Share

Bab 84 Menyambut Sandiwara

Penulis: Aku_Ram
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-07 09:32:01

“Apa?” tanya Melati dengan tenang.

Melati menahan senyum melihat kakak tirinya kesal. Ternyata, ini lebih menyenangkan ketimbang menang lotre. Mungkin karena selama ini, Melani selalu punya cara menyudutkannya.

Dengan kedua tangannya yang terkepal, Melani kembali berkata, “Lo itu udah diusir dari rumah sama bunda. Kenapa lo masih belum nyadar diri juga? Apa lo pikir, dengan pacaran dengan Dokter Juna, ayah bakalan maafin lo? Nggak, Melati!”

“Emang gue pikirin? Gue udah seneng sih, bunda lo ngusir gue dari rumah. Anak kesayangannya jadi perlu nindas gue terus. Gue juga nggak perlu jadi babu lo lagi,” balas Melati.

Baginya, keluar dari rumah adalah sebuah kemerdekaan. Ia bisa hidup bebas tanpa tekanan. Kesendirian menempanya untuk hidup lebih kuat dan tegar.

Melani berkacak pinggang dan kembali mencibir, “Lo mau bilang apapun, nggak bakalan ngubah fakta kalau di mata ayah, lo itu udah cacat!”

“Lo yang bikin bukti palsu itu sampai nama gue cacat. Lo yang ambil pinjaman pakai nama gue. Lo
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 85 Kesalahan Ivanka

    Ivanka tertegun setelah membaca file yang diberikan suaminya. Pagi tadi ia sudah kembali mendarat di negara tempat Arta menjalani pengobatan. Saat tiba, ia langsung mendesak suaminya menjelaskan maksud pernyataan suaminya saat konferensi pers.Selama ini, suaminya tidak pernah memberitahukan siapa gadis yang dekat dengan Angga. Tapi tiba-tiba saja, suaminya memberikan pernyataan di depan publik. Pernyataan itu tegas dan begitu meyakinkan.Karena pernyataan Gani itu, Ivanka sampai diserang banyak pertanyaan oleh koleganya. Termasuk mereka yang selama ini kerap kali ingin menjodohkan putri mereka dengan Angga. Mungkin mereka merasa telah dipermainkan.“Bukan dekat dengan seorang gadis, tapi anak itu bahkan sudah menikah? Dengan gadis tidak jelas ini?!” tanya Ivanka dengan raut wajah syok.Gani menatap istrinya kemudian mengangguk. Ivanka tak habis pikir. Apa yang dipikirkan kedua putranya?Mengapa Arta maupun Angga malah menikahi gadis yatim piatu? Mengapa harus putri dari keluarga yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-07
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 86 Tak Pernah Diduga

    Lembar demi lembar Angga baca. Tak ada sedikitpun ia lewatkan dari informasi yang tertuang dalam dokumen pengajuan program induksi laktasi yang ingin dilakukan Lea. Terutama di bagian resiko yang kemungkinan akan dialami Lea.Setelah membuat pertimbangan, Angga akhirnya memutuskan untuk mendukung keinginan Lea. Ditambah Juna dan Seno juga mendukung. Ia pun mengirimkan pesan pada ayahnya untuk menyampaikan keputusannya ini.Tak berselang lama, Gani membalas pesannya. Diluar dugaan Angga, ayahnya langsung setuju. Gani bahkan senang mendengar kabar itu.Gani turut mengungkapkan jika ia terharu dengan keputusan besar yang dipilih Lea. Tidak mudah bagi seorang wanita melakukan prosedur itu.Diakhir pesannya, Gani meminta Angga untuk jujur pada Ivanka tentang Lea secara langsung. Ayahnya sudah memberi tahu bundanya kalau Angga sudah menikah dengan Lea. Angga heran karena bundanya tidak protes.“Apa yang dilakukan ayah sampai istrinya tidak marah mengetahui aku sudah menikah? Bukankah selama

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-07
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 87 Pengakuan Hati

    "Selamat sore, Pak Putra! Pak Angga ada di dalam?” tanya Lea.“Selamat sore juga, Nyonya. Pak Angga ada di dalam. Beliau sedang ada tamu dari beberapa vendor,” jelas Putra sambil mengulurkan sebuah amplop.Mata Lea langsung berbinar. Surat pengunduran dirinya ternyata berhasil diamankan oleh Putra. Itu juga berarti jika proses pengunduran dirinya belum disetujui atau memang tidak disetujui.“Dasar tukang bohong!” batin Lea sambil tersenyum malu mengambil kembali surat pengunduran dirinya.“Apa ini sudah diproses?” tanya Lea.Putra menggeleng sembari turut mengulum senyum. Saking senangnya, Lea sampai mencium surat pengunduran dirinya. Lucu juga istri atasannya ini.Tak lama kemudian, tiga orang tamu itu keluar. Raut wajah senang mereka menyiratkan jika kesepakatn bisnis dengan Angga berjalan dengan baik. Pundi-pundi keuntungan akan segera mengalir ke dalam rekening.“Silakan masuk, Nyony

