Kalau bukan karena campur tangan Odelina, Fani tidak akan mati. Sekalipun kematian Fani disebabkan oleh banyak faktor, Ivan juga tidak bisa dan tidak berani melakukan apa pun pada ibu serta adiknya. Oleh karena itu, dia hanya bisa melampiaskannya kepada Odelina.Di belakang Odelina ada tiga keluarga besar. Namun, keluarga Adhitama, keluarga Lumanto dan keluarga Sanjaya berada di Kota Mambera. Di sini Kota Cianter. Selama Ivan tidak melakukannya secara terang-terangan, maka tidak akan ada masalah.Felicia tidak tahu apa yang dipikirkan kakaknya. Dia berjalan keluar dari gedung kantor. Baru saja masuk ke mobil, Felicia menerima hasil penyelidikan yang dikirim oleh Vandi. Setelah melihat hasil penyelidikan, Felicia bersikap seperti biasa saja. Dia mengemudikan mobilnya keluar dan meninggalkan perusahaan.Beberapa menit kemudian, Vandi menelepon. Felicia menepikan mobilnya dan mengangkat telepon dari Vandi.“Bu Felicia, Pak Ivan adalah dalang dibalik kejadian dua mobil yang menabrak Bu Ode
Setelah terdiam sejenak, Vandi berkata, “Ada penemuan baru di Kota Mambera. Sekarang saya belum tahu jelas. Coba lihat apakah Odelina akan ungkapkan sedikit informasi ke Bu Felicia.”“Nggak masalah dia ungkapkan atau nggak. Bagaimanapun juga, kami berdua saingan. Jujur saja, aku berani percaya dia, tapi dia nggak berani percaya padaku sepenuhnya. Jika dia berani percaya padaku sepenuhnya, dia nggak cocok untuk ambil alih keluarga Gatara.”Sebelum kebenaran tentang kematian kakak dan adik ibunya terungkap, Felicia tidak akan menyerahkan keluarga Gatara kepada siapa pun. Dia pernah bilang, jika benar ibunya yang membunuh kedua tantenya, dia akan kerja sama dengan Odelina dan mengembalikan semuanya kepada keturunan tantenya. Felicia akan pergi jauh dan tidak akan memberikan masalah atau ancaman apa pun terhadap Odelina.Kalau kedua tantenya meninggal murni karena kecelakaan, maka Odelina harus bersaing dengan Felicia untuk mendapatkan posisi sebagai kepala keluarga. Jika Odelina bisa mele
Sekalipun Felicia tidak ikut serta dalam persaingan keluarga Gatara, dia tetap terlibat dalam pertarungan dunia bisnis. Orang yang terjun ke dunia bisnis hanya sedikit yang benar-benar baik. Orang yang berbisnis pasti licik, yang tidak licik tidak bisa berbisnis.Setelah Felicia memulai bisnisnya sendiri, dia sudah bekerja keras sampai ke titik dia berada saat ini. Dia juga sudah melewati berbagai pertarungan. Banyak pabrik dan perusahaan kecil yang tidak dapat bersaing dengan perusahaannya. Pada akhirnya, mereka tidak mendapat pesanan dan bangkrut. Banyak perusahaan-perusahaan kecil ditutup. Di dunia ini, hanya mereka yang kuat yang akan bertahan hidup.“Saya akan cari tahu. Kalau Bu Yuna benar-benar temukan asisten itu, saya rasa dia akan segera datang ke sini,” kata Vandi.Jika kepala keluarga sebelumnya benar-benar dibunuh oleh Patricia, bagaimana mungkin Yuna tidak membalaskan dendam orang tuanya? Itu kejadian puluhan tahun yang lalu. Patricia mungkin tidak akan dijatuhi hukuman m
