Olivia mengikuti kedua bocah kecil itu, memastikan mereka masuk ke kamar, melihat mereka naik ke tempat tidur, lalu membantu menyelimuti mereka. Dia menyalakan lampu kecil, mematikan lampu besar di kamar, dan berkata, "Tidurlah dengan baik. Jangan bangun lagi untuk bermain, dan jangan mengobrol sampai tengah malam." "Kalau aku mendengar kalian masih berbicara, rencana pergi ke taman bermain anak-anak besok akan dibatalkan." Jangan lihat mereka masih anak-anak berusia tiga atau empat tahun. Kalau sudah berkumpul, mereka bisa mengobrol seperti orang dewasa, membahas berbagai hal tanpa henti. Olivia berpikir, jika mereka sudah besar nanti, dua mulut pintar ini pasti bisa menipu banyak orang dengan kata-kata manis mereka. Russel dan Liam saling berpandangan, lalu berkata serempak, "Kami akan tidur. Nggak akan mengobrol lagi." Meskipun mereka suka berbicara, pergi bermain besok lebih menarik bagi mereka. Olivia lalu membungkuk dan memberi ciuman selamat malam kepada kedua bocah kecil it
Sesaat kemudian, Olivia keluar dari kamar mandi dan duduk kembali ke kasurnya. Dia sudah tidak bisa tidur lagi karena bermimpi bertemu dengan kedua orang tuanya. Apakah mereka di sana sudah berkumpul dengan Kakek Nenek? Apakah mereka semua bahagia di alam sana? Apa di alam sana mereka dapat mengetahui seperti apa situasi yang Odelina dan Stefan alami saat ini?Seketika Olivia tersenyum pahit. Orang yang sudah mati ibarat lampu yang padam, mana mungkin mereka masih bisa mengetahui apa saja yang terjadi di dunia? Kalaupun mereka di sana tahu Odelina dan Stefan sedang menghadapi bahaya yang serius, mereka juga tidak bisa membantu apa-apa.Alasan mengapa Olivia memimpikan kedua orang tua dan kakek neneknya adalah mungkin karena disiang harinya, dia selalu memikirkan tentang apa yang terjadi di Cianter, memikirkan bagaimana nasib tragis kakek neneknya, serta kecelakan mobil yang dialami kedua orang tuanya. Dua kejadian itu terus terngiang-ngiang di kepala Olivia sampai terbawa ke dalam mimp
Sewaktu Mulan baru mengadopsi Liam, Liam masih belum bisa bicara dan sehari-hari dirawat oleh pengasuh. Alhasil Liam tidak punya kesan yang mendalam terhadap orang tuanya. Tak lama dia sudah diadopsi oleh Mulan, sampai-sampai Liam bahkan tidak ingat dengan pengasuh yang dulu paling dekat dengannya. Orang yang paling dekat dengan Liam sekarang adalah keluarga Junaidi. Kebanyakan anak-anak akan dekat dengan siapa pun yang merawat mereka saat masih balita.“Tante Olivia, Russel benar akan baik-baik saja?” tanya Liam, seraya memiringkan badan dan mengelus-elus kepala Russel. Kemudian Liam meraba kepalanya sendiri untuk merasakan perbedaan suhu tubuh antara mereka berdua.“Russel baik-baik saja, kok. Badan dia juga kuat,” sahut Olivia.“Kalau Russel kena flu, aku bisa cek nadinya atau kasih dia obat.”“... kamu juga bisa cek nadi sama obat-obatan?”“Belum, tapi aku pernah lihat guruku cek nadi dan kasih obat ke pasiennya. Aku juga sering kena flu waktu baru sampai di Lembah Obat, aku tahu o
