Share

Bab 3568

Author: Anggur
Dari yang awalnya konflik internal keluarga Gatara sekarang sudah menjadi permasalahan antara beberapa keluarga konglomerat yang ada di Mambera. Inilah besarnya kekuatan dari pernikahan antar keluarga.

“Hal-hal yang dilakukan oleh keluarga Gatara semuanya diatur sama Dikta. Apa ada kabar dari orang yang ditugaskan untuk memantau Dikta?” tanya Odelina kepada adik iparnya. “Tapi Dikta itu cerdik orangnya, dia nggak akan segampang itu dipantau.”

Stefan menjawab, “Ya, dia memang cerdik. Dimas dan yang lain juga kehilangan jejak dia. Apa pun yang dia lakukan pasti langsung dihapus jejaknya. Tanpa bantuan Bram dan Rubah perak, mungkin kita sudah kehilangan dia. Yang sekarang kita tahu, dia punya banyak jalur untuk membeli oli dalam jumlah banyak. Kurasa mungkin dia mau membakar kita di rumah keluarga Gatara. Nanti kita berangkat jangan semuanya berkumpul di satu mobil. Pakai mobil yang terpisah. Selain itu dari banyak penyelidikan membuktikan Dikta juga membeli senjata api secara ilegal. Kal
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3569

    Stefan berkata, “Kak, aku akan mengatur semuanya dengan baik, tapi tetap harus memberi tahu kalian.” Bagaimanapun, ini adalah urusan keluarga Gatara. Kakak iparnya kemungkinan akan mengganti marganya menjadi Gatara di kemudian hari. Itu berarti ini juga urusan keluarga istrinya yang dicintainya. Odelina berpikir bahwa Stefan mungkin terlalu berlebihan memikirkan hal ini, sehingga dia buru-buru menjelaskan, “Stefan, aku nggak bermaksud apa-apa, hanya merasa bahwa kamu dan Kakak paling tenang dan stabil. Kalau kalian sudah mengatur semuanya, aku nggak akan punya pendapat lain.” Meskipun dia cukup kuat di dunia kerja, di hadapan dua CEO besar, dia tetaplah junior. Bahkan dibandingkan dengan Rika, dia masih kalah. Meskipun Rika lebih muda darinya, dia sudah mengambil alih bisnis keluarga sejak lama dan telah mengelola Aurora Group dengan sangat sukses, dan menjadikannya makin berkembang. “Kak, aku nggak akan berpikir terlalu berlebihan. Kita semua sedang berusaha untuk hal yang sama.”

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3570

    Ricky diam-diam mengeluh dalam hati. Para pengawal keluarga Arahan pasti belum pernah melihat betapa gilanya kakaknya saat jatuh cinta. Dalam hal memanjakan istri, mereka semua masih harus belajar dengan kakaknya. Dalam hal tidak tahu malu, mereka juga harus mencontoh kakaknya. Kakaknya selalu menjadi panutan bagi mereka, baik dalam urusan pribadi maupun bisnis. “Perusahaan kalian sebentar lagi libur, 'kan? Bagaimana kalau Tahun Baru nanti kamu merayakannya di rumahku?” tanya Ricky dengan suara lembut . “Tahun ini mungkin aku nggak akan merayakan Tahun Baru di rumahmu, tapi  tiga hari setelah tahun baru, keluargaku akan datang ke rumahmu untuk mengucapkan selamat secara langsung. Hari kedua tahun baru ibuku akan pulang ke rumah kakek nenek, jadi kami semua harus ikut.” Kedua keluarga sudah saling berkunjung seperti keluarga besan. Ricky tersenyum dan berkata, “Itu juga bisa. Setelah Tahun Baru, saat kantor sipil sudah buka, kita akan pergi mendaftarkan pernikahan. Persiapan pernika

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3571

    Begitu Rika mengangkat kepalanya, Ricky langsung menunduk dan menutup mulutnya dengan ciuman. Rika awalnya tidak bereaksi, tetapi ketika Ricky semakin menggoda dan membangkitkan emosinya, barulah ia memberikan sedikit balasan. Begitu mendapat tanggapan darinya, Ricky langsung menjadi lebih agresif, seolah tidak mau memberi celah sedikit pun. Rika berpikir, pada malam pernikahan mereka nanti, pria ini pasti akan berubah menjadi serigala yang tidak sabar melahapnya sampai tidak bersisa. Setelah ciuman panjang itu, Ricky akhirnya menahan diri dan perlahan melepaskannya, meski masih enggan berpisah. Rika yang masih setengah terpejam membuka matanya dan bertemu dengan tatapan penuh perasaan dari Ricky. Ia mengangkat tangannya, dengan lembut membelai wajah pria itu, lalu berkata dengan suara lembut yang jarang terdengar darinya.“Cepat pulang dan istirahat, semoga mimpi indah. Selamat malam.” “Kamu juga. Besok pagi aku datang menjemputmu untuk sarapan bersama.” Ricky kembali menempelkan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3572