Orang yang berani menyerang Felicia hanyalah ketiga kakak dan juga ayahnya. Selain mereka, tidak akan ada yang berani sembarang menyerangnya.“Baik. Saya akan selesaikan pekerjaan saya lebih cepat. Nanti saya pergi jemput Bu Felicia.”Felicia tidak menolak. Setelah mengakhiri panggilan telepon, Felicia terdiam sejenak. Dia merasa dirinya semakin tergantung pada Vandi. Dia semakin tidak bisa meninggalkan pria itu. Selain itu, Vandi adalah satu-satunya orang yang bisa dia percayai.Felicia mengirim pesan kepada Odelina dan bertanya apakah Odelina sudah tiba. Dia juga memberitahu Odelina kalau dia akan segera tiba. Odelina segera membalas pesan. Odelina bilang dia sudah sampai di perusahaan Felicia. Seorang manajer yang menyambutnya. Felicia membalas dengan emotikon oke. Setelah menyimpan kembali ponselnya, Felicia menyalakan kembali mobilnya dan segera melaju pergi.Empat puluh menit kemudian, mobil Felicia tiba di perusahaannya sendiri. Perusahaannya berkembang dengan baik dan telah men
Nando tidak tahu mengapa Odelina datang. Oleh karena itu, dia menjamu Odelina dengan hati-hati.“Ada sedikit urusan, jadi terlambat.” Felicia memberikan penjelasan dengan suara pelan.Kemudian, Felicia berjalan ke ruang VIP. Dia pun melihat Odelina dan rombongan pengawalnya duduk di sana, dengan secangkir teh di depan mereka. Namun, mereka tampaknya sama sekali tidak menyentuh cangkir teh tersebut.Begitu melihat Felicia datang, Odelina tersenyum dan berkata, “Kalau kamu sibuk, kamu nggak perlu datang ke sini. Kita bisa bicara lewat telepon.”Felicia juga tersenyum. “Manusia boleh berencana, Langit yang menentukan. Baru mau keluar, kakakku datang ke ruanganku. Ada dokumen yang perlu aku tandatangani. Habis itu, dia ngomong ini ngomong itu. Terus telepon mamaku sebentar. Makanya aku terlambat, buat kamu menunggu lama.”“Nggak apa-apa. Aku nggak menunggu lama.”Odelina berdiri. Setelah Felicia mendekat, mereka berdua duduk kembali. Nando juga menuangkan secangkir teh untuk Felicia. Felic
“Nggak tahu, kakakku ada tanya, tapi mamaku nggak jawab,” jawab Felicia dengan jujur. “Kalau kamu suruh mamaku yang urus, dia pasti nggak akan keras pada kakakku. Bagaimanapun juga, itu putra kandungnya.”“Aku tahu. Aku nggak akan lakukan hal yang melanggar hukum demi kakakmu. Tapi aku bisa kuliti dia hidup-hidup dan buat dia menderita selama bertahun-tahun. Ngomong-ngomong, kakak iparmu belum cerai dengan kakakmu?”“Belum.” Felicia terdiam sejenak, lalu berkata, “Meskipun mereka kakak kandungku, dari sudut pandang seorang perempuan, aku juga ingin meneriaki mereka bajingan.”Setelah belajar dari pengalaman Ivan, Julio dan Erwin memperlakukan istri mereka jauh lebih baik. Itu juga karena Fani meninggal. Mereka telah merasakan sendiri betapa kejamnya ibu mereka. Mereka pun tidak berani terlalu kurang ajar.Istri Julio dan Erwin sudah memaafkan mereka. Kehidupan mereka tampaknya telah kembali normal. Karena mereka masih ingin mempertahankan rumah tangga mereka, Felicia pun tidak ikut cam
Mungkin juga karena keinginan untuk balas dendam yang membuat Setya terus bertahan hidup.Felicia bergumam pelan. “Benar juga. Dia bisa hidup sampai sekarang, kalau dipikir-pikir, dia pasti sehat-sehat saja. Setelah mereka terpilih menjadi asisten, mereka mulai menjalani pelatihan keras. Fisik mereka lebih kuat dari orang biasa. Wajar saja mereka bisa hidup hingga lebih dari seratus tahun.”“Odelina, sepertinya mamaku pergi karena sudah tahu keberadaan orang itu. Apakah sekarang dia berada di tempat yang aman? Mamaku pergi cari dia. Gawat kalau sampai mamaku temukan dia.” Felicia sangat memahami ibunya.“Jangan khawatir, dia di tempat yang sangat aman.”Setya tinggal di rumah keluarga Sanjaya. Selain itu, Dokter Panca dan yang lainnya selalu bersamanya. Terlebih lagi, saat ini Setya berada di Kota Mambera. Sekalipun Patricia ingin membunuhnya, akan sulit untuk melakukannya di Kota Mambera.Bukannya Patricia tidak ingin memperluas kekuasaannya ke Kota Mambera. Awalnya dia berniat menggu
