Share

Bab 3543

Penulis: Anggur
“Anak-anak nggak perlu takut gemuk. Aktif dan banyak olahraga, berat badan cepat turun. Liam juga sempat jadi gemuk, tapi hanya sebentar saja sudah turun berat badannya. Apalagi Russel latihan bela diri. Selama dia nggak makan berlebihan, berat badannya nggak akan naik.”

“Olivia, Kellin benar. Mereka suka keramaian. Sekalipun aku nggak ajak mereka, mereka juga akan pergi sendiri. Kamu nggak perlu merasa utang budi terlalu banyak padaku.”

Mulan menghibur Olivia dan berkata kepadanya untuk tidak terlalu mengkhawatirkan situasi di Kota Cianter. Olivia juga tidak perlu merasa berutang budi pada Mulan hanya karena Mulan meminta kakak dan kakak iparnya pergi ke Kota Cianter. Dia hanya memberi kesempatan kepada kakak dan kakak iparnya pergi bersenang-senang.

“Iya, aku nggak khawatir. Aku akan tunggu kakakku pulang dan rayakan Tahun Baru bersama,” kata Olivia sambil menganggukkan kepala.

Dulu Stefan sengaja membawa Olivia ke sini agar dia bisa berteman dengan Mulan dan yang lainnya. Sekarang O
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3544

    “Tepat sekali. Dia belajar dari teman-temannya,” kata Olivia.“Tante.”“Mama.”Liam dan Russel sedang berlari mendekat dan memanggil Olivia dan Mulan secara bersamaan.“Liam, dari mana kamu dapatkan kincir angin?” tanya Mulan yang jelas-jelas sudah tahu.“Russel yang kasih. Ma, lihat kincir anginku bagus, nggak? Seru sekali. Hari ini anginnya kuat, cocok untuk main kincir angin. Coba ada layang-layang.”Liam sangat senang ketika menerima hadiah dari Russel. Dia pun berkata dengan tidak sabar kepada Mulan, “Ma, Russel kasih aku banyak banget mainan. Ada mainan, ada makanan, juga ada buku.”Mulan membelai kepala Liam dan bertanya, “Kamu sudah bilang terima kasih pada Russel? Kamu sudah kasih hadiah yang kamu siapkan untuk Russel?”“Aku sudah bilang terima kasih kepada Russel. Aku juga sudah kasih hadiahku ke Russel. Russel sangat suka,” jawab Liam.“Tante Mulan, aku sangat suka hadiah dari Liam,” ujar Russel ikut menimpali.Hadiah yang diberikan Liam adalah barang-barang yang tidak bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3545

    Hari berlalu dengan cepat. Dalam sekejap mata, hari sudah malam. Olivia hanya beristirahat sebentar pada siang hari. Sore harinya, dia jadi pengikut Kellin. Dia melihat Kellin mengemas barang. Kellin memasukkan banyak obat yang Olivia tidak tahu namanya ke dalam koper. Semakin lama melihatnya, Olivia merasa semakin tegang.“Ini obat yang selalu aku bawa saat bepergian. Sudah terbiasa bawa. Kamu nggak usah pikir yang macam-macam,” jelas Kellin.“Selain itu, aku harus bawa semua obat-obat yang setiap hari diminum Kakek Setya. Obatnya sudah hampir habis.”Olivia mengatupkan bibir dan tidak bicara. Kellin berdiri dan menepuk bahu Olivia, lalu berkata, “Kalau kamu benar-benar khawatir, kamu ikut saja aku ke sana.”“Kellin.” Mulan memanggil nama Kellin.Olivia memang berada di sini, tapi pikirannya sudah terbang ke Kota Cianter. Bisa-bisanya Kellin bilang akan bawa Olivia ke sana. Membawa Olivia ke sana hanya akan membuat perhatian Stefan dan yang lainnya terbagi, rencana mudah menjadi kacau

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1

    Cuaca di Mambera pada bulan Oktober masih sangat panas. Orang-orang hanya bisa merasakan sedikit kesejukan di pagi dan malam hari.Olivia Hermanus bangun pagi-pagi sekali, membuatkan sarapan untuk satu keluarga kakaknya yang beranggotakan tiga orang, lalu mengambil Kartu Keluarga dan pergi diam-diam.“Mulai sekarang, semua biaya patungan. Mau itu biaya hidup, cicilan KPR, cicilan mobil, semuanya patungan! Adikmu tinggal di rumah kita. Minta dia bayar setengah. Apa gunanya memberi kita 4 juta sebulan? Apa bedanya itu dengan makan dan tidur gratis?”Inilah kata-kata yang Olivia dengar keluar dari mulut kakak iparnya ketika kakaknya dan kakak iparnya bertengkar tadi malam.Dia harus keluar dari rumah kakaknya.Namun, kalau dia tidak ingin membuat kakaknya mengkhawatirkannya, hanya ada satu jalan, yaitu menikah.Dia ingin menikah dalam waktu singkat, tapi dia bahkan tidak punya pacar. Jadi, dia memutuskan untuk menyetujui permintaan Nenek Sarah, wanita tua yang pernah dia tolong sebelumnya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2