    “Cuma main gim sebentar. Aku sudah lama sekali nggak bermain.” Rika mengerutkan kening. Ronald buru-buru berkata, “Kak, aku benar-benar sudah lama nggak main. Sekarang pekerjaan sangat sibuk. Malam ini kebetulan pulang lebih awal, jadi aku main sebentar buat mengisi waktu. Kalau nggak main, aku pasti sudah keluar minum-minum dengan teman sampai mabuk. Nanti Kakak juga pasti akan menghajarku habis-habisan.” Dulu, orang yang paling ditakutinya adalah kakak kembarnya sendiri. Dia merasa kakaknya lebih galak daripada orang tua mereka. Kakaknya selalu mengawasinya dengan ketat dan tidak memberinya banyak kebebasan. Setelah tahu bahwa kakaknya sebenarnya seorang perempuan, orang yang paling ditakutinya tetaplah kakak itu. Satu-satunya yang berubah hanyalah gendernya, tetapi kepribadiannya masih sama seperti dulu. Ronald sering bertanya-tanya, mereka kembar, hanya selisih sepuluh menit saat lahir, tetapi mengapa kakaknya jauh lebih hebat darinya? Padahal mereka tumbuh bersama dan mendapa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3573

    Odelina keluar dari kamar mandi dan segera melakukan panggilan video kepada adiknya. Olivia dengan cepat menerima panggilan tersebut. Begitu panggilan tersambung, wajah kecil putranya, Russel, langsung muncul di layar. “Mama.” Awalnya, Russel sudah mengantuk dan bersiap untuk tidur. Namun, ketika ponsel bibinya berbunyi dan ia diberitahu bahwa ibunya menelepon, ia langsung bertahan. Ia tahu bahwa ibunya hanya punya waktu luang di larut malam. Karena rindu, ia sengaja menunggu agar bisa berbicara sebentar dengan ibunya sebelum tidur. “Russel, sudah malam sekali, kenapa belum tidur?” Odelina bertanya dengan lembut, senyumnya penuh kasih sayang. Sejak dia datang ke Cianter, satu-satunya kesempatan bertemu langsung dengan putranya adalah ketika Daniel membawanya ke sana. Selain itu, mereka hanya bisa bertatap muka lewat panggilan video. “Aku menunggu Mama selesai bekerja, supaya bisa telepon video sama Mama. Mama, apa Mama sudah selesai bekerja? Di sana turun salju, nggak? Dingin, ng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3574

    Olivia mencubit pipi keponakannya dengan ringan dan berkata, "Jelas-jelas kamu sudah ingin datang bermain sejak awal, tapi malah menyalahkan om kamu." Russel tertawa cengengesan. Olivia mendekat ke kamera dan bertanya kepada kakaknya, "Kak, semuanya berjalan lancar, 'kan?" Ada makna tersirat dalam kata-katanya. "Hmm, masih dalam kendali. Nggak ada masalah, jadi kamu tidak perlu khawatir. Fokus saja menemani Russel menikmati liburan musim dinginnya. Dia suka pergi ke kebun binatang dan taman hiburan, ajaklah dia jalan-jalan." Olivia menjawab, "Kebun binatang di sini tidak jauh berbeda dengan yang ada di Mambera. Sementara itu, di taman hiburan, banyak wahana yang belum bisa dimainkan Russel. Dia masih terlalu kecil, tinggi dan usianya belum cukup. Jadi, kalau ke sana, dia hanya bisa melihat orang lain bermain." "Aku sudah janjian dengan Mulan. Besok, kami akan membawa mereka ke taman bermain anak-anak. Katanya di sana ada banyak fasilitas yang cocok untuk mereka berdua." Odelina

