Share

Bab 3587

Author: Anggur
Dia bisa memakai perhiasan kapan saja dia mau, dan tidak memakainya jika tidak ingin. Dia memiliki koleksi perhiasan pribadi yang sangat banyak, apalagi dengan tambahan perhiasan yang diberikan oleh ibu mertuanya. Perempuan itu tidak kekurangan perhiasan.

Bahkan, dia sangat menyukai perhiasan, terutama batu giok. Di dalam koleksinya, terdapat banyak sekali perhiasan giok berharga. Setelah tiga menantu perempuan masuk ke keluarga, dia membagikan sebagian koleksi perhiasannya kepada mereka.

Selain itu, untuk sembilan cucu menantu, dia juga telah menyiapkan hadiah perhiasan.

Namun, dia tetap menyimpan beberapa untuk dirinya sendiri—sebagai warisan terakhir. Dia berharap akan memiliki seorang cicit perempuan suatu hari nanti.

Jika dia benar-benar mendapatkan cicit perempuan, maka semua perhiasan simpanannya itu akan diberikan kepada cicitnya sebagai mas kawin.

"Ma, lihat siapa yang datang!"

Menantu sulungnya tiba-tiba berkata dengan penuh semangat. Sarah sengaja menunjukkan ekspresi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3588

    Di perusahaan sedang sangat sibuk dan belakangan ini dia sering berada di luar. Teman-temannya mulai mengeluh karena ketidakhadirannya. Namun, neneknya tahu alasan sebenarnya dia keluar, jadi tidak mendesaknya untuk segera pulang. Meskipun begitu, dia tidak bisa berlama-lama di sini. Terlalu banyak pekerjaan yang menunggu. Nenek tertawa dan berkata, "Kalau makanannya enak, makanlah lebih banyak. Tinggal di sini beberapa hari lagi." "Nenek, aku sibuk bekerja. Aku datang ke sini hanya karena guruku datang. Sekarang guruku sudah pulang, aku juga harus kembali bekerja." Nenek menggenggam tangannya dan berkata, "Bagaimana kalau Nenek menelepon keluargamu dan bilang supaya kamu tinggal lebih lama di Mambera?" "Nenek, nanti saat libur Tahun Baru aku akan datang lagi. Sekarang aku benar-benar nggak bisa tinggal lebih lama. Hari ini pun aku datang hanya karena Rosalina terus-menerus memaksaku untuk menemaninya." Nana merasa Sarah seperti tahu siapa dirinya sebenarnya. Dia mencoba menging

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3589

    Begitu Nana tiba di depan gerbang halaman rumah Rosalina, dia melihat perempuan baru keluar dan berseru, "Nana!" Rosalina tersenyum, "Aku dengar kamu sudah datang sejak tadi. Aku penasaran kenapa belum melihatmu, lalu aku menebak pasti kamu pergi ke rumah Tante Dewi. Aku baru saja mau mencarimu." Nana menjawab, "Nenek ada di rumah. Aku datang, tentu harus menyapanya dulu. Aku mengobrol sebentar dengan Nenek sebelum ke sini." Dia maju beberapa langkah, dengan akrab menggandeng lengan Rosalina, lalu melirik ke dalam dan bertanya, "Samuel nggak ada di rumah, 'kan?" "Kenapa? Kamu mencarinya?" Rosalina menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu. "Nggak, hanya saja dia selalu menunjukkan wajah cemberut di belakang Nenek setiap kali melihatku. Aku nggak mau bertemu dengannya, supaya dia nggak berpikir bahwa aku akan mengikuti keinginan Nenek." "Siapa yang mau sama dia? Aku punya banyak kakak senior, pilih salah satu saja, mereka pasti nggak akan berani menolak aku." Rosalina langsung kesa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3590

    Nana bertanya, “Kenapa kamu nggak ke toko bunga?” Rosalina menjawab, “Aku mau istirahat sebentar. Dokter Panca menyuruhku untuk nggak terlalu lelah, katanya tubuhku masih lebih lemah dibanding orang lain dan harus dirawat dengan baik. Aku nggak boleh terlalu capek atau begadang." "Sebenarnya, bekerja di toko bunga nggak melelahkan, tapi adikku sering datang ke sana dan membuat keributan. Sangat menjengkelkan." "Calvin menyuruhku beristirahat saja di rumah. Lagi pula, ada orang yang menjaga toko. Kalau aku nggak ada di sana, adikku hanya akan berkeliling sebentar lalu pergi.” Nana berkata, “Kamu masih terlalu lembut. Kalau itu aku, setiap kali dia datang, aku akan menghajarnya sampai dia kapok dan nggak berani datang lagi." "Dengan semua yang sudah dia lakukan untuk menindasmu, kamu seharusnya nggak menganggapnya lagi sebagai saudara." Rosalina tersenyum dingin, “Aku juga nggak menganggapnya saudara. Dia hanya bisa menang lewat omongan, dan aku malas meladeni dia. Aku nggak perlu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1