Felicia mengantar Odelina keluar. Setelah digoda Odelina, Felicia tetap bersikap seperti biasa. “Vandi bukan orang yang romantis,” kata Felicia. “Aku juga bukan orang yang romantis. Kami berdua belum sampai ke tahap itu.”“Kamu bahkan sudah kepikiran mau punya anak dengannya. Kenapa nggak pertimbangkan dulu? Selain dia, susah untuk cari orang yang benar-benar tulus padamu dan nggak akan seperti papamu. Di posisi dan statusmu, sudah pasti kamu susah cari suami yang baik dan bersedia jadi menantu keluarga Gatara. Tahu sendiri aturan keluarga Gatara.”“Vandi orang yang paling cocok untuk kamu. Kalian bersama atau nggak, dia akan selalu setia padamu dan senantiasa berada di sisimu. Kamu punya standar yang tinggi. Pandanganmu tentang pernikahan juga beda dari yang lain. Aku rasa, selain Vandi, kamu benar-benar nggak akan bisa suka dengan pria lain.”Felicia pernah menyukai Rika, tapi hanya sekadar rasa suka. Selain itu, Rika adalah seorang perempuan. Rika ingin menjodohkan Ronald dan Felici
Semua ini salah bibinya yang terlalu ikut campur. Jika tida, si buta pasti sudah mati sejak lama. Rosalina sudah buta selama sepuluh tahun, siapa sangka suatu hari nanti dia bisa kembali melihat? Benar-benar manusia berencana, tetapi takdir yang menentukan. Pengganti itu terdiam saat ditanya oleh Giselle seperti ini. Dia hanyalah seorang pengganti, bahkan Giselle yang asli pun tidak bisa menikah masuk ke keluarga Adhitama sebagai nyonya muda. Selain itu, Giselle sudah menyinggung Calvin, jadi tidak ada lagi kesempatan baginya untuk masuk ke keluarga Adhitama. Dengan sedikit penyesalan, dia berkata,"Aku masih berharap bisa mendapatkan keberuntungan seperti Olivia, masuk ke keluarga Adhitama dan menjadi nyonya muda. Tapi sepertinya itu hanya harapanku yang berlebihan." Giselle tertawa, "Nggak heran kamu punya pemikiran seperti itu. Setiap gadis yang pernah melihat salah satu anak dari keluarga Adhitama, terlepas dari latar belakang mereka, pasti akan tergoda. Sayangnya, nggak ada sat
Pengganti itu menatap Giselle dengan penuh harapan dan bertanya, "Berapa banyak anak lelaki keluarga Adhitama yang masih lajang?" Dari pertanyaan itu, Giselle langsung tahu apa yang ada di dalam pikirannya. Dengan nada sarkastik, Giselle berkata, "Kenapa? Kamu juga bermimpi menikah masuk ke keluarga Adhitama?""Keluarga Adhitama bukanlah tempat yang bisa dimasuki oleh sembarang orang. Lihat aku, aku ini putri kedua dari keluarga Siahaan yang asli. Saat papa dan mamaku masih mengurus keluarga, aset kami ada triliunan. Tapi tetap saja, kami nggak bisa bergaul dekat dengan keluarga Adhitama." "Di acara perjamuan, saat mamaku menyapa para nyonya dari keluarga Adhitama, mereka hanya mengangguk dan tersenyum sebagai balasan. Kalau mau berbincang akrab dengan mereka, itu hal yang mustahil." "Para nyonya keluarga Adhitama jarang menghadiri pesta. Kalau mereka datang ke suatu acara, itu pasti undangan dari orang-orang yang memiliki status dan kedudukan yang sangat tinggi di Kota Mambera, bar
