya ...""Kalau begitu sudah terlambat!"Nenek Jenny meraih lengan Suzy, dan berkata dengan cemas, "Aku tahu apa yang ingin dilakukan Rob. Kakeknya masuk ke makam rahasia dan tidak pernah keluar lagi. Dia selalu bertanya padaku tentang makam rahasia, dia pasti tertarik dengan makam rahasia, tetapi barang-barang di sana tidak bisa disentuh!"Suzy terkejut melihat kepanikan Nenek Jenny.Setelah berpikir sejenak, dia melirik Wolter, dan berkata dengan tegas, "Wolter, pesan tiket ke Haicheng sekarang!"Wolter menatapnya dengan tercengang, "???"Suzy berkata pada Nenek Jenny, "Nenek, Wolter dan aku akan kembali ke Haicheng. Tidak perlu mengkhawatirkan Robert. Aku pasti akan melaporka

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-28
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1010

    Joris mengerutkan alisnya dan tersenyum getir, "Ibu, jangan memikirkan hal ini. Lagi pula, Suzy dan aku hanya berteman. Kalau dihitung-hitung, aku hanya lebih tua beberapa tahun darinya, dia bisa menjadi adikku.”Lorraine An menggelengkan kepalanya dan berkata, "Dia belum tentu bersedia menjadi adikmu."Mereka berdua mengobrol dengan santai, Barbie Xin yang berdiri di samping, merasa hatinya tertusuk ketika mendengar kata-kata ini, raut wajahnya juga berubah.Tak disangka Lorraine An tiba-tiba menoleh, dan bertanya, ”Barbie, apa yang sedang kau pikirkan?"Barbie Xin terkejut, dan segera berkata, "Ibu, aku sedang berpikir, kita sebelumnya pernah salah paham dengan Suzy, tetapi dia masih bersedia mengobatimu, bukankah kita patut berterima kasih padanya?"Lorraine An tersenyum dan mengangguk, "Benar, kita harus berterima kasih padanya.""Kalau begitu aku akan mencari hadiah untuknya.""Baik."Melihat Barbie Xin pergi, Lorraine An menghela napas.“Ibu?” Joris menatapnya dengan heran.Lorra

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-28
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1011

    Adam Pan mengerutkan kening, dia dengan jelas mendengar suara mesin mobil barusan.Tatapannya bergeser, dan dia jatuh di pergelangan tangan pelayan secara tidak sengaja, dan batu giok transparan muncul di matanya, yang membuatnya merasa familiar.Setelah berpikir singkat, ekspresi kemarahan tiba-tiba muncul di wajahnya."Mulai hari ini, kamu tidak harus terus bekerja di sini!"Dia memelototi pelayan di depannya, dan setelah mengatakan ini dengan dingin, dia berbalik dan kembali ke atas. ...Di atas 10.000 meter di langit, Suzy duduk di kabin, wajahnya pucat.Tidak hanya ketidaknyamanan fisik yang disebabkan oleh rasa takut akan ketinggian, tetapi juga kekhawatiran di hatinya untuk Robert Calvin.Nyonya Besar Calvin mengatakan kepadanya dengan sangat jelas sekarang bahwa ada hal-hal tersembunyi yang dapat membunuh orang-orang hingga tak berwujud di mausoleum Calvin.Tuan Tua Calvin dulu meninggal dalam kegelapan karena dia dengan gegabah membuka makam, dan kematiannya menyedihkan.Peng

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-28
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1012

    Mausoleum tersembunyi ini terletak di tengah lereng gunung pemakaman leluhur rumah Calvin. Sebuah pohon ginkgo yang menjulang tinggi tumbuh di pintu masuk dan dikelilingi oleh hutan pinus yang lebat.Ketika Suzy tiba, pemandangannya berantakan.Tempat di mana mausoleum itu diledakkan ke dalam lubang besar, pohon ginkgo jatuh ke tanah, pohon pinus juga hancur berkeping-keping, dan tanah ditutupi dengan cabang-cabang yang patah dan daun-daun yang patah.Pengawal dan pelayan Rumah Calvin sedang membersihkan tempat kejadian.Selain itu, tidak ada perkelahian yang dibayangkan SuzyDia berhenti dan menatap semua yang ada di depannya dengan linglung."Ini ... Sudah berakhir?"Wolter, yang mengikutinya, lalu berhenti, juga sedikit linglung.Suzy mengerutkan bibirnya, berpikir sendiri seolah-olah dia tidak mendengar apa yang dia katakan.Dia tiba-tiba memikirkan sesuatu, matanya tenggelam, dan dia meraih seorang pelayan dengan santai."Apakah kau tahu di mana Robert Calvin berada?""Nona Suzy?!

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-28
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1013

    Melihat pria yang dia khawatirkan muncul di depan matanya dengan anggun, kabut di hati Suzy tersapu, dan dia berjalan ke arahnya dengan penuh semangat."Robert Calvin, kamu baik-baik saja!""Kenapa kamu kembali?"Suara diam-diam dari keduanya terdengar pada saat yang sama.Suzy menjelaskan sambil berjalan: "Nenek khawatir kamu akan memasuki mausoleum, dan biarkan aku kembali untuk menghentikanmu."Kemudian dia bertanya: "Kamu tidak masuk, kan?"Robert Calvin mengerutkan bibirnya, mengawasinya mendekatinya, sebuah pikiran kompleks melintas di matanya."Tidak." Dua kata keluar dari bibir tipisnya."Syukurlah."Suzy secara alami tidak berpikir bahwa Robert Calvin akan berbohong padanya, dia menghela nafas lega dan berjalan di depannya dan berhenti.Menatap pria tampan di depannya, kekhawatiran dan kegelisahan di sepanjang jalan berubah menjadi pikiran yang mendalam.Sejak dia pergi ke ibukota, mereka tidak bertemu selama setengah bulan.Suzy bukan tipe yang aktif secara emosional, tetapi

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-28
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 1014

    "Apakah itu orang yang di belakangnya?" Suzy tanpa sadar menebak.Melihat Robert Calvin mengangguk, dia bertanya: "kalau begitu apakah sudah menyelidiki ...""Dengan petunjuk baru, aku sudah mengatur seseorang untuk menyelidiki."Setelah mendengar ini, Suzy menghela napas lega.Setidaknya keuntungan baru tidak buruk."Ada apa dengan ledakan itu? Aku melihat setengah dari bukit di sisi makam leluhur hancur, dan ada diskusi di Internet tentang masalah ini, wartawan diblokir di pintu masuk rumah Calvin. Sepertinya polisi akan segera datang."Suzy sedikit khawatir.Makam leluhur adalah tempat penting untuk Keluarga Calvin, dan kebanyakan orang tidak diizinkan masuk. Dengan ledakan yang begitu serius, khawatir leluhur keluarga Calvin tidak akan dapat beristirahat dengan tenang dalam waktu singkat.Dia khawatir tentang leluhur keluarga Calvin, suara magnetik Robert Calvin terdengar dengan suara samar:"Aku membuatnya meledak.""Apa?"Dia melihat ke atas dengan pandangan kosong, dan bertemu d

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-28

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status