    Cuaca di Mambera pada bulan Oktober masih sangat panas. Orang-orang hanya bisa merasakan sedikit kesejukan di pagi dan malam hari.Olivia Hermanus bangun pagi-pagi sekali, membuatkan sarapan untuk satu keluarga kakaknya yang beranggotakan tiga orang, lalu mengambil Kartu Keluarga dan pergi diam-diam.“Mulai sekarang, semua biaya patungan. Mau itu biaya hidup, cicilan KPR, cicilan mobil, semuanya patungan! Adikmu tinggal di rumah kita. Minta dia bayar setengah. Apa gunanya memberi kita 4 juta sebulan? Apa bedanya itu dengan makan dan tidur gratis?”Inilah kata-kata yang Olivia dengar keluar dari mulut kakak iparnya ketika kakaknya dan kakak iparnya bertengkar tadi malam.Dia harus keluar dari rumah kakaknya.Namun, kalau dia tidak ingin membuat kakaknya mengkhawatirkannya, hanya ada satu jalan, yaitu menikah.Dia ingin menikah dalam waktu singkat, tapi dia bahkan tidak punya pacar. Jadi, dia memutuskan untuk menyetujui permintaan Nenek Sarah, wanita tua yang pernah dia tolong sebelumnya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2

    “Aku sudah menyetujuinya, jadi aku nggak akan menarik balik kata-kataku.”Olivia juga sudah memikirkannya selama beberapa hari sebelum mengambil keputusan ini. Jadi, dia tidak akan mundur.Mendengar perkataan Olivia, Stefan juga tidak berusaha membujuknya lagi. Pria itu mengeluarkan kartu identitasnya dan meletakkannya di depan staf Kantor Urusan Agama.Olivia juga melakukan hal yang sama.Keduanya dengan cepat menyelesaikan proses pembuatan buku nikah, yang memakan waktu kurang dari sepuluh menit.Setelah menerima buku nikah dari staf, Stefan mengeluarkan satu set kunci yang telah dia siapkan sebelumnya dari saku celananya. Dia kemudian menyerahkannya kepada Olivia dan berkata, “Rumah yang aku beli ada di Lotus Residence. Kata Nenek, kamu membuka sebuah toko buku di depan SMP Negeri Kota Mambera. Rumahku nggak jauh dari sana. Kalau naik bus, kamu bisa sampai ke sana dalam sepuluh menit.”“Kamu punya SIM, nggak? Kalau punya, beli satu mobil saja. Aku bisa membantumu membayar DP, lalu k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3

    “Nek, tentu.” Olivia menanggapi dengan santai.Meski Nenek Sarah memperlakukannya dengan sangat baik, Stefan adalah cucunya sendiri, sedangkan dirinya hanya seorang cucu menantu. Kalau mereka bertengkah, memangnya keluarga Adhitama akan memihak padanya?Olivia tidak percaya.Sama seperti mertua kakaknya.Sebelum menikah, mereka begitu baik kepada kakaknya. Saking baiknya, putri kandung mereka sampai cemburu.Setelah menikah, mertua kakaknya berubah. Setiap kali kakaknya dan suaminya bertengkar, ibu mertua kakaknya pasti akan bilang bahwa kakaknya bukan istri yang baik.Jadi, anak adalah keluarga sendiri, sedangkan menantu adalah orang luar.“Kamu mau pergi kerja, ‘kan? Kalau begitu Nenek nggak ganggu lagi, deh. Nenek akan menyuruh Stefan untuk menjemputmu dan makan malam bersamamu nanti.”“Nek, tokoku tutupnya malam. Aku mungkin nggak bisa pulang untuk makan. Gimana kalau di akhir pekan?”Sekolah libur di akhir pekan. Bagi toko buku seperti miliknya yang bergantung pada murid sekolah u