Penggantinya sudah tiba lebih dulu, tetapi dia tidak memiliki kunci untuk masuk, sehingga hanya bisa menunggu di depan vila. Setelah Giselle masuk, barulah pengganti itu mengendarai mobilnya dan mengikuti masuk ke dalam. Beberapa menit kemudian. Di ruang tamu yang megah, hanya ada dua wanita duduk di sofa mewah. Mereka saling menatap, mengamati satu sama lain. "Apakah wajahku terlihat sangat jelek sekarang? Rasanya wajahku bengkak seperti roti kukus yang mengembang." Orang pengganti itu meraba pipinya yang merah dan bengkak, terasa sangat sakit. Para pengawal keluarga Adhitama benar-benar kejam dalam menghukum orang. Giselle tidak bisa menahan tawanya, "Memang sangat jelek, hahaha, wajahmu bengkak sekali." Pengganti itu melotot padanya. "Kamu masih bisa tertawa? Aku ini menggantikanmu untuk menanggung hukuman! Cepat ambilkan es untukku, biar aku bisa mengompres wajahku. Ini sakit sekali!" "Kamu menyuruhku mengambilkan es untukmu?" Giselle membelalakkan matanya. "Aku ini nyonya
Hanya saja, waktunya sudah tidak cukup. Lotajuga tahu bahwa tidak bisa terburu-buru. Olivia dan yang lainnya terlalu waspada. Sebelumnya, Giselle sudah lebih awal menciptakan "pertemuan kebetulan" agar bisa mengenal Olivia dan orang-orang di sekitarnya. Namun, Olivia tetap waspada terhadapnya. Masalah utamanya adalah Giselle tidak belajar mengubah suaranya, sehingga Olivia curiga bahwa dia adalah Giselle. Karena itu, Olivia terus berjaga-jaga, membuat rencana mereka tidak mengalami kemajuan. Lota juga sempat kesal pada Giselle, merasa bahwa dia tidak berguna. Namun, setelah dipikirkan lagi, ini bukan sepenuhnya salahnya. Memang sejak awal, Giselle tidak memiliki banyak kemampuan. Perempuan itu hanyalah anak manja yang dimanja oleh orang tuanya sejak kecil. Ketidaktahuannya terhadap dunia luar membuatnya melakukan kesalahan besar yang menyeret orang tuanya ke dalam masalah, hingga akhirnya bisnis keluarga Siahaan kembali jatuh ke tangan Rosalina. Bahkan, dia sendiri sempat masuk pe
Giselle mengeluarkan suara manja saat berbicara. Lota tertawa di telepon, "Dari suaramu, aku bisa mendengar kegembiraanmu. Sepertinya saranmu berhasil digunakan dengan baik." "Ya, memang berhasil. Sangat efektif. Si Buta itu sekarang seharusnya sudah percaya bahwa Lisa itu bukan Giselle. Tentu saja, ini juga berkat kehebatan Pak Lota yang begitu cepat menemukan pengganti yang sangat mirip denganku." "Melihat pengganti itu, aku sendiri hampir mengira dia adalah saudara kembarku. Bentuk tubuh, wajah, suara dan semuanya sangat mirip." Sekarang Giselle percaya bahwa dua orang yang tidak memiliki hubungan darah pun bisa memiliki kemiripan yang luar biasa. Sama seperti dia dan penggantinya. Mereka tidak memiliki hubungan darah. Sebelum pengganti itu muncul, mereka bahkan belum pernah bertemu. Saat pertama kali bertemu, pengganti itu juga terkejut. Keduanya sempat berpikir bahwa orang tua mereka memiliki anak lain di luar nikah. Karena hal ini, Giselle semakin takut pada Lota. Lelaki itu
Calvin tampak serius dan berkata, "Kamu paling tahu bagaimana sifat adik perempuanmu. Bahkan ayah dan ibunya nggak bisa mendidiknya dengan baik, tapi sekarang orang itu bisa membuatnya berubah menjadi seorang wanita terhormat. Meskipun masih kurang sedikit, itu sudah sangat luar biasa." "Nanti aku akan bicara dengan Kakak." Rosalina berkata, "Sepertinya mereka datang untuk mencari Olivia, hanya saja aku tidak tahu alasannya." Lelaki itu menenangkannya dan berkata, "Jangan terlalu banyak berpikir, nanti juga akan terungkap. Setelah karyawanmu kembali, kita pergi makan." "Kita makan di rumah lama atau di hotel?" "Di hotel saja, rumah lama terlalu jauh." Meskipun para tetua masih berada di Vila Permai dan akan segera pergi, Calvin dan yang lainnya telah kembali ke kehidupan normal mereka. Mereka yang harus bekerja kembali bekerja, sementara yang masih sekolah tetap melanjutkan sekolahnya. Saat ini liburan baru saja dimulai. Sebagian besar siswa sudah libur, tetapi Sandy yang merupa