    “Aku sudah menyetujuinya, jadi aku nggak akan menarik balik kata-kataku.”Olivia juga sudah memikirkannya selama beberapa hari sebelum mengambil keputusan ini. Jadi, dia tidak akan mundur.Mendengar perkataan Olivia, Stefan juga tidak berusaha membujuknya lagi. Pria itu mengeluarkan kartu identitasnya dan meletakkannya di depan staf Kantor Urusan Agama.Olivia juga melakukan hal yang sama.Keduanya dengan cepat menyelesaikan proses pembuatan buku nikah, yang memakan waktu kurang dari sepuluh menit.Setelah menerima buku nikah dari staf, Stefan mengeluarkan satu set kunci yang telah dia siapkan sebelumnya dari saku celananya. Dia kemudian menyerahkannya kepada Olivia dan berkata, “Rumah yang aku beli ada di Lotus Residence. Kata Nenek, kamu membuka sebuah toko buku di depan SMP Negeri Kota Mambera. Rumahku nggak jauh dari sana. Kalau naik bus, kamu bisa sampai ke sana dalam sepuluh menit.”“Kamu punya SIM, nggak? Kalau punya, beli satu mobil saja. Aku bisa membantumu membayar DP, lalu k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3

    “Nek, tentu.” Olivia menanggapi dengan santai.Meski Nenek Sarah memperlakukannya dengan sangat baik, Stefan adalah cucunya sendiri, sedangkan dirinya hanya seorang cucu menantu. Kalau mereka bertengkah, memangnya keluarga Adhitama akan memihak padanya?Olivia tidak percaya.Sama seperti mertua kakaknya.Sebelum menikah, mereka begitu baik kepada kakaknya. Saking baiknya, putri kandung mereka sampai cemburu.Setelah menikah, mertua kakaknya berubah. Setiap kali kakaknya dan suaminya bertengkar, ibu mertua kakaknya pasti akan bilang bahwa kakaknya bukan istri yang baik.Jadi, anak adalah keluarga sendiri, sedangkan menantu adalah orang luar.“Kamu mau pergi kerja, ‘kan? Kalau begitu Nenek nggak ganggu lagi, deh. Nenek akan menyuruh Stefan untuk menjemputmu dan makan malam bersamamu nanti.”“Nek, tokoku tutupnya malam. Aku mungkin nggak bisa pulang untuk makan. Gimana kalau di akhir pekan?”Sekolah libur di akhir pekan. Bagi toko buku seperti miliknya yang bergantung pada murid sekolah u

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4

    “Kak, Kakak sendiri yang bilang, itu properti yang dimilikinya sebelum menikah. Aku nggak membayar sepeser pun. Nggak masuk akal dong kalau memintanya menambahkan namaku di dalam sertifikat rumah. Hal ini nggak usah dibahas lagi.”Begitu mereka selesai mengurus buku nikah, Stefan langsung memberi Olivia kunci rumahnya. Olivia bisa langsung pindah dan tinggal di sana. Ini sudah membantunya dalam masalah tempat tinggal. Sudah sangat bagus.Dia tidak akan meminta Stefan untuk menambahkan namanya ke sertifikat rumah. Namun, kalau Stefan yang berinisiatif sendiri untuk menambahkan namanya, dia tidak akan menolak, karena mereka adalah suami istri, dan mereka akan hidup bersama seumur hidup.Odelina sebenarnya juga hanya bilang saja. Dia tahu adiknya orangnya mandiri dan tidak rakus akan uang. Jadi, dia juga tidak mempermasalahkan hal ini lebih lanjut.Setelah diinterogasi dengan banyak pertanyaan, Olivia akhirnya bisa keluar dari rumah kakaknya.Kakaknya ingin mengantarnya ke Lotus Residence