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-07
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 88 Family Time

    Jalan bertiga menikmati waktu bersama. Angga membawa Lea dan Keysa ke pusat perbelanjaan. Mereka membeli beberapa pakaian dengan tema keluarga kecil.“Ya ampun, ini lucu banget,” ungkap Lea saat melihat satu paket piyama kuning bermotif bebek.“Jangan bilang kamu mau yang itu,” kata Angga dengan raut wajah syok.Pria itu tidak bisa membayangkan dirinya mengenakan piyama kuning itu. Kalau Lea dan Keysa, pasti akan terlihat wajar dan menarik. Tapi tidak dengan dirinya.“Sesekali punya baju yang warnanya cerah nggak apa-apa kali, Mas. Isi lemari kamu kan, kalau nggak warna putih, sisanya warna gelap semua. Hitam, navy, army sama abu-abu. Biru muda aja nggak ada,” komentar Lea.“Kalau biru muda aku masih bisa pakai. Tapi kalau kuning pisang begini?” Angga menggeleng tak setuju.“Ya udah, kalau kamu nggak mau pakai, aku akan minta Mas Juna atau Mas Seno aja yang pakai. Biar nanti kami foto bertiga,” timpal Lea yang sontak membuat Angga melotot.“Ganti yang lain aja, Sayang. Setidaknya, buk

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-07
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 89 Menggoda Lea

    “Keysa bobo, oo ... Keysa bobo .... Kalau tidak ngantuk nanti tidak cantik. Keysa mau bobo ... oo Keysa bobo. Kalau tidak bobo, nanti papa marah. Kalau Papa Angga marah, Keysa nggak dibeliin susu. Keysa Cantik bobo, anak cantik bobo. Kalau tidak bobo, Papa Anggah marah,” senandung Lea sambil menimang-nimang Keysa.Dia tertawa tanpa suara. Lantunan lagu tidur versi Lea terdengar lucu. Suaranya imut seperti orangnya.“Kalau selucu ini, gimana aku nggak gemes sama kamu Lea? Aduh, lama kemalaan yang dibilang Juna bisa jadi kenyataan. Aku bisa beneran bucin sama makhluk yang satu ini,” batin Angga tersenyum karena lantunan Lea kembali terdengar seperti curhatan.Angga mendekat dan merangkul pinggang Lea dari belakang. “Aku juga mau dinyanyikan lagu tidur khusus,” bisik Angga.Lea yang semula tersentak kaget, malah manyun. Apa-apan coba CEO Tanufood ini? Usahanya untuk menidurkan Keysa hampir saja gagal.“Lepasin dulu, Mas. Nanti Keysa melek lagi,” bisik Lea.“Saya lepasin, tapi cium dulu,”

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 90 Pesona Wanita

    “Banyak wanita karir yang susah diajak nikah lo, Mas Seno. Memangnya Mas Seno yakin bisa merelakan bidadari cantik kayak Mbak Vina?” komenar Bi Tami.Wanita itu cukup mengenal Seno. Walau punya banyak rekan kencan sepekan, tapi Seno tahu membedakan sikap pada gadis baik-baik. Bi Tami melihat perbedaan sikap Seno itu pada Vina. Seno tampak begitu menghargainya.“Tuan Darmawan memang sempat menghubungiku dan bertanya beberapa hal tentangmu,” ucap Angga.Seno membelalak lalu bertanya, “Terus, lo bilang apa?”“Bilang yang baik-baik lah! Masa iya gue umbar aib lo?” timpal Angga sambil membuka kulit buah pisang.“Lo tahu sendiri gue masih trauma sama pernikahan! Kenapa lo malah promosiin gue sih, Ga!” balas Seno kesal.“Ya karena gue nggak mau kalau cewek itu malah dijodohin sama gue. Cara pintas dan aman ya gue umpanin lo sama bokapnya,” balas Angga.“Bi Tami, palu sama tang ada di mana?” tanya Seno menahan geram. Bisa-bisanya Angga dengan santai berkomentar.“Nikah ternyata nggak seburuk