Keluarga Junaidi tidak akan pernah mempersulit pekerja mereka sendiri. Mereka selalu memperlakukan pekerja dengan sangat baik.“Pagi, iya aku sudah bangun. Semalaman aku nggak bisa tidur, jadi aku jalan-jalan keluar. Sekarang aku masih belum lapar, nanti kalau Mulan sudah bangun saja baru aku sarapan bareng dia,” kata Olivia.Sembari tetap memasang senyum di wajah, pelayan itu berkata, “Bu Olivia jangan lupa pakai jaket yang tebal. Pagi-pagi embunnya masih tebal, udaranya jadi lebih dingin.”“Iya, aku sudah pakai jaket satu lapis lagi.”“Bu Olivia hati-hati di jalan. Ingat untuk pulang begitu matahari terbit. Bu Mulan begitu liat matahari terbit langsung terbangun,” kata si pelayan.Jam biologis Mulan sangat tepat waktu. Dia akan selalu terbangun di jam yang sama, ketika matahari mulai bersinar di pagi hari.“Oke,” sahut Olivia tersenyum.Si pelayan pun mengantar Olivia ke depan pintu dan baru masuk ke dalam setelah Olivia menuruni tangga rumah. Suasana di dalam vila masih sangat sunyi
Hanya saja biasanya belum sampai dua menit bermain, mereka mulai berebut mainan. Sebagai kakak, Archie selalu mengalah kepada Audrey dan pada akhirnya pun menangis juga dan menarik perhatian orang dewasa. Kadang kala saat kalah dari Audrey, Archie akan menerjang adiknya. Mereka sudah bisa duduk, dan ketika perkelahian antara mereka memanas, salah satu akan menjungkal ke belakang. Archie sering menggunakan trik ini dan berhasil membuat adiknya terjatuh.Archie juga sering kali menggigit Audrey. Mereka berdua yang belum memiliki gigi pun saling menggigit satu sama lain. Sakit atau tidak hanya mereka berdua yang tahu. Entah itu saling dorong mendorong atau menggigit, pada akhirnya perkelahian kecil mereka selalu diakhiri dengan tangisan Archie.Saat Audrey terbangun dan melihat ibunya ada di samping, dia pasti akan mengikuti. Audrey ini nakalnya bukan main. Meski jarang menangis, bukan berarti dia tidak bisa menangis. Ketika dia merindukan ibunya atau ketika Mulan tidak mau dia mengikuti,
Mulan hanya khawatir Olivia masih belum terbiasa dengan lingkungan di vila ini, makanya sewaktu melihat Olivia sedang jalan-jalan di halaman, Mulan langsung menghampiri Olivia dan meninggalkan suami serta putranya yang masih belum bangun. Nanti saat Archie terbangun dan melihat ibunya sudah tidak ada, dia pasti akan memperlihatkan bakat menangisnya dan membuat seisi rumah terbangun. Tanpa alarm sekalipun, suara tangisan Archie di setiap harinya sudah cukup untuk membuat semua orang yang ada di dalam vila ini terbangun dari alam mimpi.Di siang hari biasanya pengasuh dan Yolanda yang merawat anak-anak. Mulan dan Yose sibuk kerja dan hanya sempat menemani anak-anak di pagi dan malam hari. Namun setiap kali Archie membuka mata di pagi hari dan tidak menemukan ibunya, dia pasti akan menangis untuk waktu yang sangat lama. Yose sampai mengeluh anaknya selalu menempel ke ibunya sampai-sampai dia sendiri tersingkirkan.Mulan hanya bisa menanggapi itu dengan pasrah. Dia tidak masalah tentang Yo
“Aku takut … aku takut mereka terluka atau kenapa-napa di sana. Aku juga membenci diri sendiri karena nggak bisa membantu. Yang aku bisa paling cuma menjaga Russel supaya kakakku nggak perlu khawatir selama dia di sana.”Situasi Olivia saat ini sama seperti Daniel. Khawatir, tetapi tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk membantu. Daniel bahkan sampai tidak berani menghubungi Odelina arena takut malah akan mengganggu.Mulan mengulurkan tangan menjabat tangan Olivia dan mengatakan sesuatu untuk menenangkan hatinya, “Mereka pasti baik-baik saja. Sebesar apa pun masalahnya pasti bisa mereka lewati.”Olivia mengerutkan bibir mengangguk, dan menggenggam pula tangan Mulan dengan erat. Seketika, kesunyian sesaat itu dipecahkan oleh suara tangisan yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga, yang kemudian diikuti oleh suara Yose yang berusaha untuk menghibur Archie.“Sudah, sudah, jangan nangis lagi. Ayo kita cari Mama. Bangun-bangun nggak lihat Mama langsung nangis. Cowok itu nggak boleh