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3575

    Olivia mengikuti kedua bocah kecil itu, memastikan mereka masuk ke kamar, melihat mereka naik ke tempat tidur, lalu membantu menyelimuti mereka. Dia menyalakan lampu kecil, mematikan lampu besar di kamar, dan berkata, "Tidurlah dengan baik. Jangan bangun lagi untuk bermain, dan jangan mengobrol sampai tengah malam." "Kalau aku mendengar kalian masih berbicara, rencana pergi ke taman bermain anak-anak besok akan dibatalkan." Jangan lihat mereka masih anak-anak berusia tiga atau empat tahun. Kalau sudah berkumpul, mereka bisa mengobrol seperti orang dewasa, membahas berbagai hal tanpa henti. Olivia berpikir, jika mereka sudah besar nanti, dua mulut pintar ini pasti bisa menipu banyak orang dengan kata-kata manis mereka. Russel dan Liam saling berpandangan, lalu berkata serempak, "Kami akan tidur. Nggak akan mengobrol lagi." Meskipun mereka suka berbicara, pergi bermain besok lebih menarik bagi mereka. Olivia lalu membungkuk dan memberi ciuman selamat malam kepada kedua bocah kecil it

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3576

    Sesaat kemudian, Olivia keluar dari kamar mandi dan duduk kembali ke kasurnya. Dia sudah tidak bisa tidur lagi karena bermimpi bertemu dengan kedua orang tuanya. Apakah mereka di sana sudah berkumpul dengan Kakek Nenek? Apakah mereka semua bahagia di alam sana? Apa di alam sana mereka dapat mengetahui seperti apa situasi yang Odelina dan Stefan alami saat ini?Seketika Olivia tersenyum pahit. Orang yang sudah mati ibarat lampu yang padam, mana mungkin mereka masih bisa mengetahui apa saja yang terjadi di dunia? Kalaupun mereka di sana tahu Odelina dan Stefan sedang menghadapi bahaya yang serius, mereka juga tidak bisa membantu apa-apa.Alasan mengapa Olivia memimpikan kedua orang tua dan kakek neneknya adalah mungkin karena disiang harinya, dia selalu memikirkan tentang apa yang terjadi di Cianter, memikirkan bagaimana nasib tragis kakek neneknya, serta kecelakan mobil yang dialami kedua orang tuanya. Dua kejadian itu terus terngiang-ngiang di kepala Olivia sampai terbawa ke dalam mimp

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3581

    “Aku takut … aku takut mereka terluka atau kenapa-napa di sana. Aku juga membenci diri sendiri karena nggak bisa membantu. Yang aku bisa paling cuma menjaga Russel supaya kakakku nggak perlu khawatir selama dia di sana.”Situasi Olivia saat ini sama seperti Daniel. Khawatir, tetapi tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk membantu. Daniel bahkan sampai tidak berani menghubungi Odelina arena takut malah akan mengganggu.Mulan mengulurkan tangan menjabat tangan Olivia dan mengatakan sesuatu untuk menenangkan hatinya, “Mereka pasti baik-baik saja. Sebesar apa pun masalahnya pasti bisa mereka lewati.”Olivia mengerutkan bibir mengangguk, dan menggenggam pula tangan Mulan dengan erat. Seketika, kesunyian sesaat itu dipecahkan oleh suara tangisan yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga, yang kemudian diikuti oleh suara Yose yang berusaha untuk menghibur Archie.“Sudah, sudah, jangan nangis lagi. Ayo kita cari Mama. Bangun-bangun nggak lihat Mama langsung nangis. Cowok itu nggak boleh

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3580

    Mulan hanya khawatir Olivia masih belum terbiasa dengan lingkungan di vila ini, makanya sewaktu melihat Olivia sedang jalan-jalan di halaman, Mulan langsung menghampiri Olivia dan meninggalkan suami serta putranya yang masih belum bangun. Nanti saat Archie terbangun dan melihat ibunya sudah tidak ada, dia pasti akan memperlihatkan bakat menangisnya dan membuat seisi rumah terbangun. Tanpa alarm sekalipun, suara tangisan Archie di setiap harinya sudah cukup untuk membuat semua orang yang ada di dalam vila ini terbangun dari alam mimpi.Di siang hari biasanya pengasuh dan Yolanda yang merawat anak-anak. Mulan dan Yose sibuk kerja dan hanya sempat menemani anak-anak di pagi dan malam hari. Namun setiap kali Archie membuka mata di pagi hari dan tidak menemukan ibunya, dia pasti akan menangis untuk waktu yang sangat lama. Yose sampai mengeluh anaknya selalu menempel ke ibunya sampai-sampai dia sendiri tersingkirkan.Mulan hanya bisa menanggapi itu dengan pasrah. Dia tidak masalah tentang Yo