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 5

    Stefan berkata dengan acuh tak acuh, “Lanjutkan rapatnya.”Orang yang duduk paling dekat dengannya adalah adik sepupunya, yaitu cucu kedua dari keluarga Adhitama yang bernama Calvin Adhitama.Calvin mencondongkan badan dan bertanya dengan suara rendah, “Bro, aku mendengar apa yang Nenek katakan padamu. Apa kamu benar-benar sudah menikahi wanita bernama Olivia itu?”Stefan memberinya tatapan tajam.Calvin menyentuh hidungnya, duduk tegak, dan tidak berani bertanya lagi.Namun, dia sangat simpati pada kakak sepupunya ini.Meskipun cucu-cucu dari keluarga Adhitama tidak perlu menikah dengan keluarga kaya lain untuk memperkuat pengaruh mereka, istri kakak sepupunya ini tidak berasal dari latar belakang yang sama dengan mereka. Itu semua hanya karena nenek mereka menyukai wanita bernama Olivia itu, lalu menyuruh Kak Stefan untuk menikahi wanita itu. Kak Stefan benar-benar kasihan.Calvin lagi-lagi menatap kakak sepupunya itu dengan prihatin.Untungnya, dia bukan cucu pertama. Kalau tidak, d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 6

    Olivia tersenyum dan berkata, “Kakak sepupumu kan sudah punya pacar. Masa aku memintanya untuk menikahiku? Lagi pula, aku sudah menikah dengan pria itu, sudah terlambat untuk menyesalinya! Tapi, kamu harus merahasiakan hal ini, ya. Jangan sampai kakakku tahu yang sebenarnya. Kalau nggak, dia akan sedih.”Junia, “....”Temannya satu ini benar-benar berani.“Tokoh utama wanita di novel-novel biasanya menikah dengan miliarder. Oliv, apa suamimu itu juga miliarder?”Olivia memukul temannya itu dengan pelan dan berkata sambil tersenyum, “Kamu pasti sudah membaca semua novel di toko kita ini, ‘kan? Kamu berkhayal, ya? Mana bisa sembarangan menikah dengan miliarder. Kamu pikir di dunia ini ada banyak miliarder?”Junia menyentuh bagian tubuhnya yang dipukul pelan oleh Olivia. Dia pikir, perkataan temannya itu juga benar. Dia pun menghela napas pelan dan bertanya lagi, “Rumah suamimu di mana?”“Lotus Residence.”“Kalau begitu, lumayan. Lingkungannya bagus, jalur transportasinya juga oke, dan ng

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3545

    Hari berlalu dengan cepat. Dalam sekejap mata, hari sudah malam. Olivia hanya beristirahat sebentar pada siang hari. Sore harinya, dia jadi pengikut Kellin. Dia melihat Kellin mengemas barang. Kellin memasukkan banyak obat yang Olivia tidak tahu namanya ke dalam koper. Semakin lama melihatnya, Olivia merasa semakin tegang.“Ini obat yang selalu aku bawa saat bepergian. Sudah terbiasa bawa. Kamu nggak usah pikir yang macam-macam,” jelas Kellin.“Selain itu, aku harus bawa semua obat-obat yang setiap hari diminum Kakek Setya. Obatnya sudah hampir habis.”Olivia mengatupkan bibir dan tidak bicara. Kellin berdiri dan menepuk bahu Olivia, lalu berkata, “Kalau kamu benar-benar khawatir, kamu ikut saja aku ke sana.”“Kellin.” Mulan memanggil nama Kellin.Olivia memang berada di sini, tapi pikirannya sudah terbang ke Kota Cianter. Bisa-bisanya Kellin bilang akan bawa Olivia ke sana. Membawa Olivia ke sana hanya akan membuat perhatian Stefan dan yang lainnya terbagi, rencana mudah menjadi kacau

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3544

    “Tepat sekali. Dia belajar dari teman-temannya,” kata Olivia.“Tante.”“Mama.”Liam dan Russel sedang berlari mendekat dan memanggil Olivia dan Mulan secara bersamaan.“Liam, dari mana kamu dapatkan kincir angin?” tanya Mulan yang jelas-jelas sudah tahu.“Russel yang kasih. Ma, lihat kincir anginku bagus, nggak? Seru sekali. Hari ini anginnya kuat, cocok untuk main kincir angin. Coba ada layang-layang.”Liam sangat senang ketika menerima hadiah dari Russel. Dia pun berkata dengan tidak sabar kepada Mulan, “Ma, Russel kasih aku banyak banget mainan. Ada mainan, ada makanan, juga ada buku.”Mulan membelai kepala Liam dan bertanya, “Kamu sudah bilang terima kasih pada Russel? Kamu sudah kasih hadiah yang kamu siapkan untuk Russel?”“Aku sudah bilang terima kasih kepada Russel. Aku juga sudah kasih hadiahku ke Russel. Russel sangat suka,” jawab Liam.“Tante Mulan, aku sangat suka hadiah dari Liam,” ujar Russel ikut menimpali.Hadiah yang diberikan Liam adalah barang-barang yang tidak bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3543