“Aku nggak bisa kasih makan dia. Dikasih susu bubuk juga maunya kamu yang kasih. Kalau aku yang kasih, dia malah menolak seolah-olah aku mau kasih dia makan racun saja. Dasar pilih kasih,” ujar Yose mengeluhkan anaknya yang memiliki standar ganda.Padahal susu bubuk juga dia yang seduh, tetapi Archie tidak mau minum dan hanya mau minum ketika Mulan yang memberikannya. Kalau Mulan sedang tidak ada di rumah akan lebih mudah bagi Yose, karena begitu Archie lapar, dia akan minum terlepas dari siapa saja yang memberikannya. Meski cengeng, Archie ini cukup pintar.“Nanti biar aku yang kasih dia minum, kamu bawa Audrey balik ke kamar saja dulu. Di luar dingin,” kata Mulan.Mulan lihat-lihat Archie sudah mengenakan jaket tebal, jadi seharusnya dia tidak akan kedinginan meski berada di luar. Lantas Yose pun membawa Audrey masuk ke dalam, sembari sesekali menunduk untuk mencium pipi putri kesayangannya.Ketika menyaksikan Yose menggendong pergi Audrey, Olivia berkata kepada Mulan seraya terkekeh
Russel memanggil Olivia. Liam juga menyapa Olivia, lalu duduk bersama Russel di sebelah Mulan sambal menyaksikan Archie minum susu formula. Russel bermain dengan jari-jari kakinya, lalu Archie menendang ke arahnya. Russel tertawa cekikikan. Adiknya masih kecil dan tidak terlalu kuat, jadi tendangannya tidak terasa sakit. Setelah kedua anak kecil itu kenyang, mereka diserahkan kepada pengasuh. Pengasuh menggendong mereka dan meletakkannya di kereta bayi, lalu mendorong mereka keluar untuk berjalan-jalan.Hal ini dilakukan agar nanti ketika majikannya itu pergi, kedua bayi itu tidak akan menangis. Mulan dan Olivia berencana membawa anak-anak bermain ke taman bermain anak-anak, tetapi mereka tidak membawa si kembar karena masih terlalu kecil. Taman bermain terlalu ramai, sehingga dikhawatirkan mereka tidak bisa merawatnya dengan baik. Di Vila Ferda suasananya sangat ramai, sementara di Vila Permai, suasananya masih tenang. Keluarga Adhitama untuk saat ini belum ada anak kecil. Anak pa
“Yang namanya anak kecil memang begitu. Di umur segini dia pasti penasaran banget sama setiap barang yang dia pegang. Begitu kamu ganti baju yang lebih meriah dikit juga mereka pasti bakal terus menatap kamu,” kata Olivia tersenyum. “Merawat anak kecil memang merepotkan, tapi waktu mereka bermanja sewaktu di gendong dan manggil kamu ‘Mama’ dengan nada yang menggemaskan, kamu merasa bahagia.”Sambil memeluk Archie yang lagi-lagi memanjat meja, Mulan menyahut, “Benar juga. Setelah aku sibuk kerja seharian dan pulang ke rumah, rasa capekku langsung hilang begitu aku memeluk mereka. Rasanya capek yang aku rasakan selama seharian terbayar.”Mulan menunduk untuk mencium wajah anaknya. Saat dicium, Archie juga balas tersenyum ke Mulan, lalu memeluk lehernya dan menggesekkan wajahnya. Olivia sangat iri melihat kedekatan mereka berdua.“Olivia, kamu jangan iri, ya. Beberapa bulan lagi anak kamu sudah lahir. Kamu juga bakal merasa bahagia. Semoga anak kamu nggak bandel saja,” ucap Mulan tertawa.