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3579

    Hanya saja biasanya belum sampai dua menit bermain, mereka mulai berebut mainan. Sebagai kakak, Archie selalu mengalah kepada Audrey dan pada akhirnya pun menangis juga dan menarik perhatian orang dewasa. Kadang kala saat kalah dari Audrey, Archie akan menerjang adiknya. Mereka sudah bisa duduk, dan ketika perkelahian antara mereka memanas, salah satu akan menjungkal ke belakang. Archie sering menggunakan trik ini dan berhasil membuat adiknya terjatuh.Archie juga sering kali menggigit Audrey. Mereka berdua yang belum memiliki gigi pun saling menggigit satu sama lain. Sakit atau tidak hanya mereka berdua yang tahu. Entah itu saling dorong mendorong atau menggigit, pada akhirnya perkelahian kecil mereka selalu diakhiri dengan tangisan Archie.Saat Audrey terbangun dan melihat ibunya ada di samping, dia pasti akan mengikuti. Audrey ini nakalnya bukan main. Meski jarang menangis, bukan berarti dia tidak bisa menangis. Ketika dia merindukan ibunya atau ketika Mulan tidak mau dia mengikuti,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3578

    Keluarga Junaidi tidak akan pernah mempersulit pekerja mereka sendiri. Mereka selalu memperlakukan pekerja dengan sangat baik.“Pagi, iya aku sudah bangun. Semalaman aku nggak bisa tidur, jadi aku jalan-jalan keluar. Sekarang aku masih belum lapar, nanti kalau Mulan sudah bangun saja baru aku sarapan bareng dia,” kata Olivia.Sembari tetap memasang senyum di wajah, pelayan itu berkata, “Bu Olivia jangan lupa pakai jaket yang tebal. Pagi-pagi embunnya masih tebal, udaranya jadi lebih dingin.”“Iya, aku sudah pakai jaket satu lapis lagi.”“Bu Olivia hati-hati di jalan. Ingat untuk pulang begitu matahari terbit. Bu Mulan begitu liat matahari terbit langsung terbangun,” kata si pelayan.Jam biologis Mulan sangat tepat waktu. Dia akan selalu terbangun di jam yang sama, ketika matahari mulai bersinar di pagi hari.“Oke,” sahut Olivia tersenyum.Si pelayan pun mengantar Olivia ke depan pintu dan baru masuk ke dalam setelah Olivia menuruni tangga rumah. Suasana di dalam vila masih sangat sunyi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3577

    Sewaktu Mulan baru mengadopsi Liam, Liam masih belum bisa bicara dan sehari-hari dirawat oleh pengasuh. Alhasil Liam tidak punya kesan yang mendalam terhadap orang tuanya. Tak lama dia sudah diadopsi oleh Mulan, sampai-sampai Liam bahkan tidak ingat dengan pengasuh yang dulu paling dekat dengannya. Orang yang paling dekat dengan Liam sekarang adalah keluarga Junaidi. Kebanyakan anak-anak akan dekat dengan siapa pun yang merawat mereka saat masih balita.“Tante Olivia, Russel benar akan baik-baik saja?” tanya Liam, seraya memiringkan badan dan mengelus-elus kepala Russel. Kemudian Liam meraba kepalanya sendiri untuk merasakan perbedaan suhu tubuh antara mereka berdua.“Russel baik-baik saja, kok. Badan dia juga kuat,” sahut Olivia.“Kalau Russel kena flu, aku bisa cek nadinya atau kasih dia obat.”“... kamu juga bisa cek nadi sama obat-obatan?”“Belum, tapi aku pernah lihat guruku cek nadi dan kasih obat ke pasiennya. Aku juga sering kena flu waktu baru sampai di Lembah Obat, aku tahu o