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4

    “Kak, Kakak sendiri yang bilang, itu properti yang dimilikinya sebelum menikah. Aku nggak membayar sepeser pun. Nggak masuk akal dong kalau memintanya menambahkan namaku di dalam sertifikat rumah. Hal ini nggak usah dibahas lagi.”Begitu mereka selesai mengurus buku nikah, Stefan langsung memberi Olivia kunci rumahnya. Olivia bisa langsung pindah dan tinggal di sana. Ini sudah membantunya dalam masalah tempat tinggal. Sudah sangat bagus.Dia tidak akan meminta Stefan untuk menambahkan namanya ke sertifikat rumah. Namun, kalau Stefan yang berinisiatif sendiri untuk menambahkan namanya, dia tidak akan menolak, karena mereka adalah suami istri, dan mereka akan hidup bersama seumur hidup.Odelina sebenarnya juga hanya bilang saja. Dia tahu adiknya orangnya mandiri dan tidak rakus akan uang. Jadi, dia juga tidak mempermasalahkan hal ini lebih lanjut.Setelah diinterogasi dengan banyak pertanyaan, Olivia akhirnya bisa keluar dari rumah kakaknya.Kakaknya ingin mengantarnya ke Lotus Residence

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 5

    Stefan berkata dengan acuh tak acuh, “Lanjutkan rapatnya.”Orang yang duduk paling dekat dengannya adalah adik sepupunya, yaitu cucu kedua dari keluarga Adhitama yang bernama Calvin Adhitama.Calvin mencondongkan badan dan bertanya dengan suara rendah, “Bro, aku mendengar apa yang Nenek katakan padamu. Apa kamu benar-benar sudah menikahi wanita bernama Olivia itu?”Stefan memberinya tatapan tajam.Calvin menyentuh hidungnya, duduk tegak, dan tidak berani bertanya lagi.Namun, dia sangat simpati pada kakak sepupunya ini.Meskipun cucu-cucu dari keluarga Adhitama tidak perlu menikah dengan keluarga kaya lain untuk memperkuat pengaruh mereka, istri kakak sepupunya ini tidak berasal dari latar belakang yang sama dengan mereka. Itu semua hanya karena nenek mereka menyukai wanita bernama Olivia itu, lalu menyuruh Kak Stefan untuk menikahi wanita itu. Kak Stefan benar-benar kasihan.Calvin lagi-lagi menatap kakak sepupunya itu dengan prihatin.Untungnya, dia bukan cucu pertama. Kalau tidak, d

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3590

    Nana bertanya, “Kenapa kamu nggak ke toko bunga?” Rosalina menjawab, “Aku mau istirahat sebentar. Dokter Panca menyuruhku untuk nggak terlalu lelah, katanya tubuhku masih lebih lemah dibanding orang lain dan harus dirawat dengan baik. Aku nggak boleh terlalu capek atau begadang." "Sebenarnya, bekerja di toko bunga nggak melelahkan, tapi adikku sering datang ke sana dan membuat keributan. Sangat menjengkelkan." "Calvin menyuruhku beristirahat saja di rumah. Lagi pula, ada orang yang menjaga toko. Kalau aku nggak ada di sana, adikku hanya akan berkeliling sebentar lalu pergi.” Nana berkata, “Kamu masih terlalu lembut. Kalau itu aku, setiap kali dia datang, aku akan menghajarnya sampai dia kapok dan nggak berani datang lagi." "Dengan semua yang sudah dia lakukan untuk menindasmu, kamu seharusnya nggak menganggapnya lagi sebagai saudara." Rosalina tersenyum dingin, “Aku juga nggak menganggapnya saudara. Dia hanya bisa menang lewat omongan, dan aku malas meladeni dia. Aku nggak perlu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3589

    Begitu Nana tiba di depan gerbang halaman rumah Rosalina, dia melihat perempuan baru keluar dan berseru, "Nana!" Rosalina tersenyum, "Aku dengar kamu sudah datang sejak tadi. Aku penasaran kenapa belum melihatmu, lalu aku menebak pasti kamu pergi ke rumah Tante Dewi. Aku baru saja mau mencarimu." Nana menjawab, "Nenek ada di rumah. Aku datang, tentu harus menyapanya dulu. Aku mengobrol sebentar dengan Nenek sebelum ke sini." Dia maju beberapa langkah, dengan akrab menggandeng lengan Rosalina, lalu melirik ke dalam dan bertanya, "Samuel nggak ada di rumah, 'kan?" "Kenapa? Kamu mencarinya?" Rosalina menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu. "Nggak, hanya saja dia selalu menunjukkan wajah cemberut di belakang Nenek setiap kali melihatku. Aku nggak mau bertemu dengannya, supaya dia nggak berpikir bahwa aku akan mengikuti keinginan Nenek." "Siapa yang mau sama dia? Aku punya banyak kakak senior, pilih salah satu saja, mereka pasti nggak akan berani menolak aku." Rosalina langsung kesa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3588