“Aku nggak bisa kasih makan dia. Dikasih susu bubuk juga maunya kamu yang kasih. Kalau aku yang kasih, dia malah menolak seolah-olah aku mau kasih dia makan racun saja. Dasar pilih kasih,” ujar Yose mengeluhkan anaknya yang memiliki standar ganda.Padahal susu bubuk juga dia yang seduh, tetapi Archie tidak mau minum dan hanya mau minum ketika Mulan yang memberikannya. Kalau Mulan sedang tidak ada di rumah akan lebih mudah bagi Yose, karena begitu Archie lapar, dia akan minum terlepas dari siapa saja yang memberikannya. Meski cengeng, Archie ini cukup pintar.“Nanti biar aku yang kasih dia minum, kamu bawa Audrey balik ke kamar saja dulu. Di luar dingin,” kata Mulan.Mulan lihat-lihat Archie sudah mengenakan jaket tebal, jadi seharusnya dia tidak akan kedinginan meski berada di luar. Lantas Yose pun membawa Audrey masuk ke dalam, sembari sesekali menunduk untuk mencium pipi putri kesayangannya.Ketika menyaksikan Yose menggendong pergi Audrey, Olivia berkata kepada Mulan seraya terkekeh
“Aku takut … aku takut mereka terluka atau kenapa-napa di sana. Aku juga membenci diri sendiri karena nggak bisa membantu. Yang aku bisa paling cuma menjaga Russel supaya kakakku nggak perlu khawatir selama dia di sana.”Situasi Olivia saat ini sama seperti Daniel. Khawatir, tetapi tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk membantu. Daniel bahkan sampai tidak berani menghubungi Odelina arena takut malah akan mengganggu.Mulan mengulurkan tangan menjabat tangan Olivia dan mengatakan sesuatu untuk menenangkan hatinya, “Mereka pasti baik-baik saja. Sebesar apa pun masalahnya pasti bisa mereka lewati.”Olivia mengerutkan bibir mengangguk, dan menggenggam pula tangan Mulan dengan erat. Seketika, kesunyian sesaat itu dipecahkan oleh suara tangisan yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga, yang kemudian diikuti oleh suara Yose yang berusaha untuk menghibur Archie.“Sudah, sudah, jangan nangis lagi. Ayo kita cari Mama. Bangun-bangun nggak lihat Mama langsung nangis. Cowok itu nggak boleh
Mulan hanya khawatir Olivia masih belum terbiasa dengan lingkungan di vila ini, makanya sewaktu melihat Olivia sedang jalan-jalan di halaman, Mulan langsung menghampiri Olivia dan meninggalkan suami serta putranya yang masih belum bangun. Nanti saat Archie terbangun dan melihat ibunya sudah tidak ada, dia pasti akan memperlihatkan bakat menangisnya dan membuat seisi rumah terbangun. Tanpa alarm sekalipun, suara tangisan Archie di setiap harinya sudah cukup untuk membuat semua orang yang ada di dalam vila ini terbangun dari alam mimpi.Di siang hari biasanya pengasuh dan Yolanda yang merawat anak-anak. Mulan dan Yose sibuk kerja dan hanya sempat menemani anak-anak di pagi dan malam hari. Namun setiap kali Archie membuka mata di pagi hari dan tidak menemukan ibunya, dia pasti akan menangis untuk waktu yang sangat lama. Yose sampai mengeluh anaknya selalu menempel ke ibunya sampai-sampai dia sendiri tersingkirkan.Mulan hanya bisa menanggapi itu dengan pasrah. Dia tidak masalah tentang Yo