Saat Giselle baru keluar dari penjara, tangannya memang menjadi sedikit kasar, kulitnya juga menjadi sedikit lebih gelap. Setelah beberapa waktu, tangannya kembali ke tangan yang putih, lembut dan halus seperti sebelumnya. Bagaimanapun juga, Giselle baru berusia 21 tahun. Setelah Tahun Baru baru berusia 21 tahun. Jadi sekarang dia masih berusia 20 tahun.Perempuan seusia ini bagaikan bunga segar. Kulit rusak juga bisa pulih dengan cepat. Setelah keluar dari penjara, Giselle tidak mau pergi cari kerja. Dia menggunakan uang yang dia bawa pergi. Setelah uangnya habis, dia akan minta lagi pada adiknya. Dia menjalani kehidupan yang cukup enak. Orang yang tidak pernah bekerja tentu saja memiliki tangan yang halus dan lembut.Sedangkan tangan si Giselle palsu itu tidak cukup putih, juga tidak cukup halus dan lembut. Ada kapalan di tangannya. Kukunya sangat pendek, tidak dicat dengan cat kuku pula. Giselle sangat suka memakai cat kuku, dia juga suka memanjangkan kukunya.Sejak kecil Giselle su
“Aku pergi. Sekarang juga aku pergi.”Giselle tidak berani mengatakan kata-kata buruk lagi, juga tidak berani tinggal lebih lama. Begitu Calvin berteriak menyuruhnya pergi, dia langsung berbalik dan berlari kembali ke mobilnya, lalu membuka pintu dan masuk. Tak lama kemudian, mobilnya meninggalkan Spring Blossom.Nama toko bunga Rosalina sangat bagus. Spring Blossom, musim semi bunga bermekaran. Namun, di sana sama sekali tidak menyenangkan. Kalau tinggal terlalu lama di sana, bisa-bisa gigi pun melayang.Setelah Giselle pergi, Lisa juga tidak ingin berlama-lama. Dia pun berkata kepada Rosalina, “Bu Rosalina, aku pergi dulu. Besok aku baru datang lagi ambil bunga yang aku pesan.”“Oke,” jawab Rosalina.Lisa diam-diam melirik Calvin, lalu dia pergi bersama dua pengawalnya. Rosalina keluar dari toko dan melihat mobil Lisa melaju pergi. Hingga mobil itu menghilang di ujung jalan, dia baru kembali ke dalam toko.“Kenapa kamu ada waktu buat datang ke sini?” tanya Rosalina kepada suaminya de
Hebat sekali. Memang patut diacungi jempol.“Calvin.”Rosalina berjalan mendekat dan meraih tangan suaminya, lalu berkata lembut, “Dia hanya anjing gila yang suka sembarang gigit orang. Nggak usah pedulikan dia, jangan biarkan dia buat kamu marah. Nggak sepadan, Sayang. Aku sudah sering dimarahinya, sudah mati rasa. Mulut, mulut dia. Dia mau marah apa terserah dia. Kalau aku nggak tahan, aku tinggal suruh orang tampar dia.”Ekspresi tegas Stefan tiba-tiba berubah lembut. Giselle palsu tidak bisa menahan rasa cemburu ketika melihat perubahan ekspresi pria itu. Saat berhadapan dengannya, Calvin bersikap begitu dingin, seolah ingin mencabik-cabiknya. Namun di depan Rosalina, dia menjadi begitu lembut. Pria keluarga Adhitama benar-benar sayang istri.“Aku nggak tahan dengar ada yang hina kamu seperti itu. Kamu murah hati, nggak mau permasalahkan itu dengannya. Tapi aku nggak bisa seperti kamu. Kalau nggak dengar , aku nggak masalah. Tapi kalau sudah dengar, aku harus kasih dia pelajaran.”