    Di perusahaan sedang sangat sibuk dan belakangan ini dia sering berada di luar. Teman-temannya mulai mengeluh karena ketidakhadirannya. Namun, neneknya tahu alasan sebenarnya dia keluar, jadi tidak mendesaknya untuk segera pulang. Meskipun begitu, dia tidak bisa berlama-lama di sini. Terlalu banyak pekerjaan yang menunggu. Nenek tertawa dan berkata, "Kalau makanannya enak, makanlah lebih banyak. Tinggal di sini beberapa hari lagi." "Nenek, aku sibuk bekerja. Aku datang ke sini hanya karena guruku datang. Sekarang guruku sudah pulang, aku juga harus kembali bekerja." Nenek menggenggam tangannya dan berkata, "Bagaimana kalau Nenek menelepon keluargamu dan bilang supaya kamu tinggal lebih lama di Mambera?" "Nenek, nanti saat libur Tahun Baru aku akan datang lagi. Sekarang aku benar-benar nggak bisa tinggal lebih lama. Hari ini pun aku datang hanya karena Rosalina terus-menerus memaksaku untuk menemaninya." Nana merasa Sarah seperti tahu siapa dirinya sebenarnya. Dia mencoba menging

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3587

    Dia bisa memakai perhiasan kapan saja dia mau, dan tidak memakainya jika tidak ingin. Dia memiliki koleksi perhiasan pribadi yang sangat banyak, apalagi dengan tambahan perhiasan yang diberikan oleh ibu mertuanya. Perempuan itu tidak kekurangan perhiasan. Bahkan, dia sangat menyukai perhiasan, terutama batu giok. Di dalam koleksinya, terdapat banyak sekali perhiasan giok berharga. Setelah tiga menantu perempuan masuk ke keluarga, dia membagikan sebagian koleksi perhiasannya kepada mereka. Selain itu, untuk sembilan cucu menantu, dia juga telah menyiapkan hadiah perhiasan. Namun, dia tetap menyimpan beberapa untuk dirinya sendiri—sebagai warisan terakhir. Dia berharap akan memiliki seorang cicit perempuan suatu hari nanti. Jika dia benar-benar mendapatkan cicit perempuan, maka semua perhiasan simpanannya itu akan diberikan kepada cicitnya sebagai mas kawin. "Ma, lihat siapa yang datang!" Menantu sulungnya tiba-tiba berkata dengan penuh semangat. Sarah sengaja menunjukkan ekspresi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3586

    Baik memesan makanan dari menu maupun menikmati prasmanan, semuanya sangat lezat, membuat para tamu sangat puas. Tidak heran jika hotel-hotel di bawah naungan Adhitama Group selalu ramai. Banyak orang datang hanya untuk makan, bukan menginap. Para tamu yang menginap di hotel bisa mendapatkan diskon 30 persen saat makan di restoran hotel. Di lantai satu, selain restoran, ada juga kafe, toko oleh-oleh khas Mambera, taman bermain anak-anak, serta area membaca. Di area membaca, terdapat beberapa rak buku besar yang penuh dengan berbagai jenis buku. Saat hujan, tamu bisa menghabiskan waktu seharian di hotel tanpa merasa bosan. Pelayan itu tersenyum. "Baiklah, aku akan mencari Bu Fenny. Silakan lanjutkan urusanmu." Nana tersenyum dan pergi. Pelayan itu pun kembali ke pekerjaannya. Nana berjalan sambil menikmati pemandangan. Dengan santai, dia menghabiskan 40 menit sebelum akhirnya sampai di rumah utama.Meskipun Rosalina yang mengundangnya, tetapi karena Nenek Sarah ada di rumah, sebag