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 91 Berhenti Menyukaiku

    Angga tak meninggalkan Lea sedikitpun. Pria itu sengaja mengambil cuti untuk mendampingi Lea melakukan prosedur induksi laktasi. Ke mana pun Lea dipindahkan untuk melakukan tahap pemeriksaan maupun penyuntikan hormon, Angga akan ikut dan berdiri di sampingnya.Juna sampai dibuat terheran-heran oleh tingkah sepupunya. Seorang Anggara Dean yang dulunya selalu cuek, kini berubah posesif dan protektif. Rasanya, Juna seperti melihat kepribadian baru Angga."Seno benar, dia mulai berubah sejak terserang Virus Bucin," gumam Juna geleng-geleng kepala.Perawat sudah menawarkan agar Lea duduk di kursi roda. Tapi Angga menolaknya. Pria itu lebih memilih menggendong Lea ke lantai atas."Mas Angga nggak lelah? Sejak tadi Mas bahkan belum pernah duduk," ujar Lea setelah mereka masuk ke dalam lift."Tidak ada kata lelah buat kamu," ucap Angga."Jangan dengarkan gombalannya Lea. Dia itu lagi tegang, makanya tidak bisa tenang," komentar Juna terkekeh.Berbeda dengan Juna yang nyinyir. Melati yang turu

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08
  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 92 Bukan Simpanan

    "Saya tidak tahu detail apa masalah yang sudah kamu lakukan, Heru. Padahal, selama ini saya cukup mengapresiasi pekerjaan kamu. Saya sudah coba melobi Pak Seno untuk mempertimbangkan kembali keputusan pemecatan kamu. Tapi, Pak Seno bilang, kesalahan kamu cukup fatal sampai Pak Anggara sendiri selaku owner yang minta pemutusan hubungan kerja," jelas sang manajer.Heru mengangguk lesu. Sejak semalam, ia sudah bisa memprediksi hal ini. Namun, ia tidak menyangka akan terjadi secepat ini.Belum cukup 24 jam sejak bertemu Lea dan Pak Angga semalam di mall. Kini pria itu sudah memecatnya. Heru yakin jika Lea pasti sudah mengadukan dirinya pada pria itu."Sialan kamu Lea!" batin Heru."Satu hal lagi, Tari juga dipecat kemarin. Rekan-rekan di Adecoagro turut membuktikan kesalahannya dengan mengungkapkan kegiatan nepotisme yang dia lakukan," papar sang manajer.Pria itu tahu kalau Heru dan Tari menjalin hubungan. Dirinya ditolak oleh Tari karena Tari lebih menyukai Heru.Ucapan sang manajer mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-08

Bab terbaru

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 102 Jangan Tinggalkan Aku

    Senyum yang pudar dan kantung mata yang menebal. Sorot mata kosong dan keheningan yang tak kunjung pergi. Diamnya Angga membuat pria itu seperti mayat hidup. Suaranya hanya terdengar saat menenangkan Keysa.“Ga, lo cukuran dulu gih! Udah tiga hari loh ini. Keysa nanti malah takut lihat papanya sendiri. Jangan salahin gue kalau nanti dia lebih milih ikut gue ketimbang sama lo,” ungkap Juna.Angga hanya mengangguk seolah tak benar-benar menyimak ucapan sepupunya. Setelah membaringkan Keysa, Angga hendak ke ICU. Namun, kedatangan Melati menunda niatnya.Gadis bar-bar sahabat istrinya itu memaksanya makan siang lebih dulu. Melati mengancam akan melaporkan kelakuan Angga yang mulai tidak waras itu saat Lea sadar nanti.“Ya terserah Anda saja. Sekali saya bilang bakalan buka mulut sama Lea, tak ada yang bisa mencegah. Biar saja, Lea tahu. Anda pikir, saya mengatakan ini karena Lea akan memarahi Anda nantinya? Tidak, Tuan Anggara Yang Ter

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 101 Rekan Melani

    Gani menoleh lalu menjitak kepala Seno. Ya ampun, Seno baru tahu kalau kebiasaan Angga itu adalah warisan sifat dari Presdir Tanufood ini. “Ampun, Om.”“Jangan berpikir yang tidak-tidak!”“Iya, maaf, Om. Terus, yang tadi om bilang itu maksudnya apa? Kehilangan lagi? Kehilangan apa, Mo?” desak Seno.Gani menghela napas panjang. “Lea keguguran. Angga sama sekali tidak tahu kalau Lea hamil. Dokter menduga Lea sendiri belum menyadari kalau ada janin yang tumbuh dalam rahimnya.”“Dia mungkin berpikir kalau perubahan kecil di tubuhnya karena efek program induksi laktasi yang Lea laku- humpp.” Seno membelalak menutup mulutnya sendiri.“Om sudah tahu kalau Lea melakukan prosedur itu. Om juga tahu kalau demi Keysa dia melakukannya. Padahal, ada resiko untuk tubuhnya sendiri dari keputusannya itu,” ucap Gani mengusap sudut matanya.Hari ini, kebahagiaan yang dirasakannya han