    “Anak-anak nggak perlu takut gemuk. Aktif dan banyak olahraga, berat badan cepat turun. Liam juga sempat jadi gemuk, tapi hanya sebentar saja sudah turun berat badannya. Apalagi Russel latihan bela diri. Selama dia nggak makan berlebihan, berat badannya nggak akan naik.”“Olivia, Kellin benar. Mereka suka keramaian. Sekalipun aku nggak ajak mereka, mereka juga akan pergi sendiri. Kamu nggak perlu merasa utang budi terlalu banyak padaku.”Mulan menghibur Olivia dan berkata kepadanya untuk tidak terlalu mengkhawatirkan situasi di Kota Cianter. Olivia juga tidak perlu merasa berutang budi pada Mulan hanya karena Mulan meminta kakak dan kakak iparnya pergi ke Kota Cianter. Dia hanya memberi kesempatan kepada kakak dan kakak iparnya pergi bersenang-senang.“Iya, aku nggak khawatir. Aku akan tunggu kakakku pulang dan rayakan Tahun Baru bersama,” kata Olivia sambil menganggukkan kepala.Dulu Stefan sengaja membawa Olivia ke sini agar dia bisa berteman dengan Mulan dan yang lainnya. Sekarang O

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3542

    Setelah dua tahun mengembangkan diri, Odelina telah menjadi lebih baik dari sebelumnya dan memiliki aura seperti tantenya.Untuk sejenak, Mulan tidak tahu harus berkata apa. Olivia menoleh ke arah Kellin dan bertanya, “Kellin, kamu kapan berangkat ke Kota Mambera? Malam ini atau besok?”“Malam ini. Kakek Setya sudah nggak sabar. Dia sudah menunggu datangnya hari ini selama puluhan tahun. Itu yang buat dia bisa bertahan hidup sampai saat ini.” Usai berkata, Kellin tersenyum dan bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku mau ke sana?”“Gurumu sudah pulang. Dia nggak mungkin bisa langsung pergi. Sedangkan Kakek Setya sudah tua, punya banyak penyakit bawaan. Dia nggak bisa jauh-jauh dari dokter. Gurumu nggak ikut, berarti kamu yang ikut. Tanpa bertanya pun semua orang bisa tebak. Yang lain bilang besok pamit mau pulang. Sebenarnya mereka pergi ke Kota Cianter.”Tidak seorang pun yang memberitahu Olivia tentang hal itu. Dia menebak dan menganalisis semuanya sendiri.“Olivia, kamu benar-benar pint

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3541

    Kellin telah “diberi pelajaran” oleh gurunya. Dia berjanji kepada gurunya kalau dia tidak akan menggigit Tiano lagi. Masala akhirnya baru selesai. Saat Tiano kembali ke pelukan ibunya, anak itu tersenyum lebar pada ibunya, yang membuat hati Kellin langsung meleleh.Tidak heran kalau sang guru melimpahkan seluruh kasih sayangnya kepada Tiano. Sungguh, anak itu sangat menggemaskan. Keluarga Junaidi telah menyiapkan makan siang. Setelah duduk sebentar, semua orang masuk ke ruang makan untuk makan bersama.Selesai makan, Mulan dan Kellin menemani Olivia jalan-jalan di halaman untuk membantu pencernaan makanan. Olivia kuat makan, tapi selesai makan dia merasa perutnya kembung, perlu jalan-jalan sebentar. Setelah makanan tercerna, dia ingin makan lagi.“Di usia kandung segini, janin dalam tahap perkembangan pesat, butuh banyak nutrisi. Makanya kamu jadi cepat lapar. Semua ibu hamil seperti itu. Sering makan tapi dalam porsi kecil. Waktu itu aku makan lebih banyak dari kamu. Setelah melahirka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3540