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3585

    Sejujurnya, dia juga diperlakukan seperti harta berharga yang disayangi oleh keluarganya ketika di rumahnya. Di tempat gurunya, para senior dan saudara-saudari seperguruannya juga sangat baik padanya. Belum pernah ada yang menunjukkan wajah dingin padanya. Hanya Samuel yang selalu memasang wajah dingin setiap kali melihatnya, seolah-olah dia berhutang miliaran kepadanya dan belum melunasinya. Nana juga tahu alasan di balik sikap Samuel yang tampak sopan dan ramah di depan para tetua tetapi bersikap dingin padanya di belakang mereka. Semua itu hanya karena dia mengira Nenek Sarah ingin menjodohkan mereka. Namun, Nana tidak akan repot-repot mendekati lelaki itu. Memangnya dia pikir dirinya uang yang akan disukai semua orang?Meskipun dia pernah menyukai Samuel, setelah mendengar kata-katanya, dia memaksa dirinya sendiri untuk belajar melepaskan perasaan itu. Namun, bagaimanapun juga, mereka tetap saja sulit untuk benar-benar menghindari satu sama lain. Pelayan itu berpikir Nana takut

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3584 

    Russel memanggil Olivia. Liam juga menyapa Olivia, lalu duduk bersama Russel di sebelah Mulan sambal menyaksikan Archie minum susu formula. Russel bermain dengan jari-jari kakinya, lalu Archie menendang ke arahnya. Russel tertawa cekikikan. Adiknya masih kecil dan tidak terlalu kuat, jadi tendangannya tidak terasa sakit. Setelah kedua anak kecil itu kenyang, mereka diserahkan kepada pengasuh. Pengasuh menggendong mereka dan meletakkannya di kereta bayi, lalu mendorong mereka keluar untuk berjalan-jalan.Hal ini dilakukan agar nanti ketika majikannya itu pergi, kedua bayi itu tidak akan menangis. Mulan dan Olivia berencana membawa anak-anak bermain ke taman bermain anak-anak, tetapi mereka tidak membawa si kembar karena masih terlalu kecil. Taman bermain terlalu ramai, sehingga dikhawatirkan mereka tidak bisa merawatnya dengan baik. Di Vila Ferda suasananya sangat ramai, sementara di Vila Permai, suasananya masih tenang. Keluarga Adhitama untuk saat ini belum ada anak kecil. Anak pa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3583

    “Yang namanya anak kecil memang begitu. Di umur segini dia pasti penasaran banget sama setiap barang yang dia pegang. Begitu kamu ganti baju yang lebih meriah dikit juga mereka pasti bakal terus menatap kamu,” kata Olivia tersenyum. “Merawat anak kecil memang merepotkan, tapi waktu mereka bermanja sewaktu di gendong dan manggil kamu ‘Mama’ dengan nada yang menggemaskan, kamu merasa bahagia.”Sambil memeluk Archie yang lagi-lagi memanjat meja, Mulan menyahut, “Benar juga. Setelah aku sibuk kerja seharian dan pulang ke rumah, rasa capekku langsung hilang begitu aku memeluk mereka. Rasanya capek yang aku rasakan selama seharian terbayar.”Mulan menunduk untuk mencium wajah anaknya. Saat dicium, Archie juga balas tersenyum ke Mulan, lalu memeluk lehernya dan menggesekkan wajahnya. Olivia sangat iri melihat kedekatan mereka berdua.“Olivia, kamu jangan iri, ya. Beberapa bulan lagi anak kamu sudah lahir. Kamu juga bakal merasa bahagia. Semoga anak kamu nggak bandel saja,” ucap Mulan tertawa.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3582

    “Aku nggak bisa kasih makan dia. Dikasih susu bubuk juga maunya kamu yang kasih. Kalau aku yang kasih, dia malah menolak seolah-olah aku mau kasih dia makan racun saja. Dasar pilih kasih,” ujar Yose mengeluhkan anaknya yang memiliki standar ganda.Padahal susu bubuk juga dia yang seduh, tetapi Archie tidak mau minum dan hanya mau minum ketika Mulan yang memberikannya. Kalau Mulan sedang tidak ada di rumah akan lebih mudah bagi Yose, karena begitu Archie lapar, dia akan minum terlepas dari siapa saja yang memberikannya. Meski cengeng, Archie ini cukup pintar.“Nanti biar aku yang kasih dia minum, kamu bawa Audrey balik ke kamar saja dulu. Di luar dingin,” kata Mulan.Mulan lihat-lihat Archie sudah mengenakan jaket tebal, jadi seharusnya dia tidak akan kedinginan meski berada di luar. Lantas Yose pun membawa Audrey masuk ke dalam, sembari sesekali menunduk untuk mencium pipi putri kesayangannya.Ketika menyaksikan Yose menggendong pergi Audrey, Olivia berkata kepada Mulan seraya terkekeh

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status