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 100 Ada Bahagia Ada Duka

    “Jadi Lea hamil? Hamil anak kami?” batin Angga yang matanya berkaca-kaca. Baru saja ia kehilangan calon anaknya.“Innalillahi ...,” lirih Angga yang merasakan dinding lorong itu perlahan menyempit. Menghimpit tubuhnya yang kini terasa remuk.Tatapan mereka kini beralih pada Angga. Pria itu tampak lebih syok sampai nyaris tidak bisa berdiri dengan tegak. “Kamu kenapa tidak bilang kalau Lea hamil?” tanya Ivanka.Angga menggeleng pelan sembari berkata, “Aku tidak tahu.”Sang dokter mengangguk lalu berkata, “Kemungkinan besar, Ibu Lea juga belum menyadari kehamilannya. Usia kandungannya memang masih muda, baru memasuki minggu keempat atau usia satu bulan. Umumnya wanita hamil belum merasakan gejalanya. Pendarahan yang dialaminya tadi, membuat janinnya kekurangan oksigen. Ditambah dengan efek racun yang menyebar di area lukanya.”Sejam kemudian, Lea sudah dipindahkan ke ICU. Di sampingnya, Angga duduk meggenggam tangan istrinya.Hal yang tengah dirasakan pria itu sekarang adalah terguncang

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 99 Ada Buktinya

    Tangis Keysa tak juga berhenti. Bayi itu melihat Lea dibawa pergi oleh Angga meninggalkan dirinya. Panggilan mama yang mereka dengar dari Keysa bagaikan goresan sembilu. Bayi cantik itu seakan tahu bahwa mama angkatnya tidak sedang baik-baik saja.Sejak tadi Angga mondar-mandir di depan pintu ruang operasi. Kembali mendengar tangisan Keysa yang terbangun membuatnya lekas menghampiri Ivanka. Mereka baru saja tiba setelah proses pemeriksaaan awal.“Sini, sama papa, Sayang,” kata Angga mengambil alih Keysa.Belum ada satupun dari keluarga Angga yang beranjak. Seno, Putra dan asisten Gani yang saat inI bergerak untuk masalah penyerangan teradap Lea.Masih terngiang jelas teriakan Angga. Begitu menghampiri Lea yang tergeletak tak berdaya, Angga berteriak kencang. Ia tidak membolehkan siapapun keluar dari ballroom dan gedung kantor Tanufood sebelum diperiksa oleh staf keamanan dan pihak kepolisian.“Pappapa ...,” lirih Keysa.

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 98 Suamiku Petani Berdasi

    Banyak yang mempertanyakan asal-usul dan latar belakang Lea. Mereka penasaran, Lea sebenarnya berasal dari keluarga mana? Namun, masalah itu seakan ditepis dengan prestasi risetnya.Sikapnya yang sopan dan berkelas. Kelembutannya pada cucu sang presdir. Ditambah lagi tatapan penuh cinta dan kekaguman dari Angga. Mereka mewajarkan jika seorang Gani Hartanuwiguna dan Ivanka menerima gadis itu sebagai menantunya.Setelah Lea naik ke panggung dan menerima trofi penghargaannya. Ia mengundang suaminya untuk menemani di panggung. Dengan polosnya Lea mengungkapkan jika kakinya lemas karena banyak pasang mata yang tertuju padanya.Setelah Lea, kini satu persatu karyawan berprestasi lainnya naik ke panggung. Mereka mendapatkan reward sesuai prestasi dan kinerja mereka. Termasuk Seno yang mewakili kerja sama antara Adecoagro dan Tanufood.“Congratulations!” ucap seseorang yang menghampiri Seno dengan membawa sebuah buket.Kehadiran model cantik itu nyatanya turut mencuri panggung. Apalagi meliha