Hanya saja biasanya belum sampai dua menit bermain, mereka mulai berebut mainan. Sebagai kakak, Archie selalu mengalah kepada Audrey dan pada akhirnya pun menangis juga dan menarik perhatian orang dewasa. Kadang kala saat kalah dari Audrey, Archie akan menerjang adiknya. Mereka sudah bisa duduk, dan ketika perkelahian antara mereka memanas, salah satu akan menjungkal ke belakang. Archie sering menggunakan trik ini dan berhasil membuat adiknya terjatuh.Archie juga sering kali menggigit Audrey. Mereka berdua yang belum memiliki gigi pun saling menggigit satu sama lain. Sakit atau tidak hanya mereka berdua yang tahu. Entah itu saling dorong mendorong atau menggigit, pada akhirnya perkelahian kecil mereka selalu diakhiri dengan tangisan Archie.Saat Audrey terbangun dan melihat ibunya ada di samping, dia pasti akan mengikuti. Audrey ini nakalnya bukan main. Meski jarang menangis, bukan berarti dia tidak bisa menangis. Ketika dia merindukan ibunya atau ketika Mulan tidak mau dia mengikuti,
Keluarga Junaidi tidak akan pernah mempersulit pekerja mereka sendiri. Mereka selalu memperlakukan pekerja dengan sangat baik.“Pagi, iya aku sudah bangun. Semalaman aku nggak bisa tidur, jadi aku jalan-jalan keluar. Sekarang aku masih belum lapar, nanti kalau Mulan sudah bangun saja baru aku sarapan bareng dia,” kata Olivia.Sembari tetap memasang senyum di wajah, pelayan itu berkata, “Bu Olivia jangan lupa pakai jaket yang tebal. Pagi-pagi embunnya masih tebal, udaranya jadi lebih dingin.”“Iya, aku sudah pakai jaket satu lapis lagi.”“Bu Olivia hati-hati di jalan. Ingat untuk pulang begitu matahari terbit. Bu Mulan begitu liat matahari terbit langsung terbangun,” kata si pelayan.Jam biologis Mulan sangat tepat waktu. Dia akan selalu terbangun di jam yang sama, ketika matahari mulai bersinar di pagi hari.“Oke,” sahut Olivia tersenyum.Si pelayan pun mengantar Olivia ke depan pintu dan baru masuk ke dalam setelah Olivia menuruni tangga rumah. Suasana di dalam vila masih sangat sunyi
Sewaktu Mulan baru mengadopsi Liam, Liam masih belum bisa bicara dan sehari-hari dirawat oleh pengasuh. Alhasil Liam tidak punya kesan yang mendalam terhadap orang tuanya. Tak lama dia sudah diadopsi oleh Mulan, sampai-sampai Liam bahkan tidak ingat dengan pengasuh yang dulu paling dekat dengannya. Orang yang paling dekat dengan Liam sekarang adalah keluarga Junaidi. Kebanyakan anak-anak akan dekat dengan siapa pun yang merawat mereka saat masih balita.“Tante Olivia, Russel benar akan baik-baik saja?” tanya Liam, seraya memiringkan badan dan mengelus-elus kepala Russel. Kemudian Liam meraba kepalanya sendiri untuk merasakan perbedaan suhu tubuh antara mereka berdua.“Russel baik-baik saja, kok. Badan dia juga kuat,” sahut Olivia.“Kalau Russel kena flu, aku bisa cek nadinya atau kasih dia obat.”“... kamu juga bisa cek nadi sama obat-obatan?”“Belum, tapi aku pernah lihat guruku cek nadi dan kasih obat ke pasiennya. Aku juga sering kena flu waktu baru sampai di Lembah Obat, aku tahu o
Sesaat kemudian, Olivia keluar dari kamar mandi dan duduk kembali ke kasurnya. Dia sudah tidak bisa tidur lagi karena bermimpi bertemu dengan kedua orang tuanya. Apakah mereka di sana sudah berkumpul dengan Kakek Nenek? Apakah mereka semua bahagia di alam sana? Apa di alam sana mereka dapat mengetahui seperti apa situasi yang Odelina dan Stefan alami saat ini?Seketika Olivia tersenyum pahit. Orang yang sudah mati ibarat lampu yang padam, mana mungkin mereka masih bisa mengetahui apa saja yang terjadi di dunia? Kalaupun mereka di sana tahu Odelina dan Stefan sedang menghadapi bahaya yang serius, mereka juga tidak bisa membantu apa-apa.Alasan mengapa Olivia memimpikan kedua orang tua dan kakek neneknya adalah mungkin karena disiang harinya, dia selalu memikirkan tentang apa yang terjadi di Cianter, memikirkan bagaimana nasib tragis kakek neneknya, serta kecelakan mobil yang dialami kedua orang tuanya. Dua kejadian itu terus terngiang-ngiang di kepala Olivia sampai terbawa ke dalam mimp