    Russel dengan percaya diri berkata, "Aku ini sangat imut, jadi aku tahu semua orang pasti merindukanku!" "Anak ini makin lama makin narsis," kata Olivia sambil meledek keponakannya. Mulan tertawa dan mengambil putranya dari pelukan ibu mertuanya. "Russel nggak salah. Dia dan Liam memang sebanding." Ucapannya memiliki dua makna. Kedua anak kecil itu memang sama-sama pintar dan menggemaskan, tetapi mereka juga sama-sama nakal."Terutama Liam. Mulan merasa anak angkatnya ini makin dewasa sejak kembali kali ini. Dia masih kecil, tetapi pikirannya sudah sangat matang. Dengan beberapa guru yang tidak peduli norma duniawi mendidiknya, mereka pun tidak bisa menilai Liam dengan standar umum. "Aku dan Liam adalah teman baik, saudara seperjuangan. Om bilang, sejak kecil kami selalu bermain bersama, jadi kami ini sahabat sejati dan saudara sehidup semati," kata Russel dengan bangga. Liam dan Russel duduk di samping Kellin karena dia sedang menggendong Audrey. Para orang dewasa di ruangan itu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3539

    Olivia tersenyum, "Anak-anak memang seperti itu. Dalam hidup ini, masa yang paling bahagia dan tanpa beban adalah masa kanak-kanak. Saat mereka bertambah besar dan mulai bersekolah, mereka akan menghadapi tekanan belajar dan nggak bisa lagi sebebas dan seceria sekarang." Mulan mengangguk setuju. "Itu benar, aku bahkan ingin kembali ke masa kecil. Waktu masih jadi anak kecil, rasanya sangat menyenangkan." Saat kecil, dia adalah anak kesayangan di keluarganya. Semua orang memanjakannya, bahkan lebih bahagia dibandingkan anak angkat mereka. Liam harus belajar ilmu medis dan seni bela diri. Sementara sebelum masuk sekolah dasar, Mulan hanya bermain sepanjang waktu. Olivia berkata padanya, "Ucapanmu itu sebaiknya jangan terlalu keras, jangan sampai Yose mendengarnya. Nanti dia malah mengira kamu merasa nggak bahagia setelah menikah dengannya, lalu dia akan memikirkan berbagai cara untuk membuatmu senang." Mulan secara refleks menoleh ke arah Yose. Seolah memiliki telepati, lelaki itu j

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3538

    Anak perempuan memang sangat menggemaskan. Anak perempuan juga lebih patuh dibandingkan anak laki-laki, tidak terlalu nakal. Ibu mertuanya berkata, “Bukannya bilang nggak mau punya anak kedua? Kalau mau lagi, sebaiknya tunggu beberapa tahun lagi. Nanti setelah Tiano masuk taman kanak-kanak, baru kalian coba punya anak kedua.” Dia tidak mempermasalahkan berapa banyak anak yang ingin dimiliki oleh menantunya. Tidak ikut campur, tidak mendesak mereka untuk memiliki anak. Anak-anaknya sudah dewasa, mereka punya pemikiran sendiri. Asalkan mereka tahu apa yang mereka lakukan, itu sudah cukup. Selama anak-anaknya merasa bahagia, dia tidak peduli apakah mereka menikah atau tidak, memiliki anak atau tidak, dan berapa banyak anak yang ingin mereka miliki.“Ya, sekarang belum saatnya memiliki anak lagi. Sekarang pun aku nggak ada waktu untuk hamil dan melahirkan,” kata Kellin. Dia teringat bahwa malam ini dia harus berangkat ke Mambera, menemani Setya ke Cianter. Setiap hari dia sibuk ke san

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3537

    Kellin tersenyum dan berkata, "Archie, Tante Kelli nggak bisa menggendong kamu, duduk saja dulu dan mainkan mainanmu." Archie yang sudah mengulurkan tangan tetapi tidak digendong langsung tidak senang dan mulai berteriak ke arah Kellin. "Wah, sekarang kalau nggak digendong, sudah bisa protes, ya?" Kellin tertawa, lalu melepaskan satu tangan dan meraih pinggang Archie, menggendongnya juga. Begitu digendong, bocah itu melihat adiknya masih memegang mainan di tangannya. Dengan sikap dominan, dia langsung mengulurkan tangan untuk merebutnya. Audrey menggenggam erat mainannya, tidak membiarkan kakaknya merebutnya. Archie tetap berusaha merebut, tetapi Audrey lebih kuat. Dia menarik mainannya kembali dengan sekuat tenaga, lalu langsung mengayunkannya ke arah kakaknya. Archie yang terkena pukulan beberapa kali dengan mainan itu, langsung merengut, matanya memerah, bersiap untuk menangis keras-keras. "Bibi, cepat gendong Archie, dia mau menangis!" Kellin paling takut jika anak-anak menan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status