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3576

    Sesaat kemudian, Olivia keluar dari kamar mandi dan duduk kembali ke kasurnya. Dia sudah tidak bisa tidur lagi karena bermimpi bertemu dengan kedua orang tuanya. Apakah mereka di sana sudah berkumpul dengan Kakek Nenek? Apakah mereka semua bahagia di alam sana? Apa di alam sana mereka dapat mengetahui seperti apa situasi yang Odelina dan Stefan alami saat ini?Seketika Olivia tersenyum pahit. Orang yang sudah mati ibarat lampu yang padam, mana mungkin mereka masih bisa mengetahui apa saja yang terjadi di dunia? Kalaupun mereka di sana tahu Odelina dan Stefan sedang menghadapi bahaya yang serius, mereka juga tidak bisa membantu apa-apa.Alasan mengapa Olivia memimpikan kedua orang tua dan kakek neneknya adalah mungkin karena disiang harinya, dia selalu memikirkan tentang apa yang terjadi di Cianter, memikirkan bagaimana nasib tragis kakek neneknya, serta kecelakan mobil yang dialami kedua orang tuanya. Dua kejadian itu terus terngiang-ngiang di kepala Olivia sampai terbawa ke dalam mimp

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3575

    Olivia mengikuti kedua bocah kecil itu, memastikan mereka masuk ke kamar, melihat mereka naik ke tempat tidur, lalu membantu menyelimuti mereka. Dia menyalakan lampu kecil, mematikan lampu besar di kamar, dan berkata, "Tidurlah dengan baik. Jangan bangun lagi untuk bermain, dan jangan mengobrol sampai tengah malam." "Kalau aku mendengar kalian masih berbicara, rencana pergi ke taman bermain anak-anak besok akan dibatalkan." Jangan lihat mereka masih anak-anak berusia tiga atau empat tahun. Kalau sudah berkumpul, mereka bisa mengobrol seperti orang dewasa, membahas berbagai hal tanpa henti. Olivia berpikir, jika mereka sudah besar nanti, dua mulut pintar ini pasti bisa menipu banyak orang dengan kata-kata manis mereka. Russel dan Liam saling berpandangan, lalu berkata serempak, "Kami akan tidur. Nggak akan mengobrol lagi." Meskipun mereka suka berbicara, pergi bermain besok lebih menarik bagi mereka. Olivia lalu membungkuk dan memberi ciuman selamat malam kepada kedua bocah kecil it

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3574

    Olivia mencubit pipi keponakannya dengan ringan dan berkata, "Jelas-jelas kamu sudah ingin datang bermain sejak awal, tapi malah menyalahkan om kamu." Russel tertawa cengengesan. Olivia mendekat ke kamera dan bertanya kepada kakaknya, "Kak, semuanya berjalan lancar, 'kan?" Ada makna tersirat dalam kata-katanya. "Hmm, masih dalam kendali. Nggak ada masalah, jadi kamu tidak perlu khawatir. Fokus saja menemani Russel menikmati liburan musim dinginnya. Dia suka pergi ke kebun binatang dan taman hiburan, ajaklah dia jalan-jalan." Olivia menjawab, "Kebun binatang di sini tidak jauh berbeda dengan yang ada di Mambera. Sementara itu, di taman hiburan, banyak wahana yang belum bisa dimainkan Russel. Dia masih terlalu kecil, tinggi dan usianya belum cukup. Jadi, kalau ke sana, dia hanya bisa melihat orang lain bermain." "Aku sudah janjian dengan Mulan. Besok, kami akan membawa mereka ke taman bermain anak-anak. Katanya di sana ada banyak fasilitas yang cocok untuk mereka berdua." Odelina

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3573

    Odelina keluar dari kamar mandi dan segera melakukan panggilan video kepada adiknya. Olivia dengan cepat menerima panggilan tersebut. Begitu panggilan tersambung, wajah kecil putranya, Russel, langsung muncul di layar. “Mama.” Awalnya, Russel sudah mengantuk dan bersiap untuk tidur. Namun, ketika ponsel bibinya berbunyi dan ia diberitahu bahwa ibunya menelepon, ia langsung bertahan. Ia tahu bahwa ibunya hanya punya waktu luang di larut malam. Karena rindu, ia sengaja menunggu agar bisa berbicara sebentar dengan ibunya sebelum tidur. “Russel, sudah malam sekali, kenapa belum tidur?” Odelina bertanya dengan lembut, senyumnya penuh kasih sayang. Sejak dia datang ke Cianter, satu-satunya kesempatan bertemu langsung dengan putranya adalah ketika Daniel membawanya ke sana. Selain itu, mereka hanya bisa bertatap muka lewat panggilan video. “Aku menunggu Mama selesai bekerja, supaya bisa telepon video sama Mama. Mama, apa Mama sudah selesai bekerja? Di sana turun salju, nggak? Dingin, ng

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status