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 97 Kejutan Malam Ini

    Melihat penampilan Lea malam ini membuat Angga terpukau. Istri lugunya tidak tampak seperti gadis belia. Gaun dan riasannya menegaskan jika Lea adalah wanita dewasa.“Aku kelihatan aneh ya, Mas?” tanya Lea sambil memutar tubuhnya di depan Angga.“Apa Melati yang merekomendasikan penampilanmu malam ini?” tanya Angga.Lea mengangguk mantap sambil tersipu kala melihat senyum suaminya. “Sahabatmu layak dapat bonus.”“Bonus? Bonus apa?” tanya Lea penasaran.“Beasiswa pendidikan spesialis sepertinya bonus yang tidak akan dia tolak,” jawab Angga.Mata Lea kembali berbinar. Ia tahu bagaimana jatuh bangunnya Melati menanbung untuk bisa kuliah spesialis. “Beneran, Mas? Melati kalau denger langsung pasti bakalan joget-joget kayak member blackpink.”Angga mengangguk dan mengajak Lea keluar. Di ruang tamu sudah ada Seno dengan penampilannya yang paripurna. Tuxedo mewah menambah kadar ketampanannya. Begitu juga dengan Keysa yang tampak cantik di gendongannya.“Ayo, Papa, Mama, kita berangkat!” ucap

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 96 Mayat Hidup

    Sejak Melati menegaskan padanya untuk berhenti menyukainya, Juna pun mulai menjaga jarak. Bukan untuk menyerah, melainkan mencoba memberi Melati ruang. Tepatnya ruang rindu yang diharapkan Juna.Melati menikmati hidupnya seperti biasa. Namun, harus ia akui jika setiap kali tiba di rumah sakit, ada sesuatu yang hilang. Namun, ia justru mengira sesuau yang hilang itu adalah karena rasa kesepian setelah Lea memutuskan tinggal bersama suaminya.Mendapatkan undangan langsung dari CEO Tanufood untuk menghadiri acara penting perusahaan itu, tak Melati lewatkan. Pasalnya, Angga membocorkan sebuah rahasia penting tentang prestasi Lea. Karena itulah, sore ini Melati menyempatkan diri mampir ke pusat perbelanjaan untuk membelikan Lea hadiah.Saat mendapat pesan dari ayahnya, Melati setuju untuk duduk bersama. Ayahnya juga diundang dalam acara itu. Kali ini ia tidak ingin melewatkan kesempatan sejak ayahnya meminta maaf.Ayahnya memang sudah berjanji akan memberikannya keadilan. Keadilan yang bah

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 95 Suaminya Petani Miskin

    Ketidakhadiran Lea di kantor selama sebulan terakhir menghadirkan banyak tanya. Banyak rekan kerjanya di Tanufood yang penasaran ke mana Lea. Pasalnya, karyawan di tim Adecoagro juga mencarinya.“Aku heran loh, ke mana Lea sebenarnya? Masa anak Adecoagro malah nanya ke aku?” ungkap salah satu karyawan bagian quality control.“Apa jangan-jangan ... Lea dipecat? Anak Adecoagro bilang, Lea nggak ada di kantor pusat Adecoagro,” tambah rekan yang lain.Tatapan mereka beralih pada sang ketua tim. Bukankah pria itu harusnya tahu ke mana perginya sang bawahan?“Kayaknya Lea cuti panjang. Mungkin dia hamil. Soalnya saya tidak sengaja lihat dia di rumah sakit, keluar dari ruangan dokter spesialis kandungan,” jawab pria itu.“Hamil?” gumam mereka kompak mengernyit.“Kalian lupa? Lea kan pernah bilang kalau dia sudah menikah sama petani?”“Kasihan juga ya, jadi Lea. Padaha

  • Pernikahan Dengan Sang Penguasa: Suamiku Bukan Petani Biasa   Bab 94 Gadis Baik

    Dari cerita Lea semalam, Angga tidak bisa menerka tujuan kedatangan kedua orang tuanya. Benarkaah hanya sekedar kangen Keysa? Akal sehat Angga mencoba menerima walau itu sulit.Namun, menyadari mereka datang ke rumahnya saat ia tidak berada di rumah. Bahkan tidak mengabarinya, membuat Angga menaruh curiga. Rasanya ada udang di balik batu.Sebelum ke kantor, Angga sengaja mampir ke rumah orang tuanya. Lebih baik bertanya langsung tujuan mereka datang ke rumahnya. Ia tidak yakin jika Lea berkata jujur sepenuhnya. Mungkin saja Lea sengaja menyembunyikan hal buruk dan hanya bercerita yang baik-baik saja.Mungkin saja Lea sengaja menyembunyikan sikap kasar orang tuanya. Ia cukup mengenal watak ayah dan bundanya. Keegoisan mereka bukanlah hal yang baru dalam hidupnya.“Tumben kamu pagi-pagi datang ke rumah?” tanya Ivanka terkejut bukan main.Ada apa dengan putra bungsunya ini? Gani sendiri sampai terheran-heran karena Angga datang tanpa